RUMUSAN MASALAH
Bagaimana meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia agar dapat berperan penting dalam menciptakan competitive advantage
DATA
Pendekatan
Penelitian
kualitatif Populasi/Sampel Belum diketahui
Obyek Penelitian PT.Fastfood Indonesia ( KFC ) Jenis Data Primer dan sekunder
Sampel,Pengumpulan
No. Judul Artikel dan Sumber Jurnal Tujuan penelitian Variabel penelitian data, dan metode Hasil Penelitian
analisis
Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Menggungkapkanpraktik- - Pengelolaan Sumber -Kualitatif
Keunggulan Kompetitif BerkelanjutanVol 4, No 2 (2002)>Lena praktik pengelolaan SDM Daya Manusia - Metode Historis Pada dasarnya untuk bertahan
Ellitan untuk menciptakan - Keunggulan dalam persaingan pengelolaan
keunggulan kompetitif bagi Kompetitif SDM memberikan suatu peran
1. ISSN 2338-8234 perusahaan. - Keunggulan Kmpetitif strategis , dengan memastikan
Berkelanjutan bahwa kompetensi karyawan
dapat memenuhi tuntutan
kinerja organisasi
.
Peningkatan Kompetensi -manajemen Sumber Daya -Kualitatif Upaya peningkatan kompetensi
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Berbasis Guru Manusia Pendidikan - Metode Deskriptif guru
Kompetensi Guru dalam Rangka Membangun - Kompetensi Guru dilakukan melalui optimalisasi
Keunggulan Bersaing Sekolah Keunggulan Bersaing peran kepala
sekolah yang strategis sebagai
ISSN pendidik,
pengelola, administratur,
pengawas, pemimpin,
pencipta iklim kerja, dan
2. wirausahawan. Sejauh
mana kepala sekolah dapat
Jurnal Pendidika Penabur-No.12/tahun ke-8 / Juni 2009 mewujudkan peranperan
tersebut, dapat memberikan
kontribusi
pada peningkatan kompetensi
guru, sehingga
dapat membawa efek terhadap
peningkatan mutu sekolah.
PENGELOLAAN SDM Melakukan inovasi utuk - Penggelolaan SDM - Kualitatif Sumber daya manusia
UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF menciptakan dan meraih - Keunggulan Kompetitif - Metode Deskriptif merupakan salah satu sumber
PENGELOLAAN SDM keunggulan kompetitif keunggulan bersaing
UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF disamping sumber daya fisik,
kemampuan teknologi dan
sistem. Perusahaan harus
3. http://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/4507 benar – benar memperhatikan
kualitas dan kompetensi SDM
yang dimiliki dengan
cara mengelola SDM yang ada
untuk dikembangkan melalui
proses pendidikan
dan pelatihan.
OPTIMALISASI FUNGSI SDM Menciptakan Strategi - SDM -Kualitatif Secara ringkas, kondisi paling
SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEUNGGULAN perusahaan untuk - Menciptakan - Metode Historis penting untuk mempertahankan
KOMPETITIF menggembleng karyawan Keunggulan Kompetitif keunggulan kompetitif
http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/stiesmg/article/view/60 menjadi keunggulan - Globalisasi berkelanjutan adalah bahwa
bersaing. para pesaing yang ada
Jurnal STIE Semarang , Vol 7, No 3 , Edisi Oktober potensial tidak mampu atau
tidak akan mengambil tindakan
2015 ( ISSN: 2252-826 )
untuk menutup gap kapabilitas
.4. yang mendasari diferensiasi.
Bila para pesaing dapat dan
akan menutup gap, keunggulan
kompetitif tersebut menjadi tidak
sustainable (tidak dapat
berkelanjutan). Untuk
mempertahankan keunggulan
kompetitif berkelanjutan maka
pengelolaan SDM secara efektif
menjadi isu sentral.
menyelaraskan perubahan - Keunggulan Bersaing - Kualitatif perusahaan dituntut untuk
yang terjadi dengan - Keunggulan Bersaing - Metode Deskriptif menciptakan dan memiliki
keberhasilan perusahaan, Berkelanjutan keunggulan bersaing. Untuk itu
pembangunan struktur - Manajemen Sumber manajemen sumber
organisasi seperti apa yang Daya Manusia daya manusia perusahaan
mampu mendukung harus dapat mengelola sumber
MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING YANG kesuksesan daya manusia supaya
BERKELANJUTAN MELALUI MANAJEMEN pengelolaan dan memiliki kemampuan untuk
SUMBER DAYA MANUSIA pengembangan SDM serta bersaing sehingga tercipta
yang fit dengan tuntutan keunggulan bersaing dalam
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 4, No 1 , April 2004 : lingkungan jangka waktu relatif lama dan
41-55 bisnis yang kompetitif dan yang tidak mudah ditiru oleh
.5. turbulen sehingga pesaing. Sumber daya
menghantarkan perusahaan manusialah yang memiliki
menghasilkan keunggulan kemampuan untuk menjadi
bersaing, kemudian faktor pembeda (distinction)
menjabarkan apa yang perusahaan dalam persaingan.
dimaksud Pengalaman, pengetahuan dan
dengan keunggulan bersaing, know-how yang
bagaimana strategi dimiliki sumber daya manusia
pengelolaan dan merupakan aset yang krusial
pengembangan yang menjadikan
SDM di masa yang akan sebuah perusahaan lebih
datang guna menciptakan unggul dibandingkan pesaing.
keunggulan bersaing yang
berkelanjutan melalui MSDM.
build and defend competitive - HUMAN RESOURCE -Kualitatif Human resources capable of
ACHIEVING CCMPET~T~VE ADVANTAGE superiority through HR STRATEGY - Metode Historis yielding sustained advantage
THROUGH HUMAN RESOURCE STRATEGY: strategy across the phases of - Competitif Advantage are
6. TOWARDS A THEORY OF INDUSTRY the typical industry - Theory Of Industry those which meet tests of (1)
DYNAMICS life cycle Dynamics rare value, and (2) relative
immobility and
ISSN : 1053-4822 membangun dan superiorappropriability. While
mempertahankan we can identify certain broad
MENCAPAI KEUNGGULANKEUNTUNGAN kompetitif principles associated
MELALUI SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGI: keunggulan melalui with human resource
MENUJU TEORI INDUSTRI strategi SDM di fase advantage, cycles of
DINAMIKA industri khas establishment, maturity
- lingkaran kehidupan and renewal in industries add
important complexities. The
article identifies
situations in which we can he
reasonably confident we
understand the requirements
for HR advantage and others
where much more research is
needed.
examine the role of the HR - Strategic Partner - Kualitatif More importantly, however, is
executive as a strategic - Human Resource - Metode Deskriptif that the VRIO framework points
partner in developing and - Competitive to the need for an entirely
On Becoming a Strategic Partner: The Role of maintaining competitive Advantage new mindset regarding the role
Human Resources in Gaining Competitive advantage within the - of HR executives in the
Advantage firm. organization. Many HR
Executives
menguji peran HR complain that they have not
Pada Menjadi Mitra Strategis: Peran eksekutif sebagai mitra been invited to the strategic
Sumber Daya Manusia di Mendapatkan Kompetitif strategis dalam planning "table." However, upon
Keuntungan mengembangkan dan examination, it becomes clear
mempertahankan that these executives either are
keunggulan kompetitif unaware of or unable to clearly
dalam communicate to the strategic
7. perusahaan planners any economic reason
that they should be at the table.
It
appears that there are far too
many HR executives who view
themselves as Human
Resource
people who happen to work in a
business, than business people
who happen to work in the
Human Resource function. The
VRIO framework enables
business people in HR to
transform
the HR function into a
contributor to firm performance
rather than a drain on firm
resources.
I
HUMAN CAPITAL AND LEARNING AS A SOURCE dentify the sources of wide - Human Capital and - Kualitatif we find that acquiring human
9.
OF SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE and persistent variations in - Metode Deskriptif capital with prior industry
Learning
learning performance - Competitive experience from external
MODAL MANUSIA DAN PEMBELAJARAN SEBAGAI in the semiconductor Advantage sources significantly reduces
SUMBER manufacturing industry learning performance. We also
LESTARI KEUNGGULAN KOMPETITIF find that
dentify sumber variasi firms with high turnover
Strat. Mgmt. J ., 25 : 1155 – 1178 ( 2004 ) yang luas dan gigih dalam significantly underperform their
kinerja belajar rivals, revealing the time-
dalam semikonduktor compression
manufaktur industri diseconomies that protect firm-
specific human capital from
imitation. These results provide
new
empirical evidence of the
inimitability of human capital.
Sumber Daya Manusia yang masih jarang di pergunakan oleh perusahaan dalam perenaan strategi
pengembangan competuitive advantage perusahaan .
FINDING THE GAP
Pengertian daya saing adalah kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah menghasilkan faktor pendapatan dan
faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional.Oleh karena itu dalam konteks
kabupaten/kota sebagai sebuah organisasi, daya saing diartikan sebagai kemampuan kabupaten/kota untuk mengembangkan kemampuan
ekonomi-sosial wilayahnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya .
Sustainable Competitive Advantage (SCA) dapat di artikan sebagai kompetisi dalam peningkatkan produktivitas yang harus saling menguntungkan satu sama lain dan
tidak mengorbankan orang lain. Manusia boleh bersaing dalam hal apa saja, tetapi persaingan itu harus wajar dan fair, saling menguntungkan satu sama lain, dan bukan
mengorbankan orang lain. Konsep SCA yang fokus pada peningkatan produktivitas melihat seberapa efektif dan efisiennya suatu hasil produk. Suatu produktifitas akan
semakin effisien dan efektif.
Teori RBV memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan (Penrose 1959; Wernerfelt, 1984).Asumsi RBV
yaitu bahwa perusahaan bersaing berdasarkan sumber daya dan kemampuan. Perbedaan sumber daya dan kemampuan perusahaan
dengan perusahaan pesaing akan memberikan keuntungan kompetitif (Peteraf, 1993).
*Metode Historis
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang
bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan
mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3].
Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh
penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “
*Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga
ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan
tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang
lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.
2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama
Syarat penelitian deskriptif:
1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.
3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis.
*Data Primer. Data primer adalah berbagai informasi dan keterangan yang diperoleh langsung dari
sumbernya, yaitu para pihak yang dijadikan informan penelitian
*Data Sekunder. Sumber data sekunder adalah berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari
sumbernya, yaitu berbagai buku yang berisi teori
S, merupakan kependekan dari STRENGTHS, yang berarti potensi dan kekuatan pembangunan.
W, merupakan kependekan dari WEAKNESSES, yang berarti masalah dan tantangan pembangunan yang dihadapi.
O, merupakan kependekan dari OPPORTUNITIES, yang berarti peluang pembangunan yang dapat.
T, merupakan kependekan dari THREATS, yang merupakan faktor eksternal yang berpengaruh dalam pembangunan.
Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih
besar daripada 2 dan skor IFAS lebih kecil atau sama dengan 2.
Comparative Advantage
Apabila di dalam proses kajian telah dapat dilihat peluang-peluang yang tersediaternyata juga memiliki posisi internal yang kuat, maka sektor
tersebut dianggap memiliki keunggulan komparatif. Dua elemen potensial eksternal dan internal yang baik ini tidak boleh dilepaskan begitu
saja, tetapi akan menjadi issue utama pengembangan. Meskipun demikian, didalam proses pengkajiannya, tidak boleh dilupakan adanya
berbagai kendala dan ancaman perubahan kondisi lingkungan yang terdapat di sekitarnya, sebagai usaha untuk mempertahankan keunggulan
komparatif tersebut