Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
Manusia adalah khalifah di bumi ini. Manusia termasuk makhluk yang
sempurna dari mahkluk lain. Karena manusia memiliki akal dan pikiran, itu yang
membuatnya menjadi sempurna. Hal itu yang membuat manusia bertindak sesuai
etika dan nilai-nilai moral yang berlaku sesuai kehendaknya, lingkungan dan
agama yang dianutnya. Nilai-nilai moral yang memberikan arah dan makna bagi
manusia dalam bertindak ialah agama.
Agama sudah ada pada saat manusia ada. Karena agama adalah salah satu
doktrin dan realitasonal yang ada pada manusia. Di Indonesia ada 6 agama yang
diakui keberadaannya, yaitu islam, kristen protestan, kristen katolik, hindu,
budha dan kong hu cu. Ke-enam agama tersebut hidup secara berdampingan.
Saling menjaga kerukunan antar sesama dan saling menghargai satu sama lain.
Oleh karena itu, untuk dapat memahami agamanya perlu mengetahui urgensi
agama dalam kehidupan. Hal ini yang akan kami jelaskan lebih rinci lagi dalam
judul makalah ‘Hakikat dan Urgensi Agama bagi Kehidupan’.
B. Definisi Agama
Agama, Religi, dan Din (pada umumnya) adalah suatu sistema credo (tata-
keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak dari luar
manusia dan satu sistema ritus (tata-peribadatan) manusia kepada yang
dianggapnya Yang Mutlak itu serta sistema norma (tata-kaidah) yang mengatur
hubungan manusia dengan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam
lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata-keimanan dan tata-peribadatan
termaksud.
1
C. Unsur- unsur dalam Agama
1. Credo
Yakni suatu agama pastilah memiliki sistem kepercayaan yang percaya
akan adanya tuhan.
2. Ritus
Sebuah agama pasti memiliki suatu sistem ritual hubungan antara
pemeluk agama dengan tuhan yang diyakini oleh masing-masing pemeluk
agama.
3. Norma
Sistem norma ini mengatur hubungan-hubungan social antara pemeluk
agama dengan pemeluk agama lainnya.
D. Kebutuhan Manusia terhadap Agama
Beberapa ahli pakar ada yang berpendapat bahwa benih agama adalah rasa
takut yang kemudian melahirkan pemberian sesajen kepada yang diyakini yang
memiliki kekuatan menakutkan. Seperti yang ditulis oleh Yatimin bahwa pada
masa primitif, kekuatan itu menimbulkan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Ia memerinci bentuk penghormatan itu berupa:
1. Sesajian pada pohon-pohon besar, batu, gunung, sungai-sungai, laut, dan
benda alam lainnya.
2. Pantangan (hal yang tabu), yaitu perbuatan-perbuatan ucapan-ucapan
yang dianggap dapat mengundang murka (kemarahan) kepada kekuatan
itu.
3. Menjaga dan menghormati kemurkaan yang ditimbulkan akibat ulah
manusia, misalnya upacara persembahan, ruatan, dan mengorbankan
sesuatu yang dianggap berharga.
Rasa takut memang salah satu pendorong utama tumbuh suburnya rasa
keberagaman. Tetapi itu merupakan benih - benih yang ditolak oleh sebagian
pakar lain. Mula-mula seorang anak merasakan dorongan seksual terhadap
ibunya kemudian membunuh ayahnya sendiri. Namun pembunuhan ini
2
menghasilkan penyesalan diri dalam jiwa sang anak sehingga lahirlah
penyembahan terhadap ruh sang ayah. Di sinilah bermula rasa agama dalam jiwa
manusia.
Agama muncul dari rasa penyesalan seseorang. Terdapat tiga faktor yang
menyebabkan manusia memerlukan agama. Yaitu:
a) Faktor Kondisi Manusia
Kondisi manusia terdiri dari beberapa unsur, yaitu unsur jasmani
dan unsur rohani.
b) Faktor Status Manusia
Status manusia adalah sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling
sempurna. Dan dengan agamalah manusia belajar mengenal Tuhan dan
agama juga mengajarkan cara berkomunikasi dengan sesamanya,
dengan kehidupannya, dan lingkungannya.
c) Faktor Struktur Dasar Kepribadian
Dalam teori psikoanalisis Sigmun Freud membagi struktur
kepribadian manusia dengan tiga bagian. Yaitu:
1) Aspek Das es yaitu aspek biologis, merupakan sistem yang orisinal
dalam kepribadian manusia yang berkembang secara alami dan
menjadi bagian yang subjektif yang tidak mempunyai hubungan
langsung dengan dunia objektif.
2) Aspek das ich, yaitu aspek psikis yang timbul karena kebutuhan
organisme untuk hubungan baik dengan dunia nyata.
3) Aspek das uber ich, aspek sosiologis yang mewakili nilai-nilai
tradisional serta cita-cita masyarakat.
3
E. Klasifikasi Agama
Wahyu-wahyu dilestarikan melalui AL Kitab, suhuf (lembaran-lembaran
bertulis) atau ajaran lisan. Agama wahyu menghendaki iman kepada Tuhan
pemberi wahyu, kepada Rosul-rosul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab
kumpulan wahyu serta pesannya di sebarkan kepada seluruh umat manusia.
Agama bukan wahyu (agama budaya/cultural religion) adalah semata-mata
kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang
kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contohnya agama Budha
yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme yang
berpangkal pada ajaran Kong Hu Cu.
Pada umumnya agama diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu agama
wahyu dan agama non wahyu.
1. Agama wahyu juga disebut dengan agama langit, agama samawi, agama
profetis, din-as samawi, revealed religion. Yang termasuk agama wahyu
adalah :
a) Agama Islam dengan kitab sucinya adalah Al Quran yang diturunkan
Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk
seluruh manusia dan alam semesta.
b) Agama Kristen (Nasrani) dengan kitab sucinya Injil diturunkan kepada
Nabi Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
c) Agama Yahudi, dengan kitab sucinya Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil. natural
religion, nonrevealed religion
2. Pada awalnya menurut historis, agama non wahyu diciptakan oleh filosuf-
filosuf masyarakat sebagai ahli pikir, atau oleh pemimpin-pemimpin dari
masyarakat atau oleh penganjur dan penyiar masyarakat itu. Agama non
wahyu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan
pemikiran atau budaya masyarakat itu. Oleh karena itu agama non wahyu
dinamakan juga agama budaya agama bumi, agama filsafat.
4
F. Definisi Dinul Islam
Dinul Islam yang arti sederhananya “Agama Islam” adalah agama yang
ajarannya sangat sempurna karena datang langsung dari Allah SWT.
Dinul islam dibawa dan diajarkan oleh para Nabi dan Rasul, sejak Nabi Adam
AS, hingga Nai Muhammad SAW. Sebagai nabi terakhir. Bersumber dari kitab-
kitab Allah dan sunnah para Nabi yang bersangkutan.
Dinul Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imron
ayat 19 :
5
c. Ad-Dinul Kholis ( ) الدين الخالصDinul Kholis dapat diartikan
sebagai agama yang bersih, murni suci dan bebas dari perbuatan-
perbuatan syirik
d. Ad-Dinul Qoyyim ( ) الدين القيمAd-Dinul Qoyyim artinya agama
yang lurus.
e. AshShirotol Mustaqim Ash-Shirotol Mustaqim artinya jalan yang
lurus
Ilmu Allah Ta’ala amat luas, tidak terjangkau oleh akal dan pikiran
manusia yang sangat terbatas. Dia berfirman,
6
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena, dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak
akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Luqman, 31: 27)
7
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/316329832/Unsur-Unsur-Agama
http://riotanjongg.blogspot.co.id/2014/11/makalah-msi-kebutuhan-manusia-
terhadap.html
http://rudichum.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-agama.html
https://anshorimujahid.wordpress.com/2011/02/19/pengertian-dinul-islam-agama-
islam/
https://tarbawiyah.com/2018/03/02/al-islamu-dinul-haq/
http://mujahiduna-mujahiduna.blogspot.co.id/2011/02/dinul-islam-agama-islam.html