Irwanto
Abstract
Bagasse is the residue of sugarcane milling process ( saccharum oficinarum ) after
extracted or removed essence of refining sugar industry in order to obtain large amounts of
byproduct fibrous waste product known as bagasse ( bagasse ) . Bagasse produced yet fully utilized
but only overcome by burned to eliminate the waste. Therefore , the bagasse waste treatment needs
to be done is the benefit of these waste into fuel. For that needs to be analyzed in order to obtain
the heating value contained in the bagasse , which is used to find the calorific value with Dulong
method with based on the chemical composition contained in the bagasse . The chemical
composition of bagasse is theoretically composed of carbon ( C ) 47 % , Hydrogen ( H ) 6.5 % ,
Oxygen ( O ) 44 % , Sulfur ( S ) 1.81 % , water ( H2O ) 11.1 % . So the Value of the HHV is
36344.38 kJ / kg , and LHV is 36013.44 kJ / kg. as well as to obtain the rate of heat flow by using
bagasse fuel in the furnace it is necessary to experiment , the results of these experiments the
importance of the value of the rate heat flow at 0,00025114 Kg/s.m2 . otherwise it is known also
several factors that cause heat loss , namely : Loss of heat that causes the dry flue gas = 0,015 %,
heat loss due to evaporation of water formed due to H2 in fuel = 1,297 % , heat loss due to
evaporation of the water content in the fuel = 0,15 % , heat loss due to moisture in the air = 0,28%,
heat loss due to unburnt fuel in the bottom ash / bottom ash = 0,31 %
Tinggi manometer U
(˚C)
(gr)
(m)
(m)
penyaluran udara melalui pipa tembaga.
1 5 350 3,8 4.183 30 98 35 0,003 0,0762
Mencatat berapa mm pergerakan fluida air, 2 5 400 3,5 4.190 30 10 35 0,004 0,0762
3 5 450 3,3 4.185 30 105 35 0,005 0,0762
yang dihasilkan dari laju aliran udara 4 5 500 3 4.185 30 110 35 0,006 0,0762
dalam pipa (blower).
9. Pembersihan sisa-sisa pembakaran 4.2. Laju Aliran Panas
Membuka tutup pembuangan A2
v 2 gh
Membuka tempat/batas ruang bakar A2
dengan obeng 1 22
10. Pembuangan air A1
membuka tutup pembuangan air dan Dimana :
menampungnya kedalam ember A = x D2
menghitung kadar/debit air sesudah 4
pembakaran, lalu memasukkannya ke D 1 = diameter pipa 76,2 mm
dalam gelas ukur A 1 = 3,14 x (0,0762)2
4
3.5. Proses Pengukuran Nilai Kalor A 1 = 0.0045580554 m2
Secara Teoritis Berdasarkan D2 = diameter pipa 150 mm
Formula Dulong
Untuk menentukan nilai kalor bahan bakar A2 = 3,14 x (0,150)2
4
ampas tebu, harus dihitung dengan
A2= 0,0176625 m2
menggunakan persamaan dulong berdasarkan
Maka V dapat dicari dengan rumus diatas:
sifat-sifat kimianya.
Dimana rumus nilai kalor atas (HHVc) adalah
sebagai berikut :
. A2 Dan ρ saat temperatur 64ºC dicari melalui
V 2 gh interpolasi tabel 4.2 dengan rumus sebagai
A22
1 berikut :
A12 B A
ρ = E = D + F D
0,000176625 C A
.
V 2.9,81.0,005
0,0001766252 Dimana A = 60, B = 64, C = 80, D = 985,46,
1 E = ?, F = 974,08
0,00455802
64 60
= 5,5362 X 10-5 ρ = E = 985,46 + 974 ,08 985 ,46
80 60
= 0,000055362 m/s
Maka Q aliran dapat dihitung dengan rumus 4
= 985,46 + 11,38
Q aliran = V.A 20
0,000055362 m/s . 0,004558 m 2 = 982,62 kg/m 3
1000
O
800 +(10468 x S -2512 (0,09 2 ) )
8
600 0,44
= 33915 x 0,47 + 121423 (0,065 )
400 8
200 0,44
+ 10468 x 1,81 – 2512 x (0,09 )
0 8
350 400 450 500
JUMLAH BAHAN BAKAR YANG
= 17154,28 + 18859,16
DIGUNAKAN (gr) = 36013,44 kj/kg
Gambar 4.7 Grafik Hasil Percobaan
4.5. Kebutuhan Udara Pembakaran
4.4. Nilai Kalori Bahan Bakar Untuk mendapatkan proses
Nilai kalor bahan bakar adalah pembakaran bahan bakar sempurna, maka
banyaknya energy yang diperoleh pada diperlukan udara pembakaran. Dalam
proses pembakaran sempurna dari satu menentukan konsumsi udara pembakaran
kilogram bahan bakar. Dari data yang penulis perlu mengetahui komposisi bahan bakar
peroleh, berikut ini adalah kompsisi kimia yang digunakan.
bahan bakar diatas. Banyak udara pembakaran yang
Table.4.3. komposisi unsur kimia bahan dibutuhkan untuk pembakaran 1 kg
bakar dengan menggunakan metode bahan bakar ampas tebu adalah:
teoritis. 2.66C 7.94 H 2 0.998 S (O2 . N )
(Wa)th=
Komposisi Ampas 0.232
kimia Tebu
2.66(0.47) 7.94(0.065) 0.998(1,81) (0,44.1,04)
Carbon (C) 47%
= 0.232
Hydrogen (H) 6,5%
Nitrogen (N) 1,04%
= 3,11 kgudara/kgbb
Oksigen (O2) 44%
Sulfur (S) 1,81%
Sementara untuk mendapatkan
Abu (A) 2,5%
pembakaran yang sempurna maka
Setelah mengetahui komposisi kimia dibutuhkan factor udara lebih (excess air).
bahan dari tabel 4.3, maka dapat dicari Apabila berat udara teoritis yang diperoleh
nilai kalor bahan bakar ampas tebu dari perhitungan sesuai dengan rumus di atas
sebagai berikut: saja dimasukkan ke dalam ruang bakar,
O ternyata proses pembakaran (oksigen) belum
HHVs = 33951 x C + 144033 ( H 2 ) sempurna.
8
Dari data operasional hendaknya data
+ 10468.S kj/kg excess air dijaga 25% untuk menghidari loses
panas yang berlebihan. Maka untuk ( wa)th x kelembaban udara x Cp ss (T fg Ta ) x 100
Q4
mendapatkan udara sebenarnya adalah LHV
(Wa)act = (Wa)th +{ excessair. (Wa)th} 3,11x0,03 x 0,8707 (110 30) x 100
Q4
= 3,11 + (0,25.3,11) 36013,44
= 3,88 kg / kgbb 0,180%
4.6. Kehilangan Kalor Pada Tungku
Pembakaran 5. Kehilangan panas karena bahan bakar
1. Kehilangan panas yang di akibatkan yang tidak terbakar dalam abu
gas buang yang kering. bawah/bottom ash.
m = massa CO2 + massa SO2 + massa N2 + total abu terkumpul per k bb x LHV
Q5
massa O2 LHV
4
m = 0,5 x 44 12,7 x 10 x 64 6,72 x 77 0,0292 x32
0,0319 x 36013,44
12 32 14
36013,44
= 7,767 kg / kgbb
0,31%
m x cp ss (T fg Ta ) x 100
Q1 GRAFIK NILAI KEHILANGAN KALOR
LHV
1.4 1.297
Dimana cp saat temperatur 80 adalah 0,208 1.2
Btu/(lbm . oF) di dapat dari tabel 4.3 maka NILAI (%)
1
sama dengan 0,8708 kJ/kg. 0.8
7,767 x 0,8708 x (110 30)
= 0.6
36013,44 0.4 0.31
= 0,01508% 0.18
0.2
2. Kehilangan panas karena penguapan air 0.015 0.015
0
yang terbentuk karena adanya H2 dalam Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
bahan bakar. KEHILANGAN KALOR (Q)
DAFTAR PUSTAKA