Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS

Disusun oleh:

May Velyn Dina

030.12.163

Pembimbing:

dr. Ani Yuniar, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERIODE 27 Februari 2017 – 07 Mei 2017


RSUD KARAWANG

STATUS PASIEN KASUS


Nama Mahasiswa : May Velyn Dina
Pembimbing : dr. Ani Yuniar, Sp.A
NIM : 030.12.163 Tanda tangan:

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. IK
Umur : 13 tahun 9 bulan 5 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Lahir : Karawang, 15 Juni 2003
Anak ke- :3
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Poponcol Kidul RT/RW 008/003, Karawang Kulon, Karawang
No. RM : 67.xx.xx

Orang Tua / Wali


Profil Ayah Ibu
Nama A U
Umur 49 tahun 42 tahun
Alamat Poponcol Kidul Poponcol Kidul
Pekerjaan Buruh Ibu Rumah Tangga
Pendidikan SD SD
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua : Pasien merupakan anak kandung dari ayah dan ibu.

1
I. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dan autoanamnesis dengan ayah dan ibu kandung pasien
serta pasien sendiri, pada hari Rabu, 22 Maret 2017 pukul 15.00 WIB
Lokasi : Bangsal Rawamerta (kamar 154)
Tanggal/Waktu : 22 Maret 2017, pukul 15.00 WIB
Tanggal masuk : 21 Maret 2017, pukul 00.00 WIB

Keluhan utama :
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan tambahan :
Benjolan di daerah lipat paha dan kemaluan

A. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Demam dirasakan naik
turun, lebih tinggi saat malam hari. Demam turun dengan pemberian obat penurun panas.
Semakin hari suhu saat demam dirasakan semakin tinggi. Suhu demam diukur dengan
perabaan tangan. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan pada daerah lipat paha kanan
dan kiri serta daerah kemaluan sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan semakin lama dirasa
semakin membesar. Benjolan dirasakan nyeri saat ditekan. Pasien juga mengeluhkan
nyeri ulu hati, mual, dan muntah sebanyak 3 kali isi makanan sejak 3 hari SMRS. Buang
air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan. Pasien juga menyangkal adanya keluhan
batuk maupun pilek.
Sebelumnya pasien sudah berobat ke dokter dan sudah mendapatkan obat namun
belum ada perbaikan. Riwayat batuk lama disangkal oleh pasien. Pasien belum pernah
mengalami hal yang serupa.

B. Riwayat Kehamilan/Kelahiran
Anemia (-), hipertensi (-), proteinuria (-), diabetes
Morbiditas kehamilan melitus (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-),
Kehamilan merokok (-), infeksi (-), minum alkohol (-)

Perawatan antenatal Ibu tiri pasien tidak mengetahui perawatan antenatal

2
yang dilakukan oleh ibu kandung pasien.

Tempat persalinan Klinik

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Normal spontan

Masa gestasi Cukup bulan (9 bulan)

Berat lahir: (ibu pasien tidak ingat)

Kelahiran Panjang lahir: (ibu pasien tidak ingat)

Lingkar kepala : (ibu pasien tidak ingat)

Keadaan bayi Langsung menangis (+)

Kemerahan: (+)

Nilai APGAR: (ibu pasien tidak tahu)

Kelainan bawaan: (-)

Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir normal, cukup bulan, dengan
berat badan lahir normal.

C. Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : 5 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Motorik halus
 Berusaha mencapai mainan : 4 bulan (Normal 4-6 bulan)
Motorik kasar
 Tengkurap : Umur 3 bulan (Normal: 3-5 bulan)
 Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
 Berdiri : Umur 9 bulan (Normal: 9-12 bulan)
 Berjalan : Umur 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)

Personal-sosial

3
 Respon tersenyum : 2 bulan (Normal 2-3 bulan)
Bahasa
 Mengucapkan kata : Mama/papa umur 7 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: tidak terdapat keterlambatan


dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien.

D. Riwayat Makanan
Umur
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
0–2 PASI (-) (-) (-)
2–4 PASI (-) (-) (-)
4–6 PASI (+) (-) (-)
7–8 PASI (+) (+) (-)
8 – 10 PASI (+) (+) (+)
10 – 12 PASI (+) (+) (+)

Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI eksklusif. Kualitas dan kuantitas
makanan baik.
E. Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

Saat
Hepatitis B 1 Bulan 6 Bulan
lahir

Saat
Polio 2 bulan 4 bulan 6 bulan
lahir

BCG 2 bulan

DPT/PT 2 bulan 4 bulan 6 Bulan

Campak 9 bulan

Hib 2 bulan 4 Bulan 6 Bulan

4
Kesimpulan riwayat imunisasi: Imunisasi pasien tidak lengkap

F. Riwayat Keluarga
a. Corak Reproduksi
Tanggal
Jenis Lahir Mati Keterangan
No lahir Hidup Abortus
kelamin mati (sebab) kesehatan
(umur)

1. 27 tahun Laki-laki + - - - Sehat

2. 24 tahun Laki-laki + - - - Sehat

3. 20 tahun Laki-laki + - - - Sehat

4. 17 tahun Perempuan + - - - Sehat

5. 13 tahun Perempuan + - - - Sehat

b. Riwayat Pernikahan
Ayah Ibu

Nama A U

Perkawinan ke- 1 1

Umur saat menikah 49 tahun 42 tahun

Pendidikan terakhir SD SD

Suku Sunda Sunda

Agama Islam Islam

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

Kosanguinitas - -

5
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat batuk lama dan tidak ada yang
sedang dalam pengobatan paru.

d. Riwayat Kebiasaan Keluarga


Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok.

Kesimpulan riwayat keluarga : Di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat batuk
lama maupun yang sedang dalam pengobatan paru.

G. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita


Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)

Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)

Kejang
DBD (-) 3,5 bulan Radang paru (-)
demam

Ootitis (-) Morbili (-) TBC (-)

Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain (-)

Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit yang sebelumnya.

H. Riwayat Lingkungan Perumahan


Pasien tinggal bersama ayah dan ibu kandung. Pasien tinggal serumah 5 orang.
Menurut pengakuan ayah pasien, lingkungan rumah cukup padat penduduk, jarak antar
rumah berdekatan. Pembuangan sampah rutin dan jauh dari rumah. Ventilasi udara baik
dan pencahayaan baik.

Kesimpulan keadaan lingkungan: Pasien tinggal di lingkungan dengan ventilasi yang


baik dan cukup padat penduduk.

6
I. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien adalah seorang buruh dan ibu pasien adalah ibu rumah tangga.
Penghasilan ayah pasien setiap bulan kurang lebih Rp. 2.000.000. Menurut ayah pasien,
penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari.

J. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat kedokter, namun belum ada perbaikan. Pasien sudah
memeriksakan benjolan di kedua lipat paha dan di daerah kemaluan ke poli bedah dan
sudah dilakukan biopsy. Saat ini pasien sedang menunggu hasil biopsy. Pasien tidak dalam
mengkonsumsi obar-obatan rutin.

Kesimpulan pengobatan: Pasien sudah berobat atas keluhannya dan pasien tidak dalam
mengkonsumsi obat – obatan rutin.

II. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 22 Maret 2017, pukul 15.00 WIB)


STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi normal
Keadaan lain : Pucat (-), Ikterik (-), sesak (-), sianosis (-)
Data antropometri
Berat badan : 27 kg
Tinggi badan : 142 cm

Status Gizi (dengan menggunakan kurva CDC):


𝐵𝐵
 = 81% = 𝐺𝑖𝑧𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑇𝐵
𝐵𝐵
 = 50% = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑈
𝑇𝐵
 = 91% = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝑈

7
Kesan gizi: pasien termasuk dalam kategori gizi kurang.

Tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 130x/menit, regular, equal kanan kiri, isi cukup,volume kuat
Nafas : 20x/menit
Suhu : 37,8º C

Kepala :
Normosefali
Rambut :
Rambut hitam, lurus, lebat, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut
Wajah :
Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
Mata :
Visus : Tidak dilakukan Ptosis : Tidak ada
Sklera ikterik : Tidak ada Lagofthalmus : Tidak ada
Konjungtiva anemis : Tidak ada Cekung : Tidak ada
Exophtalmus : Tidak ada Kornea jernih : Ada/ada
Enophtalmus : Tidak ada Strabismus : Tidak ada
Lensa jernih : Ada/ada Nistagmus : Tidak ada
Refleks konvergensi : Tidak dilakukan Pupil : 2 mm, bulat, isokor
Refleks cahaya : Langsung ada/ada, tidak langsung ada/ada
Telinga :
Bentuk : Normotia Tuli : Tidak ada
Nyeri tarik aurikula : Tidak ada Nyeri tekan tragus : Tidak ada
Liang telinga : Lapang Membran timpani : Sulit dinilai
Serumen : Tidak ada Refleks cahya : Sulit dinilai
Cairan : Tidak ada
Hidung :
Bentuk : Simetris
Deviasi septum : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Mukosa hiperemis : Tidak ada

8
Napas cuping hidung : Tidak ada

Bibir : Mukosa berwarna merah muda, tidak kering, tidak sianosis, tidak pucat
Mulut : Trismus (tidak ada), oral hygiene baik, halitosis (tidak ada), mukosa pipi
berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum
berwarna merah muda
Lidah : Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, tidak tampak hiperemis,
tidak tampak atrofi papil , lidah tidak tampak kotor
Tenggorokan : Dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran
tonsil T2/T2 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus
Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak teraba pembesaran tiroid, teraba
pembesaran KGB pada superior cervical sinistra.
Thoraks :
 Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavikularis sinistra
Perkusi : Batas kiri jantung: ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung: ICS III-V linea sternalis dextra
Batas atas jantung: ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (tidak ada), gallop (tidak ada)
 Paru-paru
Inspeksi : bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernafasan
yang tertinggal, pada sela iga tidak terlihat adanya retraksi, tidak tampak
pernapasan cepat dan dalam, ruam (tidak ada)
Palpasi : gerak napas simetris kanan dan kiri, tidak terdapat benjolan, vocal
fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler +/+ regular, ronchi (-) , wheezing (-)

Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak tampak kembung, tidak tampak kulit
keriput, ruam (tidak ada), umbilikus normal, gerak dinding perut saat
pernapasan simetris, tidak tampak gerakan peristaltik

9
Auskultasi : bising usus (ada), frekuensi 2x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium kanan, turgor kulit
kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba membesar
Genitalia : jenis kelamin : perempuan
Kelenjar getah bening :
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Postaurikuler : tidak teraba membesar
Superior cervical : teraba membesar, unilateral (sinistra), tidak kemerahan, tidak teraba
hangat, konsistensi lunak, dapat digerakan, berbatas tegas, tidak nyeri pada penekanan.
Submandibula : tidak teraba membesar
Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : teraba membesar, bilateral, tidak tampak kemerahan, konsistensi lunak,
berbatas tegas, dapat digerakan, nyeri pada penekanan.
Ekstremitas :
Inspeksi : simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan
kaki, serta sikap badan, tidak tampak sianosis , tidak tampak edema, ruam
(tidak ada)
Palpasi : akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time < 2 detik

Kulit :
Warna sawo matang merata, tidak ikterik, tidak sianosis, lembab, ruam (tidak ada).

III. PEMERIKSAAN TAMBAHAN


Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Hasil Nilai normal

Hemoglobin 9,9 g/dL 11,8 - 15 g/dL

Eritrosit 4,82 x 106/uL 4,1 – 5,1 x 106/uL

Leukosit 12,47 x 103/uL 4,5 - 13,0 x 103/uL

Trombosit 467 x 103/uL 154 - 442 x 103 /uL

Hematokrit 30,6% 35-47%

10
Basofil 0% 0-1%

Eosinofil 1% 1-5%

Neutrofil 81% 25-60%

Limfosit 10 % 25-50 %

Monosit 8% 1-6%

MCV 64 fL 80-96 fl

MCH 20 pg 28-33 pg

MCHC 32 g/dL 33-36 g/dL

RDW-CV 15,3% 12,0 – 14,8 %

GDS 111 mg/dL 70 – 110

IMUNOLOGI

S. Thyposa H Negative Negative

S. H Paratyphi A Negative Negative

S. H Paratyphi B (+)1/320 Negative

S. H Paratyphi C Negative Negative

S. Thyposa O (+)1/320 Negative

S. O Paratyphi A Negative Negative

S. O Paratyphi B (+)1/160 Negative

S. O Paratyphi C (+)1/320 Negative

IV. RESUME
Pasien IK perempuan, usia 13 tahun BB 27 kg dan TB 142 cm menurut CDC
termasuk dalam gizi kurang, datang ke IGD RSUD Karawang dengan keluhan demam
sejak 5 hari SMRS. Demam bersifat naik turun, lebih tinggi di saat malam hari. Demam
turun dengan pemberian obat penurun panas. Semakin hari suhu saat demam dirasakan
semakin tinggi. Suhu demam diukur dengan perabaan tangan. Keluhan disertai dengan
nyeri daerah ulu hati, mual, dan muntah sebanyak 3 kali isi cairan. Pasien juga

11
mengeluhkan adanya benjolan di daerah kedua lipat paha dan kemaluan sejak 6 bulan
yang lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar. Benjolan terasa nyeri apabila
ditekan. Riwayat batuk lama disangkal oleh pasien. BAB dan BAK tidak terdapat
kelainan. Riwayat keluarga tidak dalam pengobatan paru.
Berdasarkan pemeriksaan fisik kesadaran CM, dan tampak sakit sedang. TD: 120/70
mmHg, N: 130x/menit equal kanan kiri, isi cukup,volume kuat, RR: 20x/mnt, S:37,8oC.
Pada pemeriksaan fisik
 Kepala: tidak didapatkan konjungtiva anemis, tidak didapatkan sclera ikterik pada
kedua mata
 Leher: teraba pembesaran KGB superior cervical sinistra, tidak teraba hangat,
konsistensi lunak, batas tegas, tidak nyeri pada penekanan.
 Thorax: tidak tampak pola napas cepat dan dalam, tidak tampak retraksi, terdengar
suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, tidak terdapat rhonki maupun
wheezing
 Abdomen: tampak datar, supel, bising usus positif, nyeri tekan pada epigastrium dan
hipokondrium kanan
 Genital: tampak benjolan di daerah kemaluan dengan konsistensi lunak, tidak teraba
hangat, batas tegas, bisa digerakkan, nyeri saat penekanan
 Ekstremitas: akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time <2 detik
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,9 g/dL, leukosit 12,4700/uL, trombosit
467,000/uL, hematocrit 30,6%.

V. DIAGNOSIS KERJA
Limfadenitis coli , limfadenitis inguinal dextra dan sinistra
Gizi kurang
Imunisasi tidak lengkap

VI. DIAGNOSIS BANDING


Limfadenitis tuberkulosa

VII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Foto thorax
Tes Mantoux

12
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Medika mentosa
 IVFD 2A 20tpm (makro)
 Parasetamol syr 3xC1
 Cefotaxim 3x750 mg IV

2. Monitoring
 Suhu, pernafasan, dan nadi
3. Edukasi
Untuk orang tua pasien :
 Memberikan informasi mengenai adanya kemungkinan benjolan timbul dari
penyakit menular.
 Memberikan edukasi kepada orang tua pasien mengenai rencana pengobatan.

IX. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia Ad bonam
Ad fungsionam : dubia Ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

X. FOLLOW UP
Selasa 22/2/17 Rabu 23/2/17 Kamis 24/2/17

Tanda vital 140

120

100

80 tekanan darah
nadi
60
suhu
40 pernapasan
20

0
22 23 24 25 26 27
Maret Maret Maret Maret Maret Maret

13
Anamnesis Pasien mengeluhkan Pasien mengeluhkan Pasien mengeluhkan
adanya mual, muntah, mual dan muntah setiap mual namun tidak
pusing. kali makan. BAB dan muntah. Pasien
BAK tidak ada keluhan. mengatakan semalam
Pasien tidak sempat demam, namun
mengeluhkan demam. turun dengan pemberian
obat penurun panas.
BAB dan BAK tidak ada
keluhan

Pemeriksaan Kepala : CA -, SI – Kepala : CA -, SI – Kepala : CA -, SI –


Fisik
Thorax : SNV +, Rh -, Thorax : SNV +, Rh -, Thorax : SNV +, Rh -,
Wh – Wh – Wh –
BJ I II Reguler, m-, g- BJ I II Reguler, m-, g- BJ I II Reguler, m-, g-
Abdomen : Supel, BU Abdomen : Supel, BU +, Abdomen : Supel, BU +,
+, nyeri tekan (-) nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral Ekstremitas : Akral Ekstremitas : Akral
hangat +, CRT <2” hangat +, CRT <2” hangat +, CRT <2”

Assessment -Limfadenitis coli, -Limfadenitis coli, -Limfadenitis coli,


limfadenitis inguinal limfadenitis inguinal limfadenitis inguinal
dextra dan sinistra dextra dan sinistra dextra dan sinistra
(limfadenitis TB)
- Gizi kurang - Gizi kurang
- Gizi kurang
- Imunisasi tidak - Imunisasi tidak lengkap
lengkap - Imunisasi tidak lengkap

Planning - Cefotaxime 2 x 750 - Cefotaxime 2 x 750 - Cefotaxime 3 x 750


mg mg mg
- IVFD 2A 20tpm - Ranitidin 2 x 15 mg - PCT syr 3xC1
(makro) - IVFD 2A 20tpm - IVFD 2A 20tpm
- PPD test (makro) (makro)
- RHZ
Rifampicin 1x400mg
Isoniazid 1x300mg
Pirazinamid 1x750
mg

14

Anda mungkin juga menyukai