Adi Sudarmaji
Daffa Khoirullah
Oktavia Ningsih
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul ” PENGARUH MEDIA
TANAM PADA PERTUMBUHAN KANGKUNG” dengan baik. Dalam kesempatan ini pula
saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :
1. Allah SWT.
2. Orang tua yang telah membiayai dan memfasilitasi saya untuk mengerjakandan
3. Ibu Dra. Siti Suwarni , Selaku Guru Pembimbing atau Guru Mata pelajaran Biologi yang
4. Rekan-rekan seangkatan yang selalu memberi motifasi dan dukungan baik secara Moril
maupun secara Materil. Rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Seperti peribahasa, tak ada gading yang tak retak. Laporan ini tentu masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan laporan yang akan datang.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya
sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat
dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh
kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar,
dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh perbedaan jenis media terhadap pertumbuhan kangkung?
3. Bagaimana proses pertumbuhan kangkung terhadap pengaruh jenis media yang berbeda?
C. Hipotesis
Menurut dugaan kami terhadap percobaan ini, yakni akan terbentuk perbedaan hasil
perkecambahan terhadap media yang digunakannya. Media tanah humus adalah media yang
akan mempercepat proses perkecambahan kangkung tersebut. Sebab, tanah humus memiliki
kandungan zat hara/ mineral yang banyak dibutuhkan oleh tanaman.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan biji
Kangkung.
E. Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Dapat mengetahui
media (tanah) yang baik untuk bercocok tanam.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dormansi Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi
tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah
memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih
menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (lasti) namun gagal berkecambah
ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban
yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002). Penghambat
perkecambahan Menurut Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa
kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan
nilai lastic yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan lasticc atau menghambat laju
respirasi. Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan mengalami
perkembangan.
Ada dua jenis media tanam, yaitu : Media tanam anorganik Media tanam anorganik
adalah Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan lastic umumnya berasal dari
komponen benda mati. Media tanam lastic Media tanam lastic adalah Media tanam yang
termasuk dalam kategori bahan lastic umumnya berasal dari komponen organisme hidup.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Benih Kangkung
3. Tanah Humus
4. Tanah Merah
5. Tanah Pasir
6. Batu Kerikil
7. Air
8. Semprotan
9. Penggaris
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan 4 media yang akan dijadikan percobaan meliputi Tanah Humus,Tanah
2. Memasukkan masing-masing media tanam tersebut kedalam gelas plastik yang telah
dilubangi.
5. Menyiram tanaman tiap hari dengan air yang cukup Mengamati perubahan ataupun
HASIL PENELITIAN
B. Pembahasan
Adanya perbedaan kecepatan tumbuh yang terlihat dalam berbedanya ketinggian tanaman,
adanya perbedaan kondisi tanaman. Karena adanya perbedaan daya serap dan nutrisi yang
terkandung dalam media tersebut. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari
lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak dan pecah. Proses ini murni fisik.
Tanaman kangkung cepat tumbuh di media tanam bertanah humus karena didalam
tanah humus banyak terkandung mineral atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman saat
tanaman tersebut tumbuh dan berkembang tetapi dalam perkacambahan tanah humus relatif
lebih lambat daripada tanah merah,hal ini disebabkan tanah merah memiliki daya serap air
yang lebih tinggi tetapi kandungan mineral atau nutrisi yang terkandung dalam tanah merah
kurang mencukupi tanaman sama halnya seperti tanah berpasir sedangkan pada media tanam
kerikil tanaman kangkung lebih lambat dan susah berkembang karena kerikil hanya memiliki
sedikit daya serap air dan juga kandungan mineral atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman
sangat minim.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya para petani sawi menggunakan tanah hitam sebagai medium penanaman tanaman
sawi. tetapi jika berada didaerah yang berpasir, atau pesisir petani dapat menggunkan media
pasir putih sebagai medium bercocok tanam.