UUD 1945
Bank Sentral
Lembaga Negara berdasarkan UUD 1945
1. MPR
MPR merupakan lembaga legislatif, yaitu lembaga Negara yang berwenang membuat
UU. Lembaga legislative diantaranya MPR, DPR, dan DPRD diatur dalam UU Nomor 17
tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. ketentuan tersebut diatur dalam
pasal 2 ayat 1 UUD 1945. Jumlah anggota DPR 560 orang dan jumlah anggota DPD 136
orang. Oleh karena itu, jumlah anggota MPR adalah 696 orang.masa jabatan MPR
adalah lima tahun. Alat kelengkapan MPR terdiri atas pimpinan,badan pekerja dan
komisi.
1. MPR
Tugas dan wewenang MPR berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen sebagai berikut.
Tugas dan wewenang presiden sebagai kepala pemerintahan menurut UUD 1945
hasil amandemen sebagai berikut.
• Mengajukan rancangan UU kepada DPR.
• Menetapkan peraturan pemerintah.
• Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri Negara.
• Membuat UU bersama DPR.
• Mengajukan rancangan UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Presiden
Adapun wakil presiden menjalankan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang presiden sebagai berikut.
• Membantu presiden melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban presiden.
• Mewakili presiden melaksanakan tugas-tugas kepresidenan dalam hal-hal
yang didelegasikan presiden kepadanya.
• Menggantikan presiden jika presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat
melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya.
2. DPR
DPR berkedudukan sebagai lembaga legislatif sesuai dengan UUD 1945 pasal 20. Jumlah anggota
DPR sebanyak 560 orang sesuai UUD yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. DPR
memiliki ugas dan wewenang yang diatur dalam UUD 1945 antara lain sebagai berikut.
• Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
• Membahas dan member persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti UU untuk
ditetapkan menjadi UU.
• Menerima dan membahas usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan DPD
berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan.
• Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
• Melaksanakan pengawasan erhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan pemerintah.
• Memilih anggoa BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
• Membalas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara yang disampaikan oleh BPK.
• Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjutu aspirasi masyarakat.
2. DPR
Adapun hak-hak yang dimiliki DPR sebagai berikut.
a. Interpelasi (mengajukan pertanyaan)
b. Angket (mencari dan meminta keterangan)
c. Menyatakan pendapat
d. Imunitas atau hak kekebalan hukum
e. Protokoler
BPK merupakan lembaga eksaminatif, yaitu lembaga atau badan yang bertugas
memeriksa pengelolaan dan anggung jawab keuangan Negara. Tugas dan wewenang
BPK diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK. BPK mempunyai Sembilan
anggota yang keanggotaannya dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikandengan keputusan presiden.
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, BUMN, badan layanan umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga
atau badan lain yang mengelolah keuangan Negara. Dalam melaksanakan tugas, BPK
mempunyai wewenang sebagai berikut.
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
MK merupakan lembaga Negara baru sebagai hasil perubahan ketiga UUD 1945.
Lembaga ini merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman. MK memiliki tugas
dan wewenang sesuai UUD 1945 sebagai berikut.
a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:
• Menguji UU terhadap UUD.
• Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD.
• Memutus pembubaran partai politik, dan
• Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
b. Wajib memberikan putusan asas pendapat DPR mengenai pelanggaran hukum
presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD.
6. Mahkamah Konstitusi (MK)
Komisi Yudisial adalah lembaga baru di Indonesia yang diatur dalam pasal 24B UUD
1945. Anggota komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan
perseujuan DPR. Komisi Yudisial bersifat mandiri. Anggota komisi yudisial diangkat oleh
presiden dengan persetujuan DPR. KY merupakan satu-satunya lembaga yang bisa
mencalonkan hakim agung.
• Ada banyak batasan mengenai politik luar negeri bangsa Indonesia dan
penerapannya dalam hubungan Internasional. Batasan tersebut antara lain UU
Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menyatakan bahwa
politik luar negeri diartikan sebagai kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah RI
yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lain.
• Sejarah politik Luar Negeri bebas aktif, setelah menyatakan kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi Negara yang merdeka dan
berdaulat. Sejak saat itu, Indonesia merupakan Negara yang berdiri dan menjadi
bagian dari dunia Internasional.
• Sebagai Negara yang merdeka, Indonesia harus taat dan patuh kepada
peraturan Internasional. Pada tanggal 28 September 1950 Indonesia masuk
menjadi anggota PBB.
Politik luar negeri Indonesia
Sumber Hukum
a. Sumber hukum material, adalah segalakaidah, aturan, atau norma, yang menjadi
patokan atau sumber dari manusia unuk bersikap dan bertindak.
b. Sumber hukum formal, merupakan penerapan dari hukum material, sehingga hukum
formal dapat berjalan serta ditaati oleh semua objek hukum. Contoh hukum formal:
1. Undang-Undang
Hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut.
I. UUD 1945
II. Ketetapan MPR
III. UU/Peraturan pemerintah pengganti UU
IV. Peraturan presiden
V. Peraturan pemerintah
VI. Peraturan daerah provinsi
VII. Peraturan daerah kabupaten/kota
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi
5. doktrin
Sistem Hukum di Indonesia
Sistem Peradilan
• peradilan nasional merupakan seluruh komponen peradilan nasional yaitu
substansi hukum, aspek-aspek procedural, pihak yang berproses dalam peradilan
guna mewujudkan keadilan hukum.
• Asas-asas dalam peradilan nasional:
a. Asas sederhana, artinya peradilan tidak boleh berbelit-belit.
b. Asas cepat, artinya proses peradilan tidak boleh ditunda-tunda.
c. Asas biaya ringan, artinya proses peradilan harus menekan seminimal
mungkin biaya yang digunakan.
• Proses penyelenggaraan peradilan nasional:
a. Penyelidikan, pasal 1 butir 5 KUHAP
b. Penyidikan, pasal 1 butir 2 KUHAP
c. Penuntutan, pasal 1 butir 7 KUHAP
d. Pemeriksaan
Wawasan Nusantara
• Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
• Menurut GBHN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dalam penyelenggaraan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Hakikat wawasan nusantara:
a. Hakikatnya adalah keutuhan dan kesauan wilayah nasional.
b. Dalam GBHN hakikatnya wawasan nusantara diwujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya
dan peraturan keamanan.
Wawasan Nusantara