Anda di halaman 1dari 5

Jangan Lalaikan Sholat Berjamaah

ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kita banyak nikmat dan
karunia. Mulai dari nikmat sehat, nikmat lapang hingga nikmat yang nilainya tiada tara berupa
iman dan islam. Semoga kita senantiasa Allah beri hidayah dalam mensyukuri semua nikmat
yang Allah berikan kepada kita.

Semoga shalawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu
a’laihi wasallam, yang telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah kepada zaman
nuroniyyah seperti sekarang ini, dan juga kepada keluarga, sahabat dan pengikut jejaknya hingga
akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Pada Kultum Singkat kali ini, saya akan membahas Tentang jangan lalaikan sholat berjamaah

Sholat berjamaah merupakan salah satu keutamaan yang sangat luar biasa dalam agama islam.
Bahkan sholat berjamaah adalah ibadah yang sangat yang ditekankan dalam agama, bahkan
mendapatkan posisi paling depan disisi Allah dan Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

‫ش ْي َطا ُن‬ َ َ‫ست َ ْح َوذ‬


َّ ‫علَ ْي ِه ْم ال‬ ْ ‫ص َالةُ إِ ََّل قَ ْد ا‬ ِ ِ‫َما ِم ْن ث َ َالث َ ٍة فِي قَ ْريَ ٍة َو ََل بَ ْد ٍو ََل تُقَا ُم ف‬
َّ ‫يه ْم ال‬
َ‫اص َية‬
ِ َ‫ب ا ْلق‬ ِ ‫ع ِة فَ ِإنَّ َما َيأ ْ ُك ُل‬
ُ ْ‫الذئ‬ َ ‫فَ َعلَ ْي ُك ْم ِبا ْل َج َما‬

Artinya : “Tidaklah ada tiga orang dalam satu perkampungan atau pedalaman tidak ditegakkan
pada mereka shalat, kecuali Syaithan akan menguasainya. Berjama’ahlah kalian, karena serigala
hanya memangsa kambing yang sendirian.”

Kemudian jika kita sholat secara berjamaah tentunya terdapat banyak sekali keutamaan daripada
kita sholat secara sendirian.Salah satunya jika kita sholat secara berjamaah maka shalat kita
secara berjamaah akan lebih utama 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendirian.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
َ ِ‫ص َال ِة ا ْلفَ ِذ ب‬
َ ‫س ْب ٍع َو ِعش ِْر‬
‫ين د ََر َجة‬ َ ‫ع ِة أ َ ْف‬
َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ ‫ص َالةُ ا ْل َج َما‬
َ
“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”

Bahkan jika dalam sholat isya dan subuh kita lakukan secara berjamaah maka akan ada kelebihan
lagi seperti hadist yang diriwayatkan oleh An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarh
Shahih Muslim, bab “Keutamaan Shalat Isya dan Subuh dengan Berjamaah”, dari ‘Utsman bin
Affan radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫صلَّى ا ْل ِعشَا َء َوا ْلفَ ْج َر فِي‬


َ ‫ْف لَ ْيلَ ٍة َو َم ْن‬ َ ‫صلَّى ا ْل ِعشَا َء فِي َج َما‬
َ ‫ع ٍة ك‬
ِ ‫َان َك ِقيَ ِام نِص‬ َ ‫َم ْن‬
‫َان َك ِقيَ ِام لَ ْيلَ ٍة‬
َ ‫ع ٍة ك‬
َ ‫َج َما‬

“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang
siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.” (Syarh
al-Bukhari, al-‘Utsaimin, 3/62, Fathul Bari, 2/154—157).

Jadi kesimpulan dari hadist-hadist yang telah kita baca diatas tentu saja sholat secara berjamaah
lebih utama dibandingkan kita sholat secara munfarid.

Seharusnya kita menyesal jika sampai-sampai saja kita tertinggal sholat berjamaah. Bukankah
kita semua ingin menjadi hamba yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
mari kita selalu menjaga dan berusaha agar selalu dapat menunaikan sholat secara berjamaah
seperti yang disabdakan oleh Nabi Agung Muhammad SAW.

Akhir kata, itulah sedikit ilmu yang dapat saya bagikan. Mohon maaf apabila terdapat kata-kata
yang salah. Semoga kita semua dalam perlindungan Allah SWT.

Jazakallah Khairan.

ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Assalamalaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh

Bismillahirahmanirahim,

Segala puji bagi Allah yang telah berkenan menganugrahi kita selaku hamba-hamba-Nya
dengan berbagai limpahan nikmat yang tidak akan pernah bisa kita hitung jumlah dan ukurannya.
Sehingga maka dari itu, jangan sampai kita terlupa atau bahkan sengaja melupakan untuk selalu
bersyukur atas apa yang Allah beri, bersyukur atas semua pemberian Allah itu hukumnya wajib.

Berapa banyak orang yang diberi nikmat melimpah kemudian kufur? Berapa banyak contoh yang
Allah perlihatkan pada kita tentang nasib orang-orang yang kufur terhadap nikmatnya. Mulai
dari Fir’aun hingga Abu jahal dan masyarakat kita pada umumnya. Maka, selalu lah bersyukur
atas nikmat yang Allah berikan.

Tak lupa, semoga sholawat dan salam selalu tercurah dan tersampaikan pada Nabi akhir zaman,
Nabi Muhammad SAW yang berkat perjuangan beliau, keluarganya dan para sahabatnya kita
bisa merasakan nikmat manisnya iman dan islam, yang tidak akan mampu untuk ditukar dengan
nikmat lain.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dewasa ini, kita sering terhenyak dengan kondisi masyarakat yang semakin hari sepertinya
semakin mengkhawatirkan, baik dari segi sosialnya maupun individual.

Banyak kita dapati perkara-perkara yang dulu susah ditemui, sekarang bisa dengan mudah kita
temui. Minuman keras merajalela, kekerasan meningkat, kesadaran masyarakat akan tanggung
jawab rendah dan maraknya kasus seksualitas.

Beberapa hari belakangan kita juga terkejut dengan video seorang anak yang durhaka pada
gurunya, anak yang durhaka pada orangtuanya. Menurut saya ini sudah keterlaluan. Orang-orang
seperti ini harus mendapat penanganan khusus agar penyakit seperti ini tidak menyebar.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Maka dari itu saya akan membahas dalam kultum ini tentang bakti pada orangtua, terutama
kepada ibu.
Agama islam secara global, menempatkan ketentuan-ketentuannya sesuai dengan logika akal
manusia. Semuanya ada sebab akibatnya, semuanya ada alasan dan hikmahnya.

Nah, begitu juga dengan perkara bakti pada orangtua ini. Al-Quran memberi penjelasan pada kita
tentang kenapa kita harus berbakti pada orangtua kita.

Pada surat Al-Isra’ dijelaskan bahwa sebab kita harus berbakti pada mereka adalah mereka sudah
susah payah mengurus kita dari semenjak kita berada dalam kandungan, terutama seorang ibu
yang mengandung. Kemudian setelah mengandung, beliau rela menyapih kita selam 2 tahun.

Mengurus segala keperluan kita, menenangkan ketika kita rewel, memeriksakan ke dokter ketika
kita sakit, mengajari kita dengan ilmu-ilmu tentang kehidupan dan menjaga kita dari segala yang
bisa mengancam keselamata anaknya.

Kalau mau dipikir dan direnungi, kurang apa kita? Maka dari itu, tepat kiranya Allah
memerintahkan kita untuk berbakti pada orangtua kita dengan sebaik-baik bakti yang bisa kita
berikan.

Ayat dalam surat Al-Isra’ itu berbunyi seperti ini:

Artinya: “Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan ‘Ah’
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapankanlah kepada keduanya perkataan yang
baik.”

Sangat jelas saya kira firman Allah diatas tentang berbakti pada orangtua.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bagaimana sebenarnya kita diperintahkan dalam memposisikan ayah dan ibu? Apakah kita
hanya diperintahkan berbakti pada salah satunya saja? Atau apakah ada yang lebih utama
diantara kedua orang yang sangat luar biasa ini?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, Rasulullah memberi kita petunjuk untuk


menyikapinya. Sabda beliau terekam dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Muslim dalam kitab shahih mereka. Hadist itu berbunyi sepeti ini;
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku
harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang
tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,
‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Hadist diatas menjelaskan pada kita tentang mana yang lebih berhak atas kasih sayang dan
pengabdian kita selaku anak. Dalam hadist dikatakan bahwa yang paling berhak adalah ibu
kita. Perbandingannya 3:1. Maka ibu berhak atas pengabdian kita tiga kali lebih baik dibanding
ayah kita.

Anda mungkin juga menyukai