RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Ada tiga dasar ruang lingkup program-program pengembangan masyarakat:

1. Pelayanan Masyarakat
Merupakan pelayanan bersama untuk memenuhi kepentingan masyarakat
ataupun kepentingan umum, seperti pembangunan fasilitas umum antara lain
pembangunan ataupun peningkatan sarana transportasi/jalan, sarana pendidikan,
sarana kesehatan, sarana pekerjaan dan usaha. Menurut Undang-Undang No. 25
tahun 2009 pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai upaya
mengembangkan, memandirikan dan menswadayakan masyarakat lapisan
bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor
kehidupan. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Pemberdayaan tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi
harus mampu mendorong semakin terciptanya kreativitas dan kemandirian
masyarakat.
3. Hubungan Masyarakat
Kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui
komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait, seperti konsultasi
publik, penyuluhan dan sebagainya. Hubungan masyarakat adalah suatu usaha
yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk
menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan
masyarakat. Hubungan masyarakat dapat diartikan sebagai praktek mengelola
penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.
Daftar Pustaka

Najiyati, S., Agus Asmana, dan I Nyoman N. Suryadiputra. 2005. Pemberdayaan

Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.