Anda di halaman 1dari 5

OKSIMETRI

No: Dokumen No: Revisi Halaman


S T I K E S

.......... ..................

Tanggal Penetapan Ditetapkan oleh,


STANDARD Ka. Laboratorium Keperawatan
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Merupakan suatu metode noninvasif yang digunakan untuk


memeriksa saturasi oksigen (SaO2) arteri klien dengan
menggunakan sensor oksimetri nadi
1. Mengetahui status oksigenasi klien dengan mengetahui saturasi
TUJUAN oksigen didalam arteri.
2. Pengkajian untuk menentukan pemberian terapi oksigen.

KEBIJAKAN

PETUGAS Perawat
1. Oksimetri nadi dengan sensor yang sesuai.
PERALATAN 2. Kapas alcohol.
3. Tissue.
4. Nierbeken / bengkok.

PROSEDUR 1. Tahap PraInteraksi


PELAKSANAA
a. Mengecek program terapi
N

b. Mencuci tangan

c. Menyiapkan alat

2. Tahap Orientasi

a. Memberikan salam dan sapa nama pasien

b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

24
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
3. Tahap Kerja

a. Memilih sensor yang sesuai.


b. Memilih tempat yang sesuai untuk sensor. Jika perfusi
baik kapiler baik gunakan jari tangan atau ibu jari kaki.
Jika klien mempunyai perfusi yang burukgunakan telinga
atau hidung sebagai tempat sensor.
c. Membersihkan area sensor yang dipilih dengan kapas
alkohol dan keringkan dengan tissue (bila klien
menggunakan pewarna kuku, bersihkan terlebih dahulu).
d. Memasang sensor, pastikan sensor terpasang dengan
sempurna.
e. Menghubungkan kabel sensor ke oksimeter, nyalakan
oksimeter.
f. Membaca hasil pemeriksaan, dan laporkan ke dokter jika
hasil pemeriksaan abnormal.
g. Merapihkan klien dan peralatan.

4. Tahap Terminasi

a. Melakukan evaluasi tindakan

b. Berpamitan dengan pasien / keluarga

c. Membereskan alat

d. Mencuci tangan.

e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

25
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN
OKSIMETRI

No
ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

A ALAT
1. Oksimetri nadi dengan sensor yang sesuai.
1 2. Kapas alcohol.
3. Tissue.
4. Nierbeken / bengkok.

B Tahap Pra Interaksi

1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien

2 Mencuci tangan

3 Menempatkan alat di dekat pasien

C Tahap Orientasi

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien

2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

D Tahap kerja
a. Memilih sensor yang sesuai.
1 b. Memilih tempat yang sesuai untuk sensor. Jika
26
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
perfusi baik kapiler baik gunakan jari tangan atau ibu jari
kaki. Jika klien mempunyai perfusi yang burukgunakan
telinga atau hidung sebagai tempat sensor.
c. Membersihkan area sensor yang dipilih dengan
kapas alkohol dan keringkan dengan tissue (bila klien
menggunakan pewarna kuku, bersihkan terlebih dahulu).
d. Memasang sensor, pastikan sensor terpasang dengan
sempurna.
e. Menghubungkan kabel sensor ke oksimeter,
nyalakan oksimeter.
f. Membaca hasil pemeriksaan, dan laporkan ke dokter
jika hasil pemeriksaan abnormal.
g. Merapihkan klien dan peralatan.

E Tahap Terminasi

1 Melakukan evaluasi tindakan

2 Berpamitan dengan klien

3 Membereskan alat-alat

4 Mencuci tangan

5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

TOTAL

Nilai : Penguji,

(……………………….)

Keterangan :

1 : Tidak Dilakukan.
2 : Dilakukan Tidak Sempurna.
3 : Dilakukan Dengan Sempurna.

Rumus : Nilai :
x
N: x 100%
2y

27
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
Keterangan :
N : Total nilai
x : Total skore
y : Jumlah tindakan

A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84

NB : kelulusan apabila 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan dilakukan.

28
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014

Anda mungkin juga menyukai