Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi remaja (adolescent) menurut World Health Organization (WHO)

adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan Persatuan Bangsa

Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia 15 sampai 24 tahun.

Menurut The Health Resources and Services Administrations Guidelines Amerika

Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu

remaja awal (11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-

21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young

people) yang mencakup usia 10-24 tahun (Kusmiran, 2013).

Data jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk tahun

2010 adalah 237,6 juta jiwa, dan 43,5 juta jiwa (18%) di antaranya adalah remaja.

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappenas memproyeksikan, bahwa penduduk

Indonesia pada tahun 2000-2025 didominasi oleh usia muda. Jumlah penduduk

usia reproduksi (15-49 tahun) adalah 66,8 juta jiwa, pada tahun 2025 nanti

jumlahnya meningkat menjadi 70,8 juta jiwa, dengan jumlah remaja wanita naik

sebanyak 10,1 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, Nasional, Kesehatan, & DHS,

2013).

Persentase yang besar atas jumlah remaja ini harus mendapatkan perhatian

serius dari pemerintah untuk menghindari masalah penyimpangan perilaku

remaja. Permasalahan yang dapat muncul adalah fertilitas remaja, apabila perilaku

1
2

seksual remaja tidak diperhatikan, dan selanjutnya akan meningkatkan angka

morbiditas dan mortalitas ibu dan anak (Badan Pusat Statistik et al., 2013).

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

mendapatkan data bahwa remaja mengalami peningkatan risiko permasalahan

reproduksi remaja 2 kali lebih besar terjadi di pedesaan daripada perkotaan

dikarenakan pendidikan rendah, tidak bekerja dan sosial ekonomi yang rendah

(Badan Pusat Statistik et al., 2013).

Secara fisik, remaja ditandai oleh perubahan ciri pada penampilan fisik dan

fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual, yang salah

satunya adalah dengan dimulainya menstruasi (menarche). Menstruasi terjadi

karena kerja hipotalamus dan hipofisis, yang berinteraksi dengan faktor genetika

maupun lingkungan. Perubahan hormonal (estrogen dan progesteron) akan diikuti

oleh perubahan fisik, seperti pertambahan tinggi badan, tumbuh rambut di sekitar

alat kelamin dan ketiak, kulit menjadi lebih halus, suara menjadi lebih halus dan

tinggi, payudara mulai membesar, pantat membulat. Menstruasi merupakan

penanda kematangan organ reproduksi pada wanita. Umumnya remaja mengalami

menarche pada usia 12-16 tahun, dengan siklus normal 22-35 hari, selama 2-7

hari (Kusmiran, 2013).

Kementerian Kesehatan RI mulai tahun 2003 telah mengembangkan program

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), dengan upaya layanan penyuluhan,

pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, Pendidikan

Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS), pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya

serta pelayanan rujukan. Tujuan khusus dari PKPR adalah meningkatkan


3

pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku

hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi remaja

(10-19 tahun) (Kemenkes RI, 2013).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Badrin (2012) dinyatakan bahwa

permasalahan remaja terkait dengan menstruasi adalah perilaku kebersihan saat

mentruasi (frekuensi mengganti pembalut, membersihkan alat kelamin sehari-hari

saat menstruasi, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menstruasi dan pengetahuan

akibat tidak menjaga kebersihan menstruasi).

Pemahaman yang cukup tentang kesehatan reproduksi bagi remaja

merupakan bekal penting dalam berperilaku sehat dan bertanggung jawab, namun

tidak semua remaja mendapatkan hal itu. Remaja memerlukan pengertian,

bimbingan dan dukungan mengenai kesehatan reproduksi dari ibu dan lingkungan

sekitarnya (Kumalasari & Andhyantoro, 2013). Pengetahuan, sikap dan perilaku

remaja belum sesuai dengan harapan, termasuk kesiapan saat mengalami

menstruasi. Hal tersebut sangat terkait dengan pemberian informasi dan juga

budaya setempat (BKKBN, 2013).

Situasi kesehatan reproduksi remaja Indonesia menunjukkan bahwa pada

tahun 2013 remaja putri mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dari

teman (57,6%) dan ibu (42,1%), sedangkan sumber informasi yang disukai remaja

putri adalah dari ibu (40%), petugas kesehatan (35,7%) dan guru (31,2%).

Informasi dari ibu merupakan pilihan terbesar para remaja untuk mendapatkan

informasi tentang menstruasi (Badan Pusat Statistik et al., 2013). Informasi


4

tentang perilaku kebersihan menstruasi seharusnya disampaikan ibu kepada anak

(BKKBN, 2013).

Terdapat perbedaan antara ibu yang tinggal di kota dan desa, dalam hal pola

pemberian informasi kebersihan menstruasi. Ibu bekerja yang tinggal di kota,

memiliki kesempatan mendapatkan informasi tentang menstruasi lebih banyak

yang dapat meningkatkan pengetahuannya. Namun demikian, ibu yang bekerja,

tidak memiliki cukup waktu untuk berinteraksi dan komunikasi dengan anak

remajanya. Sebaliknya, ibu yang tinggal di desa kurang mendapatkan informasi

menstruasi, sehingga pengetahuannya terbatas, namun memiliki banyak waktu

untuk interaksi dan komunikasi dengan anak remajanya (Badrin, 2012). Remaja di

pedesaan tidak cukup mendapatkan informasi menstruasi, orangtua (ibu)

menghindar dan jarang membicarakan hal tersebut dikarenakan budaya tabu

(House, Mahon, & Cavill, 2012).

Selain faktor pengetahuan ibu dan ketersediaan waktu interaksi komunikasi

dengan anak remaja, fasilitas sanitasi di tempat umum (sekolah) yang relatif

masih kurang memenuhi syarat (ketersediaan air bersih, pembalut) sangat

mempengaruhi perilaku remaja saat menstruasi (Badrin, 2012). Wanita dan remaja

sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan pembalut dan fasilitas sanitasi

yang mendukung kebersihan menstruasi. Fasilitas ini meliputi air bersih untuk

mencuci tangan dan daerah vital, tempat yang aman, tempat pembuangan yang

aman serta pembalut yang tepat (House et al., 2012).

Budaya merupakan salah satu hal yang dapat menghambat proses komunikasi

orangtua-anak dalam persiapan menarche remaja. Orangtua masih merasa hal


5

yang akan disampaikan bersifat tabu, orangtua sendiri masih merasa malu untuk

menyampaikannya. Anak merasa malu untuk bertanya, menyampaikan perasaan

dan pendapat secara spontan, karena dalam budaya Jawa hal tersebut dianggap

kurang pantas dan tidak sopan untuk dilakukan (Suseno, 2001 cit. Rachim,

Nashori, 2007).

Selain faktor budaya di atas, nilai dan budaya dalam keluarga Jawa juga

sangat kental dengan mendidik anak dengan tuntutan untuk sikap hormat dengan

“wedi, isin dan sungkan”, atau takut, malu dan sungkan. Sebagai anggota

keluarga, pada anak ditanamkan rasa malu untuk melatih penguasaan diri, anak

harus selalu mematuhi nasihat orangtua, anak harus menyimpan kisah buruk

rapat-rapat, dan tidak diperbolehkan menyebarkan ke semua orang (Setyowati,

2005).

Pada umumnya, remaja Jawa mengaku tidak mendapatkan pendidikan

menstruasi dari orangtua, dikarenakan orangtua: 1) menghindar dan memberikan

jawaban yang tidak memuaskan; 2) pengetahuan tentang seksualitas terbatas;

3) merasa tidak nyaman saat mendiskusikan tentang hal tersebut, karena

merupakan hal yang dianggap “tabu”. Ibu tidak memberikan pendidikan seks pada

anak, dan menganggap ringan persoalan tentang hal tersebut (Endraswara, 2002

cit. Resmiyati, 2009).

Hasil studi pendahuluan peneliti, mendapatkan data bahwa Temanggung

adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, dengan budaya

dan tradisi Jawa yang sangat kental. Dari letak geografisnya, sebagian besar

masyarakat Temanggung berada pada daerah pedesaan.


6

Dari hasil wawancara dengan Kepala BKBPP Temanggung diketahui bahwa

Pusat Informasi dan Konseling (PIK) kabupaten telah giat melaksanakan

sosialisasi tentang kesehatan remaja di sekolah formal, namun program Bina

Keluarga Remaja (BKR), yang melibatkan peran orangtua sebagai sumber

informasi kesehatan reproduksi pada anak remaja belum dilaksanakan secara

optimal, terutama di daerah pedesaan.

Desa Simpar merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten

Temanggung, berada di bawah pembinaan Puskesmas Tretep. Puskesmas Tretep

telah memiliki program pembinaan pada remaja Desa Simpar melalui program

formal sekolah, di bawah tanggung jawab bidan desa setempat, dan dilaporkan

secara aktif ke Dinas Kesehatan Temanggung.

Namun, berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa setempat pada bulan

Februari 2016, didapatkan informasi bahwa belum ada kegiatan remaja yang

berfokus pada kesehatan reproduksi (menstruasi), dan permasalahan/gangguan

yang muncul berhubungan dengan menstruasi dianggap sebagai sesuatu yang

biasa/wajar terjadi pada remaja. Ibu dan anak jarang bahkan menghindar untuk

membicarakan menstruasi atau kesehatan reproduksi di rumah. Hal ini disebabkan

oleh budaya masyarakat setempat yang masih sangat tradisional, dan anggapan

tabu untuk berbicara tentang masalah reproduksi dan seksualitas.

Dalam keluarga, orang terdekat remaja yang akan membantunya dalam

menyiapkan diri untuk menghadapi menstruasi adalah seorang ibu. Ibu diharapkan

memberikan informasi terkait hal ini pada anaknya. Kekurangan yang muncul

adalah masih belum dilakukan eksplorasi proses pemberian informasi tersebut dari
7

perspektif pengalaman ibu, dan penelusuran dari sisi budaya yang masih kurang

mendalam. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengalaman komunikasi ibu dalam menyiapkan anak remaja

menghadapi menarche di daerah pedesaan.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengalaman

komunikasi ibu dalam mendampingi anak remaja menghadapi menarche di daerah

pedesaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman komunikasi ibu dalam

mendampingi anak remaja menghadapi menarche di daerah pedesaan.

D. Manfaat Penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, hasil penelitian akan memiliki manfaat

praktis dan teoritis.

1. Manfaat praktis

Dengan mengetahui pengalaman ibu dalam memberikan informasi kebersihan

menstruasi pada remaja putri di desa, akan memberikan alternatif solusi

pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja putri

2. Manfaat teoritis

Dengan mengetahui pengalaman ibu dalam memberikan informasi menstruasi

pada remaja putri, akan memberikan tambahan referensi materi/topik pendidikan

kesehatan yang diperlukan dan bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan remaja

putri.
8

E. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dengan topik kesehatan reproduksi (menstruasi) pada remaja ditampilkan

pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Keaslian penelitian


Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
1. Improving Bertujuan Jenis penelitian Populasi Wawancara mendalam Hasil penelitian Persamaan dengan
quality of life untuk kuantitatif dan penelitian ini dan FGD menggunakan ini adalah penelitian yang
with mengetahui kualitatif, sebanyak 215 pedoman dengan pengetahuan dilakukan adalah
menstrual kesehatan dan metode yang remaja putri menggunakan bahasa remaja tentang pada setting lokasi
hygiene kebersihan digunakan yang tinggal lokal. Selama proses organ reproduksi penelitian,
practices menstruasi adalah di daerah wawancara, data dan fisiologi menggunakan
among remaja putri di community- tertinggal (8 direkam manual dan menstruasi daerah pedesaan
adolescent pedesaan based study, desa). menggunakan alat sangat kurang. dengan community-
tribal girls in Tribal Gujarat dengan disain Kriteria perekam. Teknik ini Remaja juga based study.
rural Gujarat Selatan India, pre dan post eksklusi untuk menggali respons mengalami
India dan test. Analisis adalah terhadap kualitas hidup. kesulitan dalam Perbedaan dengan
(Shah et al., pengalaman- data remaja yang Daftar pertanyaan memilih penelitian yang
2013) nya menggunakan belum terbuka dan tertutup pembalut/kain dilakukan adalah
menggunakan SPSS-17 mengalami yang diberikan, untuk untuk jenis dan metode.
kain bekas, menarche, menilai pengetahuan, menampung Penelitian yang
kain lembut sudah sumber informasi, darah menstruasi dilakukan
baru (falalin) menikah, persepsi dan praktik yang aman dan merupakan
dan pembalut tinggal/pin- menstruasi, penggunaan sehat. penelitian
9

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
wanita dah baru saja. kain bekas, kualitas Pembatasan kualitatif, dengan
Kriteria hidup dan gejala ISR, sosial juga pengumpulan data
inklusinya perubahan tubuh saat terjadi pada menggunakan
selain hal di pubertas, diet dan remaja saat wawancara
atas, dan aktivitas selama mengalami mendalam.
mendapatkan menstruasi, jenis menstruasi. Populasi dan
izin lisan dari pembalut yang Privasi dan sampel penelitian
remaja dan digunakan dan cara sanitasi yang yang dilakukan
orangtuanya penyimpanannya, menunjang adalah ibu dari
ketidakhadiran sekolah, kebersihan remaja putri. Hal
perasaan tidak nyaman, menstruasi baru yang diteliti
cara mencuci dan sangat terbatas adalah pengalaman
mengeringkan pembalut, dari pihak orangtua
pengeluaran vagina (ibu)
2. Connection Penelitian ini Jenis penelitian Penelitian ini Pengukuran health Hasil penelitian Persamaan dengan
to parents bertujuan ini kuantitatif, melibatkan separation ini adalah penelitian yang
and healthy untuk menggunakan 3 500 keluarga menggunakan hubungan ibu dilakukan adalah
separation menyelidiki gelombang data di Greater “separation subscale of dan anak sangat variabel hubungan
during hubungan panel dari Seattle area the separation individual memengaruhi antara orangtua
adolescent: a antara flourishing dan Utah test for adolescent versi perkembangan dan remaja.
longitudinal orangtua dan families project County, yang modifikasi 6 item”. kehidupan
perspective anak (FFP). memiliki Pengukuran hubungan reproduksi Perbedaan dengan
(Ponappa, memengaruhi Pencarian anak usia 10- orangtua menggunakan remaja putrinya. penelitian yang
Bartle- kesehatan di responden 13 tahun “Social connectedness Dukungan ibu dilakukan adalah
Haring, & masa remaja menggunakan pada saat scale 9 item”. memberikan pada metodologi.
10

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
Day, 2014) database survey pengumpulan Pengukuran hubungan pengaruh positif Penelitian yang
telepon nasional data pertama remaja menggunakan pada kesiapan dilakukan adalah
berbayar. dilakukan. “Inventory of parent and remaja dalam jenis penelitian
Seleksi keluarga peer attachment versi mengalami kualitatif yang
berdasarkan modifikasi 8 item”. perubahan lebih menekankan
sensus Pengukuran kematangan fisiologis pada eksplorasi
penduduk yang pubertas menggunakan reproduksi saat pengalaman ibu,
mencerminkan “Pubertal developmental sudah terpisah dan topik
strata sosial- scale”. dari ibunya. kesehatannya lebih
ekonomi dan ras fokus pada
dari laporan menarche.
distrik sekolah Perbedaan lain
lokal. Analisis adalah pada cara
menggunakan pencarian
structural partisipan. Pada
equation penelitian yang
modeling dilakukan, proses
dengan LISREL pencarian
9.1. uji partisipan
modeling dilakukan secara
menggunakan langsung,
latent growth berdasarkan
curve, model keadaan
test, prosedur masyarakat, pada
membanding- ibu yang memiliki
11

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
kan kelompok anak usia 10-13
remaja pria dan tahun.
wanita, dan
final model
3. Cultural Penelitian ini Penelitian ini Populasi Penelitian ini Hasil yang Persamaan dengan
practice bertujuan adalah jenis penelitian ini menggunakan human didapatkan dari penelitian yang
relating to untuk penelitian sejumlah 59 instrument. Masing- penelitian ini dilakukan adalah
menarche mencatat kualitatif. orang remaja masing topik yang adalah pada jenis
and secara Pengumpulan putri dari dibicarakan tentang dukungan emosi penelitian kualitatif
menstruation kualitatif data dilakukan sekolah menarche dan sangat dan cakupan topik
among girls mengenai dengan metropolitan pengalaman menstruasi, diperlukan pada tentang menarche
in Taiwan- sikap dan wawancara di Taiwan gejala yang dirasakan, remaja saat dan menstruasi..
qualitative praktik budaya individual yang pusat. Teknik pengetahuan dan menarche dan
investigation (pengobatan direkam. sampling mekanisme koping. menstruasi. Perbedaan dengan
(Liu, Chen, tradisional Analisis yang Analisis dilakukan Remaja banyak penelitian yang
& Peng, Cina) yang dilakukan digunakan dengan pemaknaan, mencari dilakukan adalah
2012) dihubungkan dengan adalah pengelompokan dalam informasi tentang dalam hal
dengan pemaknaan, convenience kategori dan tema. hal ini dari partisipan.
menarche dan pengelompokan sampling. Validasi dilakukan oleh internet Penelitian yang
menstruasi dalam klaster Eksklusi 3 orang ahli dilakukan
pada remaja dan tema. dilakukan professional. melibatkan
putri di Validasi pada 11 partisipan orangtua
Taiwan pusat, dilakukan oleh orang remaja (ibu) di rumah
khususnya 3 orang karena tidak masing-masing.
pada professional. memberikan
12

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
mekanisme pernyataan
koping. lengkap
tentang
menarche
dan
menstruasi
terkini
4. Menstrual Tujuan Jenis penelitian Partisipan Instrumen penelitian Hasil penelitian Persamaan dengan
knowledge & penelitian ini ini adalah dalam menggunakan kuesioner ini adalah penelitian yang
practices of adalah untuk kuantitatif, penelitian ini pra-kode, yang sebagian remaja dilakukan adalah
female mengeksplo- dengan adalah dikembangkan setelah di Karachi melibatkan ibu
adolescent in rasi praktik deskriptif remaja usia FGD. Kuesioner Pakistan (50%) sebagai partisipan.
urban menstruasi komparatif. 13-19 tahun. dikembangkan mengalami
Karachi, remaja putri Analisis data Sample size berdasarkan pekerjaan kurang Perbedaan dengan
Pakistan (Ali dilakukan dihitung kualitatif: sosial dan pengetahuan penelitian yang
& Rizvi, dengan dengan pembatasan agama, tentang fisiologi dilakukan adalah
2010) menggunakan power konsepsi dan darah menstruasi pada sampel.
Epi info versi 9 calculation kesalahpahaman dan manajemen Penelitian yang
dan ditransfer mengguna- menstruasi, potensi selama dilakukan
ke SPSS versi kan Epi info untuk mengubah asupan menstruasi. menggunakan
10 untuk versi 6. gizi, praktik menstruasi Penggunaan purposive
analisis Jumlah yang tidak sehat, bahan pembalut yang sampling.
deskriptif sampel tidak higienis yang tidak higienis Perbedaan lainnya
maksimum digunakan sebagai dari kain yang adalah pada teknik
adalah 1.275 pembalut. dicuci tetapi pengumpulan data
13

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
remaja putri. Instrumen ini tidak dikeringkan dengan
diterjemahkan dalam di bawah sinar menggunakan
bahasa Urdu kemudian matahari, wawancara
diterjemahkan lagi sebagian tidak mendalam, dan
dalam bahasa Inggris. mandi selama instrumen
menstruasi. penelitian.
Remaja takut
saat keluar darah
menstruasi
pertama kali, dan
tidak berangkat
sekolah. Remaja
mendapatkan
pengetahuan
awal tentang
menstruasi dari
perbincangan
dengan ibunya
5. Mexican Penelitian ini Penelitian ini Populasi Data dikumpulkan Hasil yang Persamaan dengan
adolescents’ bertujuan untuk menggunakan penelitian ini dengan instrumen didapatkan penelitian yang
experience of mengeksplorasi cross-sectional pada remaja kuesioner yang terdiri adalah peran dilakukan adalah
menarche macam survey. putri di 3 dari: kuesioner 1 komunikasi pada tujuan
and attitudes informasi yang sekolah negeri mengenai data umum, antara ibu dan penelitian.
toward diberikan ibu di di Meksiko pembahasan menstruasi anak
menstruation Mexico kepada kota. dengan ibunya tentang perempuannya Perbedaan dengan
14

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
: role of anak remaja Sampel size menstruasi sebelum memberikan penelitian yang
communicati putrinya, memperhitung menarche (kebersihan, pengaruh yang dilakukan adalah
on between tentang kan jumlah fungsi tubuh, hal yang sangat besar pada jenis
mothers and menstruasi siswi, dirasakan secara fisik pada persiapan penelitian dan
daughters sebelum sebanyak 405 dan aspek emosional); menarche dan partisipan.
(Marván & mereka orang. kuesioner 2 tentang sikap saat Penelitian yang
Molina- mengalami sikap menstruasi yang mengalami dilakukan
Abolnik, menarche, dan diukur dengan menstruasi. melibatkan
2012) mempelajari Adolescent menstrual Remaja yang partisipan ibu di
pengaruh/dam- attitude questionnaire melakukan daerah pedesaan.
pak dari (AMAQ) yang komunikasi baik Teknik
komunikasi dikembangkan oleh dengan ibunya pengumpulan data
atas cara ibu Morse, Kieren dan merasakan hal menggunakan
mempersiapkan Bottorf di Kanada dan yang lebih positif wawancara
perasaan anak disesuaikan di Meksiko pada saat mendalam.
perempuannya oleh Marvan dan Molina mengalami
ketika menarche.
mengalami
menarche.
Tujuan yang
kedua adalah
menyelidiki
pengaruh
pengalaman
menarche pada
15

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
sikap terhadap
menstruasi.
6. The quality of Penelitian ini Disain Populasi dan Kuesioner yang Hasil penelitian Persamaan dengan
life of bertujuan penelitian sampel dipergunakan ditujukan ini adalah pola penelitian yang
adolescent untuk adalah penelitian ini pada remaja dan asuh ibu, dilakukan adalah
with menggambar- kuantitatif adalah orangtua. kecemasan pada topik
menstrual kan kehidupan dengan remaja putri Kuesioner yang harus orangtua, menstruasi.
problems di kalangan questionnaire- yang datang dilengkapi oleh remaja perilaku sehat-
(Azurah, remaja dengan based, cross- ke klinik menggunakan sakit dan basal Perbedaan dengan
Sanci, masalah haid sectional study ginekologi Adolescent pediatric metabolism penelitian yang
Moore, & dan faktor Analisis Rumah Sakit quality of life-teen indeks (BMI) dilakukan adalah
Grover, yang menggunakan Royal report 13-18 (PedsQL- diketahui pada partisipan.
2013) diidentifikasi SPSS versi 19 Children’s, Teen Report), The memiliki Penelitian yang
yang berusia 13-18 parental bonding pengaruh pada dilakukan
berdampak tahun selama instrument (PBI) dan kualitas hidup melibatkan ibu
atasnya. bulan Juni beberapa bagian dari remaja saat sebagai partisipan.
2009 sampai Menorrhagia menstruasi Pengumpulan data
dengan bulan Questionnaire. dilakukan dengan
Agustus 2010 Orangtua melengkapi wawancara
instrument SF 12v2 mendalam.
Health Survey (SF 12v2)
dan Kessler
Psychological distress
scale (K10). Pertanyaan
yang dimasukkan
16

Judul dan
N Jenis dan Populasi dan Persamaan dan
nama peneliti Tujuan Instrumen penelitian Hasil penelitian
o metode sampel perbedaan
(th)
mengenai informasi
demografi, tingkat
pendidikan, status
pekerjaan, pendapatan,
kebiasaan minum dan
merokok partisipan,
orangtua dan pasangan
orangtua juga
dimasukkan.

Hal baru dari penelitian yang dilakukan adalah pada jenis penelitian, tujuan penelitian, cara pengambilan data dan partisipan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi, memfokuskan pada pengalaman komunikasi ibu

dalam mendampingi anak remaja yang akan menghadapi menarche.

Anda mungkin juga menyukai