Anda di halaman 1dari 5

MODUL TUTORIAL (4)

BLOK 11 (SEM 5)
TANGGAL 1 dan 3 Oktober 2018

Sindrom Kombinasi

DISUSUN OLEH :

Silvia Naliani, drg., Sp. Pros


Henry Y. Mandalas, drg., MH.Kes, Sp.Perio
Hendra Polii, drg., Sp.RKG
.
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2018

MODUL TUTORIAL
Sindrom Kombinasi
Silvia Naliani, drg., Sp. Pros, Henry Y. Mandalas, drg., MH.Kes, Sp.Perio
Hendra Polii, drg., Sp.RKG

Pendahuluan
Sindrom kombinasi seringkali terjadi pada pasien dengan kehilangan gigi seluruhnya pada maksila
yang berantagonis dengan gigi tiruan sebagian lepasan berujung bebas bilateral. Sindrom kombinasi selalu
disertai beberapa kelainan pada intra oral sehingga merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan
oleh klinisi dalam melakukan perawatan.
Semua efek sindrom kombinasi menyebabkan perawatan prostetik menjadi lebih sulit walaupun
keadaan ini dapat ditangani dengan dental implant untuk support. Pada kasus yang kompleks perawatan
prostetik yang konvensional tetap menjadi pilihan dengan pertimbangan kesehatan umum dan finansial.
Pasien dengan sindrom kombinasi bukan tidak mungkin memiliki kelainan metabolik tulang walaupun hal
ini tidak berhubungan langsung.
Topik ini dititikberatkan pada pengembangan keterampilan mahasiswa dalam study skills, critical
thinking, dan penguasaan mahasiswa mengenai kelainan pada jaringan pendukung akibat pemakaian gigi
tiruan lengkap tunggal pada rahang atas yang berantagonis dengan gigi tiruan sebagian lepasan rahang
bawah kelas I Kennedy dan tindakan preventifnya.

Daftar Pustaka
1. The Glossary of Prostodontic Term. 2005.
2. Tolstunov. L, Combination Syndrome: Classification and Case Report, Journal of Oral
Implantology. 2007
3. Bhuminathan S, Sivakumar M, venkataesswaran S. Combination Syndrome-A Review. Biosciences
Biotechnology Research Asial. 2014
4. Madan N, Datta K. Combination Syndrome. The Journal of Indian prosthodontic Society. 2006
5. Damayanti L, Sindrom Kombinasi, Bagian Prostodontia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran Bandung. 2009
6. Nallaswamy D, Textbook of Prosthodontics. Jaypee Brothers, New Delhi. 2008
7. Nadgere Jyoti, et al. Prosthodontic Rehabilitation of Patient with Combination Syndrome.
International Journal of Dental Clinics. 2010
8. LT Sharon Anne Raghubar, DC, USNR.
http://www.bethesda.med.navy.mil/careers/postgraduate_dental_school/comprehensive_dent
istry/pearls/Pearlsd1.HTM
9. White, Pharoah. Oral Radiology Principle and Interpretation. Edisi ke-7. Missouri:
Mosby; 2014

Skenario
Ny. B, 66 tahun dengan pengalaman menggunakan gigi tiruan sejak 10 tahun yang lalu datang ke dokter
gigi C karena mempunyai masalah dengan gigi tiruan yang digunakannya sekarang.
Menurut Ny. B gigi tiruan pada rahang atas sudah longgar, seringkali timbul luka pada gusi dengan tempat
yang berpindah-pindah. Selain itu terdapat gusi yang tumbuh di bagian depan atas kanan berdekatan
dengan tepi gigi tiruan. Demikian juga dengan gigi tiruan pada rahang bawah yang seringkali terangkat
pada saat makan dan bicara. Ny. B tidak rutin mengganti gigi tiruannya jika terasa longgar.
Pada pemeriksaan intra oral :
• Oral hygiene sedang
• Totally edentulous pada maksila.
• Gigi yang masih ada: 31 32 33 41 42 43 44.
• Kalkulus dan plak (+), ekstrusi pada 31 32 33 41 42 43 44.
• Flabby tissue (+) pada mukosa anterior maksila.
• Papilary hyperplasia pada palatum durum.
• Downgrowth tuberositas maksila.
• Resorbrsi yang berlebihan pada jaringan pendukung di bawah GTSL.
• Pasien menderita DM tipe 2
Pada pemeriksaan ekstra oral:
• Penurunan dimensi vertikal wajah.
• Sulkus nasolabialis dalam
• Philtrum tidak terdukung.
Pada pemeriksaan gigi tiruan didapatkan:
• Tilting pada GTL resin akrilik upward dan backward.
• GTSL resin akrilik mandibula dengan jaringan pendukung tidak adaptasi.
• Pada saat oklusi baik GTL maksila maupun GTSL mandibula tidak stabil.
• Post relining pada GTL rahang atas dan GTSL Rahang Bawah.
Pada pemeriksaan radiografi panoramik
 Totally edentulous pada maksila.
 Missing teeth gigi 34, 35, 36, 37, 38, 45, 46, 47, 48
 Ketebalan tulang kortikal mandibula sinistra dan dextra 1,8 mm
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan :
1.Menjelaskan definisi sindrom kombinasi menurut Glossary of Prosthodontics Terms.
2.Menjelaskan Klasifikasi Sindrom Kombinasi
3.Menjelaskan gambaran klinis sindrom kombinasi
4. Menjelaskan patogenesis sindrom kombinasi
5.Menjelaskan tindakan preventif pada sindrom kombinasi.
6.Menjelaskan penanggulangan sindrom kombinasi.
7.Menjelaskan penyakit sisitemik yang mempengaruhi metabolisme tulang

Anda mungkin juga menyukai