Anda di halaman 1dari 9

Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang

Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

1 CM
Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut Culcita sp. terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi <14>
Redopatra Asa Gama1, Efrida Warganegara2, Ety Apprilia3, Tri Umiana Soleha4 <12>
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung <12>
2,3,4
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung <12>
<11>
Abstrak
Resistensi bakteri pada penyakit infeksi sudah menjadi masalah internasional. Salah satu penanganan masalah resistensi
adalah dengan mencari alternatif yang memiliki sifat antibakteri. Salah satu bahan alternatif sebagai antibakteri adalah
bintang laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri bintang laut Culcita sp. terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis ekstrak bintang laut dalam konsentrasi
1000, 2000, 4000, 8000, dan 16000 ppm melalui proses ekstraksi bertingkat pada serbuk bintang laut kering yang diperoleh
Font 9 dari Perairan Ketapang. Pada penelitian ini dilakukan empat kali pengulangan pada dua kelompok uji yaitu Staphylococcus
aureus dan kelompok Salmonella typhi serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (aquadest). Uji antibakteri
dilakukan pada media kultur Muller Hinton Agar (MHA) dengan teknik disk diffusi kirby bauer. MHA diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam dan dilakukan pengukuran zona hambat. Didapatkan ekstrak bintang laut memiliki aktifitas antibakteri
terhadap bakteri Sthapylococcus aureus dan Salmonella typhi. Hal tersebut terlihat dengan adanya zona hambat yang
terbentuk dan didapatkan daya hambat yang terbesar pada konsentrasi 16000 ppm. Setelah dilakukan penelitian tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap efek antibakteri ekstrak bintang laut terhadap kedua bakteri.
<9>
Kata kunci: Culcita sp., Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, teknik disk diffusi
<11>
Comparison of Antibacterial Effectivity Star Fish Culcita sp. Extract Against
Staphylococcus aureus and Salmonella typhi Growth <14>
<11>
Abstract

Bacterial resistance to infectious diseases has become an international problem. One of the handling of the problem of
resistance is to look for alternatives that have antibacterial properties. One alternative materials as antibacterial is a starfish.
This study aims to determine the antibacterial effect of star fish Culcita sp. against Staphylococcus aureus and Salmonella
typhi. In this research, synthesis of starfish extract in a concentration of 1000, 2000, 4000, 8000, and 16000 ppm through
the extraction process starfish storied dry powder obtained from Ketapang. In this research, four repetitions in two test
Font 9 group, namely Staphylococcus aureus and Salmonella typhi groups and positive control (chloramphenicol) and negative
control (aquadest). Antibacterial test conducted at culture medium Muller Hinton Agar (MHA) with the disk diffusion
technique of Kirby bauer. MHA incubated at 37 ° C for 24 hours and measuring the inhibition zone. The result showed
extracts of starfish have antibacterial activity against bacteria Sthapylococcus aureus and Salmonella typhi. It is seen by the
inhibition zone formed and obtained the greatest inhibition at concentrations of 16000 ppm. In this study there were no
significant differences on the antibacterial effects of extracts of starfish against both bacteria.
<9>
Keywords: Culcita sp., disc-diffusion technique, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus
<9>
Korespondensi: Redopatra Asa Gama, alamat Jl. Abdul Muis Nomor VII Bandarlampung, HP 082175402855, e-mail
redopatra@gmail.com
<11>
<11>Pendahuluan menyebabkan penyakit pada manusia adalah
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri
masalah kesehatan terbesar tidak saja di Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.
1Indonesia,
CM tapi juga di seluruh dunia. Selain Kedua bakteri ini juga cepat menjadi resisten
disebabkan oleh virus, bakteri juga tidak kalah terhadap banyak obat antimikroba, sehingga
pentingnya dalam menyebabkan penyakit menyebabkan masalah terapi yang sulit.2,3
infeksi.1 Penyakit infeksi bakteri yang sering

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 1

1 CM 1 CM
Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

Masalah resistensi bakteri pada <11>


antibiotika telah menjadi masalah Metode
internasional. Resistensi antibiotik pada Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
mikroba menimbulkan beberapa konsekuensi Kimia Organik dan Laboratorium Biologi
yang buruk. Penyakit infeksi yang disebabkan Fakultas MIPA serta Laboratorium Mikrobiologi
oleh bakteri yang gagal berespon terhadap Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
pengobatan mengakibatkan perpanjangan Penelitian dilaksanakan pada bulan September
penyakit, meningkatnya resiko kematian dan hingga November 2015.
semakin lamanya masa rawat inap di rumah Bahan utama yang digunakan pada
sakit. Ketika respon terhadap pengobatan penelitian adalah bintang laut Culcita sp. yang
menjadi lambat bahkan gagal, pasien menjadi didapatkan dari perairan Ketapang,
infeksius untuk beberapa waktu yang lama. Hal Kab.Pesawaran, bakteri Staphylococcus aureus
ini memberikan peluang yang lebih besar bagi dan Salmonella typhi, media kultur Mannitol
galur resisten untuk menyebar kepada orang Salt Agar (MSA), media Shigella-
lain. Kemudahan transportasi dan globalisasi SalmonellaAgar (SSA), media agar MHA (Muller
sangat memudahkan penyebaran bakteri Hinton Agar) sebagai media tempat
resisten antar daerah, negara, bahkan lintas dilakukannya kultur bakteri dan uji daya
benua. Semua hal tersebut pada akhirnya hambat bakteri.
meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi Alat-alat yang digunakan pisau, cawan
dalam komunitas, sehingga menyebabkan petri, timbangan digital, aluminium foil, oven,
kegagalan terapi antibakteri semakin kompor listrik, kertas saring Whatman 42,
meningkat. Berbagai strategi disusun untuk kapas, pipet mikro, labu Erlenmeyer 250 ml dan
mengatasi masalah resistensi, diantaranya 500 ml, gelas ukur, hammer mills, corong kaca,
dengan mencari antibakteri baru.4,5 botol gelas, gelas piala, tabung reaksi, pipet
Luasnya wilayah perairan di Provinsi tetes, pipet mikro, blender, sendok plastik,
Lampung yang kaya akan biota laut cakram kertas, pipa kapiler, gelas, inkubator,
memungkinkan untuk mengembangkannya handscoon, dan alat tulis.
menjadi obat herbal alami yang memiliki efek Dalam penelitian ini sampel yang
samping lebih rendah. Keanekaragaman biota digunakan adalah ekstrak bintang laut Culcita
laut yang tidak sepenuhnya diketahui dan sp. dengan kadar 16000 ppm, 8000 ppm, 4000
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan ppm, 2000 ppm, dan 1000 ppm yang diberikan
sering dijumpai adalah bintang laut. Salah satu untuk mempengaruhi pertumbuhan bakteri
bintang laut di perairan Lampung Selatan Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.
adalah Culcita Sp. Culcita Sp. merupakan salah Untuk menentukan besar sampel pada
satu jenis echinodermata yang belum banyak penelitian ini digunakan rumus federer selain
dimanfaatkan dan sebagian besar masyarakat itu digunakan kontrol positif dan kontrol
belum mengetahui akan keberadaan dan negatif.7
potensi yang dimiliki bintang laut tersebut. 4,6 Penelitian ini terdiri dari beberapa
Penelitian tentang aktivitas antibakteri tahapan, yaitu (1) tahapan pengambilan
yang terdapat pada bintang laut Culcita sp. sampel dan preparasi bahan baku, pada tahap
masih terbatas pada sifat antibakteri saja. Hal ini, bintang laut Culcita Sp. Diambil dari
tersebut yang mendasari untuk dilakukannya Perairan Ketapang. Bintang laut kemudian
penelitian tentang “Perbandingan Efektifitas dikeringkan dengan suhu rendah menggunakan
Antibakteri Ekstrak Bintang Laut (Culcita sp.) freeze dryer dengan suhu kurang dari -40 oC, (2)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Sterilisasi alat yang lakukan di dalam autoclave
aureus dan Salmonella typhi“.6 selama 15 menit pada suhu 121 oC dengan

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 2


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

tekanan 1,5 atm, (3)Pembuatan senyawa Hasil data dianalisis secara analitik
ekstrak dari bintang laut, pembuatan kultur comparative, analisis dilakukan mengunakan
bakteri yang dilakukan dengan metode software statistikSPSS 17.00 for Windows
ekstraksi bertingkat yang menggunakan pelarut dengan menggunakan uji one way anova untuk
heksana (p.a), etil asetat (p.a), dan metanol menguji perbedaan rerata pada kelompok
(p.a), dan (4) Uji antimikroba yang dilakukan perlakuan dan kelompok kontrol
pada media MHA.8
.
<11>

Font 10

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 3


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 4


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

LarutanPengeringan
Ekstrak bintang
dengan
lautfreeze
Sampel
drying
bintang laut Culcita Sp.dari
Inkubasi
Bakteri
Perairan
Media
Biakan yang
24 MHA
jam
Ketapang,
didapatkan
yang sudah
Staphylococcus Kab.Pesawaran
dari Laboratorium
aureusdiolesi
murni bakteri
BiK

Membuat larutan 0,5 Mc Farland dan bandingkan dengan suspensi bakteri sampa
Suspensi bakteri
Staphylococcus aureus Salmonella typhi Suspensikan bakteri kedalam 5 m

Kultur pada lempeng agar darah Kultur pada m

Biakan StaphylococcusBiakan
aureus Salmonella typhi

Homogen Identifikasi
Penghalusan menggunakan hammer
Ekstrak dengan mills 16000ppm, 8000ppm, 4000ppm,
konsentrasi 2000ppm,dengan pem
1000 ppm
Lakukan uji katalase
Lakukan uji TSIA dan Sitrat.
Dioleskan pada media MHA

Membuat konsentrasi 16000ppm,Ukur zona hambat


8000ppm, 4000ppm, 2000ppm, 1000 ppm

Rendam dalam disk kosong (± 15 menit)

Bubuk

Disk yang mengandung ekstrak bintang laut


lakukan pengulangan 4 kali
Zona hambat

Ekstraksi secara bertingkat


(n-heksana, etil asetat,metanol)

Hasil analisis
Analisis data

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 5


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

<Font 10>Gambar 1. Diagram Alur Penelitian


Hasil
Tabel 1. Hasil Analisis Univariat Zona Hambat Pada Staphylococcus aureus
Standa Nilai Nilai
Media
Konsentrasi Rerata r minimu maksimum
n
deviasi m
1000 ppm 14.5 15.5 5.45 8 19
2000 ppm 14 14.5 3.74 9 18
4000 ppm 17.25 17.5 2.5 14 18
8000 ppm 17.5 18 4.79 12 22
16000 ppm 21.25 21 1.5 20 23
<11>
Tabel 2. Hasil Analisis Univariat Zona Hambat Pada Salmonella typhi
Standar Nilai Nilai
Konsentrasi Rerata Median
deviasi minimum maksimum
1000 ppm 11 11 2.58 8 14
Font 10 2000 ppm 9.25 7 5.97 5 18
4000 ppm 16.25 16.5 3.3 12 20
8000 ppm 15.75 15.5 1.7 14 18
16000 ppm 23.25 23.5 5.85 16 30
<11>
Tabel 3. Hasil Analisis Uji Post Hoc
Diameter Zona Hambat
(mm)
Konsentrasi p Interpretasi
Staphylococcu Salmonell
s aureus a typhi
1000 ppm 14.5 11 0.37 Tidak
8 bermakna
2000 ppm 14 9.25 0.19 Tidak
1 bermakna
4000 ppm 17.25 16.25 0.55 Tidak
9 bermakna
8000 ppm 17.5 15.75 0.66 Tidak
3 bermakna
16000 ppm 21.25 23.25 0.45 Tidak
6 bermakna
<11>
Pembahasan Sedangkan pada bakteri Salmonella
Pada penelitian ini didapatkan hasil typhi, didapatkan hasil konsentrasi 1000 ppm
diameter zona hambat pada kedua bakteri uji. dengan rerata 11 mm, konsentrasi 2000 ppm
Hasil uji bakteri Staphylococcus aureus, dengan rerata 9.25 mm, konsentrasi 4000 ppm
didapatkan konsentrasi 1000 ppm dengan dengan rerata 16.25 mm, konsentrasi 8000
rerata 14.5 mm, konsentrasi 2000 ppm dengan ppm dengan rerata 15.75 mm, konsentrasi
rerata 14 mm, konsentrasi 4000 ppm dengan 16000 ppm dengan rerata 23.25 mm, serta
rerata 17.25 mm, konsentrasi 8000 ppm pada kontrol negatif yang tidak terbentuk zona
dengan rerata 17.5 mm, konsentrasi 16000 hambat dan kontrol positif dengan rerata
ppm dengan rerata 21.25 mm sedangkan pada diameter zona hambat 30.5 mm. Pada kedua
kontrol negatif tidak terbentuk zona hambat bakteri uji didapatkan hasil yang berbeda
dan pada kontrol positif didapatkan zona setiap konsentrasi, tetapi zona hambat yang
hambat dengan rerata 23 mm.

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 6


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

terbentuk secara keseluruhan semakin jenis spesies bintang laut yang pada penelitian
meningkat pada konsentrasi yang lebih tinggi. Juariyah (2014) menggunakan spesies Asteria
Hal ini juga terjadi pada penelitian Dewi forbesii, sehingga dapat dimungkinkan terdapat
(2010) yang menyatakan bahwa diameter zona perbedaan atau komponen bioaktif didalam
hambat tidak selalu naik sebanding dengan organisme tersebut.10
naiknya konsentrasi antibakteri, kemungkinan Selain itu, proses pengeringan yang
ini terjadi karena perbedaan kecepatan difusi dilakukan pada penelitian ini berbeda dengan
senyawa antibakteri pada media agar serta penelitian yang dilakukan Juariyah (2014) yang
jenis dan konsentrasi senyawa antibakteri yang melakukan proses pengeringan selama 3x24
berbeda juga memberikan diameter zona jam, sedangkan pada penelitian ini dilakukan
hambat yang berbeda pada lama waktu proses pengeringan selama 7x24 jam yang
tertentu.9 bertujuan untuk meningkatkan proses
Zona hambat yang terbentuk pada dehidrasi bintang laut, sehingga komponen air
bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella didalam bintang laut menjadi berkurang dan
typhi menunjukkan bahwa ekstrak bintang laut komponen bioaktifnya dapat dengan mudah
memiliki aktivitas antibakteri pada keduanya. terserap.10
Secara deskriptif, zona hambat yang terbentuk Perbedaan proses pengeringan tersebut
memiliki aktivitas yang lebih kuat terjadi pada dapat membuat perubahan komponen yang
bakteri Salmonella typhi dengan diameter zona terkandung didalam bintang laut. Hal ini sesuai
hambat sekitar 23.25 mm. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hector (2004) yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Juariyah menyatakan bahwa suhu dan lama
(2014) yang menyatakan bahwa aktivitas pengeringan dapat mempengaruhi kadar suatu
antibakteri bintang laut yang diteliti pada zat pada proses pengeringan. Hal ini dapat
bintang laut Asterias forbesii lebih tinggi pada membuat komponen zat yang memiliki aktifitas
bakteri gram negatif daripada gram positif.10 terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram
Pada penelitian lain oleh negatif sama banyak. Selain itu, metanol yang
Chamundeeswari et al., (2012) bahwa ekstrak digunakan dalam proses maserasi memiliki sifat
bintang laut Astropecten indicus memiliki yang baik dalam penyerapan zat metabolit
aktivitas antimikroba pada pengujian mikroba sekunder, baik polar maupun non polar yang
patogen dengan menggunakan metode difusi, membuat kadar zat yang terserap lebih baik. 12,13
aktivitas antibakteri dilihat dari zona hambat Hal ini juga sesuai dengan pernyataan
yang terbentuk. Pada penelitian tersebut Agustina (2012) yang mengatakan bahwa
didapatkan zona inhibisi yang luas pada bakteri ekstraksi dengan pelarut metanol
Pseudomonas aeruginosa dan zona inhibisi menghasilkan penyerapan komponen bioaktif
yang rendah pada Staphylococcus aureus.11 lebih baik daripada pelarut lainnya. Hal ini
Pada analisis bivariat didapatkan hasil p> membuat komponen bioaktif yang terkandung
0.05 pada setiap konsentrasi, yang berarti pada ekstrak bintang laut yang memiliki
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas terhadap bakteri gram positif dan
pengaruh ekstrak bintang laut Culcita sp gram negatif tidak jauh berbeda, sehingga
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan aktifitas antibakteri terhadap kedua bakteri
Salmonella typhi. Hal ini berbeda dengan hasil tidak memiliki perbedaan yang signifikan.6,14
1 paragraf
penelitian yang dilakukan oleh Juariyah (2014) Selain itu, nilai standar deviasi yang
minimal
yang mengatakan bahwa aktivitas antibakteri cukup tinggi dan diameter zona hambat yang
terdiri atas
2 kalimat ekstrak bintang laut Asteria forbesii lebih aktif memiliki range kecil dapat mengakibatkan tidak
terhadap bakteri Gram negatif. Hal tersebut signifikannya perbedaan efek antibakteri
dapat diakibatkan bahwa terdapat perbedaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 7


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

Salmonella typhi sehingga perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri
KLT preparative untuk mengetahui bakteri apa Staphylococcus aureus dan Salmonella thphi.
yang memiliki efektifitas lebih baik.15,16 Efek antibakteri yang terjadi semakin
Secara keseluruhan dapat disimpulkan meningkat pada setiap peningkatan konsentrasi
bahwa ekstrak bintang laut Culcita sp. memiliki dengan konsentrasi 16000 ppm memiliki daya
aktivitas antibakteri terhadap bakteri hambat terbesar. Namun pada penelitian ini
Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. tidak didapatkan perbedaan efektifitas yang
Hal ini ditunjukkan dengan adanya diameter signifikan antara kedua bakteri.
zona hambat yang terjadi pada kedua bakteri. <11>
Pada penelitian ini, efek yang ditimbulkan Simpulan
ekstrak 16000 ppm memiliki aktivitas Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antibakteri yang lebih besar dibandingkan terhadap efek antibakteri ekstrak bintang laut
dengan konsentrasi ekstrak lainnya. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
<11> Salmonella typhi.
Ringkasan <11>
Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak bintang laut Culcita sp. memiliki
Daftar Pustaka 8. .Winarno FG. Kimia pangan dan gizi.
1. Mulholland A. Bacterial infections - a dalam Agustina DS, editor. Aktivitas
major cause of death among children in antioksidan dan komponen bioaktif
0,75 CMAfrica. NEJM. 2005; 352(2):75-77. ekstrak bintang laut (Culcita sp) [Skripsi].
2. Rina S. Mikrobiologi kedokteran. Edisi Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu
ke-23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kelautan, Institut Pertanian Bogor; 2008.
EGC; 2004. 9. Dewi FK. Aktivitas antibakteri ekstrak
3. Brooks GF, Carrol KC, Butel JS, Morse etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia,
AS, Mietzener AT, editor. Mikrobiologi linnaeus) terhadap bakteri pembusuk
Kedokteran. Edisi ke-23. Jakarta: Penerbit daging segar [Skripsi]. Surakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2008. Universitas Sebelas Maret; 2010.
4. Deshpande JD, Joshi M. Antimicrobial 10.Juariah S. Aktivitas senyawa antibakteri
resistance: the global public health bintang laut (Asterias forbesii) terhadap
challenge. International Journal of Student beberapa jenis bakteri patogen [Tesis].
Research. 2011; 1(2):41-44. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu
5. Fauziyah S. Hubungan antara Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
penggunaan antibiotika pada terapi Utara; 2014.
empiris dengan kepekaan bakteri di ruang 11.Chamundeeswari K, Saranya S,
perawatan icu (intensive care unit) RSUP Rajagopal S. Exploration of potential
Fatmawati Jakarta periode januari 2009 - antimicrobial activity of sea star
maret 2010 [Tesis]. Jakarta: Program Pasca Astropecten indicus. j applied
Sarjana Program Studi Ilmu Kefarmasian, pharmaceutical scienc. 2012; 2(7):125-8.
Universitas Indonesia; 2010. 12.Hector FM. Optimal spray driyer of
6. Agustina DS. Aktivitas antioksidan dan orange oil. Brazil: Procedding of
komponen bioaktif bintang laut Culcita sp International Drying Symposium; 2004.
[Skripsi]. Bogor: Bogor agricultural 13.Dash BK, Sultana S, Sultana N.
university; 2012. Antibacterial activities of methanol and
7. Sastroasmoro S. Metode penelitian acetone extracts of fenugreek (Trigonella
klinis dasar. Jakarta : PT Bina Rupa Aksara; foenum) and coriander (Coriandrum
1995.

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 8


Redopatra Asa Gama, Efrida Warganegara, Ety Apprilia, dan Tri Umiana Soleha|Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Bintang Laut
Culcita sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

sativum). Life Sciences and Medicine 15.Sirait M. Penuntun fitokimia dalam


Research. 2011; 11(2):2-7. farmasi. Bandung: Institut
14.Bhat SV, Nagasampagi BA, Meenakshi TeknologiBandung; 2007.
S, Ranih S, Riyadh F, Riwal F, Dkk. Natural Lariman R. Keanekaragaman fylum
products: chemistry and application. New echinodermata di pulau beras basah kota
Delhi: Narosa Publishing House; 2009. Bontang Kalimantan Timur. Mulawarman
Scientifie.2011;10(2):207-1
8

<Font 9> Majority | Volume 6 | Nomor 3| Juli 2017| 9

Anda mungkin juga menyukai