Anda di halaman 1dari 2

Manipulasi Formokresol Pada Pulpotomi

1. Pemberian anastesi lokal


2. Mengisolasi gigi dengan rubberdam
Gigi yang akan dilakukan pulpotomi diberi isolasi rubberdam supaya pulpatidak
terkontaminasi, penderita merasa nyaman dan mencegah formokresol mencederai
jaringan karena formokresol sangat bersifat kaustik terhadap jaringan keras.
3. Pengambilan jaringan karies dan pembukaan atap pulpa
4. Pengambilan isi ekskavator besar atau bur bulat.
5. Letakkan formokresol di kapas steril selama 5 menit.
Kapas steril di celupkan kedalam Formokresol yang telah di encerkan 20% (1:5) dan
diperas menggunakan kain kasa, setelah itu letakkan ke kamar pulpa 2-5 menit
dengan melakukan sedikit penekanan.
6. Ambil kapas formokresol setelah 2-5 menit dan periksa apakah pendarahan telah
berhenti, bila masih terdapat perdarahan, periksa kembali jaringan pulpa dan ulangi
peletakan formokresol selama 2 menit, akan terlihat warna coklat tua atau kehitam-
hitaman akibat proses fiksasi formokresol.
7. Isi penuh kamar pulpa dengan sementasi.
Bila perdarahan telah dihentikan, kamar pulpa di isi dengan semen zink oksid
eugenol, beberapa pendapat mengatakan dapat diberi setetes formokresol-eugenol
didalam bubuk zink oksid.
8. Restorasi dengan Stainless Steel Crown.x

X. Noerdin S. Perawatan Pulpotomi Dengan Formokresol yang Dicairkan Seperlima


Pada Gigi Anak: Suatu Studi Kepustakaan. J Ked Gigi Universitas Indonesia 1997;
4(2): 28-29.

Perbandingan evaluasi keberhasilan bahan

Formokresol dikenal sebagai antimikroba yang superior, dan ZOE (zinc oxide
eugenol) adalah bahan pengisi yang sudah banyak digunakan serta dapat menjadi carrier bagi
formokresol. Tingkat kesuksesan kombinasi ZOE-formokresol dalam perawatan saluran akar
dilaporkan dari beberapa penelitian berkisar antara 74,5% - 99%. Variasi ini disebabkan
adanya perbedaan protokol perawatan, kriteria inklusi gigi yang dirawat, waktu kontrol, serta
definisi yang berbeda-beda dari kesuksesan secara klinis, radiografis atau keduanya.

Pediarahma A dan Rizal M telah mengevaluasi kan secaraklinis dan radiografis


keberhasilan perawatan pulpotomi degan formokresol sebesar 90%.

Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dirujuk dari puskesmas dengan diagnosis 74
gangren pulpa. Penegakan diagnosis keluhan utama di klinik Kedokteran Gigi Anak adalah
regio 74 DAAK et causa 74 KMP non vital, yang ditentukan berdasarkan riwayat bengkak
yang hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu, pemeriksaan klinis adanya fistula dan edema pada
regio 74, gigi 74 karies mencapai pulpa, serta pemeriksaan radiografis menunjukkan
radiolusensi di bagian mahkota gigi mencapai pulpa, dan radiolusensi pada daerah
periradikular.

Selanjutnya pengisian dengan kombinasi ZOE-formokresol untuk meningkatkan efek


antibakteri. Penambahan formokresol diharapkan dapat meningkatkan kesuksesan perawatan
dan mempercepat resorbsi bahan pengisi. Formokresol pada konsentrasi 0,33-0,5% bersifat
bakterisida terdahap Streptococcus faecelis, Streptococcus salivarius, dan Staphylococcus
aureus. Tingkat keberhasilan ZOE sebagai bahan pengisi menurut suatu penelitian adalah
82,5%, sedangkan pada penelitian lain perawatan saluran akar dengan bahan pengisi
kombinasi ZOE-formokresol didapatkan tingkat keberhasilan klinis yang lebih tinggi yaitu
90%, dan secara radiografis 77,3%.
Pada kasus ini digunakan kombinasi ZOE- formokresol karena sifat antibakteri yang
kuat dan tingkat keberhasilan yang mencapai 90%

y. Pediarahma A, Rizal M. Zinc Oxide Eugenol-Formocresol Root Canal Treatment Fails to


Treat a Deciduous Tooth with Dentoalveolar Abcess. J Ked Gigi 2014; 21(3): 101-103.

Anda mungkin juga menyukai