Makalah
Makalah
HABIBI
HABIBI
M.ARDIAN
M.ARDIAN
LEONDA
LEONDA
YUNIEKA DEVI
YUNIEKA DEVI
PUTRI YULIANTY
PUTRI YULIANTY
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism.
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh
kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk
dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan,
sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan
struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai
kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah
lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat
menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik,
menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan
diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran
bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi,
baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan
dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air
Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik
secara langsung maupun tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia
dan mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air, untuk
keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan pertanian.
Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga, tempat tinggal dan
sebagainya. Medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa
udara di bumi ini tidak akan ada kehidupan.
Bahan kimia ada yang diperlukan untuk kehidupan harus dalam jumlah besar, sehingga kalau
kekurangan akan menimbulkan masalah. Ada juga bahan kimia yang pada jumlah kecil
diperlukan dalam kehidupan dan bila jumlah berlebihan akan menimbulkan pencemaran. Bahan
kimia yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan itulah yang disebut bahan pencemar
atau zat-zat pemcemar.
Seperti diuraikan di atas bahwa pencemaran lingkungan bukan merupakan masalah baru,
melainkan sejak ada kehidupan di dunia ini, masalah pencemaran lingkungan sudah ada. Proses
penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati) oleh bakteri
mengurai dapat menghasilkan gas-gas beracun dan mengganggu kesejahteraan makhluk hidup.
Debu-debu atau partikel-partikel zat yang berterbangan di udara juga dapat menimbulkan
pencemaran, iritasi mata, sakit kerongkongan, sakit kulit, dan sebagainya. Di dalam lingkungan
hidup kita ini banyak bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar
tertentu. Sebagian bahan kimia diperlukan dalam jumlah yang besar, sebagian lagi hanya
diperlukan sedikit saja, tetapi bila digunakan lebih banyak akan mengganggu kesehatan bahkan
jiwa makhluk hidup.
Matahari merupakan sumber energi yang sangat diperlukan untuk kehidupan, sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman dan berguna bagi manusia. Tetapi energi matahari dengan intensitas
cukup tinggi dapat menganggu kesehatan, mata menjadi sakit, makhluk hidup bisa mati tersengat
energi matahari dengan intensitas yang tinggi. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, untuk
memasak, untuk penerangan, penghangat ruangan dan masih banyak lagi, tetapi bila kehadiran
api ini tidak terkontrol dapat merusak dan membahayakan kehidupan. Lapisan ozon di luar
stratofer dapat melindungi makhluk hidup dari bahaya radiasi sinar ultra violet matahari, tetapi
bila ozon ada dalam atmosfer dapat mematikan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Uraian sebelumnya telah Anda ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik
ini ada yang bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin,
ada yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun dan
berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
Faktor Industrialisasi
Faktor Urbanisasi
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi,
maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari.
1. Faktor Industrialisasi
o Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga
menghasilkan barang yang dapat digunakan.
2. Faktor Urbanisasi
o Pemborosan energi.
Tabel 1
Tabel 2
Pertambangan
Pertambangan
Pencemaran panas
Penggunaan tanah
6 Biomass
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika
efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan
dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-
bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila
tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun
demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih
diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara
alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.
Langkah Penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar
tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.
Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan
terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan
penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak)
dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan
bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu,
kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih
banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-
lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan
banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan
bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
PENCEMARAN UDARA
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat
menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya merupakan
polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 μm) dan ultrafine (<0,1 μm) berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran
napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini
juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga
US Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan
sebagai dasar referensi.
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
• Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
• Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
• Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia
dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka
pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi
pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,
bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang
tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
PENCEMARAN AIR
Karakteristik air bersih, jika ditinjau
Secara umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara kimia :
A. PH netral (bukan asam/basa)
B. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
C. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan
pemerintah setempat
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air adalah masuknya atau di
masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya
Limbah Pemukiman
• Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
• Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan
oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan
Limbah Pertanian
• pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak
seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
• Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika
terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan
sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya
Limbah Industri
Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan
kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah
aliran limbah cair yang dihasilkan.
• Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg
diukur antara lain sebagai berikut:
• Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan total,padatan
tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
• Parameter kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan kadar
bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas, nitrogen
organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam
berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas (H2O,CO2,O2, dan CH4)
• Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per
millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri
golongn Coli..
CARA PENCEGAHANNYA
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Penanggulangan limbah industri
3. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Proses Pembersihan Diri dalam Air Sungai
• Apabila kualitas air sungai telah kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya
pencemaran air, maka di katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
• Proses pembersihan atau pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan
organik, maupun kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui
proses fisik, kimia, & biologis..
• Proses pemulihan diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan,
penyaringan, kimiawi dan biokimia.
• Proses pengenceran : Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena
adanya penambahan jumlah air di dalamnya.
• Proses pengendapan : mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai karena
gaya gravitasi bumi.
• Proses kimia yang terjadi biasanya di sebabkan karena adanya reaksi oksidasi, reduksi
dari senyawa kimia yang ada dalam sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang
stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
• Proses penguraian bahan organik ini memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme
. Oksigen terlarut tersebut karena di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik, maka
kadar oksigen tersebut akan berkurang.
Dengan demikian melalui proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan
penyaringan, Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di sebut daya
pembersihan diri sungai
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
2. http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
3.. http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
4.Hasil Diskusi Nasional mengenai pencemaran udara di UNDIP, semarang 2010
5. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-
terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/