Anda di halaman 1dari 4

B.

Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat dan Penerapannya dalam


Pembelajaran IPA SD

IPA merumuskan penjelasan untuk mengamati lingkungan. Teknologi merupakan


penerapan dari pengetahuan, merumuskan pemecahan permasalahan yang terkait dengan
adaptasi manusia dengan lingkungan. Masyarakat merupakan lingkungan manusia tempat
terjadinya kegiatan IPA, kegiatan ilmiah, dan kegiatan teknologi.

Pengetahuan yang dikembangkan melalui IPA memberi sumbangan terhadap


perkembangan teknologi baru. Pengetahuan yang dihasilkan IPA dan proses yang digunakan
ilmuwan mempengaruhi pandangan hidup manusia, cara berpikir manusia, dan lingkungan
hidup secara umum.

Pendekatan sain-lingkungan-teknologi-masyarakat merupakan cara pandang bahwa


hasil belajar, menyusun pengetahuan, melalui interaksi pribadi antara pengalaman dengan
skema pengetahuannya. Dalam pembelajaran IPA ini, siswa memperoleh pengalaman secara
fisik dan memperoleh pengalaman mengenai konsep dan model dalam IPA.

Secara umum, tujuan penggunaan tujuan ini adalah agar siswa memiliki pemahaman
tentang aspek sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat yang berguna bagi perkembangan
kognitif, pengembangan sikap bahwa sains, teknologi, dan lingkungan menarik dan
bermanfaat; menggunakan pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan dalam
lingkungan alam dan lingkungan sosial (masyarakat) siswa.

Pembelajaran di pendekatan ini dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan


keragaman siswa dan bertujuan agar siswa memiliki pemahaman sain, teknologi, lingkungan,
dan masyakaratyang mendukung pengembangan kognitif , mempunyai sikap bahwa sain,
teknologi dan lingkungan menarik dan bermanfaat, menggunakan pemahaman sain dan
teknologi untuk diterapkan di lingkungan alam dan sosialnya (masyarakatnya). Prosedurnya
meliputi (1) curah pendapat tentang suatu topik, (2) mendefinisikan fenomena tertentu, (3)
curah pendapat tentang sumber informasi, (4) menggunakan sumber untuk mendapatkan
informasi, (5) melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan, dan (6) melakukan
tindakan.
Kelas / Semester : IV / 2

Aspek : Energi dan Perubahannya

Standar kompetensi : Kemampuan menyelidiki bahwa gaya dapat mengubah gerak dan
bentuk suatu benda; menyadari keberadaan energi dalam berbagai bentuk dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Peserta didik mampu

a) menyimpulkan dai hasil percobaan bahwa gaya (mencakup dorongan dan tarik);

b) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda. Dalam sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat; merancang dan membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan
energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/ parasut.

Pendekatan dan Prosedur : Pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan


keragaman siswa dan menerapkan langkah; (1) curah pendapat tentang udara; (2)
mendefinisikan perubahan gerak akibat pengaruh udara, (3) curah pendapat tentang sumber
untuk mengumpulkan informasi, (4) menggunakan sumber informasi, (5) melakukan analisis,
sintesis, evaluasi, dan membuat salah satu di antara benda berikut : roket dari kertas/baling-
baling/pesawat kertas/parasut, dan (6) mencoba menggunakan hasil ciptaan dan memberi
komentar.

Evaluasi : evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan


pemahaman dan keterampilan. Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman dan
keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, yaitu tes untuk
konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk keterampilan, dan penilaian kinerja untuk
keterampilan.

Berikut ini adalah contoh gambaran penerapan pendekatan sain-lingkungan-teknologi


masyarakat.

C. Pendekatan Faktual dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Menurut Funk, dkk (1979), pendekatan faktual merupakan suatu cara mengajarkan
IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir suatu
intruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA. Dalam
pendekatan ini, pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan dan pada
akhirnya siswa diharapkan memperoleh informasi IPA Metode yang paling sesuai untuk
menindaklanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca, menyampaikan pendapat ahli dari
buku, demonstrasi, latihan (drill), dan memberikan tes .

Kelemahan dari pendekatan ini adalah kurang merefleksikan gambaran IPA. Fakta yang
disampaikan mewakili hasil atau produk IPA dan meminimalkan gambaran tentang
pentingnya proses IPA dalam menghasilkan produk. Biasanya siswa tidak dapat mengingat
fakta dalam waktu yang lama. Intinya, siswa tidak mendapat sajian tentang gambaran
menyeluruh tentang sifat IPA yang sebenarnya lebih menarik dan menyenangkan.

. Berikut ini adalah contoh gambaran penerapan pendekatan faktual dalam pembelajaran IPA
SD.

Kelas / Semester : I / 1
Aspek : Makhluk hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami bagian anggota tubuh serta kegunaannya,
kebutuhan dan cara perawatannya, serta mampu memilihara lingkungan agar tetap sehat.
Kompetensi Dasar : Peserta didik mampu
1) mengenal bagian-bagian tubuh dan keguanaannya serta menunjukkan cara perawatannya.;
2) menjelaskan secara sederhana kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air,
pakaian, udara, lingkungan sehat) serta menerapkan kebiasaan hidup sehat;
3) membandingkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta menceritakan perlunya
merawat tanaman, hewan peliharaan, dan lingkungan sekitar.
Pendekatan dan Prosedur:
1) Menjelaskan bagian tubuh (panca indera dan anggota badan) memiliki kegunaan masing-
masing.
2) Menunjukkan hasil penelitian tentang ketidakberfungsian salah satu bagian tubuh
mempengaruhi bagian lain dan tentang perawatan yang baik bagi semua bagian tubuh
berfungsi dengan baik.
3) Menjelaskan bahwa menurut para ahli tentang kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan
kuat.
4) Memberikan tugas membaca tentang ciri-ciri lingkungan sehatdan tidak sehat.
5) Menjelaskan tentang alasan poentingnya merawat tanaman, hewan peliharaan dan
lingjkungan.
Evaluasi :
Evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan pemahaman.
Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman, evaluasi dilakukan dengan tes untuk
pengeertian yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai