Anda di halaman 1dari 1

kesimpulan

Pengetahuan tentang konsep halal bervariasi antara responden. Responden menjelaskan konsep yang
terkait dengan syariah Islam, tanpa konten haram, dan terlebih lagi mereka disebutkan tentang bahan-
bahan halal dan proses. Beberapa dari mereka bahkan langsung berkaitan dengan logo halal atau label.
Halal juga hanya dipahami sebagai makanan tanpa daging babi. Tampaknya peringatan konsumen lebih
di daerah di mana muslim adalah minoritas dalam mengkonsumsi makanan. Mereka akan mencari
vendor dengan logo halal, meminta penjual, atau hanya menduga itu halal dengan pakaian dari penjual
untuk menunjukkan halal produk.

produk halal berbasis ayam makanan olahan terlepas wilayah yang sangat penting di Indonesia sekarang
dan bahkan lebih di masa depan. Di antara konsumen, makanan berbasis ayam populer seperti itu
dikonsumsi hampir sekali seminggu antara 56%, dan bahkan lebih untuk 32% dari responden.
Kebanyakan dari mereka (92%) berencana membeli lagi. Itu produk rantai global menjadi pilihan penting
antara 34% dari responden tanpa mereka mengkonsumsi produk lokal, sementara rantai lokal lebih
disukai karena dipilih oleh 48% dari mereka.

Halal adalah penting, tetapi rasa dan gizi akan tetap di puncak prioritas dalam perilaku konsumen di
mengkonsumsi makanan berbasis ayam. rangsangan luar yang mempengaruhi keputusan untuk
membeli produk yang rasa (59%), halal (27%), sedangkan variasi, tekstur, dan kemasan hanya dianggap
oleh 8%, 5%, dan 1%, masing-masing. Keluarga (60%) adalah paling influencer, dan kemudian teman-
teman dan rekan kerja (27%) mengenai keputusan untuk membeli makanan halal.

Masih ada ruang bagi pemerintah, dan instansi terkait lainnya untuk meningkatkan tidak hanya
produsen tetapi juga pengetahuan konsumen tentang makanan halal. Hal ini penting untuk memastikan
tercapainya undang-undang tentang produk halal menjamin.

Anda mungkin juga menyukai