Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metodelogi penelitian
Disusun Oleh;
Rifqi Azhar Fadillah
4115162130
Bismillahirrahmanirrahim puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kesehatan dan umur yang panjang, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai dengan judul " PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA
PEMERINTAH TERHADAP PARTISIPASI POLITIK"
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Yaitu Metodologi Penelitian .Dalam makalah ini mengulas tentang
Pengertian politik,Pengertian partisipasi politik,Faktor partisipasi politik Dan lain
lain.Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................................. 2
C. Batasan Masalalah .................................................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI.................................................................................................................................... 4
A.Deskripsi Teori .............................................................................................................................. 4
A. Persepsi................................................................................................................................... 4
B. Kinerja ................................................................................................................................... 5
C. Partisipasi Politik .................................................................................................................. 6
A. Pengetian Partisipasi Politik................................................................................................. 6
B. Faktor-Faktor Partisipasi Politik......................................................................................... 9
C. Tipologi Partisipasi Politik ................................................................................................. 10
D. Bentuk Partisipasi Politik ................................................................................................... 12
B.Penelitian yang Relevan ....................................................................................................... 14
C.Kerangka Berpikir ................................................................................................................. 16
D.Pengajuan Hipotesis .................................................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................................. 18
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................................ 18
A. Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 18
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................................... 18
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ............................................................................. 18
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................................. 19
E. Instrumen Penelitian ............................................................................................................... 20
F. Prosedur Penelitian ................................................................................................................. 21
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu kata perception, yang diambil dari bahasa latin
perception, yang berarti menerima atau mengambil. Perception dalam pengertian sempit adalah
pengelihatan, yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perception
Pemerintah dan masyarakat merupaka dua komponen yang saling mempengaruhi satu
sama lain.aktivtas yang dilakukan oleh pemerintah tidak dapat dipungkiri dapat berdampak
pada rakyat itu juga dan pada dasarnya pemerintah adalah dari rakyat,untuk rakyat dan oleh
rakyat. Tetapi ada masyarakat yang belum merasakan efek dari dari jargon pemerintah yaitu
“untuk rakyat” padahal jargon dari rakyat dan oleh rakyat sudah dipenuhi.Oleh karena itu
diperulkanlah partispasi politik.Partisipasi politik ini sangat penting untuk masyarakyat guna
Partisipasi politik merupakan hal yang menarik untuk diperhatikan, terbukti dengan
banyaknya ilmuan yang meneliti tentang hal ini. Dalam analisis politik modern, partisipasi
termasuk kedalam hal penting yang belakangan ini banyak mendapat perhatian di negara-
negara berkembang.
Partisipasi politik juga adalah hal yang mempengaruhi sistem politik sebuah negara
yang demokratis, karena sistem politik yang demokratis tidak akan ada artinya tanpa adanya
Sehingga apa yang dilakukan rakyat dalam partisipasinya menunjukkan derajat kepentingan
1
Aditya Romantika “Persepsi”, dalam http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/persepsi. html, diakses
pada 8 Juli 2018
1
mereka.Faktor dari partisipasi politik menurut Ramlan Surbakti menyebutkan 2 varibale yang
a. Aspek kesadaran politik seseorang yang meliputi kesadaran terhadap hak &
kewajiban sebagai warga negara, misalnya hak-hak politik, hak ekonomi, dll.
Dalam hal ini seperti yang disebutkan diatas bahwa pemerintah merupakan salah satu
faktor pendukung dari meningkatnya partisipasi politik ,pemerintah juga bisa menjadi faktor
menurunnya pada partsipasi politik .faktor pendukung dan faktor menurunnya partisipasi
politik ini berkaitan dengan hasil keja pemerintah.Hasil Kerja Pemerintah terbagi dalam
beberapa aspek seperti dalam bidang Infrastruktur ,Ekonomi,Pendidikan dan lain lain.Hasil
kerja pemerintah inilah yang dinilai oleh masyarakat.Penialian dari masyarakat juga sangat
penting untuk menjadi evaluasi pemerintah dan menjadi faktor masyarakat untuk ikut serta
dalam partisipasi politik.yang dimana masyarakat akan mendukung lagi pemerintahan yang
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
B. Identifikasi Masalah
Penilaian atau persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah sangat diperlukan guna
untuk pengevaluasian pemerintah yang akan mendatang .Untuk itu dibutuhkan juga partisipasi
politik dari masyarakat itu sendiri. Dan mencipatakan pemerintahan yang memiliki kinerja yang
baik.
2
C. Batasan Masalalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh persepsi masyarakat tentang kinerja
pemerintah terhadap partisipasi politik
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang akan diambil sebagai
berikut :
1.Apakah ada pengaruh persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah terhadap partisipasi
politik?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari persepsi masyarakat tentang kinerja
pemerintah . Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui Pengaruh
persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah terhadap partisipasi politik, dan (2) Untuk
memenuhi salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan mata kuliah Metodologi Penelitian
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Deskripsi Teori
A. Persepsi
Kehidupan bermasyarakat tidak akan lepas dari persepsi masyarakat itu sendiri. Persepsi
merupakan tanggapan atau penerimaan langsung dari seseorang. Menurut Jalaludin Rackhmat
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.2 Sedangkan menurut Bimo
Walgito persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu proses stimulus
oleh individu melalui proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
Pendapat lain dari Leavitt Harold J persepsi dapat dilihat dalam arti sempit yaitu
penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah
pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Proses persepsi tidak dapat terlepas dari proses penginderaan dan proses tersebut merupakan
proses pendahulu dari proses persepsi. Penginderan sendiri dapat diartikan suatu stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat reseptor yang disebut indera. Alat indera merupakan 10
penghubung antara individu dengan dunia luasnya. Dari stimulus yang diindera oleh individu,
2
Rakhmat, Jalaluddin.2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya hlm 50
3
Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset hlm 87
4
Leavitt, Harold J. 1978. “Managerial Psychology”. Dalam Alex Sobur. 2009. Psikologi Umum. Bandung : CV.
Pustaka Setia hlm 3
4
Persepsi dapat disimpulkan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu proses
stimulus oleh individu melalui proses sensoris.dan kemudian di repesentasikan oleh individu
B. Kinerja
kegiatan / program / kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi
yang tertuang dalam rencana strategis suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk
menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu Mahsun.5
Pengukuran Kinerja
Setiap kinerja dari sebuah organisasi maupun individu dapat diukur menggunakan
indikator dan faktor-faktor tertentu. Menurut Dwiyanto terdapat 5 indikator yang dapat
1) Produktivitas Konsep
produktifitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan.
Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output.
2) Kualitas Layanan
Kualitas layanan sangat penting dalam menjelaskan kinerja dari organisasi publik.
Banyak pandangan negatif muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
3) Responsivitas
5
Mutiarin, Dyah dan Arif, Zaenudin. (2014). Manajemen Birokrasi dan Kebijakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
hlm 77.
5
4) Responsibilitas
prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang
5) Akuntabilitas
Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi
publik tunduk pada para pejabat publik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah para pejabat
politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, maka dengan sendirinya akan selalu
merepresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep dasar akuntabilitas publik
dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu
Kinerja dapat disimpulkan bahwa suatu gambaran pokok mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan / program / kebijakan untuk mewujudkan suatu sasaran,visi ,misi
suatu organisasi atau suatu badan dan kinerja ini sering digunakan untuk menyebut prestasi atau
tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu dan pengukuran kinerja harus terdiri
dan Akuntabilitas
C. Partisipasi Politik
A. Pengetian Partisipasi Politik
Partisipasi menjadi salah satu prinsip mendasar dari good government, sehingga
banyak kalangan menempatkan partisipasi sebagai strategi awal dalam mengawali reformasi
1998.
6
Dwiyanto, Agus. (2012). Revormasi Birokrasi Publik di Indonesia.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.hlm 50-51
6
Partisipasi berasal dari bahasa latin yaitu pars yang artinya bagian dan capere yang
artinya mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik negara. Apabila
participation berarti mengambil bagian atau peranan. Jadi partisipasi berarti mengambil
definisi singkat mengenai partisipasi politik sebagai bentuk keikutsertaan warga negara biasa
partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara
aktif dalam kehidupan 21 politik, yaitu dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara
ini mencakup tindakan seperti memeberikan suara dalam pemilihan umum ,menghadiri rapat
atau anggota parlemen,menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct
memahami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan itu.
Sebaliknya, tingkat partisipasi yang rendah pada umumnya dianggap sebagai tanda yang
kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap
masalah kenegaraan.
1. Herbert McClosky
sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses
7
Suharno. 2004. “Diktat Kuliah Sosiologi Politik”. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Hlm 102-103
8
Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press. Hlm 150
7
pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan
kebijakan umum.
Dalam hubungan dengan negara negara baru Samuel P.Hutington dan Joan M.Nelson
yang lebih luas dengan memasukan eksplisit tindakan ilegal dan kekerasan.Partisipasi
politik menurut Hutington dan Nelson adalah kegiatan warga Negara yang bertindak
,mantap atau sporadis,secara damai atau kekerasan ,legal atau ilegal ,efektif atau tidak
efektif.9
Dari pendapat yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat dikatan bahwa partisipasi
politik adalah hal hal yang berkaitan dengan kegiatan kegiatan yang dilakukan individu
maupun kelompok yang dimana bisa mempengaruhi pembuatan atau proses pengambilan
keputusan oleh pemerintah yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.dan
sporadis,secara damai atau kekerasan ,legal atau ilegal ,efektif atau tidak efektif.Dan setiap
keputusan yang diambil oleh pemerintah tidak lepas dari campur tangan warga negara. Dan
setiap keputusan yang diambil tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan
warga negara. Oleh karena itu, partisipasi dari masyarakat itu sendiri penting adanya. Dalam
negara-negara demokratis pada umumnya semakin tinggi partisipasi warga negara nya maka
9
Miriam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2016)Hlm 367-369
8
B. Faktor-Faktor Partisipasi Politik
Partisipasi politik merupakan suatu aktivitas tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Ramlan Surbakti menyebutkan dua variable penting yang mempengaruhi tinggi
1) aspek kesadaran politik terhadap pemerintah (sistem politik). Yang dimaksud dalam
kesadaran politik adalah kesadaran hak dan kewajiban warga negara. Misalnya hak
sosial dll.
Selain itu ada faktor yang berdiri sendiri (bukan variable independen). Artinya bahwa rendah
kedua faktor itu dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti status sosial, afiliasi politik orang
tua, dan pengalaman beroganisasi. Yang dimaksud status sosial yaitu kedudukan seseorang
Seseorang yang mempunyai status sosial dan ekonomi tinggi diperkirakan tidak hanya
mempunyai pengetahuan politik, akan tetapi memiliki minat serta perhatian pada politik dan
hal, seperti yang dikutip oleh Mohtar Mas’oed dan Collin MacAndrews (2011:56-57):
1. Modernisasi
10
Ramlan Surbakti. (2006). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm
140-145
9
Modernisasi disegala bidang akan berimplikasi pada komensialisme pertanian, industrial,
Terjadinya perubahan kelas struktur kelas baru itu sebagai akibat dari terbentuknya kelas
menengah dan pekerja baru yang meluas era industralisasi dan modernisasi.
Pemimpin politik yang bersaing merebutkan kekuasaan sering kali untuk mencapai
5. Keterlibatan pemerintah yang semakin luas dalam unsur ekonomi,sosial dan budaya
Meluasnya ruang lingkup aktivis pemerintah ini seringkali merangsang timbulnya tuntutan-
tuntutan organisasi untuk ikut serta dalam mempengaruhi pembuatan keputusan politik
A. Rahman H.I menyatakan bahwa secara umum tipologi partisipasi sebagai kegiatan
dibedakan menjadi:
1) partisipasi aktif, yaitu partisipasi yang berorientasi pada proses input dan output.
2) partisipasi pasif, yaitu partisipasi yang berorientasi hanya pada output, dalam arti
hanya menaati peraturan pemerintah, menerima dan melaksanakan saja setiap keputusan
pemerintah.
10
3) golongan putih (golput) atau kelompok apatis, karena menggapsistem politik yang
Milbrath dan Goel yang dikutip oleh Cholisin membedakan partisipasi politik menjadi
orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses politik.
mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik, yakni komunikator, spesialis
mengadakan kontak tatap muka, aktivis partai dan pekerja kampanye dan aktivis masyarakat.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa orientasi partisipasi politik aktif terletak
pada input dan output politik. Sedangkan partsipasi pasif terletak pada outputnya saja. Selain
itu juga ada anggapan masyarakat dari sistem politik yang ada dinilai menyimpang dari apa
yang dicita-citakan sehingga lebih menjurus kedalam partisipasi politik yang apatis.12
11
A , Rahman, H.I. 2007. Sistem Politik Indonesia. Graha Ilmu: Yogyakarta. Hlm 288
12
Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press. 152
11
D. Bentuk Partisipasi Politik
Paige yang dikutip oleh Cholisin merujuk pada tinggi rendahnya kesadaran politik dan
kepercayaan pemerintah (sistem politik menjadi empat tipe yaitu partisipasi aktif, partisipasi
Partisipasi aktif, yaitu apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan
kepada pemerintah tinggi. Sebaliknya jika kesadaran politik dan kepercayaan kepada
militan radikal terjadi apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan kepada pemerintah
sangat rendah. Dan apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap
pemerintah sangat tinggi maka partisipasi ini disebut tidak aktif (pasif).
termasuk yang mungkin legal (petisi) maupun ilegal (cara kekerasan atau revolusi). Bentuk-
bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas
sistem politik, integritas kehidupan politik, kepuasan atau ketidak puasan warga negara.13
politik yang konvensional adalah partirsipasi politik yang normal dalam demokrasi
modern.Bentuk non Konvensional termasuk beberapa yang mungkin legal seperti petisi dan
yang ilegal,sepeti tindakan politik penuh kekerasan dan revolusioner.Bentuk dan frekuensi
partisipasi politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas politik integritas
kehidupan politik dan kepuasan atay ketidakpuasan warga negara.Dalam tabel bentuk
13
Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press. 153
14
Cholisin, dkk. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press. 151
12
Konvensionil Non-Konvesionil
1. Pemberian suara atau voting 1. Pengajuan petisi
2.Diskusi politik 2. Berdemonstrasi
3.Kegiatan kampanye 3. Konfrontasi
4.Membentuk dan bergabung dalam 4. Tindak kekerasan politik terhadap harta
kelompok kepentingan benda : pengrusakan, pemboman,
pembakaran
5.Komunikasi individual dengan pejabat 5. Tindakan kekerasan politik terhadap
politik atau administratif manusia: penculikan, pembunuhan,
perang gerilya, revolusi
1. Menurut Milbrath dan Goel ,memperlihatkan bahwa masyarakat dapat dibagikan dalam
tiga kategori yaitu:
Pemain (Gladiators)
Penonton (Spectators)
Apatis (Apathetics)
2.Menurut David F Roth dan Frank L.Wilson,melihat masyarakat terbagi dalam empat
katergori yaitu:
Aktivis (Activists)
Partisipan (Participants)
Penonton (Onlookers)
Apolitis (Apoliticals).15
Berikut dua bentuk piramida menurut Milbrath dan Goel dan Menurut David F Roth dan
Frank L.Wilson:
15
Miriam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2016) hlm 372-373
13
Sumber:SlidePlayer.info
Sumber: Brainly.co.id
14
DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA oleh RICHARD
CHANRA TAMBARU.Hasil dari penelitian ini bahwa persepsi masyarakat tentang kinerja
pemerintah desa MAMUYA belum maksimal karna kurang sosialisasi terhadap masyarakat dan
masyarakat tersebut belum merasakan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah desa tersebut hal
ini disebabkan karena adanya pembanugan desa yang tidak tepat sasaran sehingga tidak dapat
LUCITA SARI.Hasil Penelitian ini cenderung kurang paham karena pelayanan publik
khususnya pelayanan reguler ini belum memuaskan dan belum berjalan secara optimal sesuai
dengan undang-undang \. Namun masyarakat masih berharap adanya pelayanan public yang
diselenggarakan secara mudah, cepat dan bersahabat. Berdasarkan hasil penelitian data yang
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa persepsi masyarakat terhadap kinerja aparatur desa
dalam meningkatkan pelayanan publik masuk dalam kategori kurang paham. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya persentase yang diperoleh yakni 73,33% atau 44 masyarakat
dari 60 responden dalam kategori kurang paham. Kategori ini menunjukkan bahwa masyarakat
ini telah paham secara konsep kinerja dan pelayanannya, tetapi tidak memahami indikator dari
kinerja tersebut. Kemudian mereka telah paham bahwa kinerja aparatur desa ini belum berjalan
dengan baik, bisa dilihat dari kualitas pelayanan dalam bidang pelayanan reguler misalnya
pembuatan kartu keluarga dan pembuatan kartu tanda penduduk yang dalam pembuatannya
harus 73 menunggu waktu yang lama. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat belum termasuk dalam kriteria kewajiban aparatur desa yang ideal.
15
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun suatu kerangka berpikir untuk
memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berpikir ini disusun berdasarkan variabel
yang dipakai dalam penelitian yaitu Persepsi masyarakat dan Partisipasi Politik.
Dengan persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah maka akan ada penilaian atau
pandangan tentang kinerja pemerintah di mata masyarakat.pandangan ini bisa merujuk pada
dua nilai yaitu baik dan buruk kinerja tersebut yang dimana pada akhirnya bisa mendorong
Partisipasi politik
1.Persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah yang bersifat positif maksudnya adalah
masyarakat menilai kinerja pemerintah berjalan baik sehingga rakyat memiliki semangat untuk
mengikuti partisipasi politik agar pemerintahan berjalan dengan baik dan melanjutkan progam
2. Persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah yang bersifat negatif adalah masyarakat
apabila kinerja pemerintah tidak berjalan dengan baik yang pertama masyarakyat tidak mau
lagi mengikuti partisipasi politik dikarenakan banyak pemimpin yang tidak menjalankan sesuai
dengan janji politiknya,kedua masyarakat ikut serta dalam partisipasi politik dengan alasan
16
D. Pengajuan Hipotesis
Diduga terdapat pengaruh persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah terhadap partisipasi
politik.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini sebagai berikut :
pada data-data “numerical” (angka) yang diolah dengan metode statistika. Maksud dari analisa
kuantitatif ini diperoleh dari jawaban hasil angket yang kemudian dikalikan 100%. Hal ini
karena dalam penelitian ini menggunakan uraian-uraian yang berupa kategori untuk menjawab
Partisipasi politik.
Adapun metode yang peneliti gunakan adalah metode survei, berdasarkan buku
pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh
jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/
16
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, Cetakan ke-
12, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2012, hlm. 143
18
Penelitian survei, umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel
atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasi
Desain penelitian ini bersifat kuantitatif dan membatasi masalah dengan rumusan
masalah yang ada,permasalahan ini mencari keterkaitan antara dua variabel yaitu variabel X
X
Y
Y
X1
XY
X2
Keterangan:
Y:Partisipasi Politik
Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi target penelitian.
Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan
dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat
yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang
17
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (ed.), Metode Penelitian Survai, Cet. ke-2, Jakarta: LP3ES, 1995, hlm. 3
19
dicakup. Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya anggota
sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.
b. Sampel
Penelitian yang memiliki jumlah populasi yang besar tidak memungkinkan untuk
meneliti seluruh populasi yang terdapat di lokasi penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan
perhitungan-perhitungan hanya dalam bagian unit populasi saja. keterangan diambil dari wakil
populasi.
yang digunakan dalam penelitian ini awalnya ditentukan secara sengaja (Purposive Sampling)
untuk menentukan. kecamatan penelitian yang tepat berdasarkan data yang ada. Setelah
Sampling). Ciri utama sampling ini ialah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya ialah dengan menggunakan undian, ordinal, table
bilangan random, atau komputer. Keuntungannya adalah anggota sampel mudah dan cepat
diperoleh. Kelemahannya ialah kadang-kadang tidak mendapatkan data yang lengkap dari
populasinya
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang baik juga harus valid. Ada beberapa macam validitas yaitu face validity,
content validity, dan criterion validity. Face validity (validitas muka) tercapai jika suatu
instrumen nampaknya sudah valid (dari penglihatan sepintas lalu). Tentu saja validitas
semacam ini sangat superficial. Tetapi kadang-kadang peneliti cukup memerlukan validitas
jenis ini. Caranya, peneliti meminta beberapa orang membaca atau mengisi instrumen tersebut,
dan meminta pendapat mereka untuk keperluan revisi. Penelitian ini menggunakan instrumen
20
berupa wawancara dan angket tertutup yang jawbannya bersifat uraian guna untuk mengetahui
parsitipasi politik.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan penjelasan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam suatu
penelitian. Menurut Moleong ,Langkahlangkah prosedur penelitian meliputi tiga hal yaitu:
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dengan pertimbangan etika penelitian
lapangan melalui tahap pembuatan rancangan usulan penelitian Pengumpulan Data Penyajian
Dalam tahap ini peneliti diharapkan mampu memahami latar belakang penelitian dengan
Dalam tahap ini peneliti berusaha mempersiapkan diri untuk menggali dan mengumpulkan
data-data untuk dibuat suatu analisis data mengenai pengamen jalanan di Surakarta. Secara
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa mengolah data diperoleh dari narasumber
maupun dokumen, kemudian akan disusun kedalam sebuah penelitian. Hasil analisis tersebut
18
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya hlm 127-148
21
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah Analisis Deskriptif,analisis deskriptif
merupakan statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistic deskriptif dapat digunakan
bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan
yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif
peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. deskriptif hanya akan
mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah
sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk
angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
22
DAFTAR PUSTAKA
23