Kelompok 6 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya lah tugas ini
dapat diselesaikan. Tugas kelompok yang berjudul “NEGLECTED”. Dalam
penyusunan tugas kelompok ini penulisan banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung mauoun tidak langsung, akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, tugas ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang
berbahagia ini kami ingin mengucapkan terima kasih. Kami berharap semoga makalah
ini dapat mengetahui prinsip legal dalam keperawatan. Namun kami menyadari akan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Akhir kata, makalah ini dapat
memberikan tambahan dan bermanfaat bagi kami.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa kelalaian lebih bersifat ketidak
sengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli
terhadap kepentingan orang lain, namun akibat yang ditimbulkan memang bukanlah
menjadi tujuannya. Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika
kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang
itu dapat menerimanya (Hanafiah & Amir, 1999). Tetapi jika kelalaian itu
mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan bahkan merengut nyawa orang lain,
maka ini dklasifikasikan sebagai kelalaian berat (culpa lata), serius dan kriminal.
Malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan terksait
dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan profesional
Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan perawat)
melakukan sesuai dengan standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang karena
memiliki ketrampilan dan pendidikan (Vestal,K.W,1995). Hal ini lebih dipertegas oleh
Ellis & Hartley (1998) bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari kelalaian.
Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara khusus atau
seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya. Oleh karena itu
batasan malpraktik ditujukan untuk menggambarkan kelaliaian oleh perawat dalam
melakukan kewjibannya sebagai tenaga keperawatan. Kelalaian memang termasuk
dalam arti malpraktik, tetapi didalam malpraktik tidak selalu harus ada unsur kelalaian.
Malpraktik lebih luas daripada negligence. Karena selain mencakup arti kelalaian,
istilah malpraktik pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dengan sengaja
(criminal malpractice) dan melanggar Undang-undang. Didalam arti kesengajaan
tersirat ada motifnya (guilty mind) sehingga tuntutannya dapat bersifat perdata atau
pidana.
E. Dampak Neglect
Neglect (kelalaian) yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang
luas, tidak saja kepada pasien dan keluarganya, juga kepada pihak rumah sakit, individu
perawat pelaku kelalaian dan terhadap profesi. Selain gugatan pidana, juga dapat berupa
gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (Sampurna, 2005).
Bila dilihat dari segi etika praktik keperawatan, bahwa kelalaian merupakan bentuk
dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersifat pelanggaran autonomy,
justice, nonmalefence, dan lainnya. (Kozier, 1991) dan penyelesainnya dengan
menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum pelanggaran ini dapat ditujukan
bagi pelaku baik secara individu dan profesi dan juga institusi penyelenggara pelayanan
praktik keperawatan, dan bila ini terjadi kelalaian dapat digolongan perbuatan pidana
dan perdata (pasal 339, 360 dan 361 KUHP).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas menjadi jelas bahwa masalah neglected bersifat sangat
kompleks karena berbagai faktor yang terkait didalamnya. Sebagai perawat profesional
dituntut untuk selalu menigkatkan kemapuannya dengan mengikuti perkembangan yang
terjadi baik oleh karena perkembangan IPTEK khususnya IPTEK keperawatan, tuntutan
dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
B. Saran