Anda di halaman 1dari 1

MORTAR GEOPOLIMER ABU SEKAM PADI

A. Latar Belakang
Mortar adalah campuran yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat, air,
serta bahan tambahan lainnya, dan diaduk hingga merata. Bahan perekat yang umum
digunakan adalah semen. Namun produksi semen berkontribusi terhadap pemanasan
global yaitu 7% emisi gas karbon dunia.
Disisi lain, abu sekam padi merupakan limbah pertanian yang melimpah dan
memiliki kandungan silika serta alumina tinggi. kedua senyawa ini dapat diaktifkan
dengan larutan alkali aktivator menjadi bahan perekat mortar pengganti semen.
Abu sekam padi merupakan limbah hasil penggilingan padi yang tidak terpakai
bila tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Abu sekam padi mudah didapatkan di
seluruh wilayah di indonesia karena padi sebagai makanan pokok penduduk Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti semen ditinjau dari kuat tekan dan
modulus elastisitas Mortar.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengujian ini adalah:
1. Untuk menganalisis kuat tekan dan modulus elastisitas mortar yang
menggunakan abu sekam padi sebagai pengganti semen.
2. Untuk menganalisa spesifikasi mortar geopolimer abu sekam padi sesuai SNI
03-6882-2002.

D. Manfaat Penilitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan memberikan potensi di dalam ilmu teknologi bahan
yaitu menjadikan abu sekam padi sebagai salah satu geopolimer berbasis ramah
lingkungan pengganti semen.
2. Penelitian ini bermanfaat bagi perancang infrastruktur, dapat dijadikan acuan
dalam perencanaan tipe mortar geopolimer,

E. Metodologi Penelitian
1. Pengayakan Abu sekam padi lolos saringan No.200 dan pembuatan larutan alkali
aktivator yaitu NaOH dengan konsentrasi 8M dan larutan Na2SiO3.
2. Pembuatan larutan alkali aktivator yaitu NaOH dengan konsentrasi 8M dan
larutan Na2SiO3.
3. Melakukan trial mix untuk mencari komposisi yang optimum.
4. Perencanaan pembuatan benda uji mortar geopolimer
5. Perawatan benda uji sampai umur 7, 14, dan 28 hari dan pengujian kuat tekan
umur 7, 14, dan 28 hari menggunakan alat UTM (Universal Testing Machine).
6. Pengolahan data hasil pengujian kuat tekan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai