Data berat badan dari 100 Mahasiswa Jurusan Matematika UIN Alauddin

Makassar

Variable : Berat badan mahasiswa MATEMATIKA Fakultas SAINS DAN

TEKNOLOGI .
Cara pengukuran : yaitu dengan bertanya langsung kepada mahasiswa Matematika.

Tabel 1.1 Berat Badan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Frekuensi NT/TT Frekuensi

Berat badan (cm) fi × x i Kumulatif
(fi) (Xi) (F)

37-42 19 39,5 750,5 19

43-48 27 43,5 1174,5 46

49-54 24 51,5 1236 70

55-60 16 57,5 920 86

61-66 7 63,5 444,5 93

67-72 2 69,5 139 95

73-78 2 75,5 151 97

79-84 3 81,5 244,5 100

Jumlah 100 5060

Daftar distribusi frekuensi data diatas dapat digambarkan dalam histogram sebagai
berikut.
Gambar 1.2 Diagram Lingkaran Berat Badan Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Berat Badan Mahasiswa Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin
Makassar

37-42
43-48
49-54
55-60
61-66
67-72

Dengan nilai-nilai seperti yang terdapat pada Tabel 1.1, maka dapat di peroleh;
1. Nilai rata-rata hitung (Mean)

i 1
ƒ𝑖 × xi
x = 8


i 1
ƒ𝑖

= 5060

100

= 50,6

Jadi, Mean data tersebut adalah 50,6

2. Modus
Mo = b + p ( b1 )

b1+b2

= 42,5 + 6 ( 8 )

8+3

= 46,86
Jadi, Modus data tersebut adalah 46,86

3. Median

Me= b + p ( n/2 - F )

= 48,5 + 6 ( 50-46 )

24

= 49,5
Jadi, Median dari data di atas adalah 49,5

4. Kuartil
 Kuartil 1
Letak Q1 = ¼ .n
DIK :
= 100/4
= 25 1/4 x100 = 25
Tb =43-0,5 = 42,5
P =5
F = 19
f = 27
 1
.𝑛−𝐹
4
Q1 = Tb + P ( )
𝑓
1
.100−19
4
= 42,5+6( )
27
25−19
= 42,5+6( )
27

= 42,5+1,33
= 43,83

 Kuartil 2
Letak Q2 = 2/4 .n
DIK :
= 2/4 x 100
= 200/4 2/4 x100 = 50
= 50 Tb =49-0,5 = 48,5
P =6
2
4
.𝑛−𝐹
Q2 = Tb + P ( ) F = 46
𝑓
f = 24
2
4
.100−46
= 48,5+6( )
24
50−46
= 48,5+6( )
24
= 48,5+1
= 49,5

 Kuartil 3
Letak Q3 = 3/4.n
DIK :
= 3/4.100
= 300/4 2/4 x100 = 50
= 75 Tb =55-0,5 = 54,5
P =6
F = 70
f = 16
 3
.𝑛−𝐹
4
Q3 = Tb + P ( )
𝑓
3
.100−70
= 54,5+6(4 16
)
75−70
= 54,5+6( )
16
= 54,5+1,87
= 56,37

5. Desil

 Desil 3

𝑛+1
D3 =3( )
10

100+1
=3( )
10

101
= 3( )
10
303
=( )
10
= 30,3
 Desil 6

𝑛+1
D6 =6 ( )
10
100+1
=6( )
10
101
=6( )
10
606
=( )
10
=60,6
 Desil 9

𝑛+1
D9 =9 ( )
10
 100+1
=9( )
10
101
=9( )
10
909
=( )
10
=90,9

1. Persentil

 Persentil 30

𝑛+1
P30 =30( )
100
100+1
= 30( )
100
101
=30( )
100
3030
=( )
100
=30,3
 Persentil 60

𝑛+1
P60 =60 ( )
100
100+1
= 60 ( )
100
101
=60( )
100
6060
=( )
100
=60,6
 Persentil 80
 𝑛+1
P80 =80 ( )
100
100+1
= 80 ( )
100
101
=80( )
100
8080
=( )
100
=80,8