Anda di halaman 1dari 2

DASAR TEORI

Kolesterol adalah salah satu jenis lemak atau senyawa lipid di dalam tubuh. Tubuh memeperoleh kolesterol dari
sumber makanan eksogen (diet) dan sintesis lemak endogen (diproduksi oleh tubuh). Kolesterol dalam beberapa
lemak di dalam darah seperti trigliserida dan fosfolipid merupakan senyawa organic yang tidak larut di dalam
plasama (cairan) darah, tetapi terikat oleh sutau protein yang disebut lipoprotein. Ada 5 jenis protein, yaitu
kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediet density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein
(LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Kelima jenis lipoprotein tersebut, kilomikron dan VLDL lebih banyak
mengandung porsi trigliserida, sedangkan LDL dan HDL lebih banyak mengandung porsi kolesterol (Mayes, 1995).
Teori Umum
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian
kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk
ketubuh, serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus
dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga
merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-
penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis.
Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia
(Graha, 2010).
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL
(Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. LDL
merupakan kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh
lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot
jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya.HDL merupakan kolesterol
baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali
oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol ini akan diuraikan
lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu (Sitti, 2011).
LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang
di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL
(kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein
utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang
lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti
sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan
stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan semakin
baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang
ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh.
Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150 (Sitti, 2010).
Nilai rujukan untuk kadar kolesterol total dan trigliserida serum dan plasma,sesuai dengan usia dan jenis
kelamin, yang merupakan hal yang layak untuk menyelidiki etiologi hiperlipidemia bila kadar kolesterol total
atau trigliserida serum meningkat diatas 90 persen. Bahkan upaya menurunkan kadar yang masih dalam batas-
batas nilai rujukan dapat membantu menetapkan resiko. Kolesterol HDL serum,sebagai faktor resiko,hendaknya
dievaluasi jika kadarnya rendah. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang didapat untuk laki-laki adalah 25
sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32 hingga 79 mg/100ml (Speicher, 1996).

1
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kadar trigliserida dalam darah dengan metode GPO.
2. Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan dan dapat melakukan diagnosis dini apa saja keabnormalan
hasilnya.
B. Dasar Teori
Kolesterol merupakan senyawa steroid yang paling dikenal karena berkaitan dengan aterosklerosis. Namun demikian,
kolesterol secara biokimiawi mempunyai peran penting sebagai prekursor sejumlah senyawa steroid lain yang sama pentingnya seperti
: asam empedu, hormon korteks adrenal, hormon seks, vitamin D, glikosida kardiak, dan pada tumbuhan dikenal sitosterol dan beberapa
alkaloid (Triman, 2009).
Kolesterol menjadi komponen struktural penting yang membentuk membran sel dan lapisan eksternal lipoprotein plasma.
Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas dalam darah. Ester kolesterol yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh merupakan bentuk
simpanan kolesterol. Dalam jaringan tubuh LDL berperan sebagai perantara dalam pengambilan kolesterol dan ester kolesterol.
Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh HDL untuk diangkut ke dalam hati dan diubah menjadi asam empedu. Kolesterol pula
yang menjadi unsur utama pembentukan batu empedu (Triman, 2009).
Aterosklerosis karena kolesterol ini dipahami karena makin banyaknya kasus gejala ini, bahkan menyebabkan fatal bagi
penderitanya. Aterosklerosis dapat terjadi pada pembuluh serebrovaskuler, vaskuler perifer, dan koroner pada jantung. Aterosklerosis
koroner banyak berkaitan dengan rasio kolesterol dari LDL : HDL yang tinggi pada plasma darah. Apapun yang menyebabkan
peningkatan kadar lipoprotein yang kaya ester kolesterol (apakah sisa dari kilomikron, IDL, maupun LDL) dapat dipastikan akan
memperbesar kemungkinan terjadinya aterosklerosis. Sebenarnya proses pengambilan LDL adalah sesuatu yang normal untuk
memberikan kolesterol bagi jaringan ekstrahepatik. Dalam jaringan ekstrahepatik ini kolesterol akan dihidrolisis oleh enzim lipase
yang ada dalam lisosom sel. Kolesterol yang diperoleh dengan cara ini akan menekan pembentukan (sintesis) kolesterol baru dalam
sel. Namun, bila pasokan LDL terus berlangsung melebihi kebutuhan (karena pola makan yang berlebihan atau keliru), sel akan
mengeluarkan kelebihan kolesterolnya dan akan dibawa oleh HDL untuk dihancurkan dalam hati. Karena itu peningkatan jumlah
kolesterol total dalam HDL dan pengurangan kolesterol dalam LDL berguna sebagai terapi penurunan resiko aterosklerosis.
Kolesterol berasal dari makanan dan hasil biosintesis dalam sel yaitu bagian retikulum endoplasma dan sitosol sel (Lubert, 2000).
Asscalbiass. 2010.Pemeriksaan Trigliserida.Buku Panduan Praktikum Biokimia Kedokteran Blok Hemato-immunologi. Purwokerto :
Laboratorium Biokimia FK Unsoed.
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall.1990. Metabolisme lipid. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Koolman, Jan, Heinrich R.2000.Biosintesis Kolesterol. Dalam: Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta :
Hippokrates.
Lehninger.1982.Biosintesis Triasilgliserol. Dalam: Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Mayes A. Peter.2003.Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta
: EGC.
a. Dasar Teori :
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat dalam darah dan memiliki 3 macam asam lemak yang
kemudian menyatu menjadi suatu molekul yang disebut dengan molekul glycerol. Trigliserida ini bisa bersumber
dari tubuh kita sendiri atau yang paling banyak adalah berasal dari uraian makanan terutama makanan yang
mengandung lemak. Jadi, sebagian besar dari lemak yang ada di dalam tubuh kita merupakan jenis lemak yang
biasa disebut dengan trigliserida ini (Sukorini, 2010)

Anda mungkin juga menyukai