PROGRAM
KEORANGTUAAN
RA MNU NURUSSA’ADAH
KALISAPU
Slawi,
Kepala RA MNU Nurussa’adah
A. Latar Belakang
B. Pengertian Dasar
1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat yang terbentuk atas
dasar komitmen untuk mewujudkan fungsi keluarga khususnya fungsi
sosial dan fungsi pendidikan.
3. PAUD berbasis keluarga adalah upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak usia dini yang dilaksanakan oleh keluarga dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di lingkungan keluarga.
4. Program Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga adalah kegiatan
yang ditujukan kepada para orangtua atau anggota keluarga lain dalam
rangka menyelaraskan pengetahuan dan keterampilan untuk
melaksanakan perannya dalam peningkatan gizi dan kesehatan,
perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan di rumah
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai
usia dan tahap perkembangannya.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI. Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
2. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Permendiknas RI. No. 31 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Direktorat Jenderal Pendidikan Non formal dan Informal.
5. Permendiknas RI. Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.
D. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi lembaga PAUD atau lembaga lainnya
dalam menyelenggarakan Program PAUD Berbasis Keluarga.
b. Sebagai pedoman bagi petugas Dinas Pendidikan dan mitra terkait
dalam melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan Program
PAUD Berbasis Keluarga.
E. Sasaran Pengguna
1. Pengelola Lembaga PAUD yang menyelenggarakan Program PAUD
Berbasis Keluarga.
2. Lembaga lain yang berminat menyelenggarakan Program PAUD
Berbasis Keluarga.
3. Jajaran Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi, Kab/Kota, dan Kecamatan
serta mitra terkait.
BAB II
PENGORGANISASIAN PROGRAM
A. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran orangtua atau anggota keluarga lain sebagai
pendidik yang pertama dan utama.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua atau
anggota keluarga lain dalam melakukan peningkatan gizi dan kesehatan,
perawatan, pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak.
3. Meningkatkan peran serta orangtua atau anggota keluarga lain dalam
proses pendidikan anak usia dini di lembaga RA MNU Nurussa’adah
maupun di lingkungan masyarakat.
4. Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga.
B. Sasaran
1. Orangtua atau anggota keluarga lain yang anaknya mengikuti
pendidikan di lembaga RA MNU Nurussa’adah Kalisapu
2. Orangtua atau anggota keluarga lain yang memiliki anak usia dini
namun belum mendapat pelayanan di lembaga RA MNU Nurussa’adah
3. Calon orangtua dan pihak lain yang berminat.
C. Pengelolaan
Pengelolaan Program PAUD Berbasis Keluarga dapat dilaksanakan oleh
Lembaga RA MNU Nurussa’adah yang kepengurusannya ditetapkan melalui
proses pemilihan yang difasilitasi oleh Lembaga tersebut. Dalam menjalankan
tugasnya, pengurus perlu melakukan koordinasi dengan lembaga RA MNU
Nurussa’adah atau lembaga lainnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan agar dapat dilakukan secara selaras dan optimal.
Wadah berkumpulnya para orangtua dalam Program PAUD Berbasis
Keluarga dinamakan Pertemuan Orang Tua Murid Dan Guru (POMG)
D. Pendekatan yang Digunakan
Kegiatan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga dilaksanakan
dengan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa). Ciri-ciri utama
penerapan pendekatan andragogi antara lain:
1. Berpusat pada kebutuhan peserta.
2. Menuntut dan mendorong peserta untuk aktif.
3. Mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehari- harinya.
4. Menumbuhkan kerja sama antara sesama peserta, dan antara peserta
dengan narasumber.
5. Lebih bersifat berbagi pengalaman, bukan hanya merupakan
transformasi atau penyampaian materi.
E. Bentuk Kegiatan
Program PAUD Berbasis Keluarga ini dapat dilakukan dalam bentuk:
1. Kegiatan Pertemuan Orangtua (Kelas Orangtua).
2. Keterlibatan orangtua di kelompok/kelas anak.
3. Keterlibatan orangtua dalam acara bersama.
4. Hari konsultasi orangtua.
5. Kunjungan rumah.
6. Bentuk-bentuk kegiatan lain yang dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan bentuk program penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga
sepenuhnya diserahkan atas kesepakatan pengurus dan kesiapan lembaga
dalam memfasilitasinya.
F. Narasumber
1. Narasumber dari dalam lembaga yaitu pengelola/ pendidik lembaga RA
MNU Nurussa’adah atau orang tua peserta didik.
2. Narasumber dari luar dengan mendatangkan narasumber yang telah
terlatih, profesi bidang tertentu (dokter, psikolog, bidan, guru, dan
lainnya), dan/atau tokoh masyarakat yang berhasil dalam mendidik anak
sehingga dapat berbagi pengalaman.
Tugas nara sumber adalah menyampaikan informasi yang sesuai dengan
tema/materi yang disepakati dan mendorong peserta untuk menyampaikan
pendapatnya.
G. Pendamping
Pendamping adalah tenaga terlatih di bidang yang terkait dengan
Pendidikan Anak Usia Dini yang berasal dari dalam ataupun luar lembaga
seperti: IGRA ( Ikatan Guru RA)
Tugas Pendamping:
1. Membantu lembaga untuk membentuk program
PAUD Berbasis Keluarga.
2. Membantu mengidentifikasi kebutuhan informasi peserta.
3. Mendorong keterlibatan aktif peserta dalam setiap tahapan kegiatan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian keberhasilan
kegiatan.
4. Membantu lembaga memecahkan masalah dalam kegiatan PAUD
Berbasis Keluarga.
5. Membangun kemitraan dengan orang tua, pengelola,
masyarakat, dan lembaga terkait lainnya dengan cara:
6. Memfasilitasi kegiatan pertemuan dengan orangtua dengan cara:
a. menghargai setiap pendapat yang disampaikan;
b. memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pendapat atau menanggapi;
c. semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat;
d. memberi kesempatan kepada peserta yang memiliki kemampuan
tertentu untuk menjadi narasumber.
e. Bersifat adil dan tidak diskriminatif. Pendamping dapat juga
berperan sebagai narasumber.
K. Materi Kegiatan
Salah satu tujuan dari program Penyelenggaraan PAUD Berbasis
Keluarga adalah meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
orangtua/keluarga dalam melaksanakan proses optimalisasi seluruh aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pengembangan materi
disesuaikan dengan kebutuhan setiap lembaga. Secara garis besar terdapat
enam bahasan yang dapat dikembangkan yakni: (1) Peningkatan Gizi; (2)
Pemeliharaan Kesehatan; (3) Perawatan; (4) Pengasuhan; (5) Pendidikan; dan
(6) Perlindungan.
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM
A. Persiapan
Pada tahapan persiapan, pengelola lembaga RA MNU Nurussa’adah
atau lembaga lainnya melakukan beberapa kegiatan diantaranya:
d. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kelas orangtua disesuaikan dengan kesepakatan
bersama.
e. Materi
Penetapan materi disesuaikan dengan kebutuhan peserta dan topik dapat
mengacu pada Pertumbuhan dan Perkembangan PAUD.
f. Narasumber
Narasumber dapat berasal dari unsur tenaga pendidik/guru/
pengelola/penilik/orang tua, namun dapat juga mendatangkan
narasumber ahli dari luar. Apabila pengurus kesulitan mendapatkan
narasumber dapat meminta bantuan dari pendamping.
g. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi akhir kegiatan.
1) Persiapan
Persiapan dalam hal sarana prasarana seperti tempat pertemuan,
papan tulis atau papan flanel, pengeras suara, media lain yang
diperlukan, tempat duduk, formulir kehadiran dan lain sebagainya.
2) Proses Kegiatan
a) Pembukaan yang meliputi: penjelasan tentang topik bahasan,
memperkenalkan narasumber yang hadir, menyampaikan latar
belakang tentang topik yang dibahas, meminta narasumber
menyampaikan materi atau bahasannya.
b) Sesudah penyajian oleh narasumber, anggota yang hadir
diminta menyampaikan pendapatnya dan notulis membuat
catatan jika anggota masih malu atau belum menyampaikan
pendapatnya secara spontan. Untuk menghindari tidak
terjadinya dialog antar peserta yang hadir, dapat dimulai
dengan curah pendapat (setiap anggota diminta mengajukan
pendapatnya tanpa dikomentari yang lain), dilanjutkan dengan
pembahasan dari apa yang telah disampaikan peserta. Pada saat
curah pendapat dibuat catatan di papan tulis atau kertas manila.
c) Diskusi terbuka.
d) Pada tahapan penarikan kesimpulan, peserta sendiri yang
merumuskannya dengan dibantu oleh narasumber.
e) Evaluasi dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
c. Pengelolaan
Kegiatan ini dirancang oleh pengurus dan pengelola lembaga sebagai
kegiatan rutin yang waktunya disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila
ditemukan kasus-kasus spesifik, pengurus atau pengelola lembaga dapat
memberikan rujukan kepada tenaga profesional, misalnya dokter, bidan,
psikiater, psikolog, tokoh agama, orang tua yang memiliki pengalaman
keberhasilan dalam mendidik anak-anak atau pihak-pihak lain yang
kompeten.
d. Proses Kegiatan
Proses kegiatan dilakukan tidak saja untuk memecahkan persoalan yang
sedang dihadapi orangtua, tetapi juga secara proaktif mengundang orang
tua anak secara bergilir untuk membahas pertumbuhan dan
perkembangan anak, di antaranya melalui DDTK (Deteksi Dini Tumbuh
Kembang).
e. Tahapan Kegiatan
1) Mengidentifikasi narasumber untuk dijadikan konsultan sesuai dengan
kebutuhan.
2) Menghubungi narasumber untuk memastikan kesediaan waktu.
3) Menetapkan waktu konsultasi, tempat, dan mekanisme konsultasi.
4) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti ruangan
konsultasi, format konsultasi, dan lain- lain.
5) Mencatat semua informasi penting yang disampaikan oleh keluarga.
6) Melakukan evaluasi kegiatan yang mencakup; tempat kegiatan yang
digunakan, waktu yang dipergunakan, kredibilitas (kemampuan) nara
sumber, Pendekatan konsultasi, dan partisipasi orang tua.
5. Kunjungan Rumah
a. Pengertian
Kunjungan Rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengurus atau
pengelola program yang dapat melibatkan pendamping atau narasumber,
dalam rangka mempererat hubungan, menjenguk, atau membantu
menyelesaikan permasalahan tertentu yang dilakukan secara
kekeluargaan.
b. Tujuan
1) Menjalin silaturahmi antara keluarga dengan pengurus dan lembaga
pendidikan anak usia dini.
2) Menggali informasi tentang pola-pola pendidikan orang tua dalam
keluarga.
3) Menemukan pemecahan masalah secara bersama terhadap masalah
yang dihadapi oleh orang tua di rumah.
c. Pengelolaan
Kegiatan ini dirancang oleh pengurus dan pengelola RA MNU
Nurussa’adah sebagai kegiatan insidental sesuai dengan kebutuhan.
Dalam kunjungan rumah ini diusahakan peserta yang ikut dalam
kunjungan rumah tidak lebih dari 3 orang (1 orang pengurus, 1 orang
pengelola RA dan 1 orang tenaga ahli). Hal ini untuk menghindari agar
orang yang dikunjungi tidak merasa terbebani/direpotkan.
d. Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini tidak saja diperuntukkan untuk orangtua, tetapi untuk
seluruh anggota keluarga yang serumah, misalnya; ibu, ayah, kakak,
nenek, kakek, baby sitter, pembantu, dan anggota keluarga lain yang
tinggal serumah dengan anak usia dini.
e. Proses Kegiatan
Kunjungan rumah sedapat mungkin menghindari sifat interogasi. Saran
hanya diberikan jika diminta atau jika suasananya memungkinkan,
sehingga tidak terkesan menggurui. Keluarga lain yang ikut serta dalam
kunjungan rumah dapat berperan menjadi orang yang sedang belajar atau
menjadi narasumber.
f. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan identifikasi keluarga-keluarga yang akan dikunjungi.
2) Melakukan kontak/komunikasi dengan keluarga yang akan
dikunjungi dengan menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan,
waktu yang dibutuhkan, dan proses kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa lembar
pengamatan atau alat-alat dokumentasi lainnya.
4) Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
kepada semua anggota keluarga yang ada di rumah.
5) Mengajak keluarga untuk berbagi pengalaman tentang hal-hal yang
terkait dengan peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan,
perawatan, pengasuhan, pendidikan, dan pendidikan untuk anak-
anak dalam keluarga.
6) Mengajak orang tua untuk melakukan permainan bersama anak di
dalam keluarga dengan mengoptimalkan alat permainan edukatif
yang ada dalam keluarga.
7) Mengajak keluarga untuk merefleksikan apa yang sudah dilakukan
saat itu.
8) melakukan evaluasi kegiatan dengan aspek yang diuji seperti; waktu
yang dipergunakan, kredibilitas narasumber, pendekatan kunjungan,
dan partisipasi orang tua.
B. Evaluasi Program
1. Pengertian
Evaluasi Program PAUD BERBASIS KELUARGA adalah sebuah proses
untuk menilai atau mengukur ketercapaian penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga yang dilaksanakan dalam sebuah lembaga RA MNU
Nurussa’adah atau lembaga lainnya.
2. Tujuan
Evaluasi Program PAUD Berbasis Keluarga bertujuan untuk:
a. Mengetahui ketercapaian penyelenggaraan PAUD Berbasis
Keluarga dalam lembaga RA MNU Nurussa’adah atau lembaga
lainnya.
b. Memperbaiki proses penyelenggaraan yang dilaksanakan oleh
pengurus program.
c. Sebagai umpan balik dalam penyempurnaan bentuk- bentuk
kegiata, metode dan penyelenggaraan PBK dalam mendukung
keberlangsungan program.
3. Metode
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi
program adalah:
a. Focus Group Discussion (Diskusi Fokus)
b. Wawancara dan Observasi
4. Pelaksanaan
a. Evaluasi program PAUD Berbasis Keluarga d dilaksanakan oleh
pengurus program bersama pengelola RA dan pendamping.
b. Waktu pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara rutin minimal
per semester.
5. Komponen Yang Dievaluasi
a. Program Kegiatan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Hasil kegiatan
6. Indikator Hasil Program
a. Gizi
1) Orangtua bisa mengatur makanan bergizi secara minimal
(rencana menu)
2) Orangtua bisa membuat menu makanan dari bahan makan
lokal
3) Pertumbuhan fisik anak terlihat secara signifikan
b. Kesehatan
4) Orangtua bisa melakukan penaganan pertama kecelakaan pada
anak
5) Orangtua bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
c. Perawatan
6) Orangtua mampu melakukan perawatan kebersihan badan pada
anak
7) Orangtua mampu melakukan perawatan ketika anak sakit
d. Pengasuhan
Orangtua bisa menerapkan pengasuhan dengan memberikan
bimbingan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan
anak
e. Pendidikan
8) Orangtua mampu menerapkan perilaku mendidik di dalam
rumah
9) Orangtua mampu membuat jadwal sederhana dalam kehidupan
sehari-hari (bercerita, memasak bersama, dll).
f. Perlindungan
10) Orang tua memahami dan menerapkan hak- hak anak dalam
keluarga
11) Orangtua menerapkan lingkungan rumah yang aman dan
nyaman untuk bermain anak dirumah