Anda di halaman 1dari 72

Penyelenggaraan Negara dan Pemerintahan

1. Penyelenggaraan Pemerintah Pusat


A. Urusan Pemerintah Absolut
1). Politik Luar Negeri,
• mengangkat pejabat diplomatik,
• menetapkan kebijakan luar negeri,
• melakukan perjanjian internasional,
• serta menetapkan kebijakan perdagangan internasional dengan Negara lain.
2). Pertahanan,
• mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata,
• menyatakan damai dan perang,
• menyatakan Negara atau sebagian wilayah Negara dalam keadaan bahaya,
• membangun dan mengembangkan sistem pertahanan Negara dan persenjataan,
• menetapkan kebijakan untuk wajib militer, dan bela Negara bagi setiap warga Negara.
A. Urusan Pemerintah Absolut
3). Keamanan,
• mendirikan dan membentuk kepolisian Negara,
• menetapkan kebijakan keamanan nasional,
• menindak setiap orang dan kelompok atau organisasi yang kegiatannya
mengganggu keamanan Negara.
4). Yustisi,
• mendirikan lembaga peradilan,
• mengangkat hakim dan jaksa,
• mendirikan lembaga permasyarakatan,
• menetapkan kebijakan kehakiman dan keimigrasian,
• memberikan grasi; amnesti; abolisi,
• membentuk UU, peraturan pemerintah pengganti UU, peraturan pemerintah,
dan peraturan lain yang berskala nasional.
A. Urusan Pemerintah Absolut
5). Moneter dan Fiskal Nasional,
• Kebijakan makro ekonomi,
• Mencetak uang dan menentukan nilai mata uang,
• Menetapkan kebijakan moneter
• Mengendalikan peredaran uang.
6). Agama,
• Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku nasional,
• Memberikan pengakuan terhadap keberadaa suau agama dan
• Menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan.
B. Urusan pemerintahan Konkuren
Merupakan urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah
provinsi serta daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintah konkuren. Urusan
pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan
otonomi daerah. Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah
terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan.

C. Urusan Pemerintahan Umum


Merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan presiden sebagai kepala
pemerintahan. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur
bertanggungjawab kepada presiden melalui menteri dan gubernur/wali
koabertanggung jawab kepada menteri melalui gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat.
2. Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan


dewan perwakilan rakyat daerahmenurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnyadalam sistem dan prinsip NKRI sebagaimana
yang dimaksud dalam UUD 1945. Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Adapun lembaga yang
berkedudukan sebagai unsur penyelengara pemerintah daerah adalah DPRD.
2. Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

a. Penyerahan urusan pemrintahan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah


berdasarkan asas otonomi disebut desentralisasi.
b. Sedangkan pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerinah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat kepada instansi
vertical diwilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan pemerintahan umum disebut dekonsentrasi.
c. Adapun penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah kabupaen/kota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemeintahan yang menjadi kewenangan daerah
provinsi disebut tugas pembantuan.
Dinamika Pengelolaan Kekuasaan Negara

1. Teori pemisahan kekuasaan menurut ahli


a. John Locke
• Kekuasaan legislative (membuat UU)
• Kekuasaan eksekutif (melaksanakan UU)
• Kekuasaan federatif (melakukan hubungan diplomaik dengan Negara
lain)
b. Montesquieu (teori trias politica)
• Lembaga legislative (kekuasaan membuat UU)
• Lembaga eksekutif (kekuasaan melaksanakan UU)
• Lembaga yudikatif (kekuasaan mengadili pelanggaran hukum)
2. Pembagian kekuasaan Negara
a. Pembagian Kekuasaan secara Horizontal
• Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan mengubah dan menetapkan UUD yang
dijalankan oleh MPR.
• Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan melaksanakan UUD yang dijalankana
oleh lembaga eksekutif di Indonesia.
• Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan membentuk UUD yang dilaksanakan
oleh DPR dan DPD.
• Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran UUD.
Kekuasaan ini berperan menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan di Indonesia. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstiusidan Komisi Yudisial.
2. Pembagian kekuasaan Negara

b. Pembagian kekuasaan secara Vertikal


Pembagian kekuasaan secara vertical didasarkan pada tingkatannya. Pemerintahan
pusat dapat melaksanakan urusannya sendiri atau melimpahkan urusan itu kepada
pemerintahan daerah.penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia didasarkan
pada sistem desentralisasi. Akan tetapi, untuk urusan pemerintahan absolute
(politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,
serta agama) wajib dilaksanakan oleh pemerintahan pusat tidak bisa diserahkan
kepada pemerintahan daerah
Sistem Ketatanegaraan
Sistem ketatanegaraan Indonesia telah mengalami perubahan antara sebelum
dan setelahamandemen UUD, yaitu perubahan kedudukan MPR.
Bagan 1 : Sistem ketatanegaraan Indonesia sebelum amandemen UUD 1945
Bagan 2
Sistem ketatanegaraan Indonesia setelah amademen UUD 1945

UUD 1945

KPU BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK KY

Bank Sentral
Lembaga Negara berdasarkan UUD 1945
1. MPR
MPR merupakan lembaga legislatif, yaitu lembaga Negara yang berwenang membuat
UU. Lembaga legislative diantaranya MPR, DPR, dan DPRD diatur dalam UU Nomor 17
tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. ketentuan tersebut diatur dalam
pasal 2 ayat 1 UUD 1945. Jumlah anggota DPR 560 orang dan jumlah anggota DPD 136
orang. Oleh karena itu, jumlah anggota MPR adalah 696 orang.masa jabatan MPR
adalah lima tahun. Alat kelengkapan MPR terdiri atas pimpinan,badan pekerja dan
komisi.
1. MPR

Tugas dan wewenang MPR berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen sebagai berikut.

a. Mengubah dan menetapkan UUD.


b. Melantik presiden dan/atau wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum
dalam sidang paripurna MPR.
c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk memberhentikan presiden
dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan/atau wakil
presiden diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan dalam sidang
paripurna MPR.
1. MPR

d. Melantik wakil presiden apabila presiden mangkat, berhenti, dan memberhentikan


atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
e. Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya.
f. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden
da wakil presiden meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalampemilihan
sebelumnya sampai habis masa jabatannya.
2. Presiden
Presiden merupakan lembaga eksekutif, yaitu lembaga yang memegang
kekuasaan melaksanakan UUD, menyelenggarakan urusan pemerintahan, serta
mempertahankan tata tertib dan keamanan, baik didalam maupun diluar negeri.
Lembaga eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden, dan para menteri yang
melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing. Kedudukan presiden sesuai
UUD 1945 sebagai kepala pemerintahan dan kepala Negara. Kedudukan presiden
sebagai kepala pemerintahan ditegaskan dalam pasal 4 ayat 1 bahwa presiden
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
2. Presiden

Tugas dan wewenang presiden sebagai kepala pemerintahan menurut UUD 1945
hasil amandemen sebagai berikut.
• Mengajukan rancangan UU kepada DPR.
• Menetapkan peraturan pemerintah.
• Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri Negara.
• Membuat UU bersama DPR.
• Mengajukan rancangan UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Presiden

Adapun kedudukan presiden sebagai kepala Negara menurut amandemen UUD


1945 sebagai berikut.
• Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU.
• Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan Negara
lain atas persetujuan DPR.
• Menyatakan keadaan bahaya.
• Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan DPR.
• Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA.
• Memberi amnesti dan abolisi memperhatikan pertimbangan DPR.
• Member gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya.
2. Presiden

Adapun wakil presiden menjalankan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang presiden sebagai berikut.
• Membantu presiden melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban presiden.
• Mewakili presiden melaksanakan tugas-tugas kepresidenan dalam hal-hal
yang didelegasikan presiden kepadanya.
• Menggantikan presiden jika presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat
melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya.
2. DPR
DPR berkedudukan sebagai lembaga legislatif sesuai dengan UUD 1945 pasal 20. Jumlah anggota
DPR sebanyak 560 orang sesuai UUD yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. DPR
memiliki ugas dan wewenang yang diatur dalam UUD 1945 antara lain sebagai berikut.
• Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
• Membahas dan member persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti UU untuk
ditetapkan menjadi UU.
• Menerima dan membahas usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan DPD
berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan.
• Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
• Melaksanakan pengawasan erhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan pemerintah.
• Memilih anggoa BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
• Membalas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara yang disampaikan oleh BPK.
• Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjutu aspirasi masyarakat.
2. DPR
Adapun hak-hak yang dimiliki DPR sebagai berikut.
a. Interpelasi (mengajukan pertanyaan)
b. Angket (mencari dan meminta keterangan)
c. Menyatakan pendapat
d. Imunitas atau hak kekebalan hukum
e. Protokoler

Selain itu, DPR mempunyai fungsi sebagai berikut.


a. Legislasi
b. Anggaran
c. Pengawasan
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK merupakan lembaga eksaminatif, yaitu lembaga atau badan yang bertugas
memeriksa pengelolaan dan anggung jawab keuangan Negara. Tugas dan wewenang
BPK diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK. BPK mempunyai Sembilan
anggota yang keanggotaannya dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikandengan keputusan presiden.

BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, BUMN, badan layanan umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga
atau badan lain yang mengelolah keuangan Negara. Dalam melaksanakan tugas, BPK
mempunyai wewenang sebagai berikut.
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,


menentukan waktu dan metode pemeriksaan, serta menyusun dan menyajikan
laporan pemeriksaan.
b. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang,
unit organisasi pemerintah pusat, pemerinah daerah, lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, BUMN, badan layanan umum, badan usaha milik daerah, dan
lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan Negara.
c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik Negara;
diempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan Negara; serta
pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, dan daftar lain yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan Negara.
5. Mahkamah Agung (MA)

MA merupakan lembaga yudikatif, yaitu badan yang melaksanakan


kekuasaan kehakiman. MA sebagai pemegang kekuasaan kehakiman ditegaskan
dalam UUD 1945 pasal 24 dan pasal 24A. Dalam menyelenggarakan kekuasaan
kehakiman, MA membawahi beberapa peradilan di Negara Indonesia yaitu
peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha
Negara. Selain MA, pemegang kekuasaan kehakiman yang lain adalah MK.
Ketentuan lain yang terkait MA diatur dalam UU No. 3 tahun 2009 tentang
Mahkamah Agung.
5. Mahkamah Agung (MA)

MA mempunyai wewenang sesuai UUD 1945 sebagai berikut.


a. Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan perkara kepada Mahkamah Agung.
b. Menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU. Hal ini sering
disebut hak uji materiel aas peraturan dibawah UU terhadap UU. MA berhak
menentukan bertentangan tidaknya suatu peraturan dibawah UU seperti
peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah, bahkan peraturan
sekolah dengan UU.
c. Memiliki tiga orang hakim konsitusi MK.
d. Memberikan pertimbangan kepada presiden mengenai grasi dan rehabilitasi.
6. Mahkamah Konstitusi (MK)

MK merupakan lembaga Negara baru sebagai hasil perubahan ketiga UUD 1945.
Lembaga ini merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman. MK memiliki tugas
dan wewenang sesuai UUD 1945 sebagai berikut.
a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:
• Menguji UU terhadap UUD.
• Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD.
• Memutus pembubaran partai politik, dan
• Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
b. Wajib memberikan putusan asas pendapat DPR mengenai pelanggaran hukum
presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD.
6. Mahkamah Konstitusi (MK)

Keanggotaan MK sebagai berikut.


a. Terdiri atas Sembilan orang anggota hakim konstitusi yang masing-masing diajukan:
• Tiga oleh MA
• Tiga oleh DPR
• Tiga oleh presiden
b. Ditetapkan oleh presiden.siden dan/atau wakil presiden menurut UUD.
c. Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.

MK juga mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut.


a. memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden
dan/atau wakil presiden menurut UUD.
b. Mengumpulkan laporan berkala kepada masyarakat secara terbuka mengenai
permohonan yang terdaftar,diperiksa, dan diputus, serta pengelolaan keuangan dan
tugasadministrasi lainya. Laporan ini dimuat dalam berita berkala yang terbit oleh MK.
7. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga baru di Indonesia yang diatur dalam pasal 24B UUD
1945. Anggota komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan
perseujuan DPR. Komisi Yudisial bersifat mandiri. Anggota komisi yudisial diangkat oleh
presiden dengan persetujuan DPR. KY merupakan satu-satunya lembaga yang bisa
mencalonkan hakim agung.

Wewenang Komisi Yudisial sebagai berikut.


a. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hukum ad hoc di MA kepada DPR
untuk mendapatkan persetujuan.
b. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran dan perilaku hakim.
c. Menetapkan kode etik hakim bersama-sama dengan MA.
d. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan kode etik perilaku hakim.
8. DPD

DPD adalah lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia


yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui
pemilihan umum. DPD memiliki fungsi yaitu mengajukan usul dengan cara ikut dalam
pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi
tertentu. Selain itu, DPD memiliki fungsi mengawasi pelaksanaan UU tertentu.
8. DPD
Adapun tugas dan wewenang DPD antara lain sebagai berikut.
a. Mengajukan kepada DPR rancangan UU yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; serta aspek yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas
RUU tersebut.
b. Memberi pertimbangan kepada DPR atau RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.
c. Member pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota badan BPK.
d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah; pembenukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah; hubungan pusat dan daerah; pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; serta pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan,
dan agama.
e. Menerima hasil pemeriksaan keuangan Negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
Otonomi Daerah
• UU tentang Otonomi Daerah adalah UU No 32 tahun 2004 sebagai pengganti UU sebelumnya
yaitu UU No 39 tahun 1999.
• Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
• Tujuan otonomi daerah yaitu:
1) Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah agar semakin baik.
2) Member kesempatan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri.
3) Meringankan beban pemerintah pusat agar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
terutama di daerah lebih efektif dan efisien.
4) Memberdayakan dan mengembangkan potensi SDA dan masyarakat daerah.
5) Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan daerah.
6) Memelihara hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah maupun
antardaerah untuk menjaga keutuhan NKRI.
7) Meningkatkan partisipasi masyrakat dalam pembangunan.
8) Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan.
Otonomi Daerah
• Keuntungan otonomi daerah:
a. Masyarakat merasa diberi tanggung jawab lebih unuk mengembangkan
daerahnya.
b. SDA dan SDM didaerah lebih diberdayakan.
c. Priritas pembangunan sesuai cita-cita masyarakat.
• Dasar hukum otonomi daerah:
a. UUD1945 pasal 18, pasal 18A dan 18B.
b. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan,
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya Nasional yang berkeadilan, serta
Perimbangan Keuangan Pusat dan daerah dalam Kerangka NKRI
c. Tap MPR No. IV/MPR/2000 entang rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan
otonomi daerah.
d. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah
e. UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan Pusat dan Pemerintah
Daerah.
Otonomi Daerah
• Pasal yang terkait dengan otonomi daerah:
a. Dalam UUD 1945 hasil amandemen ketentuan yang mengatur
Pemerintahan Derah diatur dalam Bab VI yang meliputi pasal 18, 18A dan
18B.
b. Berdasarkan isi pasal-pasal tersebut jelas bahwa UUD 1945 menghendaki
adanya penyerahan wewenang kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga derahnya sendiri dalam kerangka NKRI.
• Asas-asas otonomi daerah:
a. Desentralisasi
b. Dekonsentrasi
c. Tugas pembantuan
Otonomi Daerah
• Prinsip-prinsip otonomi daerah:
a. Prinsip seluas-luasnya, bebas mengaur urusan pemerintahan diluar yang menjadi
urusan pemerintah pusat yang ditetapkan dalam UU.
b. Otonomi yang nyata, artinya ada dan berpotensi untuk tumbuh dan berkembang
sesuai artinya untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan
tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah dengan potensi dan
kekhasan daerah.
c. Otonomi yang bertanggung jawab, artinya otonomi yang dalam
penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan degan tujuan dan maksud
pemberian otonomi.
Otonomi Daerah
• Pembagian urusan pemerintah pusat dan daerah
Urusan pemerintah pusat:
1. Politik luar negeri
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan fiskal nasional
6. agama
Urusan pemerintah provinsi:
1. Kesehatan
2. Pendidikan
3. Tata ruang kota
4. Sarana dan prasarana, dll.
Otonomi Daerah
• Perangkat daerah, diantaranya:
1. Lembaga secretariat
2. Lembaga teknis daerah
3. Lembaga dinas daerah
• Pelaksanaan Otonomi daerah berdasarkan UU No.32 tahun 2004.
• Hak dan kewajiban daerah dalam otonomi daerah
a. Berdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap daerah memiliki hak:
1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
2. Memilih pemimpin daerah
3. Mengelola aparatur daerah
4. Mengelola kekayaan daerah
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah
6. Mendapatkan bagi hasil pengelolaan SDA dan sumber daya lainnya yang berada di daerah
7. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
8. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Otonomi Daerah
Dalam pasal 22,kewajiban daerah yaitu :
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan
5. Meningkatkan fasilitas dasar pendidikan
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan
7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah
11. Melestarikan lingkungan hidup
12. Mengelola administrasi kependudukan
13. Melestarikan nilai sosial budaya
14. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya
15. Kewajiban lain yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan
• Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum
5. Penyediaan bidang kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial
7. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil da menengah termasuk lintas kabupaten/kota
10. Pengendalian lingkungan hidup
11. Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota
12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
14. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
• Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum
5. Penanganan bidang kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan
7. Penanggulangan maslah sosial
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan
9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha keci, dan menengah
10. Pengendalian lingkungan hidup
11. Pelayanan pertahanan
12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
14. Pelayanan administrasi penanaman modal
15. Penyelenggaraan dasarlainnya
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
• Penyelenggaraan pemerintahan dalam otonomi daerah
a. penyelenggaraan pemerintahan pusat yaitu presiden dibanu oleh seorang wakil
presiden dan para menteri
b. penyelenggara pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD
DPRD
• Kedudukan DPRD, merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan
sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.
• Tugas dan wewenang DPRD, yaitu:
1. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala pemerintah daerah/pemerintah
daerah untuk mendapat persetujuan bersama
2. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama pemerintah
daerah
3. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan perauran perundang-
undangan lainnya.
4. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah kepada presiden
melalui menteri dalam negeri bagi DPRD provinsi, dan kepada menteri dalam negeri
melalui gubernur bagi DPRD kabupaten/kota
5. Memilih wakilkepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan kepala daerah
6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap perjanjian
internasional di daerah
DPRD

7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan


oleh pemda
8. Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemda
9. Membentuk panitia pemilihan kepala daerah
10. Melalukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah
11. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antardaerah dan dengan
pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan
• Alat kelengkapan DPRD
1. Pimpinan
2. Komisi
3. Panitia musyawarah
4. Panitia anggaran
5. Badan kehormatan
6. Alat kelengkapan lain yang diperlukan
• Sumber pendapatan daerah yaitu UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan dan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebukan pendapatan daerah berdasar dari:
1. Pendapatan asli daerah (PAD)
a. Hasil pajak daerah
b. Hasil retribusi daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipidahkan
d. PAD lainya yang sah (antara lain jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi, potongan harga dan sebagainya)
2. Dana perimbangan
a. Dana bagi hasil
b. Pajak bumi dan bangunan (PBB)
c. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
d. Pajak penghasilan (PPh)
e. Dari sumber daya alam: kehutanan, pertambangan umum,
perikanan,pertambanagan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan
pertambangan panas bumi.
f. Dana alokasi umum
g. Dana alokasi khusus
3. Pendapatan daerah lainnya yang sah
a. Hibah
b. Pendapatan dana darurat
Desa
• Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam NKRI.
• Pemerintahan desa meliputi:
a. Pemerintah desa:
1. Kepala desa
2. Perangkat desa
b. BPD, tugasnya menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat.
c. Sekertaris Desa
d. Lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD), menampung aspirasi masyarakat
dalam pembangunan desa.
e. Pemerintahan sipil (hansip), tugasnya menjaga pertahanan dan keamanan desa.
Desa
Sumber pendapatan desa:

a. Pendapatan asli desa


b. Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah
c. Bagian dari perimbangan keuangan pusat
d. Bantuan dari pemerintah pusat
e. Hibah atau sumbangan dari pihak ketiga
Kebijakan Publik
• kebijakan publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam
hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
• tujuan kebijakan publik:
a. mewujudkan ketertiban dalam masyarakat
b. melindungi hak-hak masyarakat
c. mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat
d. mewujudkan kesejahteraan masyarakat
• kebijakan publik:
a. dapat berupa peraturan, UU, Tindakan-tindakan pemerintah, dan Program pemerintah
b. beberapa contoh kebijakan public:
1. penetapan pajak daerah
2. penentapan retribusi
3. penetapan larangan pedagang kaki lima
4. penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota
• tahapan-tahapan penyusunan dan perumusan kebijakan publik:
1. pengidentifikasiaan masalah
2. penyusunan skala prioritas
3. perumusan rancangan kebijakan
4. penetapan dan pengesahan kebijakan
5. pelaksanaan kebijakan
6. evaluasi kebijakan publik
• bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan public
1. penyampaiaan kebutuhan dan masalah melalui media massa atau pada pejabat
pemerintah
2. memberikan opini, masukan, maupun kritik terhadap rancangan kebijakan
3. mendukung dan melaksanakan kebijakan dengan konsekuen dan sepenuh hati
Pemilihan Umum
• tujuan pemilu:
a. melaksanakan kedaulatan rakyat
b. sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat
c. untuk memilih wakil-wakil rakyat yang dudukdilembaga legislative serta
memilih presiden dan wakil presiden.
d. Melaksanakan penggantian personel pemerintahan secara ama, damai dan
tertib
e. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional
• pemilu 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia.
• Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi anara lain:
1. Masa revolusi (1945-1950)
2. Masa orde lama
3. Masa demokrasi liberal (1950-1959)
4. Masa demokrasi terpimpin (1959-1966)
5. Masa orde baru (1966-1998)
6. Masa reformasi (1998-sekarang)
• Asas dalam pemilu:
1. Langsung, tidak boleh diwakili
2. Umum, berlaku untuk seluruh orang Indonesia yang sudah memenuhi syarat
3. Bebas, bisa memilih sesuai keinginannya
4. Rahasia, artinya orang lain tidak perlu tahu pilihan setiap orang
5. Jujur
6. Adil
• Pelaksanaan pemilu di Indonesia yaitu:
1. Tahun 1955
2. Tahun 1971
3. Tahun 1977
4. Tahun 1982
5. Tahun 1987
6. Tahun 1992
7. Tahun 1997
8. Tahun 1999
9. Tahun 2004
10. Tahun 2009
11. Tahun 2014
12. Tahun 2019
• Penyelenggara pemilu ditingkat pusat adalah KPU.
• Penyelenggara pemilu di daerah adalah KPUD.
• Untuk pertama kalinya presiden Indonesi dipilih langsung oleh rakyat pada pemilu tahun 2004.
Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat
Bentuk-bentuk Pemerintahan
Betuk pemerintahan menurut Aristoteles:
1. Monarki, bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan umum. Negara
yang menganut monarki diantaranya Inggris, Swedia, Denmark, Belanda, Norwegia, Belgia,
Luxemburg, Jepang, Muangthai, dan Spanyol.
2. Tirani, bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan pribadi.
3. Aristokrasi, bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan demi kepentingan
umum.
4. Oligarki, bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan demi kepentingan
kelompoknya.
5. Politea, bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seluruh rakyat demi kepentingan umum.
6. Demokrasi, bentuk pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Selain itu, Aristoteles juga mengkategorikan bentuk pemerintahan menjadi:
a. Bentuk pemerintahan yang baik, diantaranya Monarki, Aristokrasi dan Politea
b. Bentuk pemerintahan yang buruk, diantaranya Tirani, Oligarki dan Demokrasi
Demokrasi
1. Pengertian
a. Abraham Lincoln, demokrasi merupakan sistem pemerintah yang diselenggarakan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
b. Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat.
c. Samuel Huntington, demokrasi ada jika setiap pemegang kekuasaan dalam suatu
Negara dipilih secara umum, adil, dan jujur.
d. Affan Ghafar, demokrasi terbagi dua, yaitu:
• Demokrasi normatif, demokrasi yang secara umum diwujudkan oleh suatu
Negara.
• Demokrasi empirik, demokrasi yang perwujudannya hanya pada dunia politik.
2. Ciri-ciri Demokrasi
a. Legitimasi pemerintah yang didasarkan dari keputusan pemerintah yang mewakili
keinginan rakyat.
b. Pengaturan yang mengorganisasikan musyawarah mufakat atau perundingan
untuk memperoleh legitimasi dengan melalui pemilihan umum yang kompetitif.
c. Pemilihan secara rahasia dan tanpa adanya paksaan.
d. Terdapat hak-hak dasar, misalnya kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul,
kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers.
3. Macam-macam sistem demokrasi
a. Sistem parlementer
b. Sistem pemisahan kekuasaan
c. Sistem referendum
• Referendum obligator
• Referendum fakultatif
4. Jenis-jenis Demokrasi
a. Berdasarkan penyalurannya
• Demokrasi langsung
• Demokrasi tidak langsung
b. Berdasarkan hubungan antaralat-ala kelengkapan Negara
• Demokrasi sitem parlementer
• Demokrasi sitem pemisahan kekuasaan
c. Berdasarkan prinsip ideologi
• Demokrasi liberal
• Demokrasi rakyat
d. Berdasarkan titik perhatiannya
• Demokrasi formal
• Demokrasi maerial
• Demokrasi campuran
5. Perjalanan Demokrasi di Indonesia

• Demokrasi parlementer menggunakan UUDS (1945-1959).


• Demokrasi terpimpin menggunakan UUD 1945 pada masa orde lama (1959-
1965).
• Pada masa orde baru menggunakan pancasila dan UUD 1945 (1965-1998).
• Masa reformasi dilakukan perbaikan sistem demokrasi dan ketatanegaraan
yang dikenal dengan adanya amandemen terhadap UUD 1945 (1998-
sekarang).
Demokrasi Pancasila
• Prinsip-prinsip demokrasi:
a. Negara berdasarkan konstitusi
b. Ada penggantian kekuasaan secara berkala
c. Adanya jaminan perlindungan HAM
d. Adanya penegakkan hukum dan persamaan kedudukan setiap warga Negara
didepan hukum.
e. Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak
f. Adanya kebebasan berserika dan mengeluarkan pendapat
g. Menjamin adanya pers yang bebas
• Untuk menghindari kekuasaan yang absolute maka dilakukan pemilu setiap 5 tahun
sekali.
• Landasan pelaksanaan demokrasi di Indonesia:
a. Pancasila
b. Pembukaan UUD 1945
c. UUD1945 pasal 1 ayat 2
• Prinsip demokrasi pancasila:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita negara
• Demokrasi langsung berlaku tahun 1945-1959
• Demokrasi terpimpin berlangsung sejak dikeluarkan dekrit presiden tanggal 5 Juli
1959- 1966.
Kedaulatan Rakyat

• Berasal dari kata daulah (arab) yang berarti kekuasaan/dinasti pemerintahan.


• Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara.
• Kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.
• Pengertian kedaulatan:
a. Kedaulatan kedalam, kedaulatan yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
rumah tangga nya tanpa campur tangan dari Negara lain.
b. Kedaulatan keluar, kedaulatan yang mengadakan suatu hubungan/kerjasama
dengan Negara lain tanpa tekanan dari pihak manapun.
• Teori kedaulatan:
1. Kedaulatan Tuhan, penguasa mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan (titisan
dewa).
2. Kedaulatan Raja, kekuasaan ertinggi ditangan Raja dan keturunannya.
3. Kedaulatan Negara, kekuasaan tertinggi terletak pada Negara.
4. Kedaulatan hukum, kekuasaan tertinggi terletak pada hukum.
5. Kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi ditangan rakyat. Contoh Negara yang
menganut kedaulatan rakyat adalah Indonesia.
• Landasan hukum:
1. Landasan idiil, pancasila sila ke-4 yaitu kerakyatan; hikmat kebijaksanaan;
permusyawaratan; dan perwakilan.
2. Landasan konstitusional, UUD 1945 alinea ke-4 dan batang tubuh pasal 1 ayat 2
UUD 1945.
• Negara yang menganut sistem kedaulatan rakyat biasanya memiliki bentuk
pemerintahan republik.
• Sistem pemerintahan ada dua macam:
a. Kabinet presidensiil, ciri-cirinya:
1. Kekuasaan presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan rakyat
3. Menteri bertanggung jawab kepada presiden bukan pada DPR
4. Kedudukan presiden dan DPR tidak dapat saling menjatuhkan
b. Kabinet parlementer,ciri-cirinya:
1. Kekuasaan legislative (DPR) lebih kuat daripada eksekutif (perdana menteri).
2. Menteri bertanggung jawab kepada DPR.
3. Kedudukan kepala Negara (Raja, Kaisar, presiden) hanya sebagai lambang
Politik luar negeri Indonesia
• Politik luar negeri Indonesia bebas aktif, adalah upaya menjamin kerja sama dengan
Negara lain perlu perencanaan dan strategi tertentu agar dalam menjalankan
hubungan luar negeri dapat menampung semuakepentigan nasional, serta mampu
berpegang teguh pada ideologinya masing-masing.
• Bebas artinya dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-
kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang
dicerminkan dalam falsafah pancasila
• Aktif artinya bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negerinya, Indonesia tidak
bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian Internasional, melainkan bersikap aktif.
• Proaktif artinya tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah Internasional sesuai
dengan komitmen, aktif menghapuskan penjajahan diatas dunia, mencipakan
ketertiban dunia, dan menegakkan keadilan dalam dunia Internasional. Selain itu,
ikut aktif dalam setiap kegiatan Internasional asalkan berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Politik luar negeri Indonesia

• Ada banyak batasan mengenai politik luar negeri bangsa Indonesia dan
penerapannya dalam hubungan Internasional. Batasan tersebut antara lain UU
Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menyatakan bahwa
politik luar negeri diartikan sebagai kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah RI
yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lain.
• Sejarah politik Luar Negeri bebas aktif, setelah menyatakan kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi Negara yang merdeka dan
berdaulat. Sejak saat itu, Indonesia merupakan Negara yang berdiri dan menjadi
bagian dari dunia Internasional.
• Sebagai Negara yang merdeka, Indonesia harus taat dan patuh kepada
peraturan Internasional. Pada tanggal 28 September 1950 Indonesia masuk
menjadi anggota PBB.
Politik luar negeri Indonesia

• Tujuan politik luar negeri bebas aktif:


1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga kesehatan Negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat
dihasilkan sendiri.
3. Meningkatkan perdamaian Internasional karena hanya dalam keadaan damai,
Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
untuk memperbesar kemakmran rakyat.
4. Meningkatkan persaudaraan.
Politik luar negeri Indonesia
• Landasan politik luar negeri bebas aktif:
a. Landasan idiil, yaitu pancasila.
b. Landasan konstitusional/structural, yaitu UUD 1945.
c. Landasan operasional, antara lain:
1. Ketetapan MPR
2. Kebijakan presiden
3. Kebijakan Menlu
• Prinsip politik luar negeri bebas aktif:
a. Negara kita menjalankan politik damai
b. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak
mencampuri soal susunan corak pemerintahan negeri masing-masing.
c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum Internasional dan organisasi Internasional
untuk menjamin perdamaian yang kekal.
d. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran Internasional.
e. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial Internasional.
Sistem Hukum dan peradilan nasional
Sistem Hukum

Sumber Hukum
a. Sumber hukum material, adalah segalakaidah, aturan, atau norma, yang menjadi
patokan atau sumber dari manusia unuk bersikap dan bertindak.
b. Sumber hukum formal, merupakan penerapan dari hukum material, sehingga hukum
formal dapat berjalan serta ditaati oleh semua objek hukum. Contoh hukum formal:
1. Undang-Undang
Hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut.
I. UUD 1945
II. Ketetapan MPR
III. UU/Peraturan pemerintah pengganti UU
IV. Peraturan presiden
V. Peraturan pemerintah
VI. Peraturan daerah provinsi
VII. Peraturan daerah kabupaten/kota
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi
5. doktrin
Sistem Hukum di Indonesia
Sistem Peradilan
• peradilan nasional merupakan seluruh komponen peradilan nasional yaitu
substansi hukum, aspek-aspek procedural, pihak yang berproses dalam peradilan
guna mewujudkan keadilan hukum.
• Asas-asas dalam peradilan nasional:
a. Asas sederhana, artinya peradilan tidak boleh berbelit-belit.
b. Asas cepat, artinya proses peradilan tidak boleh ditunda-tunda.
c. Asas biaya ringan, artinya proses peradilan harus menekan seminimal
mungkin biaya yang digunakan.
• Proses penyelenggaraan peradilan nasional:
a. Penyelidikan, pasal 1 butir 5 KUHAP
b. Penyidikan, pasal 1 butir 2 KUHAP
c. Penuntutan, pasal 1 butir 7 KUHAP
d. Pemeriksaan
Wawasan Nusantara
• Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
• Menurut GBHN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dalam penyelenggaraan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Hakikat wawasan nusantara:
a. Hakikatnya adalah keutuhan dan kesauan wilayah nasional.
b. Dalam GBHN hakikatnya wawasan nusantara diwujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya
dan peraturan keamanan.
Wawasan Nusantara

• Paham geopolitik Indonesia


Geopolitik merupakan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional
dengan memanfaatkan keuntungkan letak geografis Negara berdasarkan
pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.
• Perumusan wawasan nusantara
a. Tap MPR No. IV/MPR/1973
b. Tap MPR No. IV/MPR/1978
c. Tap MPR No. II/MPR/1983
d. Tap MPR No. II/MPR/1988
e. Tap MPR No. II/MPR/1993
f. Tap MPR No. II/MPR/1998
• Tujuan dan manfaat wawasan nusantara
Tujuan:
a. Tujuan kedalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenapaspek
kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.
b. Tujuan keluar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu
kerjasama dan saling menghormati.
Manfaat:
a. Diterima dan diakuinya konsepsi nusantara diforum Internasional.
b. Pertambahan luas wilayah territorial Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
d. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan
wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
e. Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

Anda mungkin juga menyukai