Anda di halaman 1dari 15

Metodologi Penelitian

METODOLOGI RISET AKUNTANSI DAN


PENELITIAN BISNIS

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
MURDIANTI MIDDIN A31116523
MEGANURAFIAH RUSDIN A31116313
MEI SUSANTO A31116507
MUHAMMAD RIFAT AFFIF A31116526
ISMI NUUR FATIMAH .T A31116517

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Hasanuddin
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberi manfaat dan
menambah wawasan kepada setiap pembaca.

Makassar, 06 September 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4


1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6


2.2 Pengertian Metode Penelitian ........................................................................................... 6
2.3 Jenis-jenis Penelitian ........................................................................................................ 8
2.3 Proses Penelitian ............................................................................................................... 9
2.4 Penelitian Bisnis ........................................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau
permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan secara
sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara sederhana saja dan
bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung.
Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat kompleks atau
rumit yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung
yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang seperti
inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan. Masalah seperti ini
menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam
usaha memecahkan masalah yang dijumpai.
Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih
penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih dapat
menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan
bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya.
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang
kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.
Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini akan
membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan dengan suatu
penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian?
2. Apa saja jenis-jenis dan proses metode penelitian?
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian bisnis?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa dan bagaimana proses suatu penelitian
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian
3. Untuk mengetahui penjelasan mengenai penelitian bisnis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian


Pengertian metode adalah suatu proses atau cara sistematis yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam urutan langkah-langkah tetap yang
teratur. Kata metode (method) berasal dari bahasa Latin dan juga Yunani, methodus yang
berasal dari kata meta yang berarti sesudah atau di atas, dan kata hodos, yang berarti suatu jalan
atau suatu cara.
Pengertian Penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
 Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan :
 Rasional : Masuk akal, ada logika, diterima nalar
 Empiris : Dapat diamati oleh indera manusia
 Sistematis : Langkah-langkah tertentu yang logis
 Mendapatkan data secara empiris dan valid (reliabel: konsisten; dan obyektif:
disepakati bersama).
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.
 Tujuan dan kegunaan tertentu :
 Penemuan : Data betul-betul baru
 Pembuktian : Data untuk membuktikan keragu-raguan
 Pengembangan : Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada

1. Penelitian Menurut Tujuan


Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibagi menjadi:

6
1) Penelitian Terapan (applied research): untuk memecahkan masalah mutakhir yang
dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
Tujuannya untuk mendapatkan informasi guna memecahkan masalah.
2) Penelitian Dasar/Fundamental (basic/fundamental research) disebut juga penelitian
murni (pure research): untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha
memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan. Tujuannya sekadar untuk memahami masalah secara mendalam agar
dapat mengembangkan ilmu.

2. Penelitian Menurut Metode


 Penelitian survai : Menggunakan sampel guna menarik generalisasi
 Penelitian ex-post facto : Meneliti peristiwa yang telah terjadi; tidak dapat memberi
perlakuan terhadap variabel bebas
 Penelitian eksperimen : Ada perlakuan dan kontrol yang ketat terhadap variabel
bebas
 Penelitian naturalistic : Kualitatif
 Penelitian kebijakan : Untuk memecahkan masalah sosial yang mendasar
 Penelitian tindak (action) : Peneliti terlibat untuk mengubah situasi, perilaku dan
organisasi
 Penelitian evaluasi : Menjelaskan fenomena/gejala
 Penelitian sejarah : Kejadian-kejadian logis yang berlangsung di masa lalu

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi


 Penelitian deskriptif : Mengetahui nilai variabel mandiri; satu atau lebih variabel
tanpa membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan dengan variabel lain.
Contoh :
1. Kinerja Keuangan BUMN Tahun 2005
2. Kerugian Pedagang Akibat Banjir Tahun 2002
 Penelitian comparatif : Bersifat membandingkan variabel-variabel penelitian.
Contoh:
1. Perbandingan Kinerja Keuangan BUMN dan Swasta
2. Perbandingan Kerugian Pedagang Akibat Banjir Tahun 2002 di Jakarta
Selatan dan Jakarta Utara

7
 Penelitian asosiatif : Mengetahui hubungan/pengaruh dua variabel atau lebih.
Contoh:
1. Pengaruh Iklan Terhadap Volume Penjualan
2. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Daya Beli Konsumen

2.2 Jenis-jenis Penelitian


Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat
kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Penelitian diskriptif
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini
variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu,
atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.Penelitian ini mempunyai tingkatan
tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.

Menurut Sugiyono, (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain:


1. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.

2. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data nominal dan data kontinum.
 Data Nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah,
secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung, contohnya dalam
suatu kelas setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita.
Dalam suatu kelompok terdapat 1000 orang suku jawa dan 500 orang suku sunda. Jadi
data nominal merupakan data diskrit, bukan data kontinum.

8
 Data Kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan data ini diperoleh
dari hasil pengukuran. Data kontinum dibagi menjadi data ordinal, data interval dan
data ratio.
 Data Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Contohnya
juara 1, 2, 3 dan seterusnya. Data ini dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data
dengan data yang lain tidak sama.
 Data Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol
absolut atau mutlak. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai 0 derajat celcius,
tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukutan dengan
instrumen sikap dengan skala Linkert misalnya adalah berbentuk data interval. Data
interval dapat dibuat menjadi data ordinal atau peringkat.
 Data Ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak.
Contohnya data mengenai berat, panjang dan volume. Berat 0 Kg berarti tidak ada
bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke
dalam interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian
secara aljabar. Contohnya 2m + 3m = 7m. Kalau dalam data interval
penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio. Contohnya air 1 gelas dengan suhu
20 derajat celcius + air 1 gelas dengan suhu 15 derajat celcius maka suhunya tidak
menjadi 35 derajat celcius, akan tetapi sekitar 17,5 derajat celcius. Data ratio adalah
data yang paling teliti.

2.3 Proses Penelitian


Penelitian kuantitatif bersifat logico-hypothetico-verifikatif. Logico Hypotetico
Verifikasi adalah cara mendapatkan pengetahuan dengan langkah-langkah tertentu yang terdiri
dari: 1. Pengajuan masalah; 2. Penyusunan kerangka teori; 3. Perumusan hipotesis;
4. Pengujian hipotesis; dan 5. Penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah dalam logico hypotetico verifikasi merupakan gabungan pendekatan
rasio dan empiris. Kombinasi penggunaan rasio dan empiris menyebabkan pengetahuan yang
didapat bersifat rasional namun tidak subyektif dan solipsistik karena dapat diuji dengan fakta
empiris. Berdasarkan asumsi-asumsi obyektif-empiris:
 Asumsi 1 : Bahwa obyek dapat diklasifikasi menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna
dan sebagainya
 Asumsi 2 : Bahwa setiap gejala ada penyebabnya

9
 Asumsi 3 : Bahwa suatu gejala tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu

Penelitian kuantitatif

2.4 Penelitian Bisnis


Bisnis adalah kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang/jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
(Hughes & Kapoor, dikutip oleh Sugiyono, 2001)
Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. (Brown & Petrello, 1976)
Bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi bidang pertanian, produksi,
konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, perhotelan, usaha jasa dan pemerintahan yang
bergerak dalam bidang yang membuat dan memasarkan barang/jasa ke konsumen. (Alma,
1998)
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang
terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah
spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
Ruang lingkup penelitian bisnis meliputi:
 Accounting : berkaitan dengan budget control system, practice and procedure

10
 Finance :berkaitan dengan masalah operasional of financial institution, optimal
financial ratios, merger and acquisition, leveraged buy-out, incorporate finance
 Management : berkenaan dengan masalah employee attitudes and behaviours, human
resources management, production operation management, strategy formulation and
information systems
 Marketing : berkenaan dengan masalah product image, advertising, sales promotion,
distribution, packaging, pricing, aftersale service, consumer preferences, new product
development.

Penelitian bisnis yang baik meliputi:


 Masalah penelitian dirumuskan dengan benar, jelas dan spesifik
 Prosedur penelitian dijabarkan secara rinci sehigga orang dapat memahami, dapat
melaksanakan, dan dapat mengulangi
 Prosedur dan rangcangan penelitian dibuat secara teliti
 Peneliti membuat laporan yang lengkap, sistematis dan memberikan saran pemecahan
masalah
 Analisis data yang digunakan harus tepat dan mampu membuat generalisasi yang
signifikan
 Kesimpulan didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian
 Integritas peneliti yang tinggi, berpengalaman dan mempunyai reputasi

1. Manajer dan Penelitian


Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan dibanding manajer
yang tidak memilikinya. Memahami penelitian dan metode penelitian membantu manajer
professional untuk:
 Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan.
 Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk.
 Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari faktor-faktor
terkait dalam suatu situasi.
 Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui sepenuhnya
probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran (outcome) yang berbeda.
 Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin mempengaruhi situasi.
 Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
 Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil keputusan.

11
2. Hubungan Manajer dan Konsultan-Peneliti
Manajer harus memastikan sebelum menyewa peneliti atau konsultan bahwa:
 Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara eksplisit.
 Filosofi dan sistem nilai organisasi yang relevan disampaikan secara jelas, dan
keterbatasan, jika ada, dikomunikasikan.
 Hubungan baik dibangun dengan peneliti, dan antara peneliti dan karyawan dalam
organisasi, memungkinkan kerjasama penuh dikemudian hari.

3. Konsultan/Peneliti Internal Versus Eksternal


1) Konsultan/Peneliti Internal
Keuntungan Kerugian
1. Lebih mungkin diterima oleh Sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang
karyawan di mana penelitian stereotip dalam melihat organisasi dan
dilakukan. masalahnya sehingga menghalangi ide dan
perspektif segar yang mungkin diperlukan.
2. Memerlukan lebih sedikit waktu ada kemungkinan bias dipengaruhi untuk
menyembunyikan, menyimpangkan, atau
mengubah fakta tertentu.
3. Dapat melaksanakan Ada kemungkinan tidak dianggap “pakar” oleh
rekomendasi setelah temuan staf dan manajemen sehingga rekomendasi
penelitian diterima mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan
dan perhatian yang layak.
4. Menggunakan lebih sedikit Bias organisasi tertentu dapat membuat temuan
biaya menjadi kurang objektif dan kurang ilmiah.

2) Konsultan/Peneliti Eksternal
Keuntungan Kerugian
1. Dapat menerapkan kekayaan Biayanya lebih mahal
pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang
mempunyai jenis masalah yang sama
atau mirip sehingga dapat menghindari
ketergesaan menuju solusi instan dan

12
mampu mempertimbangkan beberapa
cara alternatif untuk melihat masalah.
2. Mempunyai lebih banyak pengetahuan Waktu yang diperlukan lebih lama
mengenai model-model pemecahan & lebih sulit untuk memperoleh
masalah yang terkini dan tercanggih. dukungan dan kerjasama dari
karyawan.
3. Ada biaya tambahan untuk
bantuan mereka dalam fase
implementasi & evaluasi

4. Pengetahuan Tentang Penelitian dan Efektivitas Penelitian


Pengetahuan tentang penelitian meningkatkan kepekaan manajer terhadap banyak
sekali faktor internal dan eksternal dari berbagai sifat yang berlaku dalam lingkungan kerja dan
organisasi mereka. Hal tersebut juga membantu memfasilitasi interaksi yang efektif dengan
konsultan dan pemahaman atas beragam nuansa proses penelitian.

5. Etika dan Penelitian Bisnis


Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian, peneliti
yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan data yang diperlukan. Ketaatan
terhadap etika dimulai dengan orang yang mengadakan penelitian, yang harus melakukannya
dengan sungguh-sungguh, memperhatikan indikasi hasil penelitian, melepaskan ego, dan
mengejar kepentingan organisasi alih-alih diri sendiri. Kode etik juga harus dicerminkan dalam
perilaku peneliti yang melakukan investigasi, partisipan yang memberikan data, analis yang
memberikan hasil, dan seluruh tim penelitian yang menyajikan interpretasi hasil dan
menyarankan solusi alternatif.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan:
rasional, empiris dan sistematis. Mendapatkan data secara empiris dan valid (reliabel:
konsisten; dan obyektif: disepakati bersama). Memiliki tujuan dan kegunaan tertentu :
penemuan, pembuktian dan pengembangan.
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang
terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah
spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian, peneliti
yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan data yang diperlukan. Ketaatan
terhadap etika dimulai dengan orang yang mengadakan penelitian, yang harus melakukannya
dengan sungguh-sungguh, memperhatikan indikasi hasil penelitian, melepaskan ego, dan
mengejar kepentingan organisasi alih-alih diri sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sekaran, Uma. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

http://kuliah-metodepenelitian.blogspot.com/2015/07/proses-penelitian-kuantitatif-
dan-kualitatif.html

15

Anda mungkin juga menyukai