Anda di halaman 1dari 3

Adinda Nabila Herdani / 1506727293

Geofisika
Hidrogeologi dan Geologi Lingkungan
Homework 1

 Clean Water and Sanitation (6)


Pada target nomer 6 ini bermaksud untuk memberikan jaminan akses dan manajemen
air bersih dan sanitasi secara berkelanjutan ke seluruh dunia.
Air bawah tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer)
di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Air tanah
tersimpan dalam suatu wadah (akuifer), yaitu formasi geologi yang jenuh air yang
mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah cukup dan
ekonomis. Dalam eksplorasi groundwater memerlukan bantuan dari para ahli geosains
untuk pencarian posisi-posisi aquifer. Pencarian groundwater ini dapat digunakan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti metode resistivity, seismik, elektromagnetik,
Transient Electromagnetic Method (TEM), Ground Penetrating Radar (GPR), Magnetic
Resonance Sounding (MRS).
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa ahli geosains memilki peranan yang besar dalam
terwujudnya target clean water and sanitation.
 Affordable and Clean Energy (7)
Pada target nomer 7 ini bermaksud untuk menjamin akses terhadap energi yang
terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern.
Salah satu energi atau bahan bakar yang kita pakai pada saat ini adalah minyak bumi
atau petroleum - bahan bakar fosil yang merupakan bahan baku untuk bahan bakar minyak,
bensin dan banyak produk-produk kimia - merupakan sumber energi yang penting karena
minyak memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Citra
yang sangat negatif dari minyak adalah (mirip dengan pembakaran batubara) pemakaian
bahan bakar minyak adalah kontributor terbesar untuk peningkatan CO2 di atmosfir bumi.
Tumpahan-tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker juga telah menyebabkan kerusakan
berat pada lingkungan hidup bumi.
Ahli geosains atau geofisika dituntut untuk dapat berkontribusi yang diantaranya di
bidang eksplorasi sumber daya alam dan sumber daya energi dan berinovasi untuk
mewujudkan affordable and clean energy. Salah satunya pemanfaatan energi panas bumi
(geothermal) yang cenderung ramah lingkungan. Panas yang terkandung dalam perut bumi
menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada
generator dan menghasilkan listrik. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga
dimanfaatkan untuk sektor non‐listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan,
pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan
tanah, pengeringan kayu, kertas dll.
 Climate Action (13)
Perubahan iklim sekarang mempengaruhi setiap negara di setiap benua. Hal ini
mengganggu ekonomi nasional dan mempengaruhi kehidupan.
Masyarakat mengalami dampak signifikan dari perubahan iklim, termasuk perubahan
pola cuaca, naiknya permukaan air laut, dan kejadian cuaca yang lebih ekstrem. Emisi gas
rumah kaca dari kegiatan manusia mendorong perubahan iklim dan terus meningkat.
Mereka sekarang berada pada tingkat tertinggi dalam sejarah. Tanpa tindakan, suhu
permukaan rata-rata di dunia diproyeksikan meningkat di abad ke-21 dan kemungkinan
akan melampaui 3 derajat Celsius abad ini dengan beberapa wilayah di dunia diperkirakan
akan semakin lebih menghangat.
Pada target nomer 13 ini bermaksud mengambil tindakan segera untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya, yang diantaranya meliputi: upaya untuk mendekarbonasi
sistem energi, menjamin energi bersih untuk semua, dan meningkatkan efisiensi energi
dengan target 2020, 2030 dan 2050 serta upaya untuk menjamin investasi dan pengukuran
ketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.
Dampak perubahan iklim di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia,
diperkirakan akan meningkatkan ancaman terhadap ketahanan pangan, kesehatan
manusia, ketersediaan air, keragaman hayati, dan kenaikan muka air laut.
Selain untuk dapat berkontribusi di bidang eksplorasi sumber daya alam dan sumber
daya energi, ahli geosains/geofisika juga diharapkan dapat berkontribusi di bidang
lingkungan dan mitigasi bencana kebumian yang juga meliputi perubahan-perubahan iklim
yang terjadi.
Di Indonesia sendiri, terdapat Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG telah
melakukan pengolahan, pemodelan, dan analisa untuk menghasilkan produk berupa
analisa proyeksi perubahan iklim di masa yang akan datang. Sebagai upaya perwujudan dari
target ke-13 ini. Sebagai pihak yang berperan dalam pengawasan perubahan iklim
diharapkan ahli geosains/geofisika dapat memberikan contoh-contoh tindakan untuk
menanggulangi ataupun mengungari efek dari perubahan iklim.
 Life Below Water (14)
Pada target nomer 14 ini bermaksud untuk upaya pelestarian Samudera, Laut, dan
Sumber Daya Kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
Pencemaran air laut akibat tumpahan minyak sering terjadi. Banyak hal yang menjadi
penyebabnya seperti meledaknya anjungan minyak lepas pantai, kecelakaan kapal tanker,
operasi kapal tanker, dan bangunan lepas pantai. Tumpahan minyak merupakan salah satu
jenis pencemaran yang pengaruhnya cukup besar dalam waktu jangka panjang. Tumpahan
minyak di laut sering menyebabkan pencemaran yang berujung pada kerusakan sumber
daya hayati dan rusaknya ekosistem bawah laut, sehingga banyak nelayan atau masyarakat
sekitar tidak melaut untuk mencari ikan, dan tentu saja berdampak pada ekonomi nelayan
yang setiap harinya beraktivitas di daerah tersebut.
Maka dari itu, para ahli geosains/geofisika berkewajiban juga untuk memperhatikan
kelestarian dan kebersihan laut setelah melakakuan penyulingan atau pengeboran minyak
secara off-shore.

https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-
bumi/item267?
http://www.bmkg.go.id/iklim/proyeksi-perubahan-iklim.bmkg?lang=EN

Anda mungkin juga menyukai