Anda di halaman 1dari 8

4.

1 Analisis Cluster
Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan obyek
kedalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu
dengan yang lain. Dalam analisis ini tiap-tiap kelompok bersifat homogen antar
anggota dalam kelompok atau variasi obyek dalam kelompok yang terbentuk sekecil
mungkin. Analisis Cluster terbagi menjadi dua, yaitu analisis cluster Hierarchical dan
Analisis cluster Non-Hierarchical. Berikut hasil analisis dari cluster Hierarchical dan
cluster Non-Hierarchical.
4.1.1 Analisis Cluster Hierarchical
Analisis Cluster Hierarchical dalam metode agglomerative, setiap obyek atau
observasi dianggap sebagai sebuah cluster tersendiri. Selanjutnya, dua cluster yang
mempunyai kemiripan digabungkan menjadi sebuah cluster baru demikian selanjutnya.
Dengan menggunakan software SPSS, dari data Kualitas Ruang Baca di Fakultas
Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura diperoleh hasil
sebagai berikut :
4.1.2 Analisis Cluster Non-Hierarchical
Analisis Cluster Non-Hierarchical meliputi proses “treelike construction”. Justru
menempatkan objek-objek ke dalam cluster tertentu atau menentukan terlebih dahulu
jumlah cluster yang dinginkan tanpa mengikuti proses Hierarki.
Dengan menggunakan software SPSS, dari data Kualitas Ruang Baca di Fakultas
Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura diperoleh hasil
sebagai berikut :
a. Standarisasi Data
Untuk meminimumkan efek dari skala atau satuan data yang berbeda dan agar
supaya tidak bias dalam analisis maka proses standarisasi data kedalam z-score
diperlukan.
Tabel 4.1
Tabel 4.1 adalah deskriftip statistik ketika dilakukan proses standarisasi yang
digunakan pada saat penafsiran hasil.

b. Analisis Cluster
Dalam analisis cluster langkah pertama yaitu akan dilakukan penentuan jumlah
cluster yang dibentuk (bebas, tergantung keinginan peneliti, umumnya antara 2 sampai
dengan 5) dalam penelitian ini peneliti ingin membentuk 3 cluster.dari hasil analisis
dengan menggunakan SPSS didapat sebagai berikut :
Tabel 4.2

Pada Tabel 4.2 merupakan tampilan pertama (initial) dalam proses clustering sebelum
dilakukannya proses iterasi. Sehingga selanjutnya dilakukan iterasi, yaitu proses
pengelompokan secara acak yang lebih tepat.
Tabel 4.3

Pada Tabel 4.3 setelah terjadi sebanyak enam kali proses iterasi (proses pengulangan
dengan ketepatan lebih tinggi), maka selanjutnya akan didapatkan final cluster atau
yang merupakan hasil akhir dari proses cluster.
Tabel 4.4

Untuk melihat rata-rata sampel pada masing-masing cluster harus dilakukan proses
perhitungan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑋 = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 (4.1)
Dengan ;
X = rata-rata sampel (rata-rata cluster pada cluster tertentu)
𝜇 = rata-rata populasi
𝜎 = standar deviasi
𝑧 = nilai standarisasi yang didapat
Untuk mendapatkan nilai rata-rata sampel pada setiap cluster di setiap butir pertanyaan
maka digunakan nilai-nilai output deskriptif statistik sebelumnya Tabel (4.1) dan nilai
yang terdapat pada setiap cluster pada data yang telh di standarisasi. Kemudian diapat
sebagai berikut :
Butir Pertanyaan 1 :
Rata-rata di cluster 1: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,16 + 0,0581 (0,561) = 2,1926
Rata-rata di cluster 2: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,16 + 0,8982 (0,561) = 2,6638
Rata-rata di cluster 3: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,16 - 0,4874 (0,561) = 1,8865
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa rata-rata pada butir pertanyaan 1 cluster 1 dan
cluster 2 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sampel sedangkan pada cluster 3
dibawah rata-rata sampel.

Butir Pertanyaan 2 :
Rata-rata di cluster 1: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,32 – 0,0159 (0,497) = 2,3120
Rata-rata di cluster 2: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,32 + 0,8543 (0,497) = 2,7445
Rata-rata di cluster 3: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,32 – 0,3555 (0,497) = 2,1433
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa rata-rata pada butir pertanyaan 2 cluster 1 lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata sampel sedangkan pada cluster 2 dan cluster 3
dibawah rata-rata sampel.

Butir Pertanyaan 3 :
Rata-rata di cluster 1: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,10 + 0,0159 (0,587) = 2,1219
Rata-rata di cluster 2: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,10 + 0,8543 (0,587) = 2,5835
Rata-rata di cluster 3: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,10 – 0,3555 (0,587) = 2,8517
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa rata-rata pada butir pertanyaan 3 cluster 1,2
dan cluster 3 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sampel.
.
.
.
Butir Pertanyaan 10 :
Rata-rata di cluster 1: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,28 – 0,1428 (0,636) = 2,1891
Rata-rata di cluster 2: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,28 – 0,3538 (0,636) = 2,0549
Rata-rata di cluster 3: X = 𝜇 + 𝑧. 𝜎 = 2,28 – 0,3741 (0,636) = 2,0420
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa rata-rata pada butir pertanyaan 10 cluster 1, 2
dan cluster 3 berada di bawah nilai rata-rata sampel.

c. Validasi Cluster
Dalam proses validasi akan dilihat variabel-variabel yang telah membentuk cluster
apakah memberikan kontribusi terhadap hasil sehingga terdapat perbedaan pada tiap
cluster atau tidak. Dengan melihat tabel ANOVA.

Hipotesis :
𝐻0 = variabel tidak membedakan karekteristik ketiga cluster
𝐻1 = variabel membedakan karekteristik ketiga cluster

Tingkat Signifikansi :
Menggunakan selang kepercayaan alpha 5% = 0,05

Daerak Kritik:
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼 (alpha 5% =0,05)
𝐻0 ditolak jika p-value > 𝛼 (alpha 5% =0,05)

Statistik Uji :
Tabel 4.5

Semakin besar nilai F hitung pada suatu variabel maka akan semakin kecil nilai
sig. nya, dan akan semakin besar pula perbedaan variabel tersebut pada ketiga cluster
yang terbentuk.
Dapat dilihat pada Tabel 4.5 bahwa nilai F terbesar (61,919) dan nilai sig. ( 0,000)
pada variabel Zscore Butir pertanyaan ke Sembilan, yang menunjukkan bahwa
pendapat Mahasiswa FMIPA UNTAN tentang kebersihan di ruang baca FMIPA
UNTAN pada ketiga cluster yang ada sangat berbeda antar cluster satu dengan cluster
yang lain. Selanjutnya pada Variabel Zscore Butir pertanyaan ke-10 memiliki nilai F
sebesar 3,233 dan nilai sig. sebesar 0,045 < 0,05. Nilai ini juga berkesimpulan yang
sama yaitu mempunyai pendapat yang berbeda secara signifikan. Dari perbadingan
kedua variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Zscore Butir pertanyaan ke
sembilan (Pendapat Mahasiswa mengenai kebersihan ruang baca di FMIPA UNTAN)
memiliki perbedaan pendapat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan variabel
Zscore Butir Pertanyaan ke-10 (pendapat Mahasiswa FMIPA UNTAN mengenai
ketenangan diruang baca FMIPA UNTAN). Begitu juga suntuk variabel lain yang nilai
F nya besar dan nilai sig. > alpha 5% (0,05).
Untuk variabel yang nilai F nya kecil dan nilai sig. nya besar atau > alpha 5% (0,05)
yaitu variabel Butir Pertanyaaan ke empat ( pendapat Mahasiswa FMIPA UNTAN
mengenai tata letak terminal listrik di ruang baca FMIPA UNTAN) dengan nilai F
1,205 dan nilai sig. sebesar 0,305 yang berarti bahwa pada Butir pertanyaan ke empat
tidak memberikan perbedaan pendapat yang nyata antar responden pada ketiga cluster.

d. Profiling Cluster
Proses Profiling Cluster adalah untuk melihat sifat atau profil serta kecenderungan-
kecenderungan yang ada pada masing-masing cluster, yang didapatkan dari hasil
interprestasi nilai dari setiap cluster yang terbentuk.
Interprestasi setiap Cluster :
 Cluster 1
Mempunyai jenis Responden yang berpendapat bahwa penataan buku, posisi
penempatan rak buku, dan tata letak meja kursi di ruang baca FMIPA UNTAN
sudah tertara baik dan rapi. Tetapi tata letak terminal listrik masih tidak baik,
luas ruang baca yang masih sangat belum memadai, koleksi buku yang masih
tidak lengkap, serta berpendapat bahwa pendingin ruangan (AC), pencahayaan
ruangan, kebesihan ruangan dan juga merasa ruang baca FMIPA UNTAN
sudah baik dalam ketenangan
 Cluster 2
Mempunyai jenis Responden yang berpendapat bahwa penataan buku,posisi
penempatan rak buku,tata letak meja kursi dan terminal listrik diruang baca
FMIPA UNTAN tidak tertata baik dan rapi. Mempunyai luas ruang baca yang
sangat tidak memadai, sangat tidak lengkap dalam koleksi buku serta
berpendapat bahwa pendingin (AC) didalam ruangan masih tidak baik dan juga
responden jenis ini berpendapat bahwa pencahayaaan, kebersihan serta
ketenangan di ruang baca FMIPA UNTAN sudah baik dan nyaman.
 Cluster 3
Mempunyai jenis Responden yang berpendapat bahwa penataan buku, posisi
penempatan rak buku, dan tata letak meja kursi di ruang baca FMIPA UNTAN
sudah tertara baik dan rapi. Tetapi tata letak terminal listrik masih tidak baik,
luas ruang baca yang masih belum memadai, koleksi buku yang masih tidak
lengkap,pendingin ruangan (AC) yang tidak baik, dan berpendapat bahwa
pencahayaan ruangan di ruang baca FMIPA UNTAN sangat baik, kebesihan
ruangan yang baik serta juga berpendapat bahwa ruang baca FMIPA UNTAN
sudah baik dalam ketenangan dan kenyamanan.
e. Jumlah Responden pada Setiap Cluster
Pada penjelasan point d telah dijelaskan bagaimana pendapat responden
mengenai Ruang baca FMIPA UNTAN yang terangkum dalam setiap cluster
dinamakan cluster 1, cluster 2, dan cluster 3 maka, pada analisis ini akan ditarik
kesimpulan mengenai pendapat responden.
Tabel 4.6

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pendapat responden yang terbanyak ada
pada cluster 1, yang berarti bahwa gambaran kualitas ruang baca dijelaskan pada
cluster 1 yaitu bahwa penataan buku, posisi penempatan rak buku, dan tata letak
meja kursi di ruang baca FMIPA UNTAN sudah tertara baik dan rapi. Tetapi tata
letak terminal listrik masih tidak baik, luas ruang baca yang masih sangat belum
memadai, koleksi buku yang masih tidak lengkap, serta berpendapat bahwa
pendingin ruangan (AC), pencahayaan ruangan, kebesihan ruangan dan juga merasa
ruang baca FMIPA UNTAN sudah baik dalam ketenangan.

f. Analisis Crosstab Cluster


Analisis Crosstab Cluster dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa
banyak responden yang mempengaruhi kualitas ruang baca dalam setiap cluster.
Tabel 4.7
Tabel 4.8

Interprestasi :
 Pada Responden prodi Statistika terlihat sebagian besar responden menjadi
anggota cluster 1, sedangkan sisanya tersebar cukup merata di cluster 2 dan
cluster 3
 Pada Responden prodi Matematika terlihat sebagian besar responden menjadi
anggota cluster 1, sedangkan sisanya tersebar cukup merata di cluster 2 dan
cluster 3
 Pada Responden prodi Biologi terlihat tersebar merata di cluster 1, cluster 2 dan
cluster 3
 Pada Responden prodi Sistem Informasi terlihat semua responden menjadi
anggota cluster 3.
 Pada Responden prodi Geofisika terlihat sebagian besar responden menjadi
anggota cluster 2, sedangkan sisanya tersebar cukup merata di cluster 2 dan
sluster 3

Anda mungkin juga menyukai