Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya,
orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia.

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan,


hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, dan berwatak.

Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi


dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional,
logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung
jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat
dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf,
berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir
positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,
hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,
produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib.

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha
melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,
lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan
mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran,
emosi dan motivasinya (perasaannya).

B. TUJUAN PENULISAN

1. Memahami karakter diri saya.


2. Mengetahui penyebab terbentuknya karakter diri saya.
3. Mengetahui baik dan buruknya karakter diri saya

1
BAB II

TEORI KARAKTER DAN KEPRIBADIAN

A.ASAL KARAKTER

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya,
orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia.

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan,


hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, dan berwatak.

Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi


dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional,
logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung
jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat
dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf,
berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir
positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,
hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,
produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib.
Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan
individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut.
Karakter adalah realisasi perkembangan positif sebagai individ

B. Macam-macam karakter manusia dan ciri-cirinya

1. Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe
perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah
orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri ramah hangat dan penuh
humor dan responsive. Tipe Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan
mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya. Orang Sanguin adalah orang yang
suka bergaul dan spontan. Mereka jarang kwatir akan masa depan dan masa
lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dari hari-hari yang dilaluinya
dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir
berat,mereka menafsirkan kejadian kejadian yang ada dengan cepat.
Kadang-kadang mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi
dari pilihan itu atau tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan
yang sangat dominan didalam segala sesuatu, sehingga mereka cenderung
membuat keputusan-keputusan yang bersifat emosional. Belajar dari
pengalaman, keputusan-keputusan yang bersifat emosional hampir selalu
merupakan keputusan-keputusan yang buruk.

2
Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk
membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi
kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak
sesuai emosi atau keinginannya.

Ciri-cirinya

EmosiSanguinis Populer
Kepribadian yang menarik
Suka bicara, suka berbicara
Menghidupkan pesta
Rasa humor yang hebat
Ingatan kuat untuk warna
Secara fisik mernukau
pendengar
Emosional dan demonstratif
Antusias dan ekspresif
Periang dan penuh semangat
Penuh rasa ingin tahu
Baik di panggung
Lugu dan polos
Mudah diubah
Berhati tulus

SANGUINIS POPULER SEBAGAI TEMAN

Mudah berteman Mencintaiorang Suka dipuji Tampak menyenangkan.


Dicemburui orang lain,Bukan pendendam,Cepat minta maaf.
Mencegah saat membosankan
Suka kegiatan spontan

2. Tipe Kolerik
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat
keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang
Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras,ambisius,
motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan
berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi
merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat
bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala
sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe
yang suka mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling
mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik
tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka
hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum
berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka
hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah

3
ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi
mereka dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang
sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia
dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang
yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan
perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain
juga agak minim, karena perasaannya kurang bermai.
.
Ciri-cirinya

EMOSI KOLERIS KUAT


Berbakat pemimpin
Dinamis dan aktif
Sangat memerlukan perubahan
Harus memperbaiki kesalahan
Berkemauan kuat dan tegas
Tidak emosional bertindak
Tidak mudah patah semangat
Bebas dan mandiri
Memancarkan keyakinan
Bisa menjalankan apa saja

KOLERIS KUAT SEBAGAI TEMAN

Tidak terlalu perlu teman


Mau bekerja untuk kegiatan
Mau memimpin dan mengorganisasi
Biasanya selalu benar
Unggul dalam keadaan darurat

4
3. Tipe Melankolik
Tipe yang paling berbakat dari semua tipe adalah tipe Melankolik
sekalipun mereka tipe paling akhir yang menghargai bakat mereka sendiri. Tipe
Melankolik mempunyai sifat dasar yang tertutup. Mereka sering mempunyai
tingkat kecerdasan yang tinggi dan bersifat estetis yang mendalam sehingga
mereka lebih menghargai seni dibandingkan dengan perangai yang lainnya.
Tipe Melankolik cenderung suka murung dan mudah putus. Orang Melankolik
dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering meremehkan diri mereka sendiri
untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataannya
produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai lainnya. Mereka
adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri, serius, dan takut akan
kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti, hidup dengan tantangan
atau visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi jarang dapat
menghasilkan sendiri.
Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus,
yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika
keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa
menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah
melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh
perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah
perasaan murung.

Ciri-cirinya

EMOSI MELANKOLIS SEMPURNA


Mendalam dan penuh pikiran,Analitis,Serius dan tekun,Cenderung
jenius,Berbakat dan kreatif,Artistik atau musikal,Filosofis dan
puitis,Menghargai keindahan,Perasa terhadap orang lain,Suka berkorban
Penuh kesadaran dan Idealis

MELANKOLIS SEMPURNA SEBAGAI TEMAN

Hati-hati dalani berteman


Puas tinggal di latar belakang
Menghindari perhatian
Setia dan berbakti
Mau mendengarkan keluhan
Bisa memecahkan masalah
Sangat memperhatikan orang lain
Terharu oleh air mata penuh belas kasihan

5
4. Tipe Plegmatik
Tipe Plegmatik merupakan orang yang tertutup yang sangat diam, tidak
menuntut kalem dan lambat. Mereka tidak pernah menjadi gelisah membuat
malu diri mereka sendiri dengan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah
mereka katakana. Mereka jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika
mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti orang lain. Orang
plegmatik merupakan orang yang sangat baik dengan sifat yang bahagia dan
menyenangkan. Banyak yang dari mereka sangat lucu karena mereka
mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat diplomat dan
pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang Plegmatik
merupakan teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari
kelemahan mereka yang utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka
menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa
teman baik mereka tidak mengenal mereka.
Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak
beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya
itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai
dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa
melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya.
Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak
mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan
gampang.

Ciri-cirinya

EMOSI PHLEGMATIS DAMAI,Kepribadian rendah hati,Mudah bergaul dan.

Diam, tenang, dan mampu


Sabar, baik keseimbangannya
Hidup konsisten
Tenang tetapi cerdas
Simpatik dan baik hati
Menyembunyikan emosi
Bahagia menerima kehidupan
Serba guna

6
PHLEGMATIS DAMAI SEBAGAI TEMAN

Mudah diajak bergaul


Menyenangkan
Tidak suka menyinggung
Pendengar yang baik
Selera humor yang mengigit
Suka mengawasi orang
Punya banyak teman
Punya belas kasihan dan perhatian

Perlu diingat, keempat sifat itu bersifat ‘kecenderungan’, artinya semua sifat itu
pasti ada pad diri manusia, hanya saja mana yang lebih menonjol itulah
kecenderungan sifat orang tsb. Jadi tdk bersifat absolute.

C.Pengembangan Karakter

Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini perlu dan penting


untuk dilakukan oleh sekolah dan stakeholders-nya untuk menjadi pijakan
dalam penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan pendidikan
karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik (insan
kamil). Tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong
peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan
berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar dan memiliki
tujuan hidup.

Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing),


pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Karakter tidak terbatas pada
pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum tentu
mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi
kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau
wilayah emosi dan kebiasaan diri.

Dimensi-dimensi yang termasuk dalam moral knowing yang akan


mengisi ranah kognitif adalah kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan
tentang nilai-nilai moral (knowing moral values), penentuan sudut pandang
(perspective taking), logika moral (moral reasoning), keberanian mengambil
sikap (decision making), dan pengenalan diri (self knowledge).

Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi
manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang
harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri (conscience),
percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty), cinta
kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control), kerendahan hati
(humility)

7
Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil
(outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang
mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus
dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu kompetensi (competence), keinginan
(will), dan kebiasaan (habit).

Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah


keterkaitan antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai
perilaku, yang dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling
berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi
yang kuat untuk melaksanakannya, baik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,
lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional

Pendidikan karakter yang baik dengan demikian harus melibatkan


bukan saja aspek “knowing the good” (moral knowing), tetapi juga “desiring the
good” atau “loving the good” (moral feeling), dan “acting the good” (moral
action). Tanpa itu semua manusia akan sama seperti robot yang terindoktrinasi
oleh sesuatu paham.

Dengan demikian jelas bahwa karakter dikembangkan melalui tiga


langkah, yakni mengembangkan moral knowing, kemudian moral feeling, dan
moral action. Dengan kata lain, makin lengkap komponen moral dimiliki
manusia, maka akan makin membentuk karakter yang baik atau
unggul/tangguh.

Diagram 1. Keterkaitan komponen moral dalam pembentukan karakter

Pengembangan karakter sementara ini direalisasikan dalam pelajaran


agama, pelajaran kewarganegaraan, atau pelajaran lainnya, yang program
utamanya cenderung pada pengenalan nilai-nilai secara kognitif, dan mendalam
sampai ke penghayatan nilai secara afektif.

8
Menurut Mochtar Buchori (2007), pengembangan karakter seharusnya
membawa anak ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara
afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Untuk sampai ke praksis,
ada satu peristiwa batin yang amat penting yang harus terjadi dalam diri anak,
yaitu munculnya keinginan yang sangat kuat (tekad) untuk mengamalkan nilai.
Peristiwa ini disebut Conatio, dan langkah untuk membimbing anak
membulatkan tekad ini disebut langkah konatif.

9
BAB III

KASUS

Saya memiliki sedikit tidak suka dengan sikap saya. apabila saya ingin
bangkit dari kesusahanan atau dari kesalahan ,semangat saya selalu turun naik
contohnya apabila saya semangat untuk mencapaikan keinginan dan ada yang
mematahkan semangat saya dari keluarga saya dengan alasan takut merugikan
diri saya atau yang berbahaya bagi saya ,itu saya tidak semangat lagi akan tetapi
apabila memberi saya semangat lagi saya akan semangat lagi setelah dari
keraguan mereka terhadap keinginan saya inginkan.

10
BAB IV
ANALISIS KASUS
Saya berfikir bahwa saya harus mampu dulu menyakinkan keluarga saya
sebelum saya melakukannya dan saya harus berusaha lebih kuat lagi untuk
mencapai tujuan saya.

Kekurangan saya

Saya tidak bisa mengunakan waktu luang saya dengan baik

Saya sedikit sulit memberi persetujuan pada suatu kebijakan

Saya selalu berfikir secara mendalam terhadap sesuatu.

Kelebihan saya

Saya mudah memberikan pendapat

Saya sangat menghargai komitmen

Saya orangnya terus terang

Saya suka berbicara, sering berfikir praktis.dan berpegang pada fakta.

Ciri – ciri karakter saya

EMOS DAMAI
Kepribadian rendah hati

Mudah bergaul dan santai

Diam, tenang, dan mampu


Sabar, baik keseimbangannya.
Hidup konsisten,

Tenang tetapi cerdas

dan Simpatik dan baik hati.


Menyembunyikan emosi

dan Bahagia menerima kehidupan


Serba guna.

11
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN

saya orangnya termasuk ke dalam tipe Plegmatik kerena saya memiliki


sikap saya konsisten dengan apa yang saya percayakan yang di dasarkan pada
fakta,saya tidak suka melihatkan emosi saya kepada orang karena tidak semua
orang bisa menerima emosi saya,saya suka memberikan pendapat kepada semua
orang walaupun yang saya katakan jauh dari perancanaan,saya menerima
kehidupan saya kerna kehidupan saya mungkin lebih baik dari pada kehidupan
orang lain,dan saya selalu merasa kasihan melihat nenek yang tua berkerja
bangting tulang dll.

12
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2010. Pembinaan


Pendidikan Karakt di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta.

Furqon. M Hidayatulloh. 2010.Guru Sejati, Membangun Insan


Berkarakter Kuat dan Cerdas.Surakarta:Yuma Pustaka.

Aqib,Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Prilaku Positif


Anak Bangsa. Bandung:Yrama Widya
.

13
MAKALAH

TIPE TIPE KARAKTER DAN KEPRIBADIAN

DOSEN PEMBIMBING:

FITRI MAIRISKI,M.Si
DI SUSUN OLEH:
HOT DELIMA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN (STIKes) AL- INSYIRAH PEKANBARU
2018

14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas terselesaikan makalah ini, tentang
mengenai TIPE TIPE KARAKTER DAN KEPRIBADIAN yang disajikan secara sistematis
dan jelas. Dan juga saya mengucapkan terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini saya
menyadari masih banyak kekurangan atau ketidak sempurnaan. Mudah - mudahan dengan
adanya makalah ini, dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca.

Kami menyadari adanya kekurangan - kekurangan dalam pembuatan makalah ini.


Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kepada sejawat
pembaca kami mohon maaf bila dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan atau
kesalahan.saya sangat harapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
selanjutnya.

Pekanbaru,21 maret 2018

HOT DELIMA

15
Daftar Isi

KATA PENGANTAR …………………………………........................…… ii


DAFTAR ISI …………………………………………………….........……. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………….......................…………………...……...….. 1

B.. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

 A. Asal Karakter……………...........................……………………… 2
 .B. Macam Macam Karakter ….......………………………………….. 2
 C.Perkembangan Karakter …………….....…………………..………. 7

BAB III CONTOH KASUS ........................................................................... 10

BAB IV ANALISIS KASUS............................................................................ 10

BAB V PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai