Usia dan BB
Status fisik
Tingkat kegelisahan
Toleransi untuk obat depresan
Pengalaman buruk terhadap obat premedikasi sebelumnya
Bedah elektif atau mendadak
Pasien rawat inap/rawat jalan
1. Obat-Obat Sedatif
Golongan Barbiturat
2. Fenobarbital (luminal)
Golongan benzodiazepin
1. Midazolam (dormicum)
2. Diazepam (valium)
Golongan Butirofenon
1. Morfin
- Narkotika
3. Fentanil
3. Antikolinergik
1. Sulfas atropin
- Efek antisialagogue
2. Skopolamin
3. Glikopirolat (robinul)
4. Antiemetik
1. Dehidrobenzperidol
2. Metoklorpramid
- Dosis : 10 - 20 mg IV perlahan-lahan
3. Ondansietron (zolfran)
Klonidin
- Antihipertensi
- Dosis : 3 - 5 mikrogram / kg
2. Antagonis reseptor H2
Cimetidin
- Hipotensi dan bradikardi - Dosis : 400 mg oral 1 - 2 jam sebelum anestesi 200
mg IV 1 - 2 jam sebelum anestesi. Tujuan anestesia : Analgesia, Hipnosis,
Relaksasi / arefleksi , depresi simpatikum.
Ranitidin
1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anesthesiology. Edisi ke-
4. USA: McGraw-Hill. 2006:922-50.
2. Lumb, W.V and Jones, E.W. 1984. Anesthesia, 2 ed, Lea & Febiger,
Philadelphia.
3. Pratiwi, Komang. 2009. Premedikasi sebelum pembedahan.
http://www.balipost.com (diunduh tanggal 13 januari 2015)
4. S, Zunilda D, dkk. 2007. Anestetik Umum. Farmakologi dan Terapi. Edisi
5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
UI, Hal. 122 – 138.
5. Katchung BG dkk. Klinik dan Farmakologi Dasar. Diterjemahkan oleh
Ricky Soeharsono. Edisi 12 Vol.1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, p 483-
500.