Anda di halaman 1dari 6

Penyelesaian Pengujian dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran

1. Jenis Akun-Akun Lain dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran


Dalam tabel 7.1 dibawah ini meringkas banyak jenis akun yang berkaitan dengan
transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran. Dimana jenis aset, beban, dan liabilitas
antar perusahaan berbeda-beda, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang-bidang
usaha selain perusahaan dagang pengecer dan perusahaan dagang partai besar, dan
manufaktur.
Tabel 7.1 Akun-Akun dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran
Aset Beban Liabilitas
Kas Harga pokok penjualan Utang usaha
Persediaan Beban sewa Utang sewa
Perlengkapan Pajak kekayaan Utang pajak kekayaan
Properti, mesin, dan peralatan Pajak penghasilan Utang beban lain-lain
Hak paten, merk dagang, dan Beban asuransi Utang pajak penghasilan
copyight Beban penasehat hukum &
Sewa dibayar dimuka audit
Pajak dibayar dimuka Beban pensiun
Asuransi dibayar dimuka Beban lisrik, air, dan gas

Dalam bab ini akan dibahas persoalan-persoalan audit yang berkaitan hanya untuk
beberapa akun terpilih, yaitu audit atas :
 Properti, mesin, dan peralatan
 Beban dibayar dimuka
 Utang lain-lain
 Akun-akun pendapatan dan beban

2. Pengauditan Atas Properti, Mesin, dan Peralatan


Properti, mesin, dan peralatan adalah akun-akun yang tergolong aset tetap, yaitu aset
yang diharapkan akan bisa digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, digunakan
dalam operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan. Tujuan untuk menggunakan aset sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan
taksiran umur penggunaan lebih dari satu tahun adalah karakteristik utama yang
membedakannya dari aset-aset seperti persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi.
Akun-Akun Terkait dengan Akun Peralatan
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan properti, mesin, dan peralatan
lainnya biasanya adalah master file aset tetap. Dimana master file meliputi suatu catatan rinci
untuk setiap unit peralatan dan jenis properti lain yang dimiliki. Setiap catatan dalam file
mencakup suatu deskripsi tentang aset yang bersangkutan, tanggal pembelian, harga perolehan,
depresiasi tahun ini, dan akumulasi depresiasi untuk peralatan peralatan yang bersangkutan.
Total dari semua catatan dalam master file sama dengan saldo di buku besar untuk akun yang
bersangkutan : peralatan, depresiasi, dan akumulasi depresiasi. Master file juga berisi informasi
tentang peralatan yang dibeli dan dilepaskan selama tahun yang diperiksa.
Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya, berbeda dari audit atas akun-akun yang
tergolong aset lancar, karena tiga alasan berikut :
 Pembelian peralatan dalam satu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, terlebih
yang berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur.
 Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.
 Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akutansi selama beberapa
tahun.
Karena perbedaan tersebut, pengauditan peralatan ditekankan pada pemeriksaan atas
pembelian peralatan pada periode ini, bukan pada saldo dalam akun yang dibawa dari periode
sebelumnya. Selain itu, taksiran umur aset lebih dari satu tahun menimbulkan akun beban
depresiasi dan akumulasi depresiasi. Dan perlatan mungkin dijual atau dihentikan, dan
menghasilkan ayat jurnal untuk mencatat laba atau rugi yang memerlukan pemeriksaan oleh
auditor. Meskipun pendekatan untuk memeriksa peralatan berbeda dari pendekatan untuk
megaudit aset lancar, berbagai akun aset lain diperiksa dengan cara yang sama meliputi : hak
paten, copyright, dan semua akun properti, mesin, dan peralatan.
Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat bermanfaat
apabila dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori yaitu :
 Melaksanakan prosedur analitis
 Memeriksa pembelian peralatan periode ini
 Memeriksa pelepasan peralatan periode ini
 Memeriksa saldo akhir dalam akun aset
 Memeriksa beban depresiasi
 Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi
Penjelasan lebih lanjut :
Melaksanakan prosedur analitis
Jenis prosedur analitis yang dilakukan tergantung pada operasi klien. Tabel 7.2 dibawah
melukiskan prosedur analitis yang sering digunakan untuk peralatan.
Tabel 7.2 Prosedur Analitis untuk Peralatan
Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan beban depresiasi dibagi dengan Kesalahan penyajian beban depresiasi
harga perolehan kotor dengan tahun lalu dam akumulasi depresiasi
Membandingkan akumulasi depresiasi dibagi Kesalahan penyajian akumulasi
dengan harga perolehan kotor peralatan dengan depresiasi
tahun lalu
Membandingkan beban bulanan atau tahunan Memperlakukan sesuatu sebagai
reparasi dan pemeliharaan, pemakainan beban yang seharusnya dikapitalisasi
perlengkapan (supplies), pemakaian peralatan kecil
(small tools), dan beban lain sejenisnya dengan
yang tahun lalu
Membandingkan biaya manuaktur kotor dibagi Peralatan menganggur atau telah
dengan suatu pengukur produksi dengan yang dilepas (disposed) tetapi tidak dihapus
tahun lalu dari pembukuan

Memeriksa pembelian peralatan tahun ini


Perusahaan harus mencatat dengan benar penambahan (pembelian) yang terjadi pada
tahun ini, karena aset akan mempunyai dampak jangka panjang dalam laporan keuangan.
Kesalahan untuk mengkapitalisasi aset tetap, atau kesalahan pencatatan jumlah rupiah suatu
pembelian aset tetap, akan berpengaruh atas neraca sampai kelak perusahaan melepas aset
tersebut.. Laporan laba rugi akan terpengaruh sampai aset tersebut didepresiasi penuh.
Mengingat betapa pentingnya pembelian yang terjadi tahun ini dalam pengauditan peralatan,
auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit saldo sebagai kerangka acuan untuk
pengujian rinci saldo, yaitu : keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan, pisah-batas,
kecocokan saldo, dan hak dan kewajiban. Tujuan audit saldo serta pengujian audit yang lazim
dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut :
7.3 Tujuan Audit Saldo dan Penujian Rinci Saldo untuk Penambahan Peralatan
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Komentar
Saldo
Pembelian tahun ini Jumlahkan vertikal daftar Penjumlahan vertikal daftar
sebagaimana tercantum pembelian pembelian dan penelusuran
dalam daftar pembelian, Telusur pembelian individual pembelian individual harus
cocok dengan jumlah ke master file dan periksalah dibatasi, kecuali jika
yang tercantum dalam kebenaran jumlah dan pengendaliannya lemah
master file, dan totalnya deskripsinya Semua kenaikan dalam saldo
cocok dengan buku Telusur totalnya ke buku besar buku besar untuk tahun ini
besar (kecocokan saldo) harus direkonsiliasi dengan
daftar pembelian
Pembelian tahun ini Periksalah faktur penjual dan Pemeriksaan fisik aset tidak
sebagaimana tercantum laporan penerimaan barang begitu lazim, kecuali jika
dalam daftar pembelian Lakukan pemeriksaan fisik atas pengendaliannya lemah atau
sungguh-sungguh ada aset jika jumlahnya material
(keberadaan)
Pembelian yang terjadi Periksalah faktur dari penjual Ini adalah tujuan terpenting
telah dicatat untuk akun yang berkaitan erat dalam pengauditan peralatan
(kelengkapan) seperti misalnya beban reparasi
dan pemeliharaan untuk
menemukan sesuatu yang
seharusnya dicatat sebagai
peralatan
Pembelian tahun ini Periksalah faktur dari penjual Luas pengujian tergantung
sebagaimana tercantum pada risiko inheren dan
dalam daftar pembelian, efektivitas pengendalian
telah dicatat dengan internal
akurat (ketelitian)
Pembelian tahun ini Periksalah faktur dari penjual Tujuan ini berkaitan erat
sebagaimana tercantum pada berbagai akun peralatan dengan pengujian untuk
dalam daftar pembelian, untuk menemukan sesuatu kelengkapan. Hal ini bisa
telah digolongkan yang seharusnya digolongkan dilakukan bersamaan dengan
dengan benar sebagai peralatan pabrik atau tujuan pengujian ketelitian
(penggolongan) peralatan kantor, bagian dari
bangunan, atau reparasi
Periksalah faktur dari
penjualan untuk akun yang
berkaitan erat seperti misalnya
beban reparasi dan
pemeliharaan untuk
menemukan sesuatu yang
seharusnya dicatat sebagai
peralatan
Periksalah beban sewa guna
untuk sewa dikapitalisasi
Pembelian tahun ini Review transaksi-transaksi Biasanya dilakukan sebagai
telah dicatat pada menjelang tanggal neraca bagian dari penguian pisah
periode yang benar untuk memeriksa kebenaran batas utang usaha
(pisah-batas) periode pencatatannya
Klien memiliki hak Periksalah faktur dari penjual Biasanya kekhawatiran
pemilikan atas terletak pada penentuan
peralatan yang dibeli apakah peralatan itu dibeli
pada tahun ini (hak) atau disewa
Periksalah kontrak pembelian
atau kontrak sewa guna

Memeriksa Pelepasan Aset (Disposal) Tahun Ini


Tujuan utama auditor dalam verifikasi atas penjualan, pertukaran, atau penghentian
pemakaian aset, adalah untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat bahwa semua pelepasan
telah dicatat pada jumlah yang tepat. Titik tolak pemeriksaaan atas pelepasan aset adalah daftar
tentang pelepasan aset yang dibuat klien. Daftar semacam itu biasanya berisi tanggal pelepasan
aset, nama orang atau perusahaan yang membeli aset, harga jual, biaya perolehan, tanggal
pembelian, dan akumulasi depresiasi.
Pengujian kecocokan saldo atas cacatan dalam daftar pelepasan sangat penting,
termasuk memeriksa kebenaran penjumlahan vertikal dalam daftar, menelusur total dari daftar
ke catatan pelepasan di buku besar, dan menelusur biaya perolehan dan akumulasi depresiasi
dari aset yang dilepas ke master file properti.
Karena kesalahan pencatatan pelepasan aset yang tidak digunakan lagi dalam
perusahaan bisa berpengaruh terhadap laporan keuangan secara signifikan, maka mencari
pelepasan aset yang tidak dicatat menjadi hal yang penting. Sifat dan kecukupan pengendalian
atas pelepasan mempengaruhi luasnya pencarian. Prosedur-prosedur di bawah ini sering
digunakan untuk memeriksa pelepasan:
 Review apakah aset yang baru diperoleh diganti dengan aset yang lama.
 Analisis laba atau rugi pelepasan aset dan pendapatan lain-Iain yang diterima dari
pelepasan aset.
 Review modifikasi pabrik dan perubahan produk yang dihasilkan, perubahan dalam
peralatan berkomputer berharga mahal, pajak kekayaan, atau coverage asuransi untuk
melihat kemungikinan adanya peralatan yang ditiadakan.
 Melakukan wawancara dengan manajemen dan personil produksi tentang kemungkinan
adanya pelepasan aset.
Apabila suatu aset dijual atau dilepas tanpa ditukar untuk penggantinya, keteltian
pencatatan transaksi bisa diverifikasi dengan memeriksa faktur penjualan terkait dan master
file properti. Auditor harus membandingkan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi dalam
master file dengan catatan dalam jurnal umum dan hitung ulang laba atau rugi yang timbul dari
pelepasan aset untuk dibandingkan dengan catatan akuntansi. Apabila terjadi pen‘ukaran aset
tetap (trade-in), auditor harus yakin bahwa aset baru telah dikapitalisasi dan aset yang diganti
telah ditiadakan dari pembukuan, dengan mempertimbangkan nilai buku aset yang ditukarkan
dan tambahan biaya perolehan untuk aset yang baru.
Memeriksa Saldo Akhir Akun Aset
Dua tujuan auditor dalam pengauditan atas saldo akhir akun peralatan ialah menentukan
bahwa:
 Semua peralatan terbukukan ada secara fisik pada tanggal neraca (keberadaan)
 Semua peralatan yang dimiliki telah dibukukan (kelengkapan).
Pertimbangan utama dalam memeriksa pengungkapan tentang aset adalah
kemungkinan adanya larangan hukum. Auditor bisa menggunakan beberapa metoda untuk
menentukan apakah peralatan dilarang secara hukum, dengan cara:
 Membaca pas al-pasal yang tercantum dalam perjanjian kredit.
 Mengirim permintaan konfirmasi utang ke bank atau ke lembaga keuangan lain.
 Melakukan diskusi dengan klien atau mengirim surat ke penasehat hukum.

Memeriksa Beban Depresiasi


Beban depresiasi adalah satu dari hanya sedikit beban yang tidak diverifikasi sebagai
bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi. Jumlah
terbukukan ditentukan melalui pengalokasian internal bukan melalui transaksi pertukaran
dengan pihak luar. Apabila beban depresiasi material, diperlukan lebih banyak pengujian rinci
depresiasi dibandingkan dengan akun yang telah diverifikasi melalui pengujian pengendalian
dan pengujian substantif golongan transaksi. Tujuan audit saldo terpenting untuk beban
depresiasi adalah ketelitian. Auditor fokus pada penentuan apakah klien mengikuti kebijakan
depresiasi yang konsisten dari periode ke periode dan apakah perhitungan klien sudah benar.
Dalam menentukan konsistensi, auditor harus mempertimbangkan empat hal berikut :
 Masa manfaat aset yang dibeli pada periode ini.
 Metoda depresiasi
 Taksiran nilai residu
 Kebijakan depresiasi aset pada periode pembelian dan pelepasan.

Metoda yang bermanfaat dalam pengauditan depresiasi adalah pengujian prosedur


analitis tentang kewajaran yang dilakukan dengan mengalikan aset tetap yang belum
didepresiasi dengan tarif depresiasi. Apabila suatu pengujian kewajaran keseluruhan tidak
tercapai, maka biasanya diperlukan pengujian yang lebih rinci. Untuk melakukan ini. Auditor
menghitung ulang beban depresiasi untuk aset-aset tenentu untuk menentukan apakah klien
mengikuti kebijakan depresiasi yang tepat dan konsisten.

Memeriksa Saldo Akhir dalam Akun Akumulasi Depresiasi

Pendebetan atas akun akumulasi depresiasi pada umumnya diuji sebagai bagian dari
pengauditan atas pelepasan aset, sedangkan kreditnya diperiksa sebagai bagian dari beban
depresiasi. Apabila auditor menelusur transaksi-transaksi tertentu ke catatan akumulasi
depresiasi dalam master file property sebagai bagian dari pengujian ini, maka hanya tinggal
sedikit yang membutuhkan pemeriksaan untuk saldo akhir akun akumulasi depresiasi. Dua
tujuan yang biasanya ditekankan dalam pengauditan atas saldo akhir dalam akumulasi
depresiasi :
 Akumulasi depresiasi sebagaimana tercantum dalam master file properti cocok dengan
buku besar. Tujuan ini dapat dicapai dengan menguji kebenaran penjumlahan vertikal
akumulasi depresiasi dalam master file properti dan menelusurnya ke buku besar.
 Akumulasi depresiasi dalam master file adalah akurat.

Dalam hal tertentu, masa manfaat bisa berkurang secara signitikan karena terjadinya
penurunan permintaan konsumen atas produk, penurunan fisik yang tak terduga, modifikasi
dalam operasi, atau perubahan lainnya. Karena kemungkinan-kemungkinan tersebut, auditor
harus mengevaluasi kecukupan cadangan untuk akumulasi depresiasi setiap tahun untuk
memastikan bahwa nilai buku tidak lebih tinggi dari nilai bersih aset bisa direalisasi.

Anda mungkin juga menyukai