Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan manusia, sampah selalu ada dan selalu bertambah. Segala
kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Kebutuhan manusia ada 3
sandang, pangan , dan papan ketiga kebutuhan pokok tersebut dalam prakteknya
hampir seluruhnya menghasilkan sampah. Sandang berupa pakaian yang
digunakan manusia , dalam pengerjaannya menghasilkan sampah sampah kain,
saat sudah tidak layak digunakan kemudian dibuang menghasilkan sampah.
Pangan berupa makanan dan minuman, sampah dari pangan tidak hanya berupa
makanan sisa tapi bungkus makanan, bungkus minuman juga menjadi masalah
bagi kehidupan. Berkembangnya teknologi menjadikan kemampuan manusia
dalam menyiapkan makanan semakin tinggi dari makanan yang 2 hari sudah
kadaluarsa dengan sampai 1 tahun baru kadaluarsa. Pengiriman makanan dan
minuman dengan plastik juga menjadi pilihan utama manusia karena penggunaan
plastik sebagai wadah makanan dan minuman cukup praktis dan mudah dalam
penggunaannya, dampaknya adalah timbulnya sampah lagi yang bahkan sulit
untuk diuraikan oleh tanah. Kebutuhan yang ketiga adalah papan, yaitu tentang
rumah. Berbicara tentang rumah pasti dalam pembangunannya memerlukan
material entah itu pabrik maupun alam. Pembangunan menghasilkan sampah yang
cukup banyak dimulai dari tahap pengerjaan sampai selesai. Bangunan-bangunan
tua yang sudah tidak layak pakai dan membahayakan civitasnya kemudian di
bongkar dan menjadi sampah pembangunan. Banyaknya sampah yang dihasilkan
kedepannya akan merugikan bagi kehidupan manusia. Saat ini saja pemerintah
sudah kewalahan dengan sampah yang dihasilkan manusia, serta mulai
kekurangan lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah serta
pengolahan yang masih belum maksimal dibanding jumlah produksi sampah.
Masalah sampah bagi manusia dan kehidupan tidak hanya sampai disana dan
tidak hanya merugikan manusia saja, lingkungan, hewan serta tumbuhan juga
terkena dampak dari sampah-sampah yang di produksi manusia. Banyak hewan
yang mati karena sampah yang ada berserakan sehingga dimakan oleh hewan.
Lingkungan tercemar dengan sampah-sampah, menimbulkan penyakit bagi
semua makhluk hidup. Sampah bukanlah hal yang sepele, perlu dilakukan upaya
yang dapat menjadikan sampah sebagai sumber daya dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dan sedang gadang-gadangkan oleh pemerintah yaitu dengan konsep
3R . Konsep ini dikatakan dapat mengurangi dampak negatif dari sampah yaitu
dengan reduce merupakan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa
merusak lingkungan, reuse merupakan menggunakan kembali sampah atau
bahan-bahan yang terbuang dan tidak terpakai agar tidak terjadi penumpukan
sampah pada lingkungan, dan recycle merupakan mendaur ulang kembali sampah
–sampah yang tidak lagi berguna menjadi bahan yang dapat digunakan kembali
dengan melakukan berbagai proses pengolahan.
Kebutuhan manusia yang paling utama adalah tempat tinggal. Kebutuhan akan
tempat tinggal dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk disetiap kawasan.
Peningkatan ini akan mempengaruhi perkembangan pembangunan, yang akan
terus mengalami kemajuan karena seiring waktu berjalan jumlah penduduk juga
mengalami peningkatan sehingga mereka membutuhkan lebih banyak lagi tempat
tinggal. Semakin tinggi perkembangan pembangunan, maka penghasilan sampah
juga mengalami peningkatan, karena itu perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat
mengatasi perkembangan jumlah sampah yang terus mengalami peningkatan,
salah satunya dengan cara mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk yang
lebih memiliki nilai dari sebelumnya. Mengingat perkembangan pembangunan
yang turut mengalami kemajuan, maka akan baik untuk memanfaatkan keadaan
ini sebagai alternatif dalam memanfaatkan sampah sebagai sumber bahan
material yang akan diterapkan pada bangunan. Pemanfaatan sampah sebagai
bahan material bangunan akan mampu menghambat perkembangan dari jumlah
sampah yang diproduksi. Pemanfaatan dari sampah yang telah didaur ulang ini
memberikan manfaat seperti bahan mudah di dapat, ramah lingkungan, bahan
lebih tahan lama. Sudah ada beebrapa bangunan yang menggunakan bahan daur
ulang sebagai material bangunan ini seperti penggunaan botol-botol bekas yang
digunakan sebagai penambah estetika pada bangunan, ada juga penggunaan
kaca-kaca bekas mobil yang digunakan sebagai rumah kaca pada tanaman. Oleh

Anda mungkin juga menyukai