Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Era Globalisasi ini penting untuk terwujudnya sebuah reformasi birokrasi, yang di
latarbelakangi tuntutan terhadap terbentuknya sistem kepemerintahan yang bersih, transparan,
dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif, melahirkan inspirasi
penyediaan data informasi dan media komunikasi yang transparan melalui E-Government. E-
Government menurut Heeks (2003) merupakan Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
dengan menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk memberikan layanan kepada
masyarakat. E-Government bertujuan untuk membuat interaksi antara pemerintah dan
masyarakat (Government to Citizen - G2C), pemerintah dan kalangan bisnis (Government to
Business - G2B), serta antar instansi pemerintah (Government to Government - G2G) lebih
bersahabat, nyaman, transparan, dan murah. Ketersediaan informasi yang transparan dan
setiap saat dapat diakses oleh masyarakat, telah mendapat tanggapan positif dari pemerintah
khususnya di Indonesia, terbukti dengan telah dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 tahun
2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-Government Indonesia.
Untuk mengembangkan eGovernment, ada empat fase yang diusulkan oleh World
Bank yakni Presence (kehadiran), Interaction (Interaksi), Transaction (Transaksi), dan
Transformation (Transformasi) (The World Bank, 2002). Keempat fase jika dikontekskan
untuk pengembangan situs web eGovernment di Indonesia: (1) Kehadiran, yaitu
memunculkan Situs Web daerah di internet. Dalam tahap ini, informasi dasar yang
dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam Situs Web pemerintah. (2) Interaksi, yaitu web
daerah yang menyediakan fasilitas interaksi antara masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Dalam tahap ini, informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan
komunikasi E-mail dalam Situs Web pemerintah. (3) Transaksi, yaitu web daerah yang selain
memiliki fasilitas interaksi juga dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari
pemerintah. (4) Transformasi, yaitu dalam hal ini pelayanan pemerintah meningkat secara
terintegrasi.
Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan Egov
yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai Panduan tentang egov seperti: Panduan
Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen
Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain.
Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang
pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-government di pusat dan daerah.
Sehinnga menjadi acuan bagi seluruh pemerintah pusat dan daerah di Indonesia untuk
menerapkan e-government. Di era pemerintahan Jokowi, Kementerian Komunikasi dan
Informatika ( Kominfo) dalam hal ini berperan sebagai penyedia infrastruktur dan hal-hal
teknis untuk mewujudkan e-government di Indonesia. Mulai Maret 2018 semua perizinan
melalui kementerian dan lembaga sudah di wajibkan untuk online, dan sudah dimulai uji coba
sejak Januari 2018.
Penerapan e-government yang terintegrasi tidak terlepas dari tugas Kominfo yang
sudah diarahkan oleh Presiden pada tahun 2017. Dimana tugas tersebut adalah membangun
sebuah jaringan dan infrastruktur yang mengintegrasikan semua sistem online dari tiap
institusi yang masih berdiri sendiri-sendiri. Kominfo akan mengembangkan aplikasi-aplikasi
generik, yang memungkinkan bagi setiap institusi untuk bisa mengakses. Hal ini bertujuan
agar semua sistem jadi satu dan dapat saling berkoordinasi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang
di hadapi adalah bagaimana perkembangan dan manfaat integrasi antar kementerian maupun
pemerintah terkait dengan penerapan e-government.
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan manfaat integrasi antar kementerian
maupun pemerintah terkait dengan penerapan e-government.
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkat Nasional
KRISNA KRISNA mencakup ranah Bappenas Perencanaan,
perencanaan program, Kementerian Penganggaran
penganggaran dan penilaian Keuangan
kinerja K/L Kemen-PAN-RB
Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Kemendagri Penganggaran
SIPKD Keuangan Daerah, digunakan
untuk percepatan transfer data
dan efisiensi dalam
penghimpunan data keuangan
daerah
SIMLARAS Sistem selaras berfungsi untuk Bappenas Perencanaan
mensinkronkan perencanaan dan Penganggaran
anggaran antara pemerintah
daerah dan pusat. Aplikasi ini
sangat berguna sebagai upaya
untuk mengetahui usulan
pemerintah daerah dan program
apa saja yang disetujui oleh
pemerintah pusat
Bulan April 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
meluncurkan sembilan aplikasi yang diperuntukan untuk pelayanan publik maupun
mendukung fungsi manajemen di Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. Peluncuran
aplikasi tersebut merupakan bagian upaya pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan transparansi, kontrol, akuntabilitas pemerintah dalam rangka penerapan Good
Corporate Governance. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan agar seluruh insan
PUPR terus meningkatkan kinerjanya dalam rangka menjalankan amanat dalam
pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Kesembilan aplikasi e-Government dapat diakses melalui website maupun aplikasi
android di telepon selular. Aplikasi tersebut yakni e-monitoring sebagai sistem pemantauan
secara cepat, tepat, akurat dan terbarukan dalam pelaksanaan program dan anggaran dengan
alamat web emonitoring.pu.go.id dan aplikasi android eMonApps. Kedua, aplikasi E-HRM
(human resource government) yang terhubung dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
dan Kementerian PAN-RB. Aplikasi ini salah satunya memberi kemudahan proses
administrasi PNS dalam kenaikan pangkat dengan alamat http://ehrm.pu.go.id. Ketiga adalah
e-Kinerja, yakni untuk mengukur kinerja PNS. Melalui sistem ini tidak ada lagi PNS yang
main-main dengan kehadirannya. http://kinerja.pu.go.id/kinerja . Keempat aplikasi
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Terpadu (PESAT), merupakan basis data
terkait pengelolaan keuangan Satker di lingkungan Kementerian PUPR. http://pesat.pu.go.id.
Kelima aplikasi Tata Naskah Dinas (TNDE) dengan alamat http://tnde.pu.go.id. Keenam
Jaringan Dokumen Informasi Hukum (JDIH), yang memberikan kemudahan akses terhadap
informasi produk hukum Kementerian PUPR dengan alamat www.jdih.pu.go.id. Ketujuh e-
BMN (Barang Milik Negara) untuk memudahkan pemantauan data, permasalahan dan
kendala pengelolaan BMN dengan alamat http://ebmn.pu.go.id. Kedelapan, aplikasi
keterbukaan publik (Info Publik), memberikan informasi mengenai rilis berita, potongan
berita dari media cetak, dan kunjungan kerja Kementerian PUPR. Aplikasi info publik dapat
diunduh di playstore. Kesembilan, adalah Portal SIGI PUPR untuk mendapatkan informasi
peta secara online dengan alamat http://sigi.pu.go.id .
Terkait hal itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Menpan RB) Asman Abnur menyatakan sistem e-government atau pemerintahan berbasis
elektronik saat ini penting untuk dilakukan. Sebab, perkembangan teknologi dan informasi
telah mempengaruhi dan memicu perubahan yang sangat revolusioner dalam tatanan
kehidupan. Penerapan e-government yang secara masif, terstruktur dan sistematis dilakukan
bisa mewujudkan birokrasi pemerintahan yang efektif serta efisien. Sebab, nantinya e-
government bisa mengatur secara nasional pembelanjaan bahan Informasi dan Teknologi (IT)
di instansi pemerintahan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN-RB), Asman Abnur juga mengatakan bahwa sistem pemerintahan terpadu atau
terintegrasi ini dilakukan untuk efisiensi anggaran, peningkatan kinerja birokrasi, dan
perbaikan layanan publik.
Menpan RB mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki era konektivitas dan
internet of think atau berbasis internet. Di mana batasan ruang dan waktu semakin singkat.
Untuk itu, tata kelola pemerintahan dengan penerapan sistem e-government dianggap sebagai
sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Selain itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sebagai kementerian yang dibawahinya
merupakan penggerak utama reformasi birokrasi. Maka, diperlukan tanggung jawan untuk
bisa menjadi contoh skala nasional dalam penerapan e-government.
BAB III
KESIMPULAN
Heeks, Richard. 2003. “Most e-Government-for-Development Projects Fail, How Can Risks
be Reduced?", Institute for Development Policy and Management, University of
Manchester, UK.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/21/kementerian-pupr-luncurkan-sembilan-
aplikasi-e-government.
Lauranti, Maria., Afrina, Eka., Mawesti, Dia., et.al., (2017). Mengkaji Penggunaan e-
Government Pemerintah Daerah di Indonesia. Perkumpulan Prakarsa: Jakarta
The World Bank, 2002. New-Economy Sector Study, Electronic Government and
Governance: Lesson for Argentina