Anda di halaman 1dari 16

BAB I

TRAY DRYING
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari proses drying
2. Mengetahui hubungan antara drying time dengan moisture content, drying
time dengan drying rate, dan moisture content dengan drying rate.
3. Menentukan critical moisture content pada zat padat yang dikeringan di
dalam dryer.

B. PROSEDUR KERJA
1. Alat
a. Kurs 200 mL
b. Oven
c. Neraca analitik
d. Penjepit

2. Bahan
Kayu dengan variabel dimensi :
a) 2 cm x 1,9 cm
b) 1,75 cm x 1,9 cm
c) 1,5 cm x 1,9 cm
d) 1,25 cm x 1,9 cm
e) 1 cm x 1,9 cm
f) 0,75 cm x 1,9 cm
Kayu Basah
Variabel t x d
2 x 1,9
1,75 x 1,9
1,5 x 1,9
1,25 x 1,9
1 x 1,9
0,75 x 1,9

Ditimbang massa sampel mula-mula

Kayu Basah

3. Skema Kerja Pengeringan dengan interval variabel


waktu:
5 menit
T masuk = 148°C
Kayu Basah T keluar = 151°C

Ditimbang massa sampel setelah pengeringan


Dihitung kandungan air yang teruapkan
Dihitung drying rate sampel
Kayu Kering
Gambar I.1 Skema Kerja Drying

C. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Data Pengamatan
Tabel I.1 Data Pengamatan

CARA KERJA HASIL PENGAMATAN


1. Menyiapkan alat bahan Kayu dengan variabel dimensi :
2 cm x 1,9 cm
1,75 cm x 1,9 cm
1,5 cm x 1,9 cm
1,25 cm x 1,9 cm
1 cm x 1,9 cm
0,75 cm x 1,9 cm
2. Menyiapkan oven dan Suhu pengeringan 148-151oC
mengatur suhu hingga konstan
3. Menimbang berat awal sampel Tabel 2
4. Memasukkan bahan ke dalam
oven
5. Menimbang sampel untuk Tabel 3
mengetahui kandungan air yang
teruapkan untuk setiap interval
waktu 5 menit

Tabel I.2 Massa Awal Sampel

No Dimensi Sampel Massa Awal (gram)


I 2 cm x 1,9 cm 3,66
II 1,75 cm x 1,9 cm 2,88
III 1,5 cm x 1,9 cm 2,75
IV 1,25 cm x 1,9 cm 2,34
V 1 cm x 1,9 cm 2,04
VI 0,75 cm x 1,9 cm 1,44

Tabel I.3 Berat Sampel Selama Pengeringan

Waktu Massa sampel (gram)


pengeringan I II III IV V VI
(menit) (2) (1,75) (1,5) (1,25) (1) (0,75)
0 5,63 4,49 4,39 3,6 3,14 2,42
5 5,49 4,33 4,27 3,47 3,02 2,28
10 5,21 4,12 4,09 3,36 2,91 2,15
15 5,06 3,94 3,89 3,17 2,77 2
20 4,85 3,76 3,7 3,04 2,62 1,85
25 4,65 3,61 3,53 2,91 2,51 1,74
30 4,48 3,51 3,39 2,82 2,41 1,65
35 4,35 3,41 3,27 2,72 2,34 1,58
40 4,22 3,3 3,18 2,58 2,25 1,52
45 4,11 3,22 3,09 2,57 2,2 1,48
50 4,02 3,07 2,93 2,46 2,15 1,45
55 3,90 2,98 2,87 2,4 2,09 1,44
60 3,78 2,93 2,81 2,36 2,04 1,44
65 3,73 2,9 2,78 2,35 2,04 1,44
70 3,68 2,88 2,77 2,34 2,04 1,44
75 3,66 2,88 2,75 2,34 2,04 1,44
80 3,66 2,88 2,75 2,34 2,04 1,44

D. PEMBAHASAN
Pada praktikum drying, bahan yang digunakan adalah kayu yang telah di
rendam air selama 21 jam. Bahan yang digunakan berbeda-beda ukuran yaitu
2x1,9 cm (sampel 1) ; 1,75 cm x 1,9 cm (sampel 2) ; 1,5 cm x 1,9 cm (sampel
3) ; 1,25 cm x 1,9 cm (sampel 4) ; 1 cm x 1,9 cm (sampel 5) dan 0,75 cm x1,9
cm (sampel 6) dengan interval waktu pemanasan selama 5 menit. Suhu yang
digunakan pada proses drying ini yaitu 148-151oC. Proses pengeringan
berlangsung didalam oven. Ketika dimasukkan bahan kedalam oven, tutup kurs
dibuka agar bahan berkontak langsung dengan udara panas yang ada di
didalam oven.
Dalam praktikum, sampel ke 5 dan ke 6 telah mencapai titik dimana massa
sampel telah konstan dan tidak ada kandungan air yang terdapat pada sampel,
sedangkan sampel yang lain masih mengalami penurunan moisture content
dimana massa sampel masih belum konstan dan masih terdapat kandungan air
di dalam sampel. Untuk sampel ke 6 telah mencapai titik kesetimbangan pada
menit ke 55 dengan selisih waktu 5 menit lebih lambat pada sampel ke 5 untuk
mencapai titik kesetimbangan. Sedangkan sampel yang lainnya pada waktu 60
menit belum mencapai titik kesetimbangan, dikarenakan ukuran ketebalan
yang lebih besar dibanding dengan variabel sampel 5 dan 6. Hal ini
menyebabkan moisture content pada sampel 1, 2, 3, 4 lebih besar dimana
proses drying yang dilakukan juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada
menit ke 80 waktu pemanasan, semua sampel telah mencapai titik
kesetimbangan.

Pada praktikum ini diperoleh data penurunan massa kayu basah,


kandungan air dalam kayu, dan kandungan air bebas pada kayu. Data tersebut
terdapat pada tabel I.3. Dalam tabel tersebut menunjukan bahwa kandungan air
yang terdapat pada setiap sampel kayu mengalami penurunan setiap interval
pemanasan. Hal ini dapat terjadi karena adanya penguapan akibat panas yang
dilepaskan oleh oven dan diterima oleh sampel kayu sehingga kandungan air
yang terdapat pada sampel terangkat keluar atau teruapkan. Penurunan
kandungan air yang terdapat pada setiap sampel akan semakin menurun
terhadap interval waktu pemanasan, hal ini dikarenakan kandungan air yang
berkurang pada sampel kayu menyebabkan transfer perpindahan molekul air
atau kandungan air yang teruapkan pada sampel akan semakin melambat.
Tabel I.5 Penurunan moisture content (Xt) terhadap interval waktu pemanasan

Xt sampel Xt sampel Xt sampel Xt sampel Xt sampel Xt sampel


t 2x1,9 (g 1,75x1,9 (g 1,5x1,9 (g 1,25x1,9 (g 1x1,9 (g 0,5x1,9 (g
(menit) water/g dry water/g dry water/g dry water/g dry water/g dry water/g dry
solid) solid) solid) solid) solid) solid)
0 0,014477173 0,011851307 0,011768902 0,00913904 0,00822491 0,007120541
5 0,013473805 0,010673537 0,010912981 0,00819613 0,00732765 0,005812686
10 0,011467068 0,009127714 0,009629101 0,00739827 0,00650516 0,005158759
15 0,01039203 0,007802724 0,008202568 0,00602016 0,00545835 0,00406888
20 0,008886978 0,006477733 0,006847361 0,00507725 0,00433677 0,002979002
25 0,007453594 0,005373574 0,005634807 0,00413433 0,00351428 0,002179757
30 0,006235218 0,004637468 0,004636234 0,00311888 0,00276656 0,00152583
35 0,005303519 0,003901362 0,003780314 0,00275622 0,00224316 0,00101722
40 0,00437182 0,003091645 0,003138374 0,00174077 0,00157021 0,000581269
45 0,003583459 0,00250276 0,002496434 0,00166824 0,00119635 0,000290634
50 0,002938436 0,001398601 0,001355207 0,00087039 0,00082249 7,26586E-05
55 0,002078406 0,000736106 0,000927247 0,00043519 0,00037386 0
60 0,001218376 0,000368053 0,000499287 0,00014506 0 0
65 0,00086003 0,000147221 0,000285307 7,2532E-05 0 0
70 0,000501684 0 0,00021398 0 0 0
75 0,000358346 0 0,00007133 0 0 0
80 0 0 0 0 0 0
0.02
Moisture Content (g water/g dry solid)

0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Drying Time (minute)

Sampel 1 Sa mpel 2 Sa mpel 3


Sampel 4 Sa mpel 5 Sa mpel 6
Gambar I.2 Grafik hubungan moisture content dengan waktu
pengeringan
Dari data tabel I.5 diatas dapat dibuat grafik hubungan moisture content vs
drying time. Grafik tersebut menunjukan penurunan kandungan air (Xt)
terhadap interval waktu pemanasan didalam oven secara terus menerus
kandungan air didalam sampel semakin menurun hingga mencapai
keseimbangan kadar air pada sampel (Xe). Hal ini terjadi akibat adanya panas
yang dilepaskan oleh oven kemudian diterima oleh permukaan dari setiap
sampel kayu sehingga kandungan air yang terdapat didalam sampel menguap
karena pemanasan oven hingga suhu 151oC. Rumus perhitungan moisture
content sebagai berikut

W −Ws
Xt =
Ws

Keterangan :

Xt = moisture content atau kandungan air (g water/g dry solid)

W = massa total produk setiap interval waktu (g)

Ws = massa padatan kering (g)

Tabel I.6 free moisture content (X) terhadap


perubahan waktu
X sampel X sampel
X sampel X sampel X sampel X sampel
1,75x1,9 1,25x1,9
2x1,9 (g 1,5x1,9 (g 1x1,9 (g 0,75 (g
t (menit) (g (g
water/g water/g water/g water/g
water/g water/g
dry solid) dry solid) dry solid) dry solid)
dry solid) dry solid)
0,014118 0,011704 0,0116975 0,009066 0,007851 0,007047
0
8 1 7 5 1 9
0,013115 0,010526 0,0108416 0,008123 0,006953
5 0,00574
5 3 5 6 8
0,011108 0,008980 0,0095577 0,007325 0,006131 0,005086
10
7 5 7 7 3 1
0,010033 0,007655 0,0081312 0,005947 0,005084 0,003996
15
7 5 4 6 5 2
0,008528 0,006330 0,0067760 0,005004 0,003962 0,002906
20
6 5 3 7 9 3
0,007095 0,005226 0,0055634 0,004061 0,003140 0,002107
25
2 4 8 8 4 1
0,005876 0,004490 0,0045649 0,003046 0,002392 0,001453
30
9 2 1 3 7 2
0,004945 0,003754 0,0037089 0,002683 0,001869 0,000944
35
2 1 9 7 3 6
0,004013 0,002944 0,0030670 0,001668 0,001196 0,000508
40
5 4 5 2 4 6
0,003225 0,002355 0,0024251 0,001595 0,000822
45 0,000218
1 5 1 7 5
0,002580 0,001251 0,0012838 0,000797 0,000448
50 0
1 4 8 9 6
0,001720 0,000588 0,0008559 0,000362
55 0 0
1 9 2 7
0,000220 0,0004279 7,253E-
60 0,00086 0 0
8 6 05
0,000501 0,0002139
65 0 0 0 0
7 8
0,000143 0,0001426
70 0 0 0 0
3 5
0,0000000
75 0 0 0 0 0
0
0,0000000
80 0 0 0 0 0
0
0,0000000
85 0 0 0 0 0
0
Data dari Tabel I.6 diperoleh dari data moisture content (Xt) dan
kesetimbangan kandungan air (Xe). Data kesetimbangan kandungan air dapat
diperoleh dari penurunan nilai moisture content (Xt) yang akan atau sudah
jenuh. Untuk mendapatkan nilai free moisture content menggunakan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut.

X =Xt −Xe

Keterangan :
X = free moisture content (g water/g dry solid)

Xt = moisture content (g water/g dry solid)

Xe = kesetimbangan kandungan air (g water/g dry solid)

Tabel I.7 Perubahan free moisture content setiap interval


waktu pemanasan
Delta X Delta X Delta X Delta X Delta X
Delta X
sampel sampel sampel sampel sampel
sampel
2x1,9 1,75x1,9 1,25x1,9 1x1,9 0,75x1,9
1,5x1,9
t (menit) (g (g (g (g (g
(g
water/g water/g water/g water/g water/g
water/g
dry dry dry dry dry
dry solid)
solid) solid) solid) solid) solid)
0 0 0 0 0 0 0
0,001003 0,001177 0,0008559 0,000942 0,000897 0,001307
5
4 8 2 9 3 9
0,002006 0,001545 0,000797 0,000822 0,000653
10 0,0012839
7 8 9 5 9
0,001378 0,001046 0,001089
15 0,001075 0,001325 0,0014265
1 8 9
0,001505 0,000942 0,001121 0,001089
20 0,001325 0,0013552
1 9 6 9
0,001433 0,001104 0,000942 0,000822 0,000799
25 0,0012126
4 2 9 5 2
0,001218 0,000736 0,001015 0,000747 0,000653
30 0,0009986
4 1 4 7 9
0,000931 0,000736 0,000362 0,000523 0,000508
35 0,0008559
7 1 7 4 6
0,000931 0,000809 0,001015 0,000672
40 0,0006419 0,000436
7 7 4 9
0,000788 0,000588 7,253E- 0,000373 0,000290
45 0,0006419
4 9 05 9 6
0,001104 0,000797 0,000373
50 0,000645 0,0011412 0,000218
2 9 9
0,000662 0,000435 0,000448
55 0,00086 0,000428 0
5 2 6
0,000368 0,000290
60 0,00086 0,000428 0 0
1 1
0,000358 0,000220 7,253E-
65 0,000214 0 0
3 8 05
0,000358
70 0 7,133E-05 0 0 0
3
0,000143 0,0001426
75 0 0 0 0
3 5
80 0 0 0 0 0 0
Data delta X atau perubahan free moisture content setiap interval waktu
digunakan untuk menentukan laju pengeringan.

Tabel I.8 Laju pengeringan (R) terhadap perubahan waktu

R Sampel 2x1,9 R Sampel R Sampel R Sampel R Sampel R Sampel


t (g 1,75x1,9 (g 1,5x1,9 (g 1,25x1,9 (g 1x1,9 (g 0,75x1,9(g
(menit) water/cm2.min) water/cm2.min) water/cm2.min) water/cm2.min) water/cm2.min) water/cm2.min)

0 0 0 0 0 0 0
5 0,001590936 0,001986566 0,001641957 0,001980922 0,002062972 0,003549526
10 0,003181872 0,002607368 0,002462936 0,001676165 0,001891058 0,001774763
15 0,001704575 0,002234887 0,002736596 0,002895194 0,002406801 0,002957938
20 0,002386404 0,002234887 0,002599766 0,001980922 0,002578715 0,002957938
25 0,002272766 0,001862405 0,002326106 0,001980922 0,001891058 0,002169155
30 0,001931851 0,001241604 0,001915617 0,002133301 0,001719144 0,001774763
35 0,001477298 0,001241604 0,001641957 0,000761893 0,0012034 0,001380371
40 0,001477298 0,001365764 0,001231468 0,002133301 0,001547229 0,001183175
45 0,001250021 0,000993283 0,001231468 0,000152379 0,000859572 0,000788783
50 0,001022745 0,001862405 0,002189277 0,001676165 0,000859572 0,000591588
55 0,00136366 0,001117443 0,000820979 0,000914272 0,001031486 0
60 0,00136366 0,000620802 0,000820979 0,000609515 0 0
65 0,000568192 0,000372481 0,000410489 0,000152379 0 0
70 0,000568192 0 0,00013683 0 0 0
75 0,000227277 0 0,00027366 0 0 0
80 0 0 0 0 0 0
Tabel I.8 merupakan data laju pengeringan sampel kayu untuk setiap
interval waktu pengeringan, dimana laju pengeringan akan semakin menurun
dan menjadi konstan terhadap pemanasan sampel pada interval waktu tertentu,
hal ini disebabkan karena kandungan air yang terdapat pada sampel tinggal
sedikit akibat menerima panas yang dilepas oleh oven. Semakin besar volume
sampel maka akan semakin lama pula laju pengeringan pada sampel tersebut
akan konstan. Penyebab dari lamanya terjadi konstan pada laju pengeringan
akibat dari jarak molekul air yang terdapat pada pusat sampel dengan
permukaan sampel tersebut. Selain jarak terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kecepatan konstan laju pengeringan yaitu kerapatan dari sampel
yang akan dikeringkan, ketika sampel memiliki kerapatan yang rendah maka
laju pengeringannya akan cepat konstan karena kandungan air didalamnya
akan cepat lolos atau keluar melalui pori dari sampel. Begitu pula sebaliknya
untuk sampel dengan kerapatan yang tinggi.

Data pada tabel I.8 dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Ws x ∆ X
R=
A x ∆t

Keterangan :

R = laju pengeringan (g water/cm2.min)

Ws = massa padatan kering (g)

A = luas permukaan sampel (cm2)

∆X = perubahan free moisture content (g water/g dry solid)

∆t = interval waktu (minute)

Hubungan moisture content (Xt) berbanding lurus dengan laju pengeringan


(R) karena moisture content merupakan kandungan air yang terdapat pada
suatu sampel, ketika moisture content yang terdapat pada sampel masih banyak
maka lau pengeringan dari sampel juga maasih besar, begitu pula sebalinya
ketika moisture content pada suatu sampel kecil maka laju pengeringannya
juga kecil karena kadar air yan terdapat pada sampel hanya sedikit atau hampir
habis.

Critical moisture content merupakan suatu titik kritis kandungan air


dimana kurva laju pengeringan menunjukan perubahan bentuk secara tajam.

Gambar I.3 Titik critical moisture content pada sampel


1

Gambar I.4 Titik critical moisture content pada sampel 2


Gambar I.5 Titik critical moisture content pada sampel 3

Gambar I.6 Titik critical moisture content pada sampel 4


Gambar I.7 Titik critical moisture content pada sampel 5

Gambar I.8 Titik critical moisture content pada sampel 6


Semakin besar luas permukaan sampel maka critical moisture contentnya
akan semakin besar karena moisture content yang dimiliki oleh sampel tersebut
juga besar begitu sebaliknya untuk sampel dengan luas permukaan yang kecil
dan moisture contetnya juga kecil.

Dapat diketahui bahwa pengovenan dapat berjalan dengan baik dan air
yang terkandung pada kayu dapat berkurang karena panas yang diberikan oleh
oven mengakibatkan air pada kayu berkurang sedikit demi sedikit atau
teruapkan karena adanya pelepasan panas oleh oven dan penerimaan panas
oleh permukaan sampel sehingga kandungan air yang terdapat pada sampe
akan menguap selama proses pengeringan dilakukan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Pengeringan (drying) zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air
atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan
sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai terendah yang
dapat diterima.
b. Semakin lama drying time pada proses pengeringan maka moisture
contentnya akan semakin kecil dan konstan, semakin lama drying time
maka drying ratenya akan menuru dan konstan, semakin kecil
moisture contentya maka drying ratenya aka semakin kecil dan
mendekati konstan
c. Critical moisture content pada semua sampel berturut-turut adalah
0,006235 g water/g drying solid, 0,0053735 g water/g drying solid,
0,004636 g water/g drying solid, 0,00311888 g water/g drying solid,
0,0027666 g water/g drying solid, dan 0,0021795 g water/g drying
solid.
2. Saran
a. Range waktu dalam pengeringan lebih panjang sehingga didapatkan
data yang lebih akurat.

b. Pengeringan dilakukan sampai massa bahan benar-benar konstan


sehingga titik keseimbangan bisa lebih mudah ditentukan.
c. Telitilah saat menimbang bahan, supaya data yang dieroleh lebih
akurat.

F. DAFTAR PUSTAKA

Mujumdar, A. Handbook of Industrial Drying 3rd edition. CRC Press.


Singapura.
Mc Cabe, W.L., Smith, J.C., and Harriot, P. 1993. Unit Operation of
Chemical Engineering 5th edition. Mc Graw-Hill. USA.
Geankoplis, C.J. 1993. Transport Process and Unit Operation 3rd edition.
Prentice-Hall Inc. USA.
Treybal, R.E. 1981. Mass Transfer Operations, Mc. Graw Hill Book
Company. USA.

Anda mungkin juga menyukai