Askep Gastritis
Askep Gastritis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakintinggikemajuanteknologi yang telahdicapaisemakintinggi pula
derajatkesehatan yang diperolehsesuaidengankemajuanzaman,
timbulberbagaimacampenyakit yang
menyerangseluruhkehidupantanpamengenaltempat,
waktudanusia.Olehkarenaituperanperawatsangatdibutuhkandalammengatasimasal
ah yang
dihadapipasiendenganmemberikanpenyuluhanuntukmeningkatkanpengetahuanpas
ien, menjagakebersihanlingkungan,
perawatjugaberkolaborasidengandokterdalammemberiterapidanjugamemberikanb
eberapainformasi yang penting.
Gastroenteritismerupakanperadanganpadalambungdanususyang
ditandaidengangejaladiaredenganatautanpadisertaimuntah,danseringkali
disertaipeningkatansuhutubuh(Suratun,2010).MenurutWHO(1980)
gastroenteritisadalahbuangairbesarencerataucairlebihdaritigakalisehari.
Gastroenteritisdapatdibagidalamgastroenteritisakutdankronis(Setiawan,2006;
Talley,1998).World gastroenterologiorganisationglobalguidelines2005,
mendefinisikangastroenteritisakutadalahkonsistensitinjayangcairataulembek
dengan jumlah lebih banyak dari normal, dan berlangsungnyakurangdari14 hari.
Gastroenteritisbisadisebabkankarenainfeksidannon-infeksi.Penyebab
gastroenteritisterbesaradalahkarenainfeksi.Gastroenteritisinfeksibisa
disebabkanolehorganismebakteri,virus,danatauparasit.Gastroenteritisakut
disebabkanoleh90%adanyainfeksibakteridanpenyebablainnyaantaralain obat-
obatan,bahan-bahantoksik,iskemikdansebagainya.Bakteripenyebabdiare
antaralainEscheriacoli,Salmonellatyphi,Salmonellaparatyphi,Salmonellaspp,
Shigelladysentriae,Shigellaflexneri,Vibriocholerae,Vibriocholeranon-01,
Vibrioparachemolyticus,Clostridiumperfringens,Campylobacter(Helicobacter)
jejuni,Staphylococcusspp,Streptococcusspp,Yersiniaintestinalis, dan
Coccidosi(Noerasid, 1988).
1|KMB
Gastroenteritissaatinimasihmenjadisalahsatumasalahkesehatan,jutaan
kasusdilaporkansetiaptahundandiperkirakansekitar4-5jutaorangmeninggal
karenagastroenteritisakut.WorldHealthOrganization(WHO)memperkirakan
empatmilyarkasusterjadididuniapadatahun2000dan2,2jutadiantaranya meninggal,
sebagian besar anak-anak di bawah umur5 tahun (Adisasmito, 2007).
Indonesiamencatatangkakejadiangastroenteritisataudiareyaitusekitar 120-
130kejadianper1000penduduk,dansekitar60%kejadiantersebutterjadi
padabalita.Kejadianluarbiasasetiaptahunterjadisekitar150kejadiandengan
jumlahkasussekitar20.000orangdanangkakematiansekitar2%(Iriantoetal., 1994).
Gastroenteritis merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia
terutamagastroenteritisakut.Angkakejadiangastroenteritisakutdisebagian
besarwilayahIndonesiahinggasaatinimasihtinggitermasukangkamorbiditas
danmortalitasnya.MenurutDepartemenKesehatanRepublikIndonesia(Depkes
RI),WHOmenyebutkanangkakematiankarenadiarediIndonesiasudah
menurun,tapiangkapenderitanyatetaptinggi,terutamadinegaraberkembang.
Penyebaranpenyakitgastroenteritisinijugatersebarkesemuawilayahdi
Indonesiadenganpenderitaterbanyakadalahbayidanbalita.Padaumumnya
gastroenteritisakutdiIndonesiadisebabkanolehmasalahkebersihanlingkungan,
kebersihanmakanan,danjugainfeksimikroorganisme(bakteri,virus,danjamur).
B. Rumusan Masalah
3). Apa saja tanda dan gejala yang timbul pada pasienGastroenteritis?
C. Tujuan
2|KMB
Tujuan umum: Tujuan dalam pembuatan makalah ini secara umum adalah untuk
Gastroenteritis.
Tujuan khusus:
3|KMB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gastroenteritis
B. Etiologi Gastroenteritis
1.Infeksia
- Infeksi internal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
pada anak yang disebabkan infeksibakteri (E. Colli, Salmonella,Shigella, Vibrio dll)
- fecal oral : makanan , minuman,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan
tinja penderita.
4|KMB
- Infeksi parenteral yaitu infeksi dari bagian tubuh lain di luar alat pencernaan
seperti otitis media akut, tonsilofaringitis, infeksi parasit : cacing,protozoa,
jamur.keadaan ini terjadi pada bayi dan anak umur dibawah 2 tahun.
2. Mal absorsi
C. Manifestasi klinis
Ditandai dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses , pasien terlihat
sangat lemas, kesadaran menurun, kram perut, demam, muntah, gemuruh usus
(borborigimus), anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmodik yang nyeri dan peregangan
yang tidak efektif pada anus, dapat terjadi setiap defekasi.
Perubahan tanda-tanda vital seperti nadi dan respirasi cepat, tekanan darah
turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan didapatkan tanda dan
gejala dehidrasi, meliputi: Turgor kulit menurun <3 detik, pada anak-anak ubun-ubun
dan mata cekung membran mukosa kering dan di sertai penurunan berat badan akut,
keluar keringat dingin. Tingkat dehidrasi juga mempengaruhi sebagaiberikut :
5|KMB
c. Dehidrasi berat (kehilangan> 10 % BB)
Kesadaran apatis sampai koma, nadi lebih dari 140 kali per menit,
pernafasan kusmaul, ubun-ubun besar cekung sekali, turgor dan tonus
kurang sekali, mulut kering dan sianosis, Gangguan keseimbangan asam dan
basa dan elektrolit.
D. Patofisiologi
ditandai dengan muntah dan diare berakibat kehilangan cairan dan elektrolit.
Penyebab utama gastroenteritis akut adalah virus (roba virus, adeno virus enterik,
norwalk virus serta parasit (blardia lambia) patogen ini menimbulkan penyakit dengan
menginfeksisel-sel). Organisme ini menghasilkan enterotoksin atau kritotoksin yang
merusak sel atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut. Usus halus
adalah organ yang palilng banyak terkena.Gastroenteritis akut ditularkan melalui rute
rektal, oral dari orang ke orang. Beberapa fasilitas perawatan harian yang
meningkatkan resiko gastroenteritas dapatpula merupakan media penularan. Transpor
aktif akibat rangsang toksin bakteri terhadap elektrolit ka dalam usus halus.
Selintestinal mengalami iritasi dan meningkatkan sekresi cairan dan
elektrolit,mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga
akan menurunkan area permukaan intestinal.Perubahan kapasitas intestinal dan terjadi
gangguan absorpsi cairan dan elektrolit. Peradangan dapat mengurangi
kemampuanintestinal mengabsorpsi cairan dan elektrolit hal ini terjadi pada sindrom
mal absorpsi yang meningkatkan motilitas usus intestinal.
Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan
gangguan dari absorbsi dan sekresi cairan dan elektroli yang berlebihan. Cairan
potasium dan dicarbonatberpindah dari rongga ekstra seluler ke dalam tinja sehingga
menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit dapat terjadi asidosis metabolik. Iritasi
usus oleh suatu patogen mempengaruhi lapisan mukosa usus sehingga terjadi produk
sekretonik termasuk mukus. Iritasi mikroba juga mempengaruhi lapisan otot sehingga
terjadi peningkatan motiltas menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang, karena
waktu yang tersedia untuk penyerapan zat-zat tersebut di colon berkurang.
6|KMB
E. Pathway Gastroenteritis
F. Pemeriksaan penunjang
Menurut Davey (2005) pemeriksaan gastroenterititis yang dapat dilakukan
yaitu:
1. Tes darah lengkap, anemia atau trombositosis mengarahkan dugaan adanya
7|KMB
penyakit kronis. Albumim yang rendah bisa menjadi patokan untuk tingkat
keparahan penyakit namun tidak spesifik.
2. Kultur tinja bisa mengidentifikasi organisme penyebab. Bakteri C.difficile
ditemukan pada 5% orang sehat. Oleh karenanya diagnosis di tegakan
berdasarkan adanya gejala disertai ditemukanya toksin, bukan berdasar
ditemukanya organisme saja.
3. Foto polos abdomen, pada foto polos abdomen bisa terlhat kalsifikasi
pankreas,
walaupun diduga terjadi insufiensi pankreas, sebaiknya diperiksa dengan
endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) atau CT pancreas.
G. Penatalaksanaan Medis
H. Therapi Gastoenteritis
boleh di gunakan.
(c) Obat Antibiotik Umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada
8|KMB
kolera dibeirkan tetrasiklin 25-50 mg / kg BB / hari. Antibiotik juga
2. Pemberian ASI Ekslusif kepada bayi yang baru lahir, karena ASI
infeksi sepertiGastroenteritis.
Treatment.
Gastroenteritis ini jika tidak diobati secara baik dan teratur akan dapat
9|KMB
pemulihan kesehatan yang lebih cepat.
- Mencuci tangan sebelum makan
- Rehabilitasi (Rehabilitation) dalam mencegah terjadinya
penyakitGastroenteritisdapat dilakukan dengan rehabilitasi fisik/medis
apabila terdapat gangguan kesehatan fisik akibat
penyakitGastroenteritis
10 | K M B
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS
11 | K M B
6. Pemerikasaanfisik.
a.Pemeriksaan psikologis :keadaan umum tampak lemah, kesadaran
composmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah,
pernapasan agak cepat.
b. Pemeriksaan sistematik :
• Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir
kering, berat badan menurun, anus kemerahan.
• Perkusi : adanya distensi abdomen.
• Palpasi : Turgor kulit kurang elastis
• Auskultasi :terdengarnya bising usus.
c. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.
• Pada anak diareakan mengalami gangguan karena anak dehidrasi
sehingga berat badan menurun.
•Pemeriksaan penunjang.
• Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk
mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.
12 | K M B
Kriteria hasil:Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab,
balan cairan seimbang
Intervensi :Observasi tanda-tanda vital, Observasi tanda-tanda dehidrasi. Ukur
input dan outputcairan (balan cairan). Berikan dan anjurkan keluarga untuk
memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 – 2500 cc per hari.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan, pemeriksaan lab
elektrolit. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah.
Tujuan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
Kriteriahasil :Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang
disediakan, mual, muntah tidak ada.
Intervensi :Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat
badan klien. Kaji faktor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan
pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi, dan auskultasi). Berikan diet dalam
kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering. Kolaborasi dengan tim gizi dalam
penentuan diet klien.
3. Gangguan integritas kulit teratas
iKriteria hasil :Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda
infeksi tidak adaIntervensi :Ganti popok anak jika basah.
Bersihkan bokong secara perlahan menggunakan sabun non alkohol. Beri.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi antifungi sesuai
indikasi.Diagnosa
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Tujuan :Nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil :Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang
Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital, Kaji tingkat rasanyeri., Atur posisi yang nyaman
bagi klien, Beri kompres hangat pada daerah abdomen, Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian therapi analgetik sesuai indikasi.
5. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis dan
pengobatan.
Tujuan : Pengetahuan keluarga meningkat
Kriteria hasil :Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi
Wajah tenang, keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
13 | K M B
Intervensi :Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang proses penyakit klien. Jelaskan tentang proses
penyakitkliendenganmelaluipendidikankesehatan.
Berikankesempatanpadakeluargabilaada yang belumdimengertinya.
Libatkankeluargadalampemberiantindakanpadaklien.Diagnosa
6. Cemasberhubungandenganperpisahandengan orang tua, prosedur yang
menakutkan.
Tujuan :Klienakanmemperlihatkanpenurunantingkatkecemasan
Intervensi :Kajitingkatkecemasanklien. Kajifaktorpencetuscemas.
Buatjadwalkontakdenganklien. Kajihal yang disukaiklien.
Berikanmainansesuaikesukaanklien.
Libatkankeluargadalamsetiaptindakan.
Anjurkanpadakeluargauntukselalumendampingiklien
D. Evaluasi
1. Volume cairandanelektrolitkembali normal sesuaikebutuhan.
2. Kebutuhannutrisiterpenuhisesuaikebutuhantubuh.
3. Integritaskulitkembali normal.
4. Rasa nyamanterpenuhi.
5. Pengetahuan keluarga meningkat.
6. Cemas pada klien teratasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
14 | K M B
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
15 | K M B
Dikutip tanggal 08 September 2017
https://ejournal.ijmsbm.org/gastroeteritis
16 | K M B