Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI TENTANG:

“PENDAPATAN NEGARA”

Disusun Oleh :

Gilang Yoga (24032116111)

Rafi Rabani (24032116115)

Ridwan Nurjaman A (24032116116)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT

TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
Rahmat, pertolongan beserta hidayahnya kepada kita, semoga kita ada dalam
lindungannya. Solawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada
panutan kita semua yakni Nabi Muhammad SAW, Alhamdulillah dengan
pertolongan Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu lingkungan
yang berjudul : Pendapatan Negara dengan terselesaikannya makalah ini kami
berharap dapat memberi manfaat khususnya bagi kami umumnya bagi para
pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya semoga kebaikan dan keluangan untuk
membantu atas terselesaikannya makalah ini dibalas dengan balasan yang lebih
baik oleh Allah SWT, amin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1. Latar belakang.................................................................................. 1
2. Maksud dan tujuan .......................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 4

1. Konsep Pendapatan Negara ............................................................ 4


2. Perhitungan Pendapatan Negara ................................................... 6
3. Faktor Yang Mempengarhi Pendapatan Negara .......................... 7
4. Data Pendapatan Nasional Negara Indonesia .............................. 8
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya


dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan
ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan
nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari
pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas
ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan
nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi.
Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang
berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh


rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode, biasanya satu tahun.

Arus pembayaran atas faktor produksi oleh sektor perusahaan, pemerintah,


ataupun luar negeri merupakan pendapatan bagi parapemilik faktor produksi. Setiap
orang akan memperoleh pendapatan karena membantu proses produksi..

1
1.2 Maksud dan Tujuan
 Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian
masyarakat dan negara
 Memperoleh taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa
dalam satu tahun
 Membantu pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan
 Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
perekonomian negara

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pendapatan Nasional adalah salah satu tolak ukur yang dapat digunakan
untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional.
Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang
diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor
perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain
itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat
prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang.
Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan
ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk
mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).

Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan
dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36).
Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional,
yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic brutoberikatan dengan
haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Efek Terhadap Lingkungan Sekitar Bagi tumbuhan, kadar CO sebesar 100


ppm pengaruhnya hampir tidak ada khususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO
sebesar 200 ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan
fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan
(Anonim, 2008).

BAB III

3
PEMBAHASAN

1. Konsep Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah


produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP
ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam
sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi
milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan
produksi di dalam negara tersebut.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi


suatu negara

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil
produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut
juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki

4
penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut
(Sukirno, 2008, p35).

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi


depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang
dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja
kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang


dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak
langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang


diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung
pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-
penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan
diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang
pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan,
NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap
ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan
perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap

5
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali
setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan


yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya
pajak pendapatan.Efek Terhadap Lingkungan Sekitar Beberapa kerusakan yang
disebabkan oleh polutan udara yaitu klorin (Cl2) yang berasal dari kilang minyak,
menyebabkan daun terlihat keputihan, terjadinya nekrosis antar tulang daun, tepi
daun nampak seperti hangus (Yunasfi, 2002).

2. Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

 Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan


(upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam
suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor
produksi yang diberikan kepada perusahaan.
 Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan
niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan
pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau
barang setengah jadi).
 Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini

6
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat
pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih
antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB
riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007
adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun
2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional


 Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan


terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-
sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan


tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat

7
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan
pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan
output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan
menambah pengangguran.

 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa


dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat
hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan
psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

 Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari


pengeluaran agregat.

4. Data Pendapatan Nasional Negara Indonesia

Pendapatan Nasional disebut juga Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross


Domestic Product(GDP) adalah “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga
pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang berada dalam perekonomian tersebut.
Dalam konteks Negara, Indonesia juga menghitung Pendapatan Nasionalnya dalam
kurun waktu 1 tahun/periode.

Berikut data Pendapatan Nasional Negara Republik Indonesia dari tahun 2005-
2009 :

8
N Lapangan Usaha/ Industrial 2005 2006 2007 2008 2009
o Origin

1 Pertanian, Peternakan, 13,39% 13% 13,7% 14,5% 15,3%


(240,13)
Kehutanan dan Perikanan (234,44) (269,11) (301,94) (333,08)

2 Pertambangan dan 10,44% 11% 11,2% 10,9% 10,5%


Penggalian/ (111,18) (203,18) (220,01) (226,97) (228,58)

3 Industri Pengolahan 28,06% 27,5% 27% 27,9% 26,4%


(491,28) (507,96) (530,37) (580,97) (574,72)
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,92% 0,92% 0,9% 0,8% 0,8%
(16,11) (16,62) (17,68) (16,66) (17,42)
5 Konstruksi 6,35% 7,5% 7,7% 8,5% 9,9%
(111,18) (138,54) (151,25) (177,00) (215,52)
6 Perdagangan, Hotel dan 15,75% 15% 15% 14% 13,4%
Restoran (275,75) (277,07) (294,65) (291,52) (291,72)
7 Pengangkutan dan 6,63% 6,9% 6,7% 6,3% 6,3%
Komunikasi (116,08) (127,45) (131,61) (131,18) (137,15)

8 Keuangan, Real Estat dan 8,36% 8,1% 7,7% 7,4% 7,2%


Jasa Perusahaan (146,37) (149,62) (151,25) (154,10) (156,74)
9 Jasa-jasa 10,1% 10,1% 10,1% 9,7% 10,2%
(176,83) (186,56) (198,40) (201,99) (222,05)
10 PDB Tanpa Migas /GDP 88,93% 88,9% 89,5% 89,4% 91,7%
Without Oil and Gas (1557,0 (1642,1 (1758,1 (1861,5 (1996,2
1) 0) 0) 9) 9)

Keterangan (%) (Triliun Rp)

BAB IV

KESIMPULAN

9
Pendapatan Nasional adalah salah satu tolak ukur yang dapat digunakan
untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional.

Konsep Penadapatan Negara :

1. Produk Domestik Bruto (GDP)


2. Produk Nasional Bruto (GNP)
3. Produk Nasional Neto (NNP)
4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
5. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang.
6. Pendapatan Perseorangan (PI)
7. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

1. Permintaan dan penawaran agregat


2. Konsumsi dan tabungan.
3. Investasi

DAFTAR PUSTAKA

10
1. http://desyrisnawati312.blogspot.com/2011/03/konsep-pendapatan-
nasional.html (Diakses pada tanggal 28 April 2017 Pukul 22:09)
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional (Diakses pada tanggal
28 April 2017 Pukul 23:15)
3. http://yanhasiholan.wordpress.com/2011/06/06/pendapatan-nasional-
indonesia-2005-2009/ (Diakses pada tanggal 29 April 2017 Pukul 01:45)

11

Anda mungkin juga menyukai