Geofisika Hidrogeologi dan Geologi Lingkungan Homework 1
Clean Water and Sanitation (6)
Pada target nomer 6 ini bermaksud untuk memberikan jaminan akses dan manajemen air bersih dan sanitasi secara berkelanjutan ke seluruh dunia. Air bawah tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Air tanah tersimpan dalam suatu wadah (akuifer), yaitu formasi geologi yang jenuh air yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah cukup dan ekonomis. Dalam eksplorasi groundwater memerlukan bantuan dari para ahli geosains untuk pencarian posisi-posisi aquifer. Pencarian groundwater ini dapat digunakan dengan menggunakan berbagai metode, seperti metode resistivity, seismik, elektromagnetik, Transient Electromagnetic Method (TEM), Ground Penetrating Radar (GPR), Magnetic Resonance Sounding (MRS). Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa ahli geosains memilki peranan yang besar dalam terwujudnya target clean water and sanitation. Affordable and Clean Energy (7) Pada target nomer 7 ini bermaksud untuk menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern. Salah satu energi atau bahan bakar yang kita pakai pada saat ini adalah minyak bumi atau petroleum - bahan bakar fosil yang merupakan bahan baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia - merupakan sumber energi yang penting karena minyak memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Citra yang sangat negatif dari minyak adalah (mirip dengan pembakaran batubara) pemakaian bahan bakar minyak adalah kontributor terbesar untuk peningkatan CO2 di atmosfir bumi. Tumpahan-tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker juga telah menyebabkan kerusakan berat pada lingkungan hidup bumi. Ahli geosains atau geofisika dituntut untuk dapat berkontribusi yang diantaranya di bidang eksplorasi sumber daya alam dan sumber daya energi dan berinovasi untuk mewujudkan affordable and clean energy. Salah satunya pemanfaatan energi panas bumi (geothermal) yang cenderung ramah lingkungan. Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada generator dan menghasilkan listrik. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dll. Climate Action (13) Perubahan iklim sekarang mempengaruhi setiap negara di setiap benua. Hal ini mengganggu ekonomi nasional dan mempengaruhi kehidupan. Masyarakat mengalami dampak signifikan dari perubahan iklim, termasuk perubahan pola cuaca, naiknya permukaan air laut, dan kejadian cuaca yang lebih ekstrem. Emisi gas rumah kaca dari kegiatan manusia mendorong perubahan iklim dan terus meningkat. Mereka sekarang berada pada tingkat tertinggi dalam sejarah. Tanpa tindakan, suhu permukaan rata-rata di dunia diproyeksikan meningkat di abad ke-21 dan kemungkinan akan melampaui 3 derajat Celsius abad ini dengan beberapa wilayah di dunia diperkirakan akan semakin lebih menghangat. Pada target nomer 13 ini bermaksud mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, yang diantaranya meliputi: upaya untuk mendekarbonasi sistem energi, menjamin energi bersih untuk semua, dan meningkatkan efisiensi energi dengan target 2020, 2030 dan 2050 serta upaya untuk menjamin investasi dan pengukuran ketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim. Dampak perubahan iklim di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, diperkirakan akan meningkatkan ancaman terhadap ketahanan pangan, kesehatan manusia, ketersediaan air, keragaman hayati, dan kenaikan muka air laut. Selain untuk dapat berkontribusi di bidang eksplorasi sumber daya alam dan sumber daya energi, ahli geosains/geofisika juga diharapkan dapat berkontribusi di bidang lingkungan dan mitigasi bencana kebumian yang juga meliputi perubahan-perubahan iklim yang terjadi. Di Indonesia sendiri, terdapat Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG telah melakukan pengolahan, pemodelan, dan analisa untuk menghasilkan produk berupa analisa proyeksi perubahan iklim di masa yang akan datang. Sebagai upaya perwujudan dari target ke-13 ini. Sebagai pihak yang berperan dalam pengawasan perubahan iklim diharapkan ahli geosains/geofisika dapat memberikan contoh-contoh tindakan untuk menanggulangi ataupun mengungari efek dari perubahan iklim. Life Below Water (14) Pada target nomer 14 ini bermaksud untuk upaya pelestarian Samudera, Laut, dan Sumber Daya Kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan. Pencemaran air laut akibat tumpahan minyak sering terjadi. Banyak hal yang menjadi penyebabnya seperti meledaknya anjungan minyak lepas pantai, kecelakaan kapal tanker, operasi kapal tanker, dan bangunan lepas pantai. Tumpahan minyak merupakan salah satu jenis pencemaran yang pengaruhnya cukup besar dalam waktu jangka panjang. Tumpahan minyak di laut sering menyebabkan pencemaran yang berujung pada kerusakan sumber daya hayati dan rusaknya ekosistem bawah laut, sehingga banyak nelayan atau masyarakat sekitar tidak melaut untuk mencari ikan, dan tentu saja berdampak pada ekonomi nelayan yang setiap harinya beraktivitas di daerah tersebut. Maka dari itu, para ahli geosains/geofisika berkewajiban juga untuk memperhatikan kelestarian dan kebersihan laut setelah melakakuan penyulingan atau pengeboran minyak secara off-shore.