Bahan :
1. Larutan Amilum 1 % 6. Agar-agar 1 %
2. Larutan Sukrosa 1 % 7. Larutan NaOH
3. Larutan Glukosa 1 % 8. Larutan Iodium
4. Larutan Dekstrosa 1 % 9. Air
5. Larutan Laktosa 1 %
Fosforilase
Pati + PO4 3-
α – D – glukosa – 1 – fosfat
2 Dextrosa 1 % Putih bening Putih bening Putih bening Kuning muda bening
Putih bening
3 Sukrosa 1 % Putih bening Putih bening Putih bening
(ada endapan)
Putih bening
5 Amilum 1 % Putih bening Putih keruh Putih bening
(ada endapan)
Putih keruh
6 Agar-agar 1 % Putih bening Putih agak keruh Putih bening
(ada endapan)
V. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini (Percobaan Iod), digunakan larutan-larutan
seperti amilum 1 %, sukrosa 1 %, laktosa 1%, dekstrosa 1%, glukosa 1 %
dan agar-agar 1 % sebagai bahan pembanding untuk mengetahui kadar pati
yang dikandung dalam setiap larutan tersebut. Dimana untuk mengetahui
kandungan pati dalam setiap larutan tersebut, maka ke dalam larutan
dilakukan penambahan dengan larutan iodium dan NaOH.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil
percobaan sebagai berikut:
2. Sukrosa 1 % + Iodium
Ketika larutan sukrosa 1 % ditambahkan dengan larutan iodium
5 tetes, maka terjadilah perubahan warna pada larutan tersebut. Warna
awal larutan adalah putih berubah menjadi putih bening. kemudian
larutan tadi dipanaskan selama 5 menit.
Dalam proses pemanasan ini tidak terjadi perubahan warna pada
larutan. Warna larutan tidak berubah karena tetap berwarna putih
bening seperti semula, tetapi tetap terjadi reaksi kimia dalam tabung
reaksi tersebut. Larutan menjadi lebih homogen dan terjadi hidrolisis
dalam molekul-molekul sukrosa tersebut.
3. Glukosa 1 % + Iodium
Dengan menggunakan larutan glukosa 1 % yang kemudian
ditambahkan iodium sebanyak 5 tetes didapatkan warna larutan
sebelum dipanaskan adalah berwarna putih bening. Dan setelah
dilakukan proses pemanasan, didapatkan warna akhir yang sama
dengan warna awal larutan yaitu tetap berwarna putih bening. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam proses pemanasan yang berlangsung selama
5 menit tersebut tidak terjadi proses penguraian zat pati. Tetapi tidak
menutup kemungkinan jika proses pemanasan dilakukan lebih lama,
mungkin akan terjadi hidrolisis atau penguraian zat pati tersebut.
4. Dekstrosa 1 % + Iodium
Pada percobaan iodium yang menggunakan larutan dekstrosa 1
% ditambah larutan iodium ini, dihasilkan warna putih bening sebagai
warna awal sebelum dipanaskan. Setelah dipanaskan selama 5 menit,
warna larutan tidak berubah yaitu tetap berwarna putih bening. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi hidrolisis pada saat pemanasan.
5. Laktosa 1 % + Iodium
Pada percobaan yang menggunakan larutan laktosa 1 %
ditambahkan dengan larutan iodium 5 tetes ini, didapatkan warna awal
saat penetesan (sebelum larutan dipanaskan), larutan berwarna kuning
bening. Dan setelah dipanaskan warna larutan tidak berubah sebab
larutan tersebut tetap berwarna kuning bening. Hal Ini berarti bahwa
larutan laktosa yang diberi iodium, kandungan pati yang terkandung di
dalamnya tidak mudah terhidrolisis pada saat pemanasan. Ini diduga
dikarenakan rantai atomnya tidak mudah terlepas.
6. Agar-agar 1 % + Iodium
Pada percampuran antara larutan agar-agar 1 % dengan Iodium,
dihasilkan warna larutan sebelum dipanaskan adalah putih bening.
Seperti pada percobaan sebelumnya, warna larutan sebelum dipanaskan
tidak mengalami perubahan warna karena tidak ada reaksi yang terjadi
dalam tabung reaksi. Namun setelah dipanaskan, larutan ini menjadi
putih keruh dan ada endapannya. Hal ini membuktikan bahwa dalam
larutan agar-agar ini juga terdapat kandungan pati. Adapun endapan
yang muncul di dasar tabung ini disebabkan karena proses hidrolisis
pati yang tidak sempurna.
3. Glukosa 1 % + NaOH
Larutan glukosa + NaOH sebelum dipanaskan menghasilkan
warna putih bening dalam tabung reaksi. Namun, setelah dipanaskan
warna larutan berubah menjadi lebih tua, yaitu berwarna kuning.
Perubahan warna ini membuktikan adanya kandungan pati di dalam
larutan glukosa 1 % ini.
4. Dekstrosa 1 % + NaOH
Pada tabung reaksi yang berisi campuran dari larutan dekstrosa
1% + NaOH ini dapat dilihat bahwa larutan mengalami perubahan
warna dari yang awalnya berwarna putih bening (sebelum dipanaskan)
menjadi berwarna kuning muda bening (setelah pemanasan). Ini karena
sebelum dipanaskan kedua larutan ini tidak mengalami reaksi apapun,
dan setelah dipanaskan larutan menjadi homogen dan terjadi reaksi
pembentukan pati sehingga warna larutan berubah menjadi kuning
muda bening. Berdasarkan warna larutan setelah dipanaskan ini, dapat
diketahui bahwa dalam larutan dekstrosa ini juga mengandung pati.
5. Laktosa 1 % + NaOH
Sebelum dipanaskan, campuran dari larutan laktosa dan NaOH
ini berwarna kuning bening. Namun, setelah dipanaskan warna larutan
ternyata berubah menjadi kuning kecoklatan. Ini menunjukkan bahwa
di dalam larutan ini mengandung pati dalam jumlah yang banyak. Ini
dapat dilihat dari perubahan warna larutan setelah mengalami proses
pemanasan tadi.
6. Agar-agar 1 % + NaOH
Pada percobaan NaOH yang dilakukan pada larutan agar-agar 1
%, didapatkan warna awal larutan adalah putih agak keruh. Setelah
diamati perubahan warna awalnya tadi, kemudian larutan dipanaskan
selama 5 menit seperti pada percobaan sebelumnya. Pada proses
pemanasan ini terjadi perubahan warna larutan. Larutan yang awalnya
berwarna putih agak keruh berubah menjadi putih bening. Perubahan
warna ini menunjukkan adanya reaksi hidrolisis atau penguraian zat pati
yang terjadi di dalam tabung reaksi.