Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA

BELLS’ PALSY
No. Dokumentasi : UKP/ /SOP/PKM-PA
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 12/06/2018
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas Hendra Gunawan,SKM.,MM
Purwa Agung NIP. 19740507 199803 1 007
1. Pengertian Bells’palsy adalah paralisis fasialis idiopatik, merupakan penyebab tersering dari
paralisis fasialis unilateral. Bells’ palsy merupakan kejadian akut, unilateral,
paralisis saraf fasial type LMN (perifer), yang secara gradual mengalami perbaikan
pada 80-90% kasus.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita bell’s palsydi puskesmas Purwa
Agung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Purwa Agung. 445/....../PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015

5. Prosedur dan 1. Alat dan bahan:


langkah- a. Palu reflex
b. Kapas
langkah
c. Obat steroid
d. Obat antiviral
2. Langkah – langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab dan
simptomatis
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat
Pengobatan dipertimbangkan untuk pasien dalam 1-4 hari onset. Hal penting
yang perlu diperhatikan:
Pengobatan inisial
o Steroid dan asiklovir (dengan prednison) mungkin efektif untuk
pengobatan Bells’ palsy (American Academy Neurology/AAN, 2011).
o Steroid kemungkinan kuat efektif dan meningkatkan perbaikan fungsi
saraf kranial, jika diberikan pada onset awal (ANN, 2012).
o Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/day selama 6 hari,
diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
o Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali sehari
selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis tinggi 800 mg oral
5 kali/hari.
Lindungi mata
o Perawatan mata: lubrikasi okular topikal (artifisial air mata pada siang
hari) dapat mencegah corneal exposure.
Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan menurunkan
sequele
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Bagan Alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan

Petugas Petugas memeriksa


Petugas Memberikan resep dan menegakkan
mempersilah obat diagnosa
kan
mengambil
Petugas
obat di
membereskan alat pencatatan
apotik
dan mencuci tangan

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Ruangan pemeriksaan anak,
Ruangan pemeriksaan umum/dewasa,
Ruang lansia,
ruang farmasi
9. Dokumen Rekam medis pelanggan
Register harian,
terkait
Kertas resep
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai