Anda di halaman 1dari 4

Fardatul Azkiyah 17070795013

Tugas : Mengkaji konsep ESD yang potensial untuk dikembangkan sesuai bidang
dalam pembelajaran IPBA

ESD (Education for Sustainbility Development) dalam Pembelajaran Fisika

Saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh
berbagai mahkluk hidup. Adapun kehidupan mahkluk yang ada di bumi memiliki
hubungan saling ketergantungan satu sama lain. Menurut Barlia (2008:1)
“andaikan manusia punah dari muka bumi, mungkin tidak akan terlalu
berpengaruh terhadap species mahkluk hidup lain, tetapi kalau tumbuhan dan
hewan punah, maka manusia pun ikut punah”. Hal tersebut menunjukkan betapa
pentingnya hubungan antar mahkluk hidup di bumi, terutama manusia perlu
menyadari keberlangsungan hidupnya tergantung dari mahkluk lain untuk
mempertahankan kehidupan generasi berikutnya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk di bumi semakin bertambah


dan kebutuhan manusia semakin meningkat yang menyebabkan manusia
mengeksploitasi bumi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
mengeksploitasi bumi baik secara sengaja maupun tidak sengaja yang
menimbulkan dampak pada kerusakan bumi atau lingkungan dimana manusia
tinggal. Misalnya, beberapa kasus kerusakan lingkungan dilakukan manusia,
seperti banjir dan sampah di kota Jakarta, sampah yang di hasilkan kota Jakarta
setiap hari mencapai 6000-6500 ton perhari (kompas.com). Kerusakan hutan
dikarenakan penebangan liar. Tanah longsor yang menyebabkan kematian dan
kerugian materi pada warga. Permasalahan lingkungan tersebut tidak hanya terjadi
di Indonesia, melainkan juga terjadi di beberapa negara lain. Sehingga
permasalahan tersebut sudah menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat
dunia. Adapun kerusakan lingkungan di luar negeri seperti kebocoran
pembangkit tenaga nuklir di Jepang, permasalahan sampah di samudra pasifik
dimana ada pulau sampah di samudra pasifik. Permasalahan lingkungan
tersebut adalah akibat pembangunan yang dilakukan manusia dalam

1
Fardatul Azkiyah 17070795013

memenuhi kebutuhannya dan prilaku manusia yang kurang peduli terhadap


lingkungan.

Selain masalah di atas, penduduk bumi saat ini juga dihadapkan pada
permasalahan lingkungan yang krisis, seperti pemanasan global, gangguan pada
lapisan ozon, polusi air dan udara, serta masalah sosial seperti kemiskinan di
negara berkembang. Permasalahan lingkungan tersebut harus diatasi
denganberbagai tindakan. Upaya solusi yang hanya berfokus pada perbaikan
alam tidak akan menghentikan laju perusakan alam karena faktor manusia
adalah penyebab utama kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, jika sikap dan
mental manusia yang merusak alam belum berubah, maka kerusakan alam akan
terus berlangsung. Untuk mengatasi dampak kerusakan lingkungan diperlukan
suatu perubahan sikap dan perilaku yang peduli lingkungan. Kepedulian
lingkungan akan berdampak pada program pembangunan yang peduli akan
kemanfaatan alam secara berkelanjutan, tidak hanya untuk kepentingan saat ini
saja, melainkan juga untuk kepentingan generasi yang akan datang.

Pembangunan yang berkelanjutan dapat dicapai melalui pendidikan,


karena pendidikan merupakan sarana untuk mengubah persepsi, sikap dan
perilaku manusia. PBB, dalam sidang umum pada sesi ke-57 tahun 2002 telah
mendeklarasikan periode 2005-2014 sebagai DESD (Decade of Education for
Sustainable Development). UNESCO ditunjuk untuk memandu dekade ini agar
dapat memainkan perannya dalam mengembangkan standar kualitas pendidikan
untuk pembangunan berkelanjutan (Kemdiknas, 2010a). Indonesia merespon
positif wacana Dekade Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Decade of
Education for Sustainable Development/DESD). Kementrian Pendidikan Nasional
menempatkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for
Sustainable Development) sebagai salah satu paradigma pendidikan di Indonesia,
yaitu: pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat
bagi semesta alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan
memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan
datang (keberlanjutan intergenerasional). Paradigma ini mengajak manusia untuk

2
Fardatul Azkiyah 17070795013

berpikir tentang keberlanjutan planet bumi dan keberlanjutan keseluruhan alam


semesta.

Kepedulian terhadap lingkungan dapat ditanamkan secara efektif melalui


pendidikan di sekolah. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan fisik,
daya jiwa (akal, rasa dan kehendak), sosial dan moralitas manusia serta
merupakan alat terpenting untuk menjaga diri dan memelihar nilai-nilai positif
(Setiawan, 2010). Tentunya dengan pengaru yang ditimbulkan pendidikan ini
memberikan dampak pada bertambahnya pengetahuan dan keterampilan serta
akan menolong dalam pembentukan sikap dan perilaku yang positif. Perilaku
ramah lingkungan dapat dibentuk sesuai dengan yang diharapkan. Dimana
cara pembentukan perilaku sesuai dengan yang diharapkan ditentukan oleh
tiga hal, yaitu : pembentukan perilaku dengan kebiasaan, pembentukan
perilaku dengan pengertian dan pembentukan perilaku dengan model atau
contoh (Walgito, 2010)

Penekanan ESD adalah mendidik manusia agar memiliki sikap dan


perilaku, keterampilan, dan pengetahuan yang akan membantunya membuat
keputusan yang akan menguntungkan dirinya dan orang lain, di masa sekarang,
dan yang akan datang. Jika dikaitkan dengan model, metode dan strategi
pembelajaran dewasa ini, maka ESD sangat sejalan dengan konsep pembelajaran
kontekstual dan bermakna, berorientasi kesiswaan, dan berbasis inductive
learning. Kekontekstualannya tercermin dari visi misinya yang mengedepankan
perlunya belajar dari apa yang terjadi di sekitar, mengintegrasikan kehidupan
sosial, budaya, dan lingkungan dalam pembelajaran, menekankan pada sikap
empati terhadap kerusakan bumi, alam, dan lingkungan sekitarnya, dan
mencari solusi bagi permasalahan alamiah di sekelilingnya.

ESD merupakan suatu konsep dinamis melalui pendidikan yang memiliki


nilai luhur demi terwujudnya masa depan yang berkelanjutan. Terdapat tiga
perspektif utama dalam ESD yakni perspektif sosial-budaya, lingkungan, dan
ekonomi. Pendidikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan dalam ESD

3
Fardatul Azkiyah 17070795013

maka peran guru dan proses pembelajaran yang ada di dalamnya sangatlah
penting. ESD dapat ditanamkan kepada peserta didik melalui pembelajaran
fisika. Adapun peran guru dalam ESD (Education of Sustainable Development)
melalui mata pelajaran fisika, yakni diharapkan dapat mengajak siswa untuk
lebih mengetahui mengenai apa itu pembangunan berkelanjutan dan
bagaimana pembangunan berkelanjutan yang ada di Indonesia, yaitu salah
satunya melalui materi fisika. Terkait dengan hal tersebut, maka tidak hanya guru
yang dituntut untuk berperan aktif dalam aktualisasi ESD dalam pembelajaran
namun dibutuhkan kerjasama yang baik pula dengan sekolah termasuk di
dalamnya guru dan warga sekolah, siswa, masyarakat, serta kondisi lingkungan
sekolah.

Untuk memperkenalkan ESD kepada siswa maka guru perlu melakukan


analisis kurikulum. Analisis kurikulum dilakukan dengan cara mengidentifikasi
Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi dasar (KD) pada Kurikulum 2013.
Dengan demikian guru dapat menentukan materi – materi apa saja yang dapat
disisipi konsep ESD. Untuk mata pelajaran fisika, materi yang dapat disisipi
konsep ESD adalah materi global warming. Materi tersebut dapat dikaitkan
dengan isu-isu nyata yang ada di kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menarik
minat siswa untuk belajar mengenai konsep ESD. Pokok bahasan yang tertuang
di atas dapat dikaji melalui pendekatan ESD dimana guru dapat mengintegrasikan
strategi, model, dan metode pembelajaran untuk menunjang pendidikan untuk
pembanguanan berkelanjutan. Dengan melihat prisip ESD maka kajian ilmu yang
disampaikan dalam pembelajarannya pun akan lebih kompleks dengan
menekankan prinsip interdisipliner. Pentingnya ESD dalam pembelajaran
fisika sangat erat kaitannya dengan bagaimana cara mengintegrasikan ketiga
aspek yakni sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan untuk membahas isu-
isu yang dipelajari oleh siswa sehingga dapat memberikan pemahaman
pengetahuan, perspektif, keterampilan, dan nilai-nilai yang relevan untuk
kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai