Anda di halaman 1dari 3

EKSPERIMEN 6

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM LARUTAN CUKA

TUJUAN
Menentukan persentase massa asam asetat dalam berbagai asam cuka yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.

ALAT DAN BAHAN


 Gelas kimia 50 mL  Set alat titrasi
 Gelas kimia 100 mL  NaOH 0.2 M
 Labu erlenmeyer (2 buah)  Asam cuka rumah
 Corong kaca  Fenolftalin
 Gelas ukur 25 mL

TEORI DASAR
Cuka putih yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kadar asam asetat
(CH3COOH) berkisar 4-5% (massa). Pada percobaan ini Anda akan menentukan kadar asam
asetat yang terdapat pada minimal dua cuka yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Kadar persen massa asam asetat ditentukan dengan cara melakukan titrasi sampel
menggunakan larutan natrium hidroksida yang telah distandarisasi dengan larutan standar
primer menggunakan indikator yang sesuai.

CARA KERJA
1. Volume cuka. Volume cuka yang dianalisis masing-masing sebanyak 10 mL.
2. Penyiapan sampel cuka. Masukkan 10 mL larutan sampel cuka yang dianalisis ke
dalam labu erlenmeyer kering dan bersih yang telah diketahui beratnya menggunakan
alat timbang (ketelitian penimbangan sampai 0.01 g). Tentukan dan catat massa sampel
cuka. Tambahkan 2 tetes larutan indikator ke dalam larutan dan bilas dinding labu
erlenmeyer dengan menggunakan air akuades.
3. Penyiapan set alat titrasi. Bersihkan buret dan bilas dengan menggunakan larutan yang
akan digunakan untuk mentitrasi (titran, disini digunakan NaOH yang telah
distandarisasi) sebanyak 3 kali (± 5 mL), kemudian masukkan larutan NaOH ke dalam
buret menggunakan corong sampai volumenya melebihi skala nol buret, kemudian
turunkan volume larutan NaOH sampai tepat skala nol. Pastikan tidak terdapat
gelembung udara pada bagian tip buret, dan biarkan sekitar 30 detik untuk mengecek
apakah ada kebocoran pada buret yang digunakan atau tidak. Setelah 30 detik, catat
volume awal titran sampai ketelitian 0.01 mL. Tempatkan kertas putih pada bagian
bawah labu erlenmeyer yang mengandung sampel cuka.

Page 0 of 3
4. Titrasi sampel cuka A. Titrasi larutan cuka dilakukan dengan cara meneteskan larutan
NaOH dari buret perlahan-lahan tetes demi tetes sampai terjadi perubahan. Catat keadaan
akhir volume larutan pada buret dan tentukan volume akhir larutan yang dipakai untuk
mentitrasi sampel. Lakukan titrasi sampel cuka A sebanyak 2 kali.
5. Titrasi sampel cuka B. Lakukan langkah yang sama untuk menentukan kadar asam
asetat pada sampel cuka B.

Penanganan limbah percobaan. Semua larutan yang telah digunakan dapat dibuang ke bak
cuci dan terus mengalirkan air ke bak cuci.

Pertanyaan sebelum praktikum


1. Pada percobaan yang akan Anda lakukan, NaOH yang digunakan harus ditentukan
terlebih dahulu konsentrasinya dengan menggunakan larutan baku primer. Jelaskan apa
yang dimaksud larutan baku, larutan baku primer, dan larutan baku sekunder. Berikan
masing-masing contoh larutan baku primer dan larutan baku sekunder.
2. Mengapa pada penyiapan set alat titrasi pada langkah percobaan yang akan Anda
lakukan, buret yang akan digunakan harus dibilas dengan larutan yang akan dimasukkan?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Manakah dari
kedua titik tersebut yang dapat diamati langsung dan dirujuk untuk penentuan pH.
4. Sebutkan indikator yang paling tepat yang akan digunakan pada percobaan dan jelaskan
alasan mengapa Anda memilih indikator tersebut. Bagaimana perubahan warna indikator
tersebut dan berapa rentang pHnya.

Pertanyaan setelah praktikum


1. Dapatkan satu indikator yang sama digunakan untuk menentukan pH semua jenis
larutan? Jelaskan dengan menggunakan contoh indikator yang Anda gunakan pada
percobaan.
2. Jelaskan bagaimana menentukan konsentrasi larutan asam asetat pada percobaan yang
Anda lakukan dalam satuan molaritas (mol.L-1).
3. Rancang percobaan untuk penentuan pH larutan asam klorida oleh natrium hidroksida.

Page 1 of 3
Paraf Pembimbing

JURNAL EKSPERIMEN 6
PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM LARUTAN CUKA

Nama :
Nim :
Kelompok/Rekan :
Tanggal Percobaan :
Tujuan Percobaan :

Konsentrasi NaOH : ____________mol.L-1

Cuka A Cuka B
Perc. I Perc. II Perc. I Perc. II
Data
1. Volume cuka (mL) : _______ _______ _______ _______

2. Massa labu erlenmeyer (g) : _______ _______ _______ _______

3. Massa labu erlenmeyer + cuka : _______ _______ _______ _______

4. Massa cuka (g) : _______ _______ _______ _______

5. Volume awal NaOH (mL) : _______ _______ _______ _______

6. Volume akhir NaOH (mL) : _______ _______ _______ _______

7. Volume NaOH : _______ _______ _______ _______


yang digunakan titrasi (mL)

Perhitungan
1. Jumlah NaOH yang
ditambahkan (mol) : _______ _______ _______ _______
2. Jumlah CH3COOH
dalam asam cuka (mol) : _______ _______ _______ _______
3. Massa CH3COOH dalam
Asam cuka (g) : _______ _______ _______ _______
4. Persen (massa) CH3COOH
dalam Asam cuka : _______ _______ _______ _______
5. Rata-rata Persen (massa)
CH3COOH dalam lar. cuka : _______ _______ _______ _______
(lampirkan perhitungan)

Page 2 of 3

Anda mungkin juga menyukai