NIM : 160384204017
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian teacher center learning (TCL) adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada guru yang artinya guru sangat menentukan proses
pembelajaran karena guru menjadi satu-satunya sumber ilmu. Jadi model pembelajaran ini
membuat siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran.
Adapun kelebihan TCL antara lain :
a) Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat
b) Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar siswa
c) Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama pembelajaran
d) Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar
e) Bila kuliah diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi siswa
f) Metode assessment cepat dan mudah.
Student Centered Learning (SCL) adalah proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa (learner centered) yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif
dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilakunya. Melalui proses pembelajaran yang
keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk
belajar. Aktivitas siswa menjadi penting ditekankan karena belajar itu pada hakikatnya adalah
proses yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman.
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
siswa, sesama guru, orang tua / wali siswa, dan masyarakat sekitar.
Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah NKRI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
yang diampu
Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran / bidang
pengembangan yang diampu
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh
karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi :
1) Pengenalan peserta didik secara mendalam;
2) Penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam
kurikulum sekolah
3) Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan
pengayaan; dan
4) Pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki
kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
Terdapat beberapa peranan dan kompetensi seorang guru dalam proses mengajar SCL
(STUDENT CENTER LEARNING) yang menuntut berbagai kompetensi dan keterempilan
dalam mengajar yaitu:
a. Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, yang perlu memiliki keterampilan
dalam memberikan informasi kepada kelas.
b. Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara memimpin kelompok-
kelompok murid.
c. Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan cara mengarahkan dan mendorong
kegiatan belajar siswa.
d. Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki keterampilan mempersiapkan dan
menyediakanalat dan bahan pelajaran.
e. Guru sebagai partisipan, perlu memiliki keterampilan cara memberikan saran, mengarankan
pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan.
f. Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan menyelidiki sumber-sumber
masyarakat yang akan digunakan.
g. Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih, dan meramu bahan
pelajaran secara profesional.
h. Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan anak dan
ketertiban kelas.
i. Guru sebagai motivator, perlu mimiliki keterampilan mendorong motivasi belajar siswa.
j. Guru sebagai penanya, perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang merangsang kelas
berpikir dan cara memecahkan masalah.
k. Guru sebagai pengajar, perlu memiliki keterampilan cara memberikan penghargaan terhadap
anak-anak yang berprestasi.
l. Guru sebagai evaluator, perlu memilki koterampilan cara menilai anak-anak secara objektif,
kontinu, dan komprehensif.
m. Guru sebagai konselor, perlu memilki keterampilan cara membantu anak-anak yang
mengalami kesulitan tertentu.
Berikut ini adalah perbedaan antara TCL dan SCL :