Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi
1 CM
Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut Culcita sp. terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi <14>
Redopatra Asa Gama1, Efrida Warganegara2, Ety Apprilia3, Tri Umiana Soleha4 <12>
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung <12>
2,3,4
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung <12>
<11>
Abstrak
Resistensi bakteri pada penyakit infeksi sudah menjadi masalah internasional. Salah satu penanganan masalah resistensi
adalah dengan mencari alternatif yang memiliki sifat antibakteri. Salah satu bahan alternatif sebagai antibakteri adalah
bintang laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri bintang laut Culcita sp. terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis ekstrak bintang laut dalam konsentrasi
1000, 2000, 4000, 8000, dan 16000 ppm melalui proses ekstraksi bertingkat pada serbuk bintang laut kering yang diperoleh
Font 9 dari Perairan Ketapang. Pada penelitian ini dilakukan empat kali pengulangan pada dua kelompok uji yaitu Staphylococcus
aureus dan kelompok Salmonella typhi serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (aquadest). Uji antibakteri
dilakukan pada media kultur Muller Hinton Agar (MHA) dengan teknik disk diffusi kirby bauer. MHA diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam dan dilakukan pengukuran zona hambat. Didapatkan ekstrak bintang laut memiliki aktifitas antibakteri
terhadap bakteri Sthapylococcus aureus dan Salmonella typhi. Hal tersebut terlihat dengan adanya zona hambat yang
terbentuk dan didapatkan daya hambat yang terbesar pada konsentrasi 16000 ppm. Setelah dilakukan penelitian tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap efek antibakteri ekstrak bintang laut terhadap kedua bakteri.
<9>
Kata kunci: Culcita sp., Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, teknik disk diffusi
<11>
Comparison of Antibacterial Effectivity Star Fish Culcita sp. Extract Against
Staphylococcus aureus and Salmonella typhi Growth <14>
<11>
Abstract
Bacterial resistance to infectious diseases has become an international problem. One of the handling of the problem of
resistance is to look for alternatives that have antibacterial properties. One alternative materials as antibacterial is a starfish.
This study aims to determine the antibacterial effect of star fish Culcita sp. against Staphylococcus aureus and Salmonella
typhi. In this research, synthesis of starfish extract in a concentration of 1000, 2000, 4000, 8000, and 16000 ppm through
the extraction process starfish storied dry powder obtained from Ketapang. In this research, four repetitions in two test
Font 9 group, namely Staphylococcus aureus and Salmonella typhi groups and positive control (chloramphenicol) and negative
control (aquadest). Antibacterial test conducted at culture medium Muller Hinton Agar (MHA) with the disk diffusion
technique of Kirby bauer. MHA incubated at 37 ° C for 24 hours and measuring the inhibition zone. The result showed
extracts of starfish have antibacterial activity against bacteria Sthapylococcus aureus and Salmonella typhi. It is seen by the
inhibition zone formed and obtained the greatest inhibition at concentrations of 16000 ppm. In this study there were no
significant differences on the antibacterial effects of extracts of starfish against both bacteria.
<9>
Keywords: Culcita sp., disc-diffusion technique, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus
<9>
Korespondensi: Redopatra Asa Gama, alamat Jl. Abdul Muis Nomor VII Bandarlampung, HP 082175402855, e-mail
redopatra@gmail.com
<11>
<11>Pendahuluan menyebabkan penyakit pada manusia adalah
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri
masalah kesehatan terbesar tidak saja di Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.
1Indonesia,
CM tapi juga di seluruh dunia. Selain Kedua bakteri ini juga cepat menjadi resisten
disebabkan oleh virus, bakteri juga tidak kalah terhadap banyak obat antimikroba, sehingga
pentingnya dalam menyebabkan penyakit menyebabkan masalah terapi yang sulit.2,3
infeksi.1 Penyakit infeksi bakteri yang sering
1 CM 1 CM
Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi
tekanan 1,5 atm, (3)Pembuatan senyawa Hasil data dianalisis secara analitik
ekstrak dari bintang laut, pembuatan kultur comparative, analisis dilakukan mengunakan
bakteri yang dilakukan dengan metode software statistikSPSS 17.00 for Windows
ekstraksi bertingkat yang menggunakan pelarut dengan menggunakan uji one way anova untuk
heksana (p.a), etil asetat (p.a), dan metanol menguji perbedaan rerata pada kelompok
(p.a), dan (4) Uji antimikroba yang dilakukan perlakuan dan kelompok kontrol
pada media MHA.8
.
<11>
Font 10
LarutanPengeringan
Ekstrak bintang
dengan
lautfreeze
Sampel
drying
bintang laut Culcita Sp.dari
Inkubasi
Bakteri
Perairan
Media
Biakan yang
24 MHA
jam
Ketapang,
didapatkan
yang sudah
Staphylococcus Kab.Pesawaran
dari Laboratorium
aureusdiolesi
murni bakteri
BiK
Membuat larutan 0,5 Mc Farland dan bandingkan dengan suspensi bakteri sampa
Suspensi bakteri
Staphylococcus aureus Salmonella typhi Suspensikan bakteri kedalam 5 m
Biakan StaphylococcusBiakan
aureus Salmonella typhi
Homogen Identifikasi
Penghalusan menggunakan hammer
Ekstrak dengan mills 16000ppm, 8000ppm, 4000ppm,
konsentrasi 2000ppm,dengan pem
1000 ppm
Lakukan uji katalase
Lakukan uji TSIA dan Sitrat.
Dioleskan pada media MHA
Bubuk
Hasil analisis
Analisis data
terbentuk secara keseluruhan semakin jenis spesies bintang laut yang pada penelitian
meningkat pada konsentrasi yang lebih tinggi. Juariyah (2014) menggunakan spesies Asteria
Hal ini juga terjadi pada penelitian Dewi forbesii, sehingga dapat dimungkinkan terdapat
(2010) yang menyatakan bahwa diameter zona perbedaan atau komponen bioaktif didalam
hambat tidak selalu naik sebanding dengan organisme tersebut.10
naiknya konsentrasi antibakteri, kemungkinan Selain itu, proses pengeringan yang
ini terjadi karena perbedaan kecepatan difusi dilakukan pada penelitian ini berbeda dengan
senyawa antibakteri pada media agar serta penelitian yang dilakukan Juariyah (2014) yang
jenis dan konsentrasi senyawa antibakteri yang melakukan proses pengeringan selama 3x24
berbeda juga memberikan diameter zona jam, sedangkan pada penelitian ini dilakukan
hambat yang berbeda pada lama waktu proses pengeringan selama 7x24 jam yang
tertentu.9 bertujuan untuk meningkatkan proses
Zona hambat yang terbentuk pada dehidrasi bintang laut, sehingga komponen air
bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella didalam bintang laut menjadi berkurang dan
typhi menunjukkan bahwa ekstrak bintang laut komponen bioaktifnya dapat dengan mudah
memiliki aktivitas antibakteri pada keduanya. terserap.10
Secara deskriptif, zona hambat yang terbentuk Perbedaan proses pengeringan tersebut
memiliki aktivitas yang lebih kuat terjadi pada dapat membuat perubahan komponen yang
bakteri Salmonella typhi dengan diameter zona terkandung didalam bintang laut. Hal ini sesuai
hambat sekitar 23.25 mm. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hector (2004) yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Juariyah menyatakan bahwa suhu dan lama
(2014) yang menyatakan bahwa aktivitas pengeringan dapat mempengaruhi kadar suatu
antibakteri bintang laut yang diteliti pada zat pada proses pengeringan. Hal ini dapat
bintang laut Asterias forbesii lebih tinggi pada membuat komponen zat yang memiliki aktifitas
bakteri gram negatif daripada gram positif.10 terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram
Pada penelitian lain oleh negatif sama banyak. Selain itu, metanol yang
Chamundeeswari et al., (2012) bahwa ekstrak digunakan dalam proses maserasi memiliki sifat
bintang laut Astropecten indicus memiliki yang baik dalam penyerapan zat metabolit
aktivitas antimikroba pada pengujian mikroba sekunder, baik polar maupun non polar yang
patogen dengan menggunakan metode difusi, membuat kadar zat yang terserap lebih baik. 12,13
aktivitas antibakteri dilihat dari zona hambat Hal ini juga sesuai dengan pernyataan
yang terbentuk. Pada penelitian tersebut Agustina (2012) yang mengatakan bahwa
didapatkan zona inhibisi yang luas pada bakteri ekstraksi dengan pelarut metanol
Pseudomonas aeruginosa dan zona inhibisi menghasilkan penyerapan komponen bioaktif
yang rendah pada Staphylococcus aureus.11 lebih baik daripada pelarut lainnya. Hal ini
Pada analisis bivariat didapatkan hasil p> membuat komponen bioaktif yang terkandung
0.05 pada setiap konsentrasi, yang berarti pada ekstrak bintang laut yang memiliki
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas terhadap bakteri gram positif dan
pengaruh ekstrak bintang laut Culcita sp gram negatif tidak jauh berbeda, sehingga
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan aktifitas antibakteri terhadap kedua bakteri
Salmonella typhi. Hal ini berbeda dengan hasil tidak memiliki perbedaan yang signifikan.6,14
1 paragraf
penelitian yang dilakukan oleh Juariyah (2014) Selain itu, nilai standar deviasi yang
minimal
yang mengatakan bahwa aktivitas antibakteri cukup tinggi dan diameter zona hambat yang
terdiri atas
2 kalimat ekstrak bintang laut Asteria forbesii lebih aktif memiliki range kecil dapat mengakibatkan tidak
terhadap bakteri Gram negatif. Hal tersebut signifikannya perbedaan efek antibakteri
dapat diakibatkan bahwa terdapat perbedaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Salmonella typhi sehingga perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri
KLT preparative untuk mengetahui bakteri apa Staphylococcus aureus dan Salmonella thphi.
yang memiliki efektifitas lebih baik.15,16 Efek antibakteri yang terjadi semakin
Secara keseluruhan dapat disimpulkan meningkat pada setiap peningkatan konsentrasi
bahwa ekstrak bintang laut Culcita sp. memiliki dengan konsentrasi 16000 ppm memiliki daya
aktivitas antibakteri terhadap bakteri hambat terbesar. Namun pada penelitian ini
Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. tidak didapatkan perbedaan efektifitas yang
Hal ini ditunjukkan dengan adanya diameter signifikan antara kedua bakteri.
zona hambat yang terjadi pada kedua bakteri. <11>
Pada penelitian ini, efek yang ditimbulkan Simpulan
ekstrak 16000 ppm memiliki aktivitas Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antibakteri yang lebih besar dibandingkan terhadap efek antibakteri ekstrak bintang laut
dengan konsentrasi ekstrak lainnya. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
<11> Salmonella typhi.
Ringkasan <11>
Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak bintang laut Culcita sp. memiliki
Daftar Pustaka 8. .Winarno FG. Kimia pangan dan gizi.
1. Mulholland A. Bacterial infections - a dalam Agustina DS, editor. Aktivitas
major cause of death among children in antioksidan dan komponen bioaktif
0,75 CMAfrica. NEJM. 2005; 352(2):75-77. ekstrak bintang laut (Culcita sp) [Skripsi].
2. Rina S. Mikrobiologi kedokteran. Edisi Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu
ke-23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kelautan, Institut Pertanian Bogor; 2008.
EGC; 2004. 9. Dewi FK. Aktivitas antibakteri ekstrak
3. Brooks GF, Carrol KC, Butel JS, Morse etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia,
AS, Mietzener AT, editor. Mikrobiologi linnaeus) terhadap bakteri pembusuk
Kedokteran. Edisi ke-23. Jakarta: Penerbit daging segar [Skripsi]. Surakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2008. Universitas Sebelas Maret; 2010.
4. Deshpande JD, Joshi M. Antimicrobial 10.Juariah S. Aktivitas senyawa antibakteri
resistance: the global public health bintang laut (Asterias forbesii) terhadap
challenge. International Journal of Student beberapa jenis bakteri patogen [Tesis].
Research. 2011; 1(2):41-44. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu
5. Fauziyah S. Hubungan antara Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
penggunaan antibiotika pada terapi Utara; 2014.
empiris dengan kepekaan bakteri di ruang 11.Chamundeeswari K, Saranya S,
perawatan icu (intensive care unit) RSUP Rajagopal S. Exploration of potential
Fatmawati Jakarta periode januari 2009 - antimicrobial activity of sea star
maret 2010 [Tesis]. Jakarta: Program Pasca Astropecten indicus. j applied
Sarjana Program Studi Ilmu Kefarmasian, pharmaceutical scienc. 2012; 2(7):125-8.
Universitas Indonesia; 2010. 12.Hector FM. Optimal spray driyer of
6. Agustina DS. Aktivitas antioksidan dan orange oil. Brazil: Procedding of
komponen bioaktif bintang laut Culcita sp International Drying Symposium; 2004.
[Skripsi]. Bogor: Bogor agricultural 13.Dash BK, Sultana S, Sultana N.
university; 2012. Antibacterial activities of methanol and
7. Sastroasmoro S. Metode penelitian acetone extracts of fenugreek (Trigonella
klinis dasar. Jakarta : PT Bina Rupa Aksara; foenum) and coriander (Coriandrum
1995.