Anda di halaman 1dari 4

Kepedulian dr.

Bunga

Dokter Bunga adalah salah seorang dokter puskesmas di kaki gunung merapi. Sewaktu
menyusun laporan akhir tahun puskesmas, dokter Bunga merasa kecewa karena masih
banyaknya kejadian penyakit menular dan tidak menular terutama diare dan ISPA. Dokter Bunga
bertanya dalam hati bagaimana mungkin kasus diare masih banyak di wilayah kerjanya
sedangkan penyuluhan pencegahan penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat sudah
dilakukan berulang kali.
Di wilayah kerja dr. Bunga, sudah dicanangkan gerakan masyarakat sehat (GERMAS)
tahun 2016 yang bersinergi dengan UKBM yang ujung tombaknya dilaksanankan oleh
masyarakat. Bermodalkan ilmu yang dipelajarinya mengenai teori prilaku Luwrence Green, dr.
Bunga fokus untuk memotivasi dan memberdayakan kader posyandu agar lebih konsisten
memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Bagaimana saudara menjelaskan berbagai upaya yang harus dilakukan dr. Bunga untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal?

TERMINOLOGI
1. Diare  buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam
satu hari (24 jam).

2. ISPAInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu meliputi infeksi akut saluran
pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah, yang berlangsung
sampai 14 hari dan disebabkan oleh bakteri atau virus.

3. GERMASGerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), merupakan gerakan nasional yang


diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam memasyarakatkan paradigma sehat, yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup dimana pelaksanaannya harus dimulai dari keluarga, karena
keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

4. UKBMUsaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), adalahsalah satu upaya


(program) yang dikembangan oleh Departemen Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk
memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat secara mandiri. Adapun bentuk
UKBM yaitu poskesdes, Pondok Bersalin Desa (polindes),Pos Upaya Kesehatan Kerja(Pos
UKK), poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada, dan lain sebagainya.

5. Teori perilaku Luwrence Greenmenyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua
faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviourcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
•Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap dan sebagainya.
•Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya APD,
pelatihan dan sebagainya.
•Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-undang, peraturan
peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

6. Kader posyanduwarga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan
dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. (Zulkifli, 2003). Pria atau wanita yang
berbadan sehat jasmani dan rohani serta mau bekerja secara sukarela mengelola posyandu
(Dinas Kesahatan Prov Jatim, 2006).

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan masih banyaknya kejadian penyakit menular dan tidak menular
seperti diare dan ISPA?
2. Mengapa masih banyak terjadi kasus diare sedangkan penyuluhan pencegahan penyakit dan
PHBS sudah dilakukan berulang kali?
3. Bagaimana ciri penyuluhan atau promosi kesehatan yang berdampak pada masyarakat?
4. Bagaimana cara melakukan GERMAS?
5. Apa yang dimaksud dengan GERMAS yang bersinergi dengan UKBM?
6. Bagaimana hubungan antara teori perilaku Luwrence Greendengan pemberdayaan kader
posyandu?

HIPOTESIS
1. Apa yang menyebabkan masih banyaknya kejadian penyakit menular dan tidak menular
seperti diare dan ISPA?
Penyakit menular
 Kurang memperhatikan etika batuk (ISPA)
 Kurang perhatian terhadap kebersihan diri sendiri dan lingkungan (diare), misal tidak
cuci tangan pakai sabun (CTPS), tidak BAB di jamban atau BAB sembarangan (tidak
menerapkan PHBS)

Penyakit tidak menular


 Kurang olahraga dan aktifitas fisik
 Konsumsi makanan dan minuman tidak sehat yang akan menimbulkan penyakit-penyakit
degeneratif

2. Mengapa masih banyak terjadi kasus diare sedangkan penyuluhan pencegahan penyakit dan
PHBS sudah dilakukan berulang kali?
 Penyuluhan tidak diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak menarik
bagi masyarakat
 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan meskipun sudah diberikan
penyuluhan berulangkali
 Kurangnya evaluasi hasil penyuluhan kepada masyarakat oleh pemberi penyuluhan

3. Bagaimana ciri penyuluhan atau promosi kesehatan yang berdampak pada masyarakat?
 Masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Derajat kesehatan masyarakat meningkat
 Memotivasi masyarakat untuk menjaga kesehatan
 Mendorong tenaga kesehatan untuk melakukan diagnosis yang benar, mengobati secara
tepat, dan mengurangi kematian

4. Bagaimana cara melakukan GERMAS?


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari
masyarakat yang membentuk kepribadian.

GERMAS dapat dilakukan dengan cara:


 Melakukan aktifitas fisik
 Mengonsumsi sayur dan buah
 Tidak merokok
 Tidak mengonsumsi alkohol
 Memeriksa kesehatan secara rutin
 Membersihkan lingkungan
 Menggunakan jamban

Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari
2) Mengonsumsi buah dan sayur
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin

5. Apa yang dimaksud dengan GERMAS yang bersinergi dengan UKBM?


Germas difokuskan pada 3 kegiatan utama, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik
2) Mengonsumsi sayur dan buah
3) Memeriksa kesehatan secara rutin
Ketiga fokus ini dilakukan untuk mewujudkan paradigma sehat dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.

Sementara, UKBM adalah salah satu upaya (program) yang dikembangan oleh Departemen
Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk
hidup sehat secara mandiri. Adapun bentuk UKBM yaitu poskesdes, Pondok Bersalin Desa
(polindes), Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), poskestren, TOGA, Saka Bhakti Husada,
dan lain sebagainya.

Jadi, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini dilakukan melalui wujud dari program UKBM.

6. Bagaimana hubungan antara teori perilaku Luwrence Greendengan pemberdayaan kader


posyandu?
Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviourcauses) dan faktor diluar
perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itusendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
faktor yaitu:
•Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap dan sebagainya.
•Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya APD,
pelatihan dan sebagainya.
•Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undangundang, peraturan-
peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Anda mungkin juga menyukai