Anda di halaman 1dari 3

Apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan publik untuk meminimalisasi risiko

tuntutan hukum?
Sejumlah tindakan pencegahan yang perlu diambil oleh seorang auditor untuk minimalisasi risiko terjerat
dalam litigasi:

a. Menggunakan surat perikatan untuk semua jenis jasa profesional. Surat-surat tersebut
akan menjadi dasar persetujuan kontraktual serta minimalisasi risiko kesalahpahaman tentang jasa
yang telah disepakati.
b. Melakukan investigasi yang menyeluruh atas klien prospektif. Investigasi penting untuk
minimalisasi kemungkinan auditor dikaitkan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki
integritas.
c. Lebih menekankan mutu jasa daripada pertumbuhan. Kemampuan sebuah kantor akuntan
untuk menetapkan staf dengan tepat pada suatu perikatan merupakan hal yang penting bagi mutu
pekerjaan yang akan dihasilkan. Penerimaan tugas dengan objek usaha baru yang akan
menimbulkan perlunya kerja lembur yang berlebihan, beban kerja di atas normal, serta kurangnya
supervisi dari profesional yang berpengalaman sebaiknya ditolak.
d. Mematuhi sepenuhnya ketentuan profesional. Kepatuhan pada Statements on Auditing
Standards (SAS) merupakan hal yang penting. Seorang auditor harus mampu memberikan alasan
terjadinya setiap penyimpangan dari pedoman yang telah ditetapkan
e. Mengakui keterbatasan ketentuan profesional. Pedoman profesional tidak mencakup
semuanya. Selain itu, pengujian subjektif atas kelayakan dan kewajaran akan digunakan oleh para
hakim, juri, dan pejabat pemerintah dalam menimbah pekerjaan auditor. Auditor harus
menggunakan pertimbangan profesional yang mantap selama audit berlangsung dan dalam
penerbitan laporan audit.
f. Menetapkan dan menjaga standar yang tinggi atas pengendalian mutu. Kantor Akuntan
Publik dan para auditor secara perorangan jelas dinyatakan bertanggung jawab atas pengendalian
mutu. Review sejawat (peer review) akan memberikan keyakinan independen tentang mutu dan
efektivitas berlanjut prosedur yang telah dirumuskan.
g. Memperhatikan tindak pencegahan dalam perikatan tentang keterlibatan klien dalam
kesulitan keuangan. Ancaman atas keadaan klien yang tidak solven ataupun kepailitan dapat
mengarah pada kesengajaan salah saji dalam laporan keuangan. Auditor harus menimbang dengan
cermat kecukupan dan kompetensi bukti yang diperoleh ketika mengaudit perusahaan tersebut.
h. Mewaspadai risiko audit. Risiko audit yang harus diwaspadai mengandung informasi tentang
perkembangan ekonomi dan kebijakan dalam industri tertentu yang dapat mempengaruhi
pemeriksaan auditor dan pertimbangan profesional. Mengenali risiko audit yang harus diwaspadai
akan sangat membantu dalam menilai kelayakan dan kewajaran laporan keuangan klien dalam
industri tertentu.

Jelaskan mengenai konsep “foreseen users

Golongan yang telah diketahui sebelumnya ( foreseen class) dalam konsep Restatement (Second) of Torts
522 sebagai berikut:

1. Seorang yang memiliki kepentingan dalam melaksanakan usahanya, profesinya, atau pekerjaannya,
atau dalam transaksi lainnya, di mana ia memiliki kepentingan keuangan, ternyata memberikan
informasi tidak benar yang akan dijadikan pedoman oleh pihak lain dalam melakukan transaksi
bisnisnya, akan bertanggung jawab atas kerugian keuangan yang disebabkan oleh diandalkannya
secara beralasan informasi tersebut, apabila ia gagal melakukan kecermatan, atau kompetensi
yang memadai dalam mendapatkan atau mengkomunikasikan informasi tersebut.
2. Kecuali seperti yang dinyatakan dalam ayat (3), kewajiban yang dinyatakan dalam ayat (1) terbatas
pada kerugian yang diderita.
a. Oleh seseorang atau suatu kelompok terbatas yang mendapatkan manfaat dan pedoman yang
dimaksudkan dengan memberikan informasi atau mengetahui bahwa penerima bermaksud
untuk memberikan informasi tersebut, dan
b. Yang terjadi karena mengandalkan informasi tersebut atau mengetahui bahwa penerima
bermaksud menggunakan informasi tersebut untuk mempengaruhi transaksi atau dalam
transaksi serupa yang subtansial.
3. Kewajiban seseorang yang sedang dalam tugas publik untuk memberikan informasi luas yang
dimaksudkan untuk melindungan pihak-pihak yang menderita kerugian dalam bentuk transaksi
oleh kelompok yang mendapat manfaat yang diciptakan dari tugas tersebut.

Auditor mempunyai kewajiban kepada pihak ketiga, jelaskan mengenai pihak ketiga yang
terkait dengan kontrak perjanjian?

Pihak ketiga (third party) dapat didefinisakan sebagai seorang yang tidak mengetahui tentang pihak-pihak
yang ada di dalam kontrak. Menurut sudut pandang hukum, terdapat dua kelompok pihak ketiga, yaitu:

a. Pemegang hak utama (primary beneficiary) adalah seseorang yang namanya telah diketahui oleh
seorang auditor sebelum audit dilaksanakan sebagai penerima utama laporan auditor. Sebagai
controh, pada saat surat perikatan ditandatangani, klien memberitahu auditor bahwa laporan akan
digunakan untuk mendapatkan pinjaman dari City National Bank, maka bank tersebut akan menjadi
pemegang hak utama
b. Pemegang hak lainnya (other beneficiaries) adalah pihak ketiga yang namanya tidak disebutkan,
seperti para kreditor, pemegang saham, dan investor potensial.
Auditor bertanggung jawab kepada semua pihak ketiga atas semua kelalaian kotor dan kecurangan
menurut hukum kerugian (tort law). Sebaliknya kewajiban auditor atas kelalaian biasa pada umumnya
berbeda antara kedua kelompok pihak ketiga tersebut.

Jelaskan Pembelaan yang biasanya dilakukan oleh kantor akuntan public atas tuntutan hokum
dari klien: mengenai Lack of Duty, Nonnegligent performance, Contributory Negligence,
Absence of casual connection

Ada empat pembelaan yang biasa diilakukan auditor atas tuntutan hukum:

a. Lack of Duty. Kurangnya tugas untuk melakukan layanan tertentu, yang didukung oleh surat
perikatan yang ditulis dengan hati-hati; Kurang jelasnya jenis pekerjaan dalam surat perikatan dapat
menjadi pembelaan auditor.
b. Nonnegligent performance. Pembelaan yang menunjukkan bahwa semua standar audit diikuti, dan
bahwa audit tidak membawa jaminan untuk menemukan semua kesalahan;
c. Contributory Negligence. Keterlibatan klien dalam pekerjaan lapangan dapat menyebabkan atau
mengganggu upaya auditor untuk menemukan sumber kerugian;
d. Absence of causal connection. Jika auditor dituntut karena melanggar standar, pelanggaran harus
terbukti memiliki efek kausal atas kerugian klien.

Akuntan public juga mempunyai kewajiban hukum ketika melakukan suatu hal yang merusak
badan, reputasi, dan harta milik pihak lain. Jelaskan hal apa saja yang menjadi penyebab
kerusakan tersebut?
Seorang CPA mempunyai tanggung jawab kepada klien menurut hukum kerugian. Tindakan merugikan
(tort action) adalah tindakan salah yang merugikan milik, badan, atau reputasi seseorang. Tindakan
tersebut dapat dilakukan berdasarkan salah satu penyebab berikut ini:

a. Kelalaian biasa (ordinary negligence). Kelalaian ini untuk menerapakn tingkat kecermatan yang biasa
dilakukan secara wajar oleh orang lain dalam kondisi yang sama.
b. Kelalaian kotor (gross negligence). Merupakan kelalaian untuk menerapkan tingkat kecermatan yang
paling ringan pada suatu kondisi tertentu.
c. Kecurangan (fraud) yaitu penipuan yang direncanakan, misalnya salah saji, menyembunyikan, atau
tidak mengungkapkan fakta yang material sehingga dapat merugikan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai