2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
5. Tatacara/pelaksanaan
- Injeksi subcutan pada tikus dilakukan dengan cara mengekangnya
- kulit pada bagian tengkuk/ punggung diangkat
- pada bagian tersebut injeksi subcutan dilakukan
- Posisi arah jarum harus pararel dengan kulit yang diangkat
- Apabila penyuntikan dilakukan oleh dua orang maka cara yang terbaik adalah orang
kedua (asisten) bertugas memegang tikus, sedang orang pertama (operator)
menginjeksi dengan mengangkat kulit pada bagian dada di belakang lengan.
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
7. Gambar
1 2
Keterangan gambar :
1. pemberian injeksi subkutan lewat tengkuk/ punggung tikus
2. pemberian injeksi subkutan lewat bagian dada dibelakang lengan tikus
2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
5. Tatacara/pelaksanaan
- Bulu kulit pada bagian punggung tempat injeksi akan dilakukan biasanya dicukur
- Hewan dipegang pada bagian bahunya oleh orang kedua
- Dengan jarum injeksi ukuran 26 dilakukan penyuntikan dengan jalan menyisipkan
jarum tersebut ke dalam kulit yang telah dibersihkan dengan arah hampir pararel
dengan permukaan kulit
- Kedalaman tusukan jarum pada kulit adalah beberapa milimeter
- Apabila pada penyisipan jarum tiba-tiba resistensi penyisipan menghilang, berarti
jarum telah masuk kebagian subkutan
- Bila terjadi hal yang demikian maka dengan segera jarum harus segera dicabut dan
dilakukan injeksi kembali dengan cara yang lebih benar
- Pada penyuntikan cairan dengan volume kira-kira 100 µl, harus terjadi benjolan pada
kulit yang bisa teramati dengan mata.
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
5. Tatacara/pelaksanaan
- Tikus dipegang oleh seorang asisten sedang salah satu kakinya dipegang oleh
operator
- Jarum diarahkan searah paralel dengan arah kaki yang dipegang dan ditusukkan pada
dinding perut menembus masuk rongga peritonial
- Hilangnya resistensi pada saat penusukan jarum, merupakan tanda bahwa ujung
jarum telah menembus abdomen
- Dengan memasukkan jarum lebih dalam lagi searah dengan kaki yang ditahan, maka
kandung kemih dan hati terhindar dari penusukan
- Biarpun ada kemungkinan saluran cerna bisa tertusuk oleh jarum injeksi, tetapi hal ini
sangat jarang terjadi
- Perlu dicatat disini bahwa tikus pada umumnya akan mengeluarkan air kencing pada
saat dipegang dengan paksa.
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
7. Gambar
2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
5. Tatacara/pelaksanaan
- Tempat yang paling baik untuk injeksi intramuskuler adalah otot-otot kuadrisep, paha
bagian posterior dan trisep
- Paha bagian posterior merupakan tempat injeksi yang paling kecil menimbulkan nyeri
- Menginjeksikan obat lewat otot yang paling posterior, harus dilakukan dengan sangat
hati-hati karena bisa merusak serabut syaraf skiatik
- Injeksi pada otot kuadrisep kadang-kadang bisa menyebabkan nyeri
- Rasa nyeri ini bisa dikurangi dengan jalan menyuntikkan cairan dengan volume tidak
terlalu besar (kira-kira 50% dari jumlah volume yang boleh diberikan) dan dilakukan
dengan perlahan-lahan
- Cara yang paling akhir tersebut merupakan cara yang paling menguntungkan karena
pada daerah tempat injeksi dilakukan tidak terdapat pembuluh darah utama dan juga
tidak terdapat serabut syaraf.
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
7. Gambar
PETUNJUK PEMBERIAN LARUTAN OBAT SECARA INJEKSI
INTRAVENA PADA TIKUS LABORATORIUM
1. Tujuan
Untuk memberikan dasar-dasar pengelolaan dan penanganan hewan laboratorium yang
sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan toksikologi.
2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
7. Gambar
PETUNJUK PEMBERIAN LARUTAN OBAT SECARA INJEKSI
INTRAVENA PADA KELINCI LABORATORIUM
1. Tujuan
Untuk memberikan dasar-dasar pengelolaan dan penanganan hewan laboratorium yang
sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan toksikologi.
2. Ruang lingkup
SOP ini sering digunakan untuk studi di bidang farmakologi, farmakokinetika dan
toksikologi.
3. Acuan
Petunjuk Laboratorium Percobaan Hewan Laboratorium
6. Dokumen terkait
Petunjuk praktikum Farmakologi 2
7. Gambar