Proposal MSDM
Proposal MSDM
Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan
mampu mengelola sumber daya alam dan memberi layanan secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya, termasuk Indonesia.
Kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat dari kemampuan atau kompetensi yang
dimiliki baik melalui jalur formal maupun non formal. Kompetensi yang dimiliki oleh
manusia selanjutnya akan diterapkan secara nyata dalam kehidupan kerja.
Salah satu model peningkatan kualitas hidup dapat diperoleh melalui jalur pelatihan. Melalui
jalur yang singkat ini, peserta dibina dan diarahkan dengan metode yang lebih efektif dan
tepat sasaran dan berorientasi pada manajemen dan praktik. Tujuannya adalah setelah
kegiatan pelatihan, peserta dapat memanajemen diri sendiri dan menerpakan skill yang
diperolehnya dalam bentuk sebuah wirausaha baru.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kelurahan Liliba Kota Kupang, jumlah
pemuda/i yang putus sekolah dan berada pada usia produktif kerja cukup tinggi yaitu 700an
orang. Kondisi ini jika dibiarkan dapat menyebabkan penumpukan pengangguran dan
menimbulkan masalah sosial baru.
Disatu sisi pertumbuhan kota dan tingginya permintaan akan pembangunan disekitar
wilayah kota Kupang dan kelurahan Liliba khususnya, dapat menjadi peluang bagi wirausaha
yang responsif untuk meraih kesempatan tersebut. Namun sejauh ini belum ada tindakan
yang nyata baik dari pemerintah maupun tokoh masyarakat dan pengusaha. Akibatnya
kebanyakan orderan yang diminta oleh para pengembang beralih pada sekelompok orang
saja.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka lembaga pelatihan dan pengembangan
produktifitas sumber daya manusia yang berlokasi dikelurahan Liliba mencoba untuk
memfasiliasi kelompok produktif ini agar bisa lebih produktif dan berguna bagi upaya
memperbaiki ekonomi keluarga, salah satunya adalah dengan jalan memberikan pelatihan
tentang manajemen dan pengelolaan bengkel las.
B. Tujuan
Secara khusus dengan program pelatihan ini , hasil yang diharapkan yaitu :
1. Peserta termotivasi dan berani membangun sikap wirausaha baru khususnya dibidang
perbengkelan
2. Keterampilan kaum muda produktif dalam bidang pengelasan makin meningkat.
D. Desain Kegiatan
C. Materi
Materi yang diajarkan dalam kegiatan Pelatihan ini terdiri dari :
a. Manajemen pegelolaan diri
b. Manajemen pengelolaan keuangan
c. Manajemen pengelolaan kegiatan usaha
d. Motivasi kerja
e. Pemahaman Silabus (adaptif, normatif dan produktif dan mulok)
f. Pengetahuan dasar material
g. Pengenalan bengkel
h. Tata leta peralatan dan pengelolaan material dan mesin dalam bengkel
i. Pemilihan material pengelasan
j. Desain pagar, pintu, rilling dan berbagai media las
k. Mengeset mesin las
l. Mengelas dasar
m. Mengelas lanjut
n. Mengelas tingkat akhir
o. Finishing
p. Penanganan material pasca produksi
q. Pemasaran dan penjualan
D. Instruktur
Fasilitator kegiatan pelatihan ini terdiri dari :
a. Instruktur manajemen dan Motivasi (2 orang)
Terdiri dari seorang akademisi dan seorang praktisi
b. Instrukturr Teknik (3 orang)
Terdiri dari 3 orang tenaga teknik yang ahli dalam bidang pengelasan
E. Metode
Metode pembelajaran dalam kegiatan pelatihan ini terdiri dari metode ceramah, survey dan
demostrasi dan eksperimen serta praktikum
F. Media
Fasilitas yang digunakan dalam keghiatan pelatihan ini adalah :
a. Ruang diklat yang representatif
b. Media Pembelajaran (modul dan alat peraga)
c. Mesin las
d. Alat pelindung diri (APD)
e. K3
f. Bengkel Survey
5. Peserta
Peserta yang diharapkan aktif dalam kegiatan ini, dialokasikan berjumlah 30 orang yang
berusia antara 15 – 35 Tahun.
7. Penjadwalan
Kegiatan IHT ini dijadwalkan berlangsung selama dua seminggu terhitung tanggal 14 – 27
Maret 2011. (Jadwal Kegiatan Terlampir)
G.Evaluasi
H. Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan
produktifitas SDM bidang manajemen dan pengelolaan bengkel las, sebesar Rp. 34. 280.000,-
(Rincian Biaya terlampir).
G. Penutup
Proposal ini dibuat sebagai upaya lembaga atas tingginya persaingan didunia industri dan
tantangan akan dunai kerja yang makin menglobal. Disatu sisi pemerintah berupaya untuk
menekan angka pengangguran namiun disisi lain pengangguran teap bertambah dan
diperparah dengan minimnya modal dan keterampilan kerja. Sasaran utamanaya adalah
kelompok muda produktif yang putus sekolah di kelurahan liliba.
Untuk itu kami mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari pemerintah Khususnya
Bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur melalui Biro Kesra Setda NTT dan Dinas Sosial
Propvinsi Nusa Tenggara dalam bentuk dana dan material untuk menyukseskan kegiatan ini.
Lampiran 1. Penjadwalan Kegiatan Pelatihan