Anda di halaman 1dari 2

HALAMAN PENGESAHAN

Artikel Ilmiah

mikroorganisme yang tersebar melalui tangan diantaranya yaitu


Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Infeksi yang disebabkan
Staphylococcus aureus seperti keracunan makanan akibat enterotoksin stapilokok,
infeksi lesi kulit dan abses, sedangkan Escherichia coli dapat menyebabkan infeksi
saluran kemih dan diare karena makanan yang terkontaminasi oleh bakteri [3].
WHO (2009) mempromosikan tentang hand hygiene yang merupakan
tindakan pertama dan paling sederhana dalam mengurangi adanya infeksi [4]. Salah
satu tindakan yang].
Sabun cuci tangan biasanya mengandung zat antiseptik atau desinfektan
yang dapat membunuh bakteri seperti alkohol, triklosan, dan triklokarban [8].
Namun,
tanin, flavonoid, dan saponin yang diketahui memiliki aktivitas sebagai
antibakteri [12].
Dengan kemampuannya tersebut, penelitian ini dilakukan untuk
memformulasikan ekstrak daun jati belanda dalam sediaan sabun cuci tangan dan
menguji karakteristik fisik sediaan. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri
dari sediaan tersebut
Bahan
Bahan uji yang
ilton Agar. Digunakan bahan pembanding sebagai kontrol positif (+) yaitu salah
satu produk sabun cuci tangan merek Nuvo® yang sudah beredar di pasaran.
Alat
Alat yang digunakan spiritus, mortir dan stamper, cotton swab, tabung reaksi
(PYREX), jangka sorong, alat-alat gelas (seperti cawan petri steril, object glass,
beaker glass, gelas ukur, pipet tetes, pengaduk kaca, ose bulat).
Formulasi sediaan sabun cuci tangan
Ditimbang 32,25 g SLES dan dilarutkan ke dalam air panas. Ditimbang 1,5 g
HPMC formula yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel 1. Formula sediaan sabun cuci tangan ekstrak daun jati belanda

Evaluasi sediaan sabun cuci tangan


Karakteristik fisik sediaan sabun cuci tangan disesuaikan dengan spesifikasi
Standar Nasional

Anda mungkin juga menyukai