Secara umum, tujuan penggunaan tujuan ini adalah agar siswa memiliki pemahaman
tentang aspek sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat yang berguna bagi perkembangan
kognitif, pengembangan sikap bahwa sains, teknologi, dan lingkungan menarik dan
bermanfaat; menggunakan pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan dalam
lingkungan alam dan lingkungan sosial (masyarakat) siswa.
Standar kompetensi : Kemampuan menyelidiki bahwa gaya dapat mengubah gerak dan
bentuk suatu benda; menyadari keberadaan energi dalam berbagai bentuk dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
a) menyimpulkan dai hasil percobaan bahwa gaya (mencakup dorongan dan tarik);
b) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda. Dalam sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat; merancang dan membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan
energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/ parasut.
Menurut Funk, dkk (1979), pendekatan faktual merupakan suatu cara mengajarkan
IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir suatu
intruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA. Dalam
pendekatan ini, pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan dan pada
akhirnya siswa diharapkan memperoleh informasi IPA Metode yang paling sesuai untuk
menindaklanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca, menyampaikan pendapat ahli dari
buku, demonstrasi, latihan (drill), dan memberikan tes .
Kelemahan dari pendekatan ini adalah kurang merefleksikan gambaran IPA. Fakta yang
disampaikan mewakili hasil atau produk IPA dan meminimalkan gambaran tentang
pentingnya proses IPA dalam menghasilkan produk. Biasanya siswa tidak dapat mengingat
fakta dalam waktu yang lama. Intinya, siswa tidak mendapat sajian tentang gambaran
menyeluruh tentang sifat IPA yang sebenarnya lebih menarik dan menyenangkan.
. Berikut ini adalah contoh gambaran penerapan pendekatan faktual dalam pembelajaran IPA
SD.
Kelas / Semester : I / 1
Aspek : Makhluk hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi : Kemampuan memahami bagian anggota tubuh serta kegunaannya,
kebutuhan dan cara perawatannya, serta mampu memilihara lingkungan agar tetap sehat.
Kompetensi Dasar : Peserta didik mampu
1) mengenal bagian-bagian tubuh dan keguanaannya serta menunjukkan cara perawatannya.;
2) menjelaskan secara sederhana kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air,
pakaian, udara, lingkungan sehat) serta menerapkan kebiasaan hidup sehat;
3) membandingkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta menceritakan perlunya
merawat tanaman, hewan peliharaan, dan lingkungan sekitar.
Pendekatan dan Prosedur:
1) Menjelaskan bagian tubuh (panca indera dan anggota badan) memiliki kegunaan masing-
masing.
2) Menunjukkan hasil penelitian tentang ketidakberfungsian salah satu bagian tubuh
mempengaruhi bagian lain dan tentang perawatan yang baik bagi semua bagian tubuh
berfungsi dengan baik.
3) Menjelaskan bahwa menurut para ahli tentang kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan
kuat.
4) Memberikan tugas membaca tentang ciri-ciri lingkungan sehatdan tidak sehat.
5) Menjelaskan tentang alasan poentingnya merawat tanaman, hewan peliharaan dan
lingjkungan.
Evaluasi :
Evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan memantapkan pemahaman.
Dilakukan evaluasi sumatif untuk menilai pemahaman, evaluasi dilakukan dengan tes untuk
pengeertian yang disampaikan.