PENDAHULUAN
lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder
penyakit jantung dan pembuluh darah. Tingkat kecacatan stroke mencapai 65%.
Sekitar 15% kematian di hampir seluruh rumah sakit umum di Indonesia adalah
akibat stroke. Diperkirakan pada setiap seribu penduduk Indonesia terdapat 25-
tercatat sebesar 28.3%; sedangkan pada 780 kasus stroke iskemik adalah
koroner dan kanker, 51,58% akibat stroke hemoragik, 47,37% akibat stroke
Setyopranoto I, 2011).
Penelitian prospektif tahun 1996/1997 mendapatkan 2.065 pasien stroke
mendapatkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia >
hari, dan sekitar setengah berakhir menjadi kematian dan kecacatan. Secara
keseluruhan angka kematian berkisar antara 30% sampai 52% pada 30 hari, dan
spontan yang berhubungan dengan tekanan darah MAP yang tinggi dan
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
penatalaksanaannya.
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan
penangananannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
oleh gangguan aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh
mati (Heart and Stroke Foundation, 2015). World Health Organization (WHO,
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala yang
2.2 Epidemiologi
penyakit jantung dan pembuluh darah. Tingkat kecacatan stroke mencapai 65%.
Sekitar 15% kematian di hampir seluruh rumah sakit umum di Indonesia adalah
akibat stroke. Diperkirakan pada setiap seribu penduduk Indonesia terdapat 25-
iskemik disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak akibat gumpalan darah.
terkontrol di otak. Untuk setiap 100 orang yang terserang stroke, sebanyak 15
dengan gangguan kecil atau cacat (25%); 40 orang yang tersisa dengan
yang sangat parah dan mereka memerlukan perawatan jangka panjang (10%)
(Haryuni S, 2017).
adanya malformasi vaskular yang mendasari atau koagulopati. Pada 80% kasus,
jenis ICH primer atau ICH sekunder. Perdarahan intraserebral juga melibatkan
struktur otak bagian dalam, termasuk ganglia basalis, talamus, pons, dan
serebelum. Hasil penelitian dari Katsuhiko Y dkk dari 116 pasien, ditemukan
kualitas hidup (Currie et al., 1997). Kerugian ini akan berkurang jika
Setyopranoto I, 2011).
2.4 Patofisiologi
Mean Arterial Pressure (MAP) yang tinggi pada pasien stroke perdarahan
Cephalgia
Muntah-muntah.
Kejang.
Gangguan batang otak seperti kelainan gerak bola mata, parese nervus
2.5 Diagnosis
CT Scan
CT Scan tanpa kontras harus segera dilakukan saat pasien datang di IGD.
EKG
pemeriksaan ini.
Elektrolit Serum
Darah Lengkap
Faal hemostasis
2.6 Tatalaksana
Terapi umum
sampai tekanan darah premorbid atau 15-20% bila tekanan sistolik >180
mmHg, diastolik >120 mmHg, MAP >130 mmHg, dan volume hematoma
2011).
dinaikkan 300, posisi kepala dan dada di satu bidang, pemberian manitol
Terapi khusus
(Setyopranoto I, 2011).
KESIMPULAN
Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara tiba-tiba, yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah ke otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak
(stroke hemoragik). Hasil penelitian dari Katsuhiko Y dkk dari 116 pasien, ditemukan
pasien yang menderita ICH yaitu sebanyak 77 pasien, sedangkan SAH sebanyak 39
pasien. Menurut data Heart and Stroke Foundation (2012), sekitar 20% stroke
hemoragik disebabkan oleh perdarahan yang tidak terkontrol di otak. Untuk setiap 100
orang yang terserang stroke, sebanyak 15 orang meninggal (15%); 10 orang sembuh
sepenuhnya (10%); 25 orang pulih dengan gangguan kecil atau cacat (25%); 40 orang
yang tersisa dengan gangguan sedang sampai kerusakan parah (40%); 10 orang dengan
kecacatan yang sangat parah dan mereka memerlukan perawatan jangka panjang
(10%).
Arterial Pressure (MAP) yang tinggi pada pasien stroke perdarahan intraserebral akan
mengakibatkan kematian.
saat aktivitas, Jarang onset nya pada saat tidur, Penurunan kesadaran (75%), sisanya
seperti kelainan gerak bola mata, parese nervus kranial dengan deficit motorik alternan.
CT Scan adalah gold standart untuk penegakan diagnosis stroke. Selain itu
perlu pemeriksaan penunjang lain seperti EKG, RFT, Kadar gula darah, DL, Elektrolit
serum, faal hemostasis, dan X-Ray thoraks untuk mengetahui penyebab dan menetukan
tatalaksana. Terapi untuk stroke hemoragik terdiri dari terapi umum (6B) dan terapi
khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Setyopranoto I, 2011, Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan, CDK 185, Vol. 38(4), pp.
247-250.
Pandhita G, Samino, Bustami M, 2017, Skor ICH-GS untuk Prediksi Prognosis Pasien
Stroke Perdarahan Intraserebral di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, CDK
259, Vol. 44(12), pp. 847-850.