Laporan DSK
Laporan DSK
ABSTRAK ......................................................................................................... 2
LAMPIRAN ....................................................................................................... 17
1
ABSTRAK
Pembangkit listrik mini hidro adalah pembangkit listrik tenaga mikro yang
memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber energi generator. Ukuran daya yang
dihasilkan dari pembangkit dipengaruhi oleh kapasitas air di tangki utama. Tangki
utama digunakan sebagai wadah air yang memasok air untuk mengatur kecepatan
putaran turbin melalui penstock. Kurangnya kontrol yang tepat dari tingkat air di
tangki utama akan menghasilkan pekerjaan yang kurang optimal dari sistem untuk
memenuhi kapasitas daya listrik yang dibutuhkan beban. Keadaan ini lah yang
kami manfaatkan untuk mendapatkan hasil program yaitu untuk merancang sistem
2
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia yang memiliki sumber daya alam berupa sungai-sungai yang dapat
Pembangkit listrik tenaga air dapat didefinisikan berdasarkan kapasitas daya yang
Application Program (2009), kapasitas daya untuk pembangkit pico hydro adalah
kurang dari 500 watt, pembangkit listrik tenaga micro hydro mengasilkan daya
dari 500 watt hingga 100 kilowatt sedangkan pembangkit listrik mini hydro daya
tenaga penggerak turbin. Kita dapat mengatur kapasitas daya yang dihasilkan dari
pembangkit listrik hingga mencapai 1.500 kilo watt dengan dua buah turbin
sebuah head tank (bak penenang). Head tank berfungsi sebagai pemasok air untuk
tenaga penggerak turbin yang dihubungkan oleh sebuah pipa pesat (penstock).
Besar kecilnya air yang akan masuk pada head tank dapat diatur
berdasarkan besar kecilnya pembukaan pintu air. Pengendalian level air pada
pelaku pengendali yang akan menggerakan pintu air. Selain itu, jarak pintu air
yang diatur berada jauh dari rumah pembangkit sehingga sulit untuk dimonitori.
3
4
Level air pada head tank yang merupakan variabel yang ingin di
berupa human error seperti kelalaian dan kemalasan yang akan berdampak kurang
baik untuk sistem pembangkit. Pengendalian pintu air yang tidak sesuai akan
menyebabkan kondisi level air pada head tank tidak stabil atau tidak sesuai
dengan level yang diinginkan (setpoint) [2]. Level air yang diinginkan pada
pembangkit ini yaitu level air dengan ketinggian 6 meter,level air yang tidak
sehingga dapat berpengaruh pada daya listrik yang akan dihasilkan untuk
memenuhi beban. Berdasarkan hal tersebut agar sistem memiliki kinerja yang
lebih baik maka sistem level air pada PLTMH merasap dapat dirancang menjadi
derivative).
ini dipilih untuk digunakan pada pengendalian sistem level air pada PLTMH
karena jenis pengendali ini sudah sering dipakai dalam suatu kendali proses.
Pengendali PID memiliki kelebihan yaitu dapat diterapkan dalam kondisi operasi
4
5
PID?
yang diberikan
I.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengontrol jumlah air yang masuk
dan keluar menuju heat tank yang ada pada PLTMH agar efisiensi dan efektifitas
5
BAB II
DASAR TEORI
1. Pengendali PID
proportional (P), integral (I), dan derivative (D). Berikut ini merupakan blok
diagram dari system pengendali dangan untai terbuka dan tertutup [1].
6
7
Variabel yang nilai parameternya dapat diatur disebut Manipulated variable (MV)
biasanya sama dengan keluaran dari pengendali ( u(t) ). Keluaran pengendali PID
akan mengubah respon mengikuti perubahan yang ada pada hasil pengukuran
sensor dan set point yang ditentukan. Pembuat dan pengembang pengendali PID
2. Karakteristik PID
diketahui bentuk respon keluaran yang akan menjadi target perubahan yaitu:
7
8
perubahan
D hanya berubah saat ada perubahan error, sehingga saat ada error
8
9
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Sistem fisik head tank PLTM yang akan dimodel ditunjukkan oleh gambar
berikut
Msukan debit air Qin yang masuk dari bendungan ke head tank melewati gerbang
air dianggap konstan, hal ini dikarenakan air sungai selalu mengalir sehingga pada
bendungan air selalu terisi atau tersedia. Air yang masuk dan tertampung pada
head tank akan disalurkan melalui pipa pesat dimana pada pipa pesat terdapat
Qout= 4.72 m3/s, karena dalam analisis ini menggunakan dua buah turbin yang
beroperasi maka total keluaran debiat air 9.44 m3/s . Sedangkan tinggi head tank
9
Sedangkan volume head tank adalah 1344 m3, sehingga perubahan cairan yang
penampang adalah
𝑉 1344 𝑚3
𝐶=𝐻= = 224𝑚2 (3.2)
6𝑚
𝐻(𝑠) 𝑅 0.63
= 𝐺𝑝(𝑠) = = 141.12 𝑠+1 (3.3)
𝑄𝑖𝑛(𝑠) 𝑅𝐶𝑠+1
Pada gerbang air dipasang sutu motor induksi AC untuk mengatur debit air
yang masuk, dimana motor yang digunaka adalah jenis motor induksi Squerrel
cage.
2470
𝐺𝑣(𝑠) = (3.5)
𝑠2 +21.79 𝑠+4400
Berdasarkan fungsi alih masing-masing system yang telah diperoleh, maka model
10
3.2 AlgoritmaSistem
1
𝐺𝑠(𝑠) = 0.09𝑠3 +1.9755𝑠2 +398.9256 𝑠+2.8268 (3.8)
M=0.09;
b=1.9755;
k=398.9256;
c=2.8268
Fs=1;
Xs=[M b k c];
step(Fs,Xs)
Diperoleh;
11
3.3.1 Flowchart Keseluruhan Sistem
START
Kp ; Kd; Ki
SUM
Kp; Kd; Ki
CONTROLLER
PID
STOP
12
BAB IV
ANALISA SISTEM
13
15
dari analisis diperoleh system yang stabil dengan parameter sebagai berikut;
Overshoot(%) : 5.48
Peak : 1.05
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
proporsional dengan besar 646, integral dengan besar 8.5, dan derivative
2. Didapat Peak respons sebesar 1.05 , settling time sebesar 2.75, rise time
dengan cepat.
5.2 Saran
1. Saran kami kepada pembaca agar lebih memahami prinsip dasar system
kendali PID
15
Daftar Pustaka
Nugroho.dkk 2000.”PLTMH”.Jakarta.Erlangga
2016
16
16
LAMPIRAN
17