Anda di halaman 1dari 8

AVR (automatic Voltage Regulator)

AVR (Autimatic Voltage Regulator) adalah sebuah divais pengatur tegangan yang
digunakan pada generator sinkron untuk menyetabilkan tegangan keluaran yang dihasilkan.
Prinsip kerja yang digunakan pada sisitem penyetabilan tegangan ini adalah dengan mengatur
tegangan keluaran DC dari exiter untuk kemudian diinjeksikan ke lilitan medan generator atau
biassa disebut dengan eksitasi atau penguatan. Karena penaturan system tegangan dari avr ini
maka tegangan keluaran dari exciter ini akan berubah-ubah tergantung denga tegangan
keluaran dari generator yang dibebani. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan
output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi
dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun
maximum yang bekerja secara otomatis.
Bagian-bagian pada unit avr

 Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R
terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian
disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan
resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari
sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output
generator.
 Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit
dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai
yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut
dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable
resistance) pada set voltage dan sensing voltage.
 Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian
untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and
mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator
dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change over and mixer circuit
beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi.
Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk
mengatur besar arus medan generator.
 Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan
(excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk
pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari
keluaran terminal C6.
 Phase syncronizing circuit
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan
menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan cara
mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi
berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output
dari batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini
terdapat gambar sinkronisasi.
 Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang
tyristor.
 Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter
dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal
OP301.
 Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang
digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk
memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase
diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah
satunya masih dapat beroperasi
 MEL (minimum excitacy limiter)
MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang
berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk
meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan
untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran
tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan
keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian
ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi
minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh
amplifier.
 Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara
manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan
fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk
menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk
pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan.
Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal
oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan
tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban. Automatic Follower
digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan
pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini
untuk menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan
cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.

Beberapa alasan penggunaan komponen-komponen

1. SCR dan transistor amplifier.


SCR dan transistor mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan
tabung thyratrondan tabung penguat antara lain :
• Bentuk fisik yang lebih kecil
• Relatif lebih murah
• Tidak ada emisi seperti padatabung sehingga life time lebih lama
• Langsung dapat beroperasi tanpa menunggu pemanasan

2. Unijunction Transistor (UJT)


Pemakaian Unijunction Transistor (UJT) sebgai sumber pulsa untuk mentriger
SCR mempunya keuntungan, karena diatara keduana terdapat kesamaan sebagai
berikut:
SCR bila temperaturnya naik, membbutuhkan tegangan triger yang lebih rendah,
sedangkan UJT bila temperaturnya naik akan menghasilkan tegangan pulsa yang lebih
rendah.

3. Operational Ampifier (Op-Amp)


Operational Ampifier (Op-Amp) mempunyai beberapa keunggulan bila
dibandingkan denga DC Amplifier yang menggunakan transistor atau tabung, antara
lain:
• Bentuk fisik ynag lebih kecil dan kompak
• Drive yang timbul sangan kecil (tidak berarti) sehingga sistem dapat berkerja
dengan stabil dalam kurun waktu yang lama.
• Gain dapat besar hingga ketelitian yang dicapai sangat tinggi.
• Relatif lebih murah dan sekarang mudah didapatkan.
4. Dioda
Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya yang memilki
dua terminal, yaitu: anoda dan katoda. Dalam rangkaian elektronika daya, dioda
difungsikan sebagai sakelar. Gambar (a), (b), dan (c) masing-masing ditunjukkan simbol
dioda, karakteristik diode, karakteristik ideal dioda jika dioperasikan sebagai sakelar.
Sebagai sakelar, sebagaimana Gambar (c), dioda akan konduksi (ON) jika potensial pada
anode lebih positif daripada potensial pada katoda, dan dioda akan memblok (OFF) jika
potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda.

5. Relay
Relay merupakan peralatan kontrol elektromagnetik yang dapat mengaktifkan
dan mematikan kontaktor. Relay sendiri merupakan kontak elektronik, karena terdapat
koil/kumparan yang akan menggerakkan kontak, membuka dan menutup bila
kumparannya diberi aliran arus listrik. Dalam AVR, tegangan AC (sumber) disearahkan
menggunakan dioda penyearah jembatan.
Keuntungan menggunakan relay :
• Mudah diadaptasikan untuk tegangan yang berbeda.
• Tidak banyak dipengaruhi oleh temperatur sekitarnya.
• Tahanan yang relatif tinggi antara kontak kerja pada saat terbuka.
• Rangkaian yang mengontrol relay dan rangkaian yang membawa arus yang
terhubung secara fisik terpisah satu sama lain.
Kerugian menggunakan relay :
• Kontak dibatasi pada keausan dari bunga api.
• Menghabiskan banyak tempat dibandingkan transistor.
• Menimbulkan bunyi selama proses kontak.
• Kecepatan kontak terbatas, hanya 3 ms sampai 17 ms.
• Kontaminasi dapat mempengaruhi umur kontak.

6. Komparator
Komparator adalah rangkaian yang berfungsi membandingkan tegangan sinyal
input dengan suatu tegangan referensi. Komparator berfungsi menghasilkan sinyal
penggerak. Rangkaian komparator terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Voltage divider :pemberiteganganhasi, pengukurantegangan output alternator
yang telahditurunkandandisearahnkan.
2. DC reference :Bagiandarirangkaian yang menghasilkantegangankonstan.
Kedua tegangan tersebut dibandingkan, menghasilkan sinyal penggerak voltage
divider ini dapat diatur sehingga sinyal penggerak yang dihasilkan komparator sesuai
dengan tegangan output alternator tertentu. Jadi, komparator disini juga merupakan
eror detector.

IGBT (Insulated gate Bipolar Transistor)

IGBT (Insulated gate Bipolar Transistor) merupakan salah satu jenis Transistor yang
memiliki impedansi input yang sangat tinggi sehingga tidak membebani rangkaian
pengendalinya (rangkaian driver). Kemudian disisi output, IGBT memiliki tahanan(Roff) yang
sangat besar pada saat tidak menghantar, sehingga arus bocor sangat kecil. Sebaliknya pada
saat menghantar, tahanan pensaklaran (Ron) sangat kecil, mengakibatkan tegangan jatuh
(voltage drop) lebih kecil daripada transistor pada umumnya. Disamping itu, IGBT memiliki
kecepatan pensaklaran/frekuensi kerja yang lebih tinggi dibanding transistor lainnya. Oleh
sebab itulah mengapa IGBT sering digunakan dalamdrive(alat penggerak motor) yang
membutuhkan arus yang besar dan beroperasi di tegangan tinggi, karena memiliki efisiensi
yang lebih baik dibanding jenis transistor lainnya.

IGBT (Insulated gate Bipolar Transistor) merupakan divais yang menggabungkan struktur
dan sifat-sifat dari kedua jenis transistor tersebut di atas, BJT dan MOSFET. Dengan kata lain,
IGBT mempunyai sifat kerja yang menggabungkan keunggulan sifat-sifat kedua jenis transistor
tersebut. Terminal gate dari IGBT, sebagai terminal kendali juga mempunyai struktur bahan
penyekat (insulator) sebagaimana pada MOSFET.

Input dari IGBT adalah terminal Gate dari MOSFET, sedang terminal Source dari MOSFET
terhubung ke terminal Basis dari BJT. Dengan demikian, arus drain keluar dan dari MOSFET
akan menjadi arus basis dari BJT. Karena besarnya tahanan masuk dari MOSFET, maka terminal
input IGBT hanya akan menarik arus yang kecil dari sumber. Di pihak lain, arus drain sebagai
arus keluaran dari MOSFET akan cukup besar untuk membuat BJT mencapai keadaan saturasi.
Dengan gabungan sifat kedua elemen tersebut, IGBT mempunyai perilaku yang cukup ideal
sebagai sebuah saklar elektronik. Di satu pihak IGBT tidak terlalu membebani sumber, di pihak
lain mampu menghasilkan arus yang besar bagi beban listrik yang dikendalikannya.

Terminal masukan IGBT mempunyai nilai impedansi yang sangat tinggi, sehingga tidak
membebani rangkaian pengendalinya yang umumnya terdiri dari rangkaian logika. Ini akan
menyederhanakan rancangan rangkaian pengendali (controller) dan penggerak (driver) dari
IGBT. Di samping itu, kecepatan pensaklaran IGBT juga lebih tinggi dibandingkan divais BJT,
meskipun lebih rendah dari divais MOSFET yang setara. Di lain pihak, terminal keluaran IGBT
mempunyai sifat yang menyerupai terminal keluaran (kolektor-emitter) BJT. Dengan kata lain,
pada saat keadaan menghantar, nilai tahanan menghantar (Ron) dari IGBT sangat kecil,
menyerupai Ron pada BJT. Dengan demikian bila tegangan jatuh serta lesapan dayanya pada
saat keadaan menghantar juga kecil. Dengan sifat-sifat seperti ini, IGBT akan sesuai untuk
dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan Ampere, tanpa terjadi kerugian daya yang
cukup berarti. IGBT sesuai untuk aplikasi pada perangkat inverter maupun Kendali Motor Listrik
(Drive).

IGBT (Insulated gate Bipolar Transistor) komponen elektronika yang banyak dipakai
dalam elektronika daya, aplikasinya sangat luas dipakai untuk mengatur putaran motor DC atau
motor AC daya besar, dipakai sebagai inverter yang mengubah tegangan DC menjadi AC,
dipakai komponen utama Variable Voltage Variable Frequency (VVVF) pada KRL modern,
dipakai dalam kontrol pembangkit tenaga angin dan tenaga panas matahari. Di masa depan
IGBT akan menjadi andalan dalam industri elektronika maupun dalam listrik industri. IGBT
memiliki kesamaan dengan Transistor bipolar, perbedaannya pada Transistor bipolar arus basis
IB yang diatur sedangkan pada IGBT yang diatur adalah tegangan gate ke emitor UGE.

Salah satu kelebihan igbt yaitu kecepatan pensakelaran lebih tinggi dibandingkan divais
BJT, meskipun lebih rendah dari divais MOSFET yang setara. Di lain pihak, terminal keluaran
IGBT mempunyai sifat yang menyerupai terminal keluaran (kolektor-emitter) BJT. Dengan kata
lain, pada saat keadaan menghantar, nilai tahanan menghantar (R_on) dari IGBT sangat kecil,
menyerupai R_on pada BJT. Dengan demikian bila tegangan jatuh serta resapan dayanya pada
saat keadaan menghantar juga kecil. Dengan sifat-sifat seperti ini, IGBT akan sesuai untuk
dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan amper, tanpa terjadi kerugian daya yang
cukup berarti.

Sifat-sifat igbt yaitu,


 pada saat keadaan tidak menghantar (off), saklar mempunyai tahanan yang besar sekali,
mendekati nilai tak berhingga. Dengan kata lain, nilai arus bocor struktur saklar sangat
kecil
 Sebaliknya, pada saat keadaan menghantar (on), saklar mempunyai tahanan
menghantar (Ron) yang sekecil mungkin. Ini akan membuat nilai tegangan jatuh (voltage
drop) keadaan menghantar juga sekecil mungkin, demikian pula dengan besarnya daya
lesapan (power dissipation) yang terjadi, dan (kecepatan pensaklaran (switching speed)
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai