Trade Balance Development and Its Determining Factors
Trade Balance Development and Its Determining Factors
MEMPENGARUHINYA
Trade Balance Development and Its Determining Factors
Abstrak
Penelitian ini menganalisis perkembangan neraca perdagangan Indonesia dan faktor yang
mempengaruhinya selama periode Kuartal I tahun 2006 sampai dengan Kuartal II tahun
2013 menggunakan Vector Error Correction Model (VECM). Neraca perdagangan Indonesia
menunjukkan perkembangan yang positif dalam kurun waktu 2006-2011, dan pertumbuhan
negatif selama periode 2012-2013. Penelitian ini juga menemukan bahwa baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek, konsumsi domestik dan nilai tukar riil berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia, sedangkan variabel Investasi Asing
Langsung dan PDB Negara lain berpengaruh positif. Nilai error correction model yang negatif
dan signifikan menunjukkan adanya koreksi dari pergerakan variabel pada keseimbangan
jangka panjang. Hal ini mengindikasikan pentingnya pemerintah untuk mengeluarkan
kebijakan yang tepat untuk mengatasi defisit neraca perdagangan Indonesia, antara lain
menjaga stabilitas nilai tukar, mengendalikan konsumsi masyarat terhadap barang impor,
dan menarik Foreign Direct Investment.
Kata Kunci: Neraca Perdagangan, Vector Error Correction Model, Perdagangan Luar
Negeri, Foreign Direct Investment
Abstract
This paper examines the development of Indonesia’s trade balance and its determinant
factors from the first quarter of 2006 to the second quarter of 2013 using a Vector Error
Correction Model (VECM). The development of trade balance from the year 2006-2011 has
shown a positive trend. However between the year 2012 and 2013, the trade balance has
been negative.The analysis shows that both in the short run and the long run,the domestic
consumption and Real Exchage Rate have negative and significant influence on Indonesia’s
trade balance. Whilst Foreign Direct Investment and Foreign GDP have positive effect. The
coefficient of Error Correction Model is negative and significant implying that there is
correction movement from those variabels in the long run. This study suggests that the
Government should make the right policy to overcome the deficit of trade balance by
maintaining including exchange rate stability,and household consumption of imported goods
as well as by attracting Foreign Direct Investment.
Keywords : Trade Balance, Vector Error Correction Model, International Trade, Foreign
Direct Investment
miliar USD
15
10
-5
-10
-15
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I* Tw
II**
2
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 53
bangan perekonomian global. Dengan Lebih lanjut Pujoalwanto (2014)
demikian, perdagangan internasional menjelaskan neraca perdagangan ada-
menjadi bagian yang tidak bisa lah suatu catatan atau ikhtisar yang
dilepaskan menjadi suatu bagian ter- memuat atau mencatat semua transaksi
penting dalam perkembangan perekono- ekspor dan transaksi impor barang suatu
mian global. Perdagangan internasional negara. Neraca perdagangan dikatakan
adalah perdagangan yang dilakukan defisit bila nilai ekspor yang lebih kecil
oleh penduduk suatu negara dengan dari impornya dan dikatakan surplus bila
penduduk negara lain atas dasar kese- ekspor barang lebih besar dari impor-
pakatan bersama. Penduduk yang nya. Dan dikatakan neraca perdagangan
dimaksud dapat berupa antar perse- yang berimbang jika nilai ekspor suatu
orangan, antar individu dengan peme- negara sama dengan nilai impor yang
rintah suatu negara atau pemerintah dilakukan negara tersebut.
suatu negara dengan pemerintah negara Menurut Yussof (2007), neraca
lain (Pujoalwanto, 2014). perdagangan nominal disimbolkan dengan
T, secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut :
𝑻 = 𝑷. 𝑿 − 𝒆 𝑷∗ 𝑴.......................... (1)
∗
𝑻 = 𝑿 − 𝒆 𝑷 �𝑷 . 𝑴.......................... (2)
∗
Dimana 𝑒 𝑃 �𝑃 = q merupakan nilai pendapatan domestik, M (q, Y).
tukar riil, dan X merupakan nilai ekspor Sehingga persamaan (2) jika dilakukan
yang merupakan fungsi dari pendapatan subtitusi dengan fungsi ekspor dan
luar negeri, X (q, Y*) dan M merupakan impor maka didapatkan persamaan
nilai impor yang merupakan fungsi dari neraca perdagangan sebagai berikut :
3
54 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Dari persamaan 3 dapat diketahui dan Melitz (2008) adalah hambatan
beberapa faktor yang mempengaruhi perdagangan dalam bentuk tarif (tariff
neraca perdagangan. Faktor tersebut barrier) dan merupakan instrumen yang
terdiri dari pendapatan luar negeri, paling sederhana penerapannya. Tarif,
pendapatan domestik, dan nilai tukar riil. yang merupakan kebijakan perdagangan
Meningkatnya pendapatan luar negeri yang paling umum serta paling tua dan
akan mendorong permintaan barang secara tradisional telah digunakan
domestik. Peningkatan ekspor akan sebagai sumber penerimaan pemerintah
berdampak terhadap meningkatnya sejak lama, adalah sejenis pajak yang
neraca perdagangan. Hal yang sama dikenakan atas barang-barang yang
berlaku terhadap pendapatan domestik, diimpor. Pengenaan tarif dapat
ketika terjadi peningkatan pendapatan meningkatkan harga barang di negara
domestik maka akan mengakibatkan pengimpor dan menurunkan harga
terjadi tambahan pendapatan yang barang tersebut di negara pengekspor.
digunakan untuk impor. Peningkatan Sebagai akibat dari perubahan harga ini,
impor akan menyebabkan terjadinya maka konsumen di negara pengimpor
penurunan neraca perdagangan. Faktor merugi, sedangkan konsumen di negara
nilai tukar riil menunjukkan akibat yang pengekspor beruntung. Produsen di
ditimbulkan dari perubahan nilai tukar negara pengimpor memperoleh
terhadap neraca perdagangan. Jika keuntungan, sementara produsen di
parameter ini bisa bernilai positif, negara pengekspor mengalami kerugi-
negatif, atau nol. Jika bernilai positif, an. Dampak ini kerapkali justru merupa-
dengan meningkatnya nilai tukar riil kan tujuan dari pemberlakuan tarif, yakni
maka akan meningkatkan neraca untuk memberikan perlindungan kepada
perdagangan. Sebaliknya jika bernilai produsen dalam negeri terhadap
negatif meningkatnya nilai tukar riil akan persaingan impor yang harganya lebih
merusak nilai neraca perdagangan. murah.
Namun disamping faktor-faktor yang Sementara itu hambatan per-
telah diuraikan di atas, terdapat faktor dagangan dalam bentuk non tarif (non
lain yang mempengaruhi neraca tariff barrier) merupakan instrumen
perdagangan suatu negara. Faktor hambatan perdagangan di luar mekanis-
tersebut adalah kebijakan perdagangan me penerapan tarif. Adapun instrumennya
luar negeri suatu negara yang ditujukan menurut Krugman, Obstfeld, dan Melitz
untuk melindungi kepentingan ekonomi (2008) dapat berbentuk sebagai berikut,
nasional dari pengaruh buruk/negatif yaitu (a) Subsidi ekspor adalah
dari luar negeri. Salah satu kebijakan pembayaran oleh pemerintah dalam
tersebut menurut Krugman, Obstfeld, bentuk jumlah tertentu kepada suatu
4
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 55
perusahaan atau perseorangan yang menemukan hasil bahwa faktor seperti
giat menjual barang ke luar negeri. Jika PDB, konsumsi domestik, pendapatan
pemerintah memberikan subsidi ekspor, perkapita, jarak antara negara dan nilai
pengirim akan mengekspor barang tukar riil mempengaruhi neraca
sampai batas dimana selisih harga perdagangan. Senada dengan penelitian
domestik dan harga luar negeri sama tersebut Ray (2012) melakukan
dengan nilai subsidi; (b) Pembatasan/ penelitian terhadap analisis determinasi
kuota impor merupakan pembatasan neraca perdagangan di India dan
langsung atas jumlah barang yang akan menemukan hasil bahwa faktor nilai
diimpor; (c) Konsep pengekangan tukar riil, konsumsi domestik, FDI, dan
ekspor secara sukarela (voluntary export PDB asing merupakan faktor
restrains) lazim dikenal dengan determinasi neraca perdagangan di
kesepakatan pengendalian sukarela India. Dan senada dengan penelitian
adalah suatu bentuk pembatasan atas yang dilakukan Kennedy (2013) di
jangkauan atau tingkat intensitas Kenya juga menemukan hasil yang
hubungan perdagangan internasional sama bahwa nilai tukar, FDI memiliki
yang dikenakan oleh pihak negara pengaruh yang positif terhadap neraca
pengekspor untuk mencegah pembatasan perdagangan. Sementara itu Falk (2008)
perdagangan lainnya yang mungkin saja melakukan penelitian mengenai deter-
lebih ketat; (d) Persyaratan kandungan minasi neraca perdagangan dengan
lokal (local content requirement) menggunakan data panel dari 32 negara
merupakan suatu pengaturan yang industri dan berkembang dari tahun
mensyaratkan bahwa bagian-bagian 1990 sampai dengan 2007, penelitian
tertentu dari suatu produk secara fisik tersebut menemukan bahwa PDB asing
harus dibuat di dalam negeri, atau dan nilai tukar memiliki pengaruh yang
menggunakan bahan-bahan baku dan positif terhadap neraca perdagangan.
komponen setempat. Duasa (2007) juga melakukan penelitian
Banyak penelitian sebelumnya yang determinasi neraca perdagangan di
meneliti mengenai faktor-faktor yang Malaysia dengan menggunakan metode
mempengaruhi neraca perdagangan. ARDL, dan menemukan hasil bahwa
Diantaranya adalah Ashraf dan Joarder dalam jangka panjang dan jangka
(2009) melakukan penelitian terhadap pendek terdapat pengaruh antara nilai
negara-negara di Asia, menemukan tukar riil, pendapatan, dan money supply
faktor pertumbuhan penduduk, PDB, terhadap neraca perdagangan Malaysia.
dan impor mempengaruhi neraca Penelitian yang dilakukan oleh Qiao
perdagangan. Khan dan Hossain (2012) (2005) di RRT menemukan hasil bahwa
melakukan penelitian di Bangladesh setiap perubahan dalam nilai tukar akan
5
56 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
mempengaruhi perubahan dalam neraca Error Correction Model (VECM) dengan
perdagangan. Lebih lanjut Saqib (2013) alat bantu analisis adalah program
melakukan penelitian mengenai penga- Eviews versi 6.0.
ruh nilai tukar dan neraca perdagangan Konsep Vector Autoregression
dan menemukan bahwa setiap terjadi (VAR) sendiri pertama kali diperkenalkan
depresiasi terhadap mata uang Saudi oleh Christoper Sims (1980) dalam
Arabia maka akan berpengaruh positif membuat model persamaan simultan.
terhadap neraca perdagangan. Ray Sims berpendapat, dalam persamaan
(2012) melakukan penelitian di India simultan, jika terdapat hubungan yang
mengenai analisis determinasi neraca simultan antar variabel-variabel harus
perdagangan dan menemukan hasil diperlakukan sama sehingga tidak ada
salah satunya bahwa konsumsi lagi variabel endogen dan eksogen.
domestik dan PDB asing memiliki Berdasarkan pemikiran inilah Sims
pengaruh negatif terhadap neraca memperkenalkan konsep yang disebut
perdagangan. Abiy (2010) melakukan Vector Autoregression. Model VAR
penelitian mengenai pengaruh Foreign dapat mengacu tantangan kesulitan
Direct Investment (FDI) terhadap neraca yang ditemui akibat model struktural
perdagangan di negara-negara Afrika, yang harus mengacu kepada teori.
dan menemukan hasil bahwa terdapat Dengan kata lain, model VAR tidak
pengaruh yang positif dan signifikan banyak tergantung pada teori, melainkan
antara FDI dengan neraca perdagangan hanya perlu menentukan variabel yang
di negara-negara di Afrika. saling berinteraksi yang perlu dimasuk-
kan ke dalam sistem dan banyaknya
METODE PENELITIAN variabel jeda (lag) yang perlu diikut-
Metode Analisis sertakan dalam model yang diharapkan
dalam menangkap keterkaitan antara
Penelitian ini bertujuan untuk
variabel dalam sistem (Gujarati, 2003).
mengetahui faktor-faktor yang mempe-
Model VAR adalah model
ngaruhi neraca perdagangan Indonesia,
persamaan regresi yang menggunakan
sehingga berdasarkan tulisan ini dapat
data time series yang berkaitan dengan
diketahui respon antar variabel secara
masalah stasioneritas dan kointegritas
simultan dan dinamik faktor yang
data. Jika variabel stasioner pada tingkat
mempengaruhi neraca perdagangan
level maka kita mempunyai model VAR
baik jangka panjang maupun jangka
biasa (unrestricted VAR). Sebaliknya jika
pendek antar masing-masing variabel.
data tidak stasioner pada level tetapi
Untuk menjawab permasalahan tersebut,
stasioner pada proses diferensiasi yang
maka penelitian ini menggunakan Vector
sama, maka harus diuji apakah data
6
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 57
tersebut mempunyai hubungan dalam Data stasioner atau tidak mengan-
jangka panjang atau tidak dengan dung unit root merupakan syarat
melakukan uji kointegrasi (Widardjono, pertama dalam metode VAR. Namun
2013). Apabila data stasioner pada pada umumnya, data time series tidak
proses diferensiasi namun variabel tidak stasioner pada level, dan baru stasioner
terkointegrasi, maka model tersebut pada perbedaan pertama atau first
model VAR dengan data diferensiasi difference, yang menyebabkan hilangnya
(VAR in difference). Namun, apabila informasi jangka panjang. Model VECM
terdapat kointegrasi maka model VAR dapat digunakan untuk mengantisipasi
tersebut disebut model Vector Error hilangnya informasi jangka panjang, dan
Correction Model (VECM). Model VECM apabila terdapat minimal satu
merupakan model VAR yang terestriksi persamaan yang terkointegrasi. Model
(restricted VAR) karena adanya umum VECM sebagai berikut : (Achsani,
kointegrasi yang menunjukkan adanya Holtermoller dan Sofyan, 2005).
hubungan jangka panjang antar variabel
di dalam sistem VAR (Gujarati, 2003)
𝒌−𝟏
∆𝑿𝒕−𝟏 = 𝝁𝒕 + 𝝅𝑿𝒕−𝟏 + � 𝜸𝒊 ∆𝑿𝒕−𝒊 + 𝜺𝒕
𝒊=𝟏
7
58 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
miliar USD
Tabel
Tabel 1. Jenis
1. Jenis Variabel
Variabel dandan Sumber
Sumber Data
Data
8
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 59
1
HASIL DAN PEMBAHASAN telah menyebabkan penurunan nilai
ekspor Indonesia secara signifikan. Kondisi
Perkembangan Neraca Perdagangan
Indonesia tersebut menyebabkan terjadinya defisit
neraca perdangangan Indonesia, pertama
Perkembangan neraca perdagangan kali sejak tahun 1961. Salah satu
Indonesia mulai tahun 2006 sampai penyebab terjadinya defisit neraca
dengan tahun 2011 memiliki tren positif, perdagangan tersebut adalah tekanan
seperti yang dapat dilihat pada defisit neraca perdagangan komoditi
Gambar 2. Gambar tersebut menunjuk- migas.
kan perkembangan nilai ekspor Pertumbuhan ekonomi dan pening-
Indonesia yang lebih besar dari pada katan kesejahteraan selama ini men-
impor. Akan tetapi perkembangan dorong kenaikan konsumsi BBM
tersebut tidak berlangsung lama. Sejak domestik yang berdampak pada
akhir tahun 2011 hingga pada Triwulan II kebutuhan impor BBM yang tinggi. Pada
tahun 2013 terjadi tren neraca saat yang sama, sumur minyak yang
perdagangan yang negatif, peningkatan semakin tua dan kurang produktif.
jumlah nilai ekspor Indonesia sejak Peningkatan konsumsi bahan bakar
tahun tersebut lebih rendah dari minyak bersubsidi disertai dengan
peningkatan jumlah nilai impor sehingga kenaikan harga minyak mentah dan
menyebabkan neraca perdagangan kondisi terus melemahnya nilai tukar,
Indonesia mengalami tekanan pada antara lain menjadi latar belakang
pertengahan tahun 2011 bahkan kebijakan penyesuaian BBM bersubsidi
mencapai defisit neraca perdagangan di dalam negeri (Kementerian Keuangan,
pada tahun 2012 hingga pada Triwulan II 2014). Lebih lanjut menurut Tony
tahun 2013. Prasentiantono, Ekonom Universitas
Jika disimak lebih lanjut, tahun 2012 Gajah Mada kondisi saat ini impor
menjadi tahun yang kurang baik bagi migas kita melonjak menyebabkan
kinerja perdagangan internasional defisit neraca perdagangan, sehingga
Indonesia. Perlambatan laju ekspor dan cadangan devisa terkuras dan akhirnya
penurunan harga komoditas ekspor memperlemah rupiah (Prasentiantono,
utama Indonesia di pasar internasional 2013).
Ekspor; 2011;
203497 Ekspor; 2012;
Ekspor; 2010; 190032
Ekspor; 2008; 157779 Ekspor; 2013;
137020 Ekspor; 2009; 133947
116510
Impor; 2009;
96829
Impor; 2008; Impor; 2010; Impor; 2013;
129197 135779 140349
Impor; 2011; Impor; 2012;
Ekspor Impor BOT 177436 191691
15 12
10
10
8
5
6
0 4
-5 2
0
-10
-2
-15 -4
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I* Tw
II**
Gambar Sumber
3. Perkembangan Neraca Perdagangan Migas (Miliar USD)
: Badan Pusat Statistik (2013)
10
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 61
olahan. Berdasarkan Gambar 5, pada Untuk mengantisipasi ketidakpasti-
tahun 2012 ekspor non migas produk an pasar internasional maka yang perlu
Indonesia 54,3% merupakan produk diperhatikan adalah bagaimana mengu-
primer, kemudian 43,8% produk rangi ekspor produk primer dan
manufaktur, dan 1,9% produk lainnya. meningkatkan ekspor produk manu-
Ditambah lagi dari 54,3% produk primer, faktur Indonesia. Hal tersebut dikarena-
53,9% merupakan produk pertanian, dan
kan produk primer tidak memberikan
46,1% merupakan produk bahan bakar
nilai tambah dalam produk yang
dan pertambangan. Dari data di atas
diekspor, sedangkan produk manufaktur
menunjukkan bahwa kinerja ekspor non
memberikan nilai tambah tinggi
migas Indonesia sangat produk
54,3% merupakan tergantung pada
primer, kemudian 43,8% produk manufaktur, dan 1,9% produk lainnya.
bagi kegiatan ekonomi (Kementerian
harga komoditas dilagi
Ditambah pasar internasional.
dari 54,3% produk primer, 53,9% merupakan produk pertanian, dan 46,1%
Perindustrian, 2013).
46,1% 43,8%
53,9% 54,3%
Kesimpulan ini berdasarkan kenyataan hipotesa nol ditolak yang berarti bahwa
Sumber : Badan Pusat Statistik (2013)
bahwa semua variabel tersebut di atas data sudah stasioner pada tingkat
memiliki P-value yang 5.lebih
Gambar kecilNonmigas
Ekspor pada Tahun 2012
difference pertama.
(persentase)
tingkat signifikansi 5%, sehingga
Tabel
Tabel2.
2.Hasil PengujianUji
Hasil Pengujian Uji Akar
Akar Unit
Unit
12
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 63
Tabel 3. Hasil Kointegrasi Variabel
Hasil Analisa Jangka Panjang dan panjang untuk fungsi neraca perdagang-
Jangka Pendek Neraca Perdagangan an Indonesia.
Penggunaan metode VECM pada Intepretasi dari Tabel 4 menjelaskan
bahwa antara variabel neraca per-
penelitian ini lebih untuk melihat
hubungan keseimbangan jangka panjang dagangan memiliki hubungan jangka
dari persamaan yang terkointegrasi. Dari panjang dengan variabel konsumsi
hasil estimasi VECM didapat hubungan domestik, nilai tukar riil, FDI, dan PDB.
jangka panjang dan jangka pendek Kenaikan variabel konsumsi domestik
antara neraca perdagangan, nilai tukar sebesar 1% akan menurunkan neraca
riil, konsumsi domestik, investasi perdagangan sebesar 0,0205%. Hal ini
langsung dan PDB. Dari hasil uji dikarenakan peningkatan konsumsi
kointegrasi pada analisis VECM dapat domestik akan menyebabkan pening-
diperoleh matriks koefisien jangka katan pemenuhan kebutuhan masyara-
panjang untuk fungsi neraca kat yang notabene harus dipenuhi dari
perdagangan. Hasil persamaan neraca impor barang dari luar negeri karena
perdagangan dapat dilihat pada Tabel 4. keterbatasan produksi dalam negeri.
Peningkatan impor barang yang terjadi
Hasil estimasi untuk model kese-
imbangan jangka panjang neraca pada saat yang bersamaan dengan
perdagangan dapat dilihat dengan ekspor yang cenderung tetap tentu akan
melihat koefisien. Dari hasil uji menyebabkan terjadinya pengurangan
kointegrasi pada analisis VECM dapat neraca perdagangan Indonesia.
diperoleh matriks koefisien jangka
13
Tabel 4. Hasil Estimasi VECM untuk Persamaan Neraca Perdagangan
depresiasi
1,200 nilai tukar 1,200 maka akan yang
1,200 dilakukan oleh Zakir1,200 dan Hossain
meningkatkan
800 neraca800 perdagangan (2012),
800 Kennedy (2013), 800 Ray (2012),
sebesar
400 0,722%. Setiap
400 terjadi Ashraf
400 dan Joarder (2009), 400 Falk (2008),
depresiasi
0 maka akan 0 menyebabkan dan0 Duasa (2007), Shirvani 0 dan Wilbrate
peningkatan
-400
export -400 competitiveness (1997).
-400 -400
yangSumber:
pada akhirnya tentu akan
Data yang diolah dengan Eviews 6.0 (2013).
pendek dengan taraf keyakinan 95%
meningkatkan neraca perdagangan menunjukkan bahwa variabel konsumsi
Indonesia. UntukGambar variabel
2. FungsiFDI,Impuls
setiapResponse
domestik, nilaiPerdagangan
Neraca tukar riil bernilai negatif
terjadi peningkatan 1% FDI akan dan signifikan mempengaruhi neraca
meningkatkan neraca perdagangan perdagangan. Sementara investasi
sebesar 0,2013%. Sedangkan untuk langsung dan PDB negara lain memiliki
variabel PDB negara lain memiliki nilai pengaruh yang positif terhadap neraca
0,00169 memberikan arti setiap terjadi perdagangan Indonesia. Hal terpenting
kenaikan 1% PDB Asing akan dari persamaan jangka pendek ini
meningkatkan neraca perdagangan adalah nilai dari error correction yang
sebesar 0,0169%. Setiap terjadi signifikan dan negatif yang berarti model
peningkatan PDB Asing berarti mengan- secara empiris yang digunakan memiliki
dung arti bahwa terjadi peningkatan spesifikasi valid sehingga hasil VECM
pendapatan asing, peningkatan dapat digunakan untuk melihat pengaruh
pendapatan asing inilah yang akan jangka panjang.
menyebabkan peningkatan permintaan Interpretasi dari koefisien di atas
barang-barang ekspor Indonesia sehingga adalah apabila variabel konsumsi
14
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 65
domestik bernilai -0,09106 yang berarti tersebut harus mendekati nol sehingga
kenaikan konsumsi domestik 1% maka penyesuaian menuju keseimbangan
akan mengakibatkan penurunan neraca semakin cepat.
perdagangan sebesar 0,09106 % ceteris
Fungsi Impuls Reponse pada Neraca
paribus. Adapun variabel nilai tukar riil
Perdagangan
bernilai -0,72224 yang berarti kenaikan
1% depresiasi nilai tukar riil akan Fungsi respon terhadap shock atau
menyebabkan peningkatan neraca guncangan berfungsi untuk melihat
perdagangan sebesar 0,7224%, ceteris respon dinamika setiap variabel apabila
paribus. Begitu pula untuk investasi ada suatu guncangan tertentu sebesar
langsung bernilai 0,201379 yang berarti satu standard error.
kenaikan 1% investasi langsung maka Respon inilah yang menunjukkan
akan menyebabkan terjadi peningkatan adanya pengaruh dari suatu shock
neraca perdagangan sebesar 0,201379% variabel dependen terhadap variabel
independen. Analisis respon terhadap
dengan menganggap variabel lainnya
konstan. Peningkatan PDB negara lain shock dalam penelitian ini bertujuan
1% maka akan meningkatkan neraca untuk mengetahui peranan variabel
perdagangan sebesar 0,00169% neraca inovasi dari masing-masing variabel
perdagangan Indonesia, ceteris paribus. seperti nilai tukar riil, konsumsi
Nilai error correction yang negatif domestik, investasi langsung dan PDB
memperlihatkan adanya koreksi dari terhadap neraca perdagangan. Hasil
pergerakan variabel ke keseimbangan pengolahan impulse response dapat
jangka panjangnya sehingga koefisien- dilihat pada Gambar 2.
nya harus bernilai negatif dan nilai
Response of BOT to DC Response of BOT to ER Response of BOT to FDI Response of BOT to PDB
1,200 1,200 1,200 1,200
0 0 0 0
Gambar
Sumber: Data 2. Fungsi
yang diolah Impuls
dengan Eviews Response Neraca Perdagangan
6.0 (2013).
Sumber: Data yang diolah dengan Eviews 6.0 (2013)
15
66 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Respon variabel neraca perdagang- perdagangan akibat adanya shock PDB
an akibat adanya shock pada neraca asing menunjukkan respon yang negatif.
perdagangan, nilai tukar riil, investasi Respon negatif dapat dilihat mulai
langsung dan pertumbuhan ekonomi periode 2 hingga 3, kemudian periode 7
dapat dilihat pada Gambar 2. Respon hingga 8. Hal ini berarti kenaikan PDB
yang diberikan oleh neraca perdagang- asing akan menyebabkan menurunnya
an akibat adanya shock konsumsi neraca perdagangan. Hal ini sejalan
domestik menujukkan respon yang dengan estimasi VECM dalam jangka
positif untuk periode 1 sampai dengan 2, panjang, peningkatan pertumbuhan
kemudian setelah periode 3 hingga 5 ekonomi dalam jangka panjang akan
menunjukkan respon yang negatif. Hal menurunkan neraca perdagangan.
ini berarti peningkatan konsumsi
Dekomposisi Varian Fungsi Neraca
domestik ekonomi akan menyebabkan
Perdagangan
penurunan neraca perdagangan, hal
Analisis dekomposisi varian berguna
tersebut dapat terjadi akibat
meningkatnya impor barang-barang untuk memprediksi kontribusi persentase
konsumsi akibat peningkatan konsumsi varian setiap variable karena adanya
masyarakat. perubahan variabel tertentu di dalam
Sedangkan untuk respon variabel sistem VAR. Dinamika suatu variabel
neraca perdagangan akibat adanya dapat dianalisa dengan menggunakan
shock nilai tukar riil menunjukkan respon dekomposisi ragam kesalahan
yang negatif untuk periode 2 hingga 10. peramalan yang diorthogonalisasi.
Hal tersebut berarti setiap terjadi Dekomposisi varians merupakan
depresiasi nilai tukar akan menyebabkan metode lain dari sistem dinamik dengan
meningkatnya neraca perdagangan. Hal menggunakan analisis VAR/VECM
tersebut dapat terjadi, akibat dari (Widardjono, 2013). Jika respon terhadap
depresiasi nilai tukar membuat pening- guncangan menunjukkan efek dari
sebuah kebijakan (shock) variabel
katan ekspor barang dan jasa yang pada
akhirnya akan meningkatkan neraca endogen terhadap variabel lain maka
perdagangan Indonesia. Sedangkan dekomposisi varian akan menguraikan
respon variabel neraca perdagangan inovasi pada sebuah variabel endogen
akibat shock investasi langsung terhadap guncangan variabel yang lain
menunjukkan respon yang negatif. Dan dalam VAR/VECM.
terakhir respon variabel neraca
Asasa
16
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 67
TabelTabel 5. Hasil
5. Hasil Uji Uji DekomposisiNeraca
Dekomposisi Neraca Perdagangan
Perdagangan
Variance
Decompo
sition of
BOT:
Period S.E. BOT DC ER FDI PDB
1 923,6334 100,0000 0,00000 0,000000 0,000000 0,000000
2 1155,143 89,44354 3,457963 0,432157 6,617725 0,048613
3 1240,729 84,98128 3,557342 5,318207 5,774594 0,368574
4 1472,574 84,47951 4,537167 6,581384 4,099511 0,302427
5 1590,851 86,64449 3,887656 5,653330 3,516427 0,298100
6 1660,183 86,93316 4,043430 5,423358 3,313971 0,286077
7 1752,521 87,71788 3,659624 5,382282 2,977258 0,262960
8 1864,621 88,48077 3,362421 5,199378 2,724928 0,232499
9 1936,748 88,90418 3,174167 5,130553 2,572909 0,218187
10 2015,865 89,27388 2,970591 5,151069 2,401487 0,202974
Sumber:Data
Sumber: Datayang
yangdiolah
diolahdengan
denganEviews
Eviews6.0 (2013).
6.0(2013)
18
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 69
Kedua, berdasarkan analisa regresi Indonesia. Pemerintah harus mampu
dengan menggunakan VECM untuk mengeluarkan kebijakan untuk menga-
model keseimbangan jangka panjang tasi perkembangan neraca perdagangan
didapatkan hasil variabel konsumsi yang cenderung negatif bahkan defisit,
domestik dan nilai tukar memililiki diantaranya pemerintah bersama Bank
pengaruh negatif dan signifikan terhadap Indonesia diharapkan mampu menjaga
variabel neraca perdagangan. Artinya tingkat nilai tukar pada pada level yang
setiap peningkatan variabel konsumsi stabil yang tepat untuk menstimulus
domestik akan menyebabkan neraca peningkatan ekspor yang pada akhirnya
perdagangan menurun, akibat dari impor dapat meningkatkan surplus neraca
barang dari luar negeri untuk peme- perdagangan. Kemudian pemerintah
nuhan kebutuhan masyarakat. Demikian diharapkan dapat mengeluarkan kebi-
pula halnya dengan nilai tukar, setiap jakan yang dapat meredam atau mengu-
terjadi depresiasi nilai tukar maka akan rangi konsumsi domestik yang akhir
menyebabkan peningkatan neraca akhir ini meningkat terhadap barang-
perdagangan, karena depresiasi nilai barang impor. Selain itu perlu ditambah
tukar akan meningkatkan export kebijakan yang mempermudah investasi
competitiveness untuk produk barang asing langsung seperti relaksasi
Indonesia. Sedangkan variabel FDI dan perizinan dan pemberian insentif fiskal
PDB negara lain memiliki pengaruh posi- seperti pengurangan pajak terhadap
tif terhadap neraca perdagangan. Artinya investasi asing langsung yang masuk ke
setiap terjadi kenaikan FDI maupun PDB Indonesia agar dapat membangun indus-
negara lain maka akan menyebabkan trinya di Indonesia untuk mengurangi
peningkatan neraca perdagangan Indo- ketergantungan akan produk-produk
nesia. Hasil estimasi keseimbangan impor.
jangka pendek juga memiliki hasil yang
serupa dengan keseimbangan jangka DAFTAR PUSTAKA
pendek untuk hubungan masing-masing Abiy, H.Z. (2010). Impact of Foreign Direct
Investment on Trade of African
variabel dengan neraca perdagangan. Countries. International Journal of
Dan nilai error correction yang signifikan Economics and Finance No. 2 (3), pp
122-133.
dan negatif berarti adanya koreksi dari
pergerakan variabel ke keseimbangan Achsani, N. A., O. Holtemoller dan H.
Sofyan. (2005). Econometric and Fuzzy
jangka panjangnya. Modelling of Indonesian Money
Berdasarkan kesimpulan di atas, Demand in Pavel Cizek, Wolfgang H.,
and Rafal W. Statistical Tools For
maka pemerintah diharapkan dapat ber- Finance. Berlin Heidelberg. Germany:
gerak cepat mengatasi permasalahan Springer-Verlag.
perkembangan neraca perdagangan
19
70 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Bank Indonesia. (2013). Laporan Bank Khan,.M. Zakir, dan M. I.,Hossain. (2012). A
Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat Model of Bilateral Trade Balace.
Indonesia Kuartal II Tahun 2013. Bank Extention and Empirical Tests.
Indonesia. Economic Analysis and Policy. 403(3),
pp. 377-391.
BPS. (2013). Statistik Indonesia Tahun
2013. Jakarta: BPS. Media Indonesia. (2013). Arti WTO bagi
Kita. 6 Desember 2013.
Duasa, J. (2007). Determinants of Malaysia
Trade Balance: An ARDL Bound M. A. Ashraf,. M.A, dan H. R., Joarder.
Testing Approach. Journal of Economic (2009). Factors Affecting Volatility of
Cooperation, No. 28 (3), pp. 21-40. Bangladesh Trade Deficit: An
Econometric Analysis. ABAC Journal,
Djalal, N dan H. Usman. (2006). Penekatan
Vol 29 (2), pp. 24-36.
Populer dan Praktis Ekonometrika
untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Prasentiantono, T. (2013). Meredam Defisit
Jakarta: Lembaga Penerbit Unviersitas Perdagangan. Kompas, 16 Desember
Indonesia.. 2013.
Falk, M. (2008). Determinants of The Trade Pujoalwanto, B. (2014). Perekonomian
Balance in Industrialized Countries. Indonesia, Tinjauan Historis, Teoritis
FIW Research Report No. 013. dan Empiris. Jakarta : Graha Ilmu.
Gujarati,D.N . (2003). Basic Econometric. 4th Qiao, H. (2005). Exchange Rate and Trade
edition. New York: McGraw-Hill. Balances under the Dollar Stadard.
Working Paper No. 259. Standford
Harian Neraca. (2013, 6 Desember).
University
Kemenkeu Akan Terbitkan Kebijakan
Fiskal Insentif Ekspor. Ray, S. (2012). An Analysis of Determinants
of Balance of Trade in India. Research
Johansen, S. (1988). Statistical Analysis of
Journal of Finance and Accounting. Vol
Cointegration Vectors. Journal of
3, (1), pp. 73-83.
Economic Dynamics and Control,
No.12, pp.131-154. Saqib, N. (2013). The Effect of Exchage
Rate Fluctuation on Trade Balance :
Kementerian Perindustrian. (2013). Sambu-
Empirical Evidence From Saudi Arab
tan Menteri Perindustrian Pada Acara
Economy. Journal of Knowledge
Forum Ekspor Industri Manufaktur.
Managemen, Economics and
Kementerian Keuangan. (2014). Nota Information Tecnology. Vol III (5), pp.1-
Keuangan Dan Rancangan Anggaran 11.
Pendapatan Belanja Negara Tahun
Shirvani, .H dan B, Wilbratte . (1997). The
Anggaran 2014.
Relationship Between The Real
Kennedy, O. (2013). Kenya’s Foreign Trade Exchange Rate and The Trade Balance
Balance An Emperical Investigation. : An Empirical Reassessment.
European Scientific Journal. Vol.9 (19), International Economic Journal. Vol. 11
pp. 176-189. (1), pp.39-50.
Krugman, Paul, Maurice Obstfeld dan Marc Sindonews.(2013, Desember 16). Konsumsi
Melitz. (2008). International Economics: BBM Terus Meningkat Tiap Hari.
Theory and Policy. Edisi ke-8. Pearson Diunduh tanggal 20 Desember 2013
Internasional Edition. dari
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/1
2/16/34/817302/konsumsi-bbm-terus-
meningkat-tiap-hari.
20
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 71
Tempo. (2013, September 2). Defisit Neraca Widardjono, A. (2013). Ekonometrika Teori
Perdagangan Catat Rekor Terbesar. dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan
Diunduh tanggal 15 Desember 2013 Bisnis.. Yogyakarta: Ekonisia.
dari
Yussof, M. (2007). The Malaysian Real
http://www.tempo.co/read/news/2013/0
Trade Balance and the Real Exchange
9/02/092509436/Defisit-Neraca-
Rate. Internasional Review of Applied
Perdagangan-Catat-Rekor-Terbesar.
Economics. Vol 21, (5), pp. 655-667
21
72 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014