SHIRLY MASHER
J1B115046
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat diselesaikan.
Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sejak masa pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) hingga selesai
penyusunan laporan ini. Terimakasih ini saya ucapkan kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Hj. Dharia Renate, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jambi sekaligus sebagai Dosen Pembimbing.
2. Ibu Dr. Fitry Tafzi. S.TP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian
Universitas Jambi dan Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
3. Semua Dosen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jambi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada kami.
4. Direktur PPTK Gambung yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan magang.
5. Bapak …. selaku kepala bidang Penelitian PPTK Gambung.
6. Bapak Shabri, S.Si., selaku pembimbing lapangan yang telah banyak
memberikan dukungan, serta bantuan untuk menyelesaikan laporan kerja
praktek ini.
7. Segenap karyawan Pengolahan Hasil dan Engineering PPTK Gambung
Pak Ali, Pak Ali dll serta seluruh karyawan PPTK Gambung yang telah
memberi bantuan dan informasi selama magang.
8. Segenap warga penduduk sekitar PPTK Gambung yang telah membantu
dalam menyelesaikan praktek kerja lapang.
9. Mama Yayuk, Papa Sandi, Teteh Reni dan Om Ari yang telah banyak
membantu kami selama melaksanakan proses praktek kerja lapang selama
di PPTK Gambung.
10. Orangtuaku tersayang serta segenap keluarga yang senantiasa memberikan
doa, dukungan serta kasih sayang kepada penulis.
11. Segenap teman seperjuangan yang telah membantu dalam menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan.
Penulis
DAFTAR ISI
RINGKASAN .............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1.Latar Belakang ..................................................................................
1.2.Maksud dan Tujuan PKL .................................................................
1.3.Kegunaan PKL .................................................................................
1.4.Tempat Praktek Kerja Lapang (PKL) ..............................................
1.5.Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapang (PKL) ....................................
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL ..............................................
2.1 Sejarah Pabrik ..................................................................................
2.2Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................
2.3 Kegiatan Umum Perusahaan ............................................................
BAB III ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN ..........................................
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.
2.
3.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.
2.
3.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.
2.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
2.1Sejarah Perusahaan
Gambar 1. Lambang PPTK Gambung
2.3.2 Misi
Menghasilkan inovasi untuk kemajuan industri teh dan kina nasional
dengan cara :
1. Menghasilkan, mengembangkan, dan memasarkan inovasi perkebunan teh
dan kina yang berdaya saing global dan berkelanjutan.
2. Menyediakan jasa kepakaran di bidang perkebunan teh dan kina.
3. Mengembangkan kompetensi perusahaan, Corporate Social Responsibility
(CSR), dan menyejahterakan karyawan.
4. Mengembangkan asset perusahaan guna mendukung produktivitas
perusahaan.
5. Membangun citra sebagai perusahaan riset perkebunan terkemuka.
2.3.3 Tujuan
Tujuan umum PPTK Gambung adalah menghasilkan inovasi teknologi
perkebunan teh dan rekomendasi kebijakan produksi dan perdagangan komoditas
teh dan kina dan menyampaikannya kepada pengguna untuk mencapai
kesejahteraann masyarakat perkebunan termasuk karyawan PPTK.
1. Direktur
Direktur merupakan pimpinan teratas pada bagan struktur organisasi yang
ada di PPTK. Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris PT.
Riset Perkebunan Nusantara (RPN) atas persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dan dibantu oleh beberapa kepala bagian, yaitu Kepala Bidang
Penelitian, Kepala Bidang Usaha, Kepala Biro Umum dan SDM serta General
Manager Satuan Unit Usaha Kebun. Adapun tugas pokok dan fungsi Direktur
PPTK yaitu mengelola berbagai kegiatan di PPTK, diantaranya kegiatan
penelitian, pelayanan, usaha dan sumber daya sesuai dengan SOP yang telah
disepakati.Selain mengelola berbagai kegiatan, Direktur juga berfungsi sebagai
penanggungjawab terhadap pelaksanaan misi dan tercapainya tujuan PPTK.
2. Bidang Usaha
Bidang usaha memiliki tugas dan fungsi melaksanakan dan
mengembangkan kegiatan baik dalam bidang pelayanan jasa ataupun bidang
pemasaran.Bidang usaha terdiri atas Manajer Pemasaran, Manajer Produksi Bibit,
Manajer Unit Usaha Kebun Gambung dan Manajer Unit Usaha Simalungun.
Bidang usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Usaha dan
membawahi 4 orang Manajer.Unit usaha kebun bertanggung jawab mengelola
kebun dan pabrik pengolahan teh hitam dan teh hijau. Unit Pelayanan jasa
bertanggung jawab mengelola laboratorium yang melayani berbagai pengujian
mutu produk dan bahan serta efikasi produk yang akan diaplikasikan untuk
menunjang produktivitas kebun, kerja sama penelitian, memberikan layanan jasa
kepakaran lainnya (rekomendasi pemupukan, studi kelayakan, pemetaan tanah,
survey kesesuaian lahan, pendampingan dan bantuan teknis), dan mengelola
agrowisata. Manajer produksi bibit berfungsi membantu kepala bidang usaha
dalam memenuhi kebutuhan bibit untuk produksi.Sedangkan Unit Pemasaran
bertanggung jawab memasarkan produk hulu dan hilir teh dan kina berupa bahan
tanaman , semprotan, teh jadi, dan kulit kina.
3. Bidang Penelitian
Bidang penelitian memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan
penelitian, pengkajian, pelatihan, pelayanan dan pengembangan untuk
menghasilkan sebuah inovasi teknologi yang mampu mengembangkan usaha
industri perkebunan teh dan kina di Indonesia.Bidang penelitian dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang.
Kepala Bidang Penelitian membawahi empat Kelompok Peneliti (kelti),
Usaha Penyampaian Hasil Penelitian (PHP), dan urusan perencanaan Monitoring-
Evaluasi Riset (remonev). Kelompok penelitian merupakan wadah para peneliti
yang dikelompokkan menjadi kelompok Peneliti Budaya, Kelompok Peneliti
Proteksi, Kelompok Peneliti Teknologi Pertanian, dan Kelompok Peneliti Sosial
Ekonomi Pertanian. Urusan usaha Penyampaian Hasil Penelitian (PHP)
bertanggung jawab mengelola Perpustakaan yang menyediakan berbagai bahan
pustaka mengenai teh dan kina serta pertanian dan perkebunan pada umunya;
memberikan layanan informasi komoditi teh dan kina; dan mengelola kegiatan
Publikasi yang bertugas melakukan penerbitan dan pencetakan berbagai media
(jurnal,warta, monografi, display, dan sebagainya) untuk menyalurkan hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh PPTK.
4. Biro Umum dan Sumberdaya Manusia (USDM)
Tugas dan fungsi dari USDM yaitu menglola sumberdaya manusia yang
ada di PPTK dan mengembangkan organisasi yang ada guna untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan perusahaan.Biro umum dan SDM dipimpin oleh seorang Kepala
Biro.USDM dibantu oleh 2 orang Kepala Urusan (Kaur).Yaitu Kaur SDM dan
Rumah Tangga dan Kaur Keuangan.
Kepala Biro Umum dan SDM membawahi Urusan Sumber Daya Manusia
(SDM), Urusan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga. Urusan SDM bertanggung
jawab mengelola administrasi dan kesejahteraan pegawai. Urusan Keuangan
bertanggung jawab mengelola administrasi dan pembukuan. Urusan rumah tangga
bertanggung jawab mengelola bidang umum yang meliputi tata usaha, asset,
pengadaan barang, pemeliharaan bangunan dan kendaraan, secara umum, biro ini
bertugas menunjang seluruh operasional kegiatan institusi.
2.5 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang terdapat di PPTK Gambung adalah terdiri dari pegawai
tetap, karyawan harian lepas, karyawan harian musiman dan kontrakan. Secara
umum, upah dan gaji karyawan diberikan berdasarkan pada ketekunan,
kemampuan kerja, kedisiplinan serta dedikasi yang tinggi dari karyawan yang
bersangkutan.Fasilitas yang tersedia di PPTK Gambung adalah perumahan,
tempat ibadah, perpustakaan, poliklinik, tempat penitipan bayi, sarana pendidikan,
sarana olahraga, sarana transportasi, laboratorium uji, instalasi air bersih, dan
beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi dalam pendidikan formal, selain
itu tiga pos keamanan untuk menjaga keamanan area PPTK Gambung.
a. Pemetikan
Pemetikan adalah kegiatan pengambilan pucuk teh yang sudah
memenuhi syarat pengolahan. Tujuannya selain untuk menperoleh bahan
baku pengolahan, juga berupaya untuk membentuk kondisi tanaman agar
mampu meningkatkan produksi yang berkesinambungan. Pemetikan
pucuk dikebun PPTK Gambung dilakukan secara manual yaitu
pemetikan pucuk teh menggunakan tangan atau gunting petik diatas
bidng petik.Pemetikan menggunakan mesin petik adalah kegiatan
pemetikan menggunakan mesin pada tanaman yang memenuhi syarat
olah.Pemetikan menggunakan mesn petik dapat membuat keseragaman
pada tanaman sehingga tidak mengganggu pertumbuhan
tanaman.Tanaman teh siap dipetik setelah tanaman mencapai kurang dari
10 hari dari pemetikan sebelummnya.
b. Penerimaan Pucuk
1. Pengangkutan Pucuk
Teh yang telah dipetik kemudian dimasukkan kedalam waring
digunakan sebagai wadah atau tempat pucuk basah hasil pemetikan
dari kebun.Kapasitas waring adalah tidak lebih dari 25kg.apabila
pucuk teh melebihi kapasitas dalam suatu waring, maka akan
menyebabkan suatu kerusakan pada sel daun.
Pengangkutan pucuk dilakukan langsung setelah proses
pemetikan selesai.pengangkutan bahan baku harus dilakukan secepat
mungkin untu menjamin pucuk teh tetap utuh dan segar,
pengangkutan pucuk teh dilakukan dengan kendaraan bermotor.
2. Penimbangan
Timbangan digunakan sebagai penimbangan proses bahan
dating. Timbangan yang digunakan adalah adalah timbangan
pegas.Timbangan ini berfungsi untuk menimbang pucuk teh.
c. Pelayuan
Pelayuan merupakan proses tahap awal dari rangkaian tahap
pengolahan teh hitam. Pelayuan menggunakan udara segar yang
dilakukan melalui bagian bawah palung dengan tujuan untuk :
Secara Fisik:
- Menurunkan kandungan air bebas sampai kadar air tertentu
- Membuat daun menjadi lemas, tidak mudah patah dan mudah
digulung.
- Mengurangi jumlah air yang harus diuapkan dalam proses
pengerigan.
Secara Kimia:
- Meletakkan dasar yang baik untuk terjadinya proses oksidasi
senyawa polifenol enzimtis serta untuk membentuk calon aroma.
e. Oksidasi Enzimatis
Oksidasi enzimatis yang bertujuan agar pucuk teh yang telah
digiling akan membentuk aroma dan rasa dari teh yang khas. Proses ini
mengubah folipenol menjadi senyawa yang membentuk karakteristik dan
sifat teh hitam. Selama fermentasi daun akan mengalami perubahan
secara fisik dan kimia.perubahan secara fisik ditujukan dengan
perubahan bubuk teh yang berwarna hijau menjadi bubuk teh yang
berwarna coklat tua kemerahan. Ini merupakan akibat dari perubahan
kimia dari hasil oksidasi polifenol yang membentuk tehaflavin yang
mendukung pembentukan rasa dan aroma serta teharubingin yang
mendukung pembentukan wrna air teh. Kedua senyawa ini akan
membentukan sifat dari air seduhan.
Pada ruang penggilingan dan ruang oksidasi enzimatis suhu
ruang diatur dengan rentang 20-24°C dan kelembapan berkisar antara
90-95% dengan bantuan Air Humidifier. Ketidak seimbangan suhu dan
kelembapan di dalam ruang giling akan berpengaruh terhadadap rasa dan
kenampakan teh. Jika suhu terlalu panas maka daun akan berwarna
merah, sedangkan jika ruanganterlalu lembab akan berpengaruh darirasa
tersebut.
f. Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penguranga kadar air pada
bahan perlakuan termal yang bertujuan untuk mengehntikan proses
fermentasi, mensterilkan dari kemungkinan adanya bakteri pada bubuk
teh yang terbawa dari proses yang sebelumnya, memberikan warna
hitam pada kenampakan teh, memperpanjang umur simpan produk dan
memudahkan proses sortasi dan penanganannya. Kadar air yang
diinginkan bubuk teh adalah 3-3,5%.
Pengeringan bertujuan untuk menghentikan oksidasi enzimatis
senyawa polifenol dalam teh pada saat komposisi zat-zat pendukung
kualitas mencapai keadaan optimal. Adanya pengeringan menyebabkan
kadar air dalam teh akan menurun, dengan demikian teh akan tahan lama
dalam penyimpanan.
Suhu inlet pada mesin pengering sebesar 90°C sampai 100°C
dan suhu outlet sebesar 50°C. suhu intel dan outlet harus selalu dipantau
dengan thermometer yang sudh terpasag pada mesin. Waktu yang
diperlukan mulai dari bubuk memasuki mesin sampai keluar ± 120
menit.Bubuk teh kering yang keluar dari dryer diadakan penimbangan
untuk mengetahui randemen yng didapat pada saat itu dan dipisah-
pisahkan sesuai dengan jenis bubuknya.
h. Pengemasan
b. Penerimaan Pucuk
1. Pengangkutan Pucuk
Teh yang telah dietik kemudian dimasukkan kedalam waring
digunakan sebagai wadah atau tempat pucuk basah hasil pemetikan
dari kebun.Kapasitas waring adalah tidak lebih dari 25kg.apabila
pucuk teh melebihi kapasitas dalam suatu waring, maka akan
menyebabkan suatu kerusakan pada sel daun.
Pengangkutan pucuk dilakukan langsung setelah proses
pemetikan selesai.pengangkutan bahan baku harus dilakukan secepat
mungkin untu menjamin pucuk teh tetap utuh dan segar,
pengangkutan pucuk teh dilakukan dengan kendaraan bermotor.
2. Penimbangan
Timbangan digunakan sebagai penimbangan proses bahan
dating. Timbangan yang digunakan adalah adalah timbangan pegas.
Timbangan ini berfungsi untuk menimbang pucuk teh
c. Steaming
Proses steaming merupakan tahap dari pengolahan teh yang sangat
penting peranannya dan akan mempengaruhi pada tahap proses
selanjutnya. Standar steaming yang diberlakukan di PPTK Gambung
yaitu dengan waktu standar 2 menit 15 detik dengan suhu 80-90°C
dengan kadar air layu teh hijau 60-70% setelah perlakuan proses
sebelumnya. Jika proses melebihi waktu sebelumnya aka pucuk akan
terlalu layu dan lembek, jika waktu dan tekanan kurang maka akan
mengaktifkan enzim folipenol oksidasi. Pengontrolan suhu steaming
pada boiler dilakukan dengan menggunakan thermometer infrared,
dengan menggunakan tiga titik kendali yaitu T1, T2, T3, dan diukur
setiap 10 menit sekali untuk mengetahui tekanan boiler pada steamer.
d. Resting
Resting adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi/menurunkan kadar air pada pucuk teh setelah proses
steaming. Standar proses resting atau penghamparan antara 2-5 menit
dengan kapasitas mesin palung pendingin dengan suhu 20-30°C
dengan didasarkan pada kapasitas maksimal mesin, sehingga
kandungan air yang berlebihan akibat proses steaming dapat
berkurang. Proses ini dilakukan pada mesin palung pendinginan
dengan cara memaparkan pucuk teh yang telah di steam ke dalam
mesin palung pendinginan.
f. Drying (Pengeringan)
Tujuan utama dari proses pengeringan adalah untuk mengurangi
kadar air dan memperpanjang masa simpan dengan mengurangi kadar
air hingga 2-3% dengan menggunakan mesin pengering (cabinet
dryer). Suhu yang digunakan untuk proses pengeringan standar yang
digunakan pada suhu luar yaitu 90°C - 100°C dan suhu dalam 50-55°C
dengan lama pengeringan minimal 30 menit hingga 2 jam tergantung
dengan ketebalan teh yang diinginkan. Suhu pengeringan dikontrol
lewat thermosthat yang terpasag di body mesin untuk mengatur suhu
pengerigan.
g. Pengemasan
Setelah pucuk teh di keringkan, pucuk yang telah menjadi
bubuk di kemas untuk di pasarkan.Pengemasan merupakan sistem
yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai.Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah
atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan, getaran).Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar
mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi.Dari segi promosi wadah atau
pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli.Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.Pengemasan teh di Pusat
penelitian teh dan kina gambung yaitu pengemasan curah atau
pengemasan sesuai dengan permintaan pasar.