Telinga
1. Otitis Eksterna
Masalah Kesehatan
Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak
ditemukan di layanan kesehatan primer sehingga dokter di pelayanan
kesehatan primer harus memiliki kemampuan mendiagnosis dan
menatalaksana secara komprehensif.
Klasifikasi otitis eksterna (OE):
1. OE akut
a. OE akut difus
b. OE akut sirkumskripta, yaitu infeksi folikel rambut yang menimbulkan
furunkel di liang telinga luar.
2. OE kronik
3. OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis,
seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
4. OE nekrotikans
207
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri tekan pada tragus
2. Nyeri tarik daun telinga
3. Otoskopi:
a. OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga luar hiperemis dan edem
dengan batas yang tidak jelas, dan dapat ditemukan sekret minimal.
b. OE akut sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar
4. Tes garputala: Normal atau tuli konduktif
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
4. Otoskop
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
3. Tes penala
Dapat ditemukan tuli konduktif, yaitu: tes Rinne (-) dan tes Schwabach memendek pada
telinga yang sakit, tes Weber terjadi lateralisasi ke telinga yang sakit.
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri nada murni, bila fasilitas tersedia
Penegakan Diagnostik(Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
Otitis media serosa akut, Otitis eksterna
Komplikasi
1. Komplikasi intra-temporal: Labirinitis, Paresis nervus fasialis, Petrositis, Hidrosefalus otik
2. Komplikasi ekstra-temporal / intrakranial: Abses subperiosteal, Abses epidura, Abses
perisinus, Abses subdura, Abses otak, Meningitis, Trombosis sinus lateral, Sereberitis
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Otoskop
4. Aplikator kapas
5. Garputala
6. Suction
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Spekulum telinga
3. Otoskop
4. Aplikator kapas
5. Kapas
6. Cairan irigasi telinga
7. Suction
8. Wadah ginjal (nierbekken)
9. Irigator telinga (spuit 20 - 50 cc + cateter wing needle)
10. Garputala frekuensi 512 – 1024 Hz
Prognosis
1. Ad Vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
Meatus akustikus eksternus (MAE) merupakan salah satu bagian tubuh yang sering dimasuki
benda asing, yang dapat berupa:
1. Benda asing reaktif, misal: batere, potongan besi. Benda asing reaktif berbahaya karena dapat
bereaksi dengan epitel MAE dan menyebabkan edema serta obstruksi hingga menimbulkan
infeksi sekunder. Ekstraksi harus segera dilakukan.
2. Benda asing non-reaktif (inert). Benda asing ini tidak bereaksi dengan epitel dan tetap ada di
dalam MAE tanpa menimbulkan gejala hingga terjadi infeksi.
3. Benda asing serangga, yang dapat menyebabkan iritasi dan nyeri akibat pergerakannya.
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Otoskop
3. Pengait serumen
4. Aplikator kapas
5. Forceps aligator
6. Spuit 20 cc yang telah disambung dengan selang wing needle
7. Suction
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
1. Serumen Prop
: H81 Excessive ear wax
: H61.2 Impacted cerumen
: 4A
Masalah Kesehatan
Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas, dan
partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga. Bila serumen ini berlebihan
maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk di liang telinga, dikenal dengan serumen prop.
4. Keluhan semakin memberat bila telinga kemasukan air (sewaktu mandi atau berenang)
5. Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya vertigo atau tinitus
Faktor Risiko
1. Dermatitis kronik liang telinga luar
2. Liang telinga sempit
3. Produksi serumen banyak dan kering
4. Kebiasaan mengorek telinga
c. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga sehingga dikuatirkan
menimbulkan trauma pada membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh.
2. Medikamentosa
Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 hari untuk melunakkan serumen.
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Spekulum telinga
3. Otoskop
4. Serumen hook(pengait serumen)
5. Aplikator kapas
6. Kapas
7. Cairan irigasi telinga
8. Forsep aligator
9. Suction
10. Pinset bayonet
11. Wadah ginjal (nierbekken)
12. Irigator telinga (spuit 20 - 50 cc + cateter wing needle)
13. Alkohol 70%
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam