Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PPKN

KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DAN


PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun oleh:
1. Robiyansyah
2. Wahyu Apriansyah
3. Wahyu Saputra
4. Yoppi Sandi Putra
5. Yudi Purwanto
6. Zakaria
Kelas : XII TITL 1

SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
TP. 2018/2019
Kata Pengantar

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara” ini. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu
Emaret M.Pd. selaku guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
yang membangun dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua orang dan untuk tim penyusun sendiri khususnya.

Bandar Lampung, 24 Juli 2018,

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................... 1

Daftar Isi.................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3


A. Latar Belakang .............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan .............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4


A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara .........................................4
1. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara .......................................4
2. Jenis-jenis hak dan kewajiban Warga Negara ...................................5
B. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ........................................................................................5
1. Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara .................................................................5
2. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara ................................6
3. Contoh Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ...................7
C. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ........................................................................................8
1. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban .........................................................................................8
2. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban .........................................................................................9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................11


A. Kesimpulan ........................................................................................11

Daftar Pustaka .......................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus diperoleh
atau di dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan.
Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Hak seseorang di batasi oleh hak orang lain
sehingga, seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan hak nya.
Hak dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya
kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila kewajiban sudah
dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak mendapatkan upah apabila
sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Namun ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban yang tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan
tidak membayar pajak. Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-
kasus tersebut tidak dapat terselesaikan oleh hukum di indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat hak dan kewajiban warga negara?
2. Apa sajakah kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
3. Bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara.
2. Untuk mengetahui kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara.
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi
manusia. Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda pengertiannya dengan
hak warga negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang
melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari
sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak terpengaruh status
kewarganegaraan seseorang.

Gambar 1 Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama

Sedangkan kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai


segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain,
kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh
orang tersebut. Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaran seseorang.

4
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab
akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya
kewajiban yang dimilikinya. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan upah,
setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

2. Jenis-jenis hak dan kewajiban Warga Negara Republik Indonesia


Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Hak atas kewarganegaraan (Pasal 26 ayat 1 dan 2)
b. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1)
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(Pasal 27 ayat 2)
d. Hak dan kewajiban bela negara (Pasal 27 ayat 3)
e. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (Pasal 28)
f. Kemerdekan memeluk agama (Pasal 29 ayat 1)
g. Pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30 ayat 1 dan 2)
h. Hak mendapat pendidikanHak mendapat pendidikan (Pasal 31 ayat 1, 2,
dan 3)
i. Menghormati, memelihara, dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia (Pasal 31 ayat 1 dan 2)
j. Hak warga negara atas usaha perekonomian (Pasal 33)
k. Kesejahteraan sosial (Pasal 34)

B. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

1. Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara
a. Sikap egois atau mementingkan diri sendiri
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Sikap tidak toleran
d. Penyalahgunaan kekuasaan
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
f. Penyalahgunaan teknologi

5
2. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
a. Eksploitasi Terhadap anak
Contohnya adalah anak jalanan dan pengemis. Mereka merupakan salah
satu golongan warga negara yang kurang beruntung, karena tidak bisa
mendapatkan haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah
satunya disebabkan oleh terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka
sebagai warga negara, misalnya pelanggaran terhadap hak mereka untuk
mendapatkan pendidikan, sehingga mereka menjadi putus sekolah dan
akibatnya mereka bisa saja menjadi anak jalanan.

Gambar 2 Eksploitasi anak adalah salah satu bentuk pelanggaran hak warga negara

b. Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan


Misalnya saja di indonsia ini masih terjadinya kasus salah tangkap,
perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para
pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan, dan lain
sebagainya. Hal tersebut merupakan bukti bahwa amanat pada Pasal 27
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.

c. Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran masih tinggi

6
Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara
indonesia masih cukup tinggi, padahal pada Pasal 27 ayat (2) UUD
Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

d. Semakin merebaknya kriminalitas


Masih adanya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pemerkosan,
pembunuhan, ataupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), padahal
Pasal 28A–28J UUD Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi
Manusia.

e. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama


Contohnya adalah penyerangan tempat peribadatan, padahal pada Pasal
29 ayat (2) UUD Tahun 1945 menegaskan bahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.

f. Angka anak putus sekolah yang cukup tinggi


Hal ini mengindikasikan bahwa belum terlaksananya secara sepenuhnya
amanat pada Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.

g. Pelanggaran hak cipta


Misalnya saja masih banyak beredarnya VCD/ DVD bajakan, perilaku
plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.

3. Contoh Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


a. Membuang sampah sembarangan.
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, tidak
mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-rambu lalu

7
lintas, tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan
sebagainya.
c. Merusak fasiltas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik
umum, merusak jaringan telpon, dan sebagainya.
d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti Pajak Bumi dan
Bangunan, Pajak kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

Gambar 3 Membayar pajak adalah kewajiban bagi setiap warga negara

Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat


pada proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran
terhadap kewajiban akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan
hak warga negara.

C. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara

1. Upaya Pencegahan
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

8
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara


yang berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara
seperti Komisi Pem berantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman
Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya


berbagai bentuk pelanggaran hak dan peng ingkaran kewajiban warga
negara oleh pemerintah.

d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga


politik terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga
negara.

e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara


kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal
(sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatankegiatan
keagamaan dan kursuskursus).

f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan


negara.

g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan


dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing.

2. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

9
a. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana
terorisme.

b. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-


kasus yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan
dari luar dan sebagainya.

c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-


kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.

Gambar 4 KPK bertugas untuk menangani kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan
negara di Indonesia

d. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas


kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Sedangkan
kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kewajiban warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaran seseorang. Jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara
Indonesia telah diatur dalam pasal 26 sampai 34 Undang-udang Dasar 1945.

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab terjadinya pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban seperti penyalahgunaan kekuasaan, sikap egois,
penyalahgunaan teknologi dll. Contoh kasus pelanggaran hak antara lain eksploitasi
anak, pelanggaran hak cipta, dan tingginya angka kemisikinan. Sedangkan contoh
kasus pengingkaran kewajiban adalah tidak membayar pajak, membuang sampah
sembarangan, dan merusak fasilitas umum.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh negara untuk mencegah terjadinya


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Adapun kasus-kasus pelanggaran
dan pengingkaran yang sudah terjadi harus ditangani oleh lembaga negara yang
berwenang seperti kepolisian, TNI, KPK, dan lembaga peradilan negara.

Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila
antara negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan
proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan
kewajiban. Keduanya harus seimbang dan selaras. Penuntutan hak oleh negara dan
juga warga negara harus berimbang dengan kewajibannya. Tidak mungkin orang
hanya menutut haknya saja sedang kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang
hanya menuntut haknya saja maka pasti akan merugikan orang lain, masyarakat
bangsa, dan negara.

11
Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Balitbang.
Sumber Internet
http://pusatinformasi212.blogspot.com/2017/02/7-contoh-kasus-pelanggaran-hak
warga-penyebab-dan-penyelesaiannya.html. Diakses pada 25 Juli 2018 pukul
18.32 WIB.
https://www.maolioka.com/2016/11/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_
15.html. Diakses pada 25 Juli 2018 pukul 18.49 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai